Di rumah Ratih

Jupri tetap saja melanjutkan perjalanan nya hingga sampailah Jupri di sebuah rumah megah yang tak mempunyai tetangga.

"Apakah ini rumah Ratih?" Tapi menurut alamat yang ditulis di secarik kertas ini, rumah itu sepertinya rumah milik Ratih.

Jupri mulai melihat nomor rumah dan benar dugaan Jupri. Nomor rumah itu sama persis dengan nomor rumah yang dituliskan oleh ratih di secarik kertas itu.

Hingga suatu ketika Jupri memberanikan diri untuk masuk ke dalam rumah megah itu.

Gerbang rumah itu terkunci rapat dan tak ada penjaga pintu sehingga Jupri mengetuk pintu gerbang dengan membunyikan lonceng yang memang ada di depan rumah nya.

"Permisi, apakah disini ada orang?" panggil Jupri.

Tak ada seorangpun yang menyahut hingga Jupri membunyikan lonceng rumah sampai tiga kali. Sampai ketiga kali, barulah penghuni rumah membukakan pintu.

Tampak nenek tua sedang berjalan pelan membukakan pintu rumah megah itu.

"Ada apa nak?" tanya nenek tua itu pelan. Sepertinya nenek tua itu tak suka akan kedatangan Jupri.

"Permisi nek, apakah ini rumah Ratih?" tanya Jupri pada nenek tua itu

"Iya benar, emangnya ada perlu apa kau dengan Ratih?" tanya nenek tua itu penasaran

"Oh, maaf nek, perkenalkan aku Jupri teman baru Ratih" Aku datang kesini emang sudah membuat janji dengan Ratih" ucap Jupri pada sang nenek tua

"Oh ya sudah, masuklah nak" Ratih ada di belakang, sebentar ya aku panggil" ujar nenek tua itu pada Jupri

Jupri langsung masuk ke dalam rumah megah itu dan duduk di kursi sofa yang sudah ada di ruang tamu.

Jupri mulai melihat ke sekeliling. Terlihat semua barang yang ada di dalam rumah Ratih adalah barang kuno yang sangat bernilai harganya.

"Wah, apakah Ratih ini anak orang kaya?" Jam dan perabotan rumah milik Ratih terkesan kuno, namun jika di rupiahkan sepertinya sangat mahal harganya" gumam Jupri sambil melihat barang antik yang ada di rumah Ratih.

Saat Jupri sibuk melihat perabotan rumah yang ada di dalam rumah Ratih, terlihat sosok wanita cantik berjalan menuju ke arah nya. Sosok wanita cantik berambut panjang.

"Ratih?" kau kah ini?" tanya Jupri penasaran. Jupri hanya bertemu Ratih sekali dan dikegelapan malam. Wajar Jupri tak begitu hafal dengan wajah Ratih yang sesungguhnya. Baru kali ini Jupri melihat wajah Ratih dengan sangat jelas.

"Iya benar Jupri, aku Ratih yang bertemu dengan mu di terminal" jawab Ratih pendek.

"Wah, ternyata kamu sangat cantik dan lebih cantik dari saat kita pertama kali bertemu di terminal" ucap Jupri memuji Ratih.

Ratih hanya tersenyum tipis. Jupri mulai mencium aroma bunga kantil dan melati di rumah ratih. Hal itu membuat bulu kuduk Jupri merinding.

"Ratih, kau suka parfum melati?" tanya Jupri pada Ratih.

"Oh, ya Jupri, setiap hari aku selalu memakai parfum beraroma melati" Aku suka dengan bau melati" jawab Ratih polos.

"Oh ya, gak apa apa sih" Aku juga suka asal kamu suka" jawab Jupri pada Ratih.

"Ayo duduk Jupri, aku akan membuatkan kamu teh hangat" ucap Ratih pada Jupri. Jupri menganggukkan kepalanya dan kembali duduk di sofa. Ratih segera beranjak pergi ke dapur meninggalkan Jupri sendirian di ruang tamu.

Tak sengaja Jupri melihat sebuah foto keluarga yang di sana ada foto Ratih juga. Foto keluarga itu terlihat bagus tapi pegron belakang terlihat sangat menyeramkan. Seperti ada foto wanita kuntilanak di belakang orang yang sedang berfoto.

Wanita kuntilanak itu terlihat samar-samar, namun Jupri bisa melihatnya dengan jelas.

"Loh, kok ada wanita kuntilanak sedang mencengkeram di belakang foto Ratih"? Gumam Jupri begidik ngeri

Terpopuler

Comments

liani purnapasary

liani purnapasary

aduh jupri ko kmu Ga peka bngt sih, smoga ga dminum teh x

2023-08-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!