Penasaran

Setelah lumut dan rumput yang menempel di batu nisan itu bersih, Jupri mulai bisa melihat dengan jelas siapa nama yang tertulis di batu nisan itu.

"Hah?" sayang sekali hanya nama belakang nya saja" Nama depannya udah ilang karena batu nisan nya hanya separuh" Separuh nya uda pecah" Sial sekali" gumam Jupri dalam hati?"

Jupri hanya melihat nama NA, dalam batu nisan, sehingga tak jelas siapa nama itu.

"Na, "Siapa dia?" gumam Jupri penasaran. Saat jupri mengucapkan nama itu, terasa hembusan angin melewati telinganya.

"Wus..." dan hembusan angin itu sangat terasa di telinga jupri.

Jupri menoleh ke kanan dan ke kiri, sepi tak ada seorang pun. Bahkan, angin pun tak ada kala itu.

"Kok seperti ada angin yang lewat di telingaku?" tapi kenapa pepohonan tak bergerak kencang?"

"Duh, aku harus secepatnya pergi dari sini" Gumam jupri dalam.hati.

Dengan berlari kecil, Jupri pun berlari meninggalkan tempat yang biasa dia pakai nongkrong dan melepas lelah itu. Namun, hal aneh terjadi.

Langkah kaki jupri terasa sangat berat sekali seperti ada yang menarik.

"Ahkk, mengapa ada yang menarik kakiku?" gumam jupri dalam hati.

Keringat dingin jupri mulai keluar kala itu, dan karena tak tahan dengan apa yang telah terjadi pada dirinya, Jupri mulai berteriak minta tolong

"Tolong aku...." Aku butuh pertolongan...." Teriam Jupri.

Suara jupri rupanya sedikit keras sehingga teman wanita nya mendengar teriakan Jupri

"Loh, sepertinya itu adalah suara Jupri deh" Ayo kita lihat kebelakang" ucap salah satu teman wanita jupri yang bekerja di pabrik.

Akhirnya Mery, teman Jupri yang kala itu sedang hamil besar bersama teman wanita lainnya segera pergi menuju ke ruang belakang pabrik.

Saat mereka telah sampai di belakang pabrik, mery melihat jupri terduduk di dekat sebuah batu kecil

"Jupri, ada apa kau berteriak minta tolong?" Ada apa dengan mu?" Wajahmu juga pucat" Apakah kau sakit?" tanya mery penasaran

"Entah mengapa aku tak bisa lari dari sini" Seperti ada yang menarik kaki ku" ucap jupri terbata-bata

"Menarik kaki mu?" Ah jangan bercanda Jupri" Tak ada orang di sini" ucap Mery tersenyum kecut.

"Yah, mery, percayalah" Aku merasakan nya sendiri" Lihatlah di samping kaki ku" Ada sebuah batu nisan" ucap Jupri sambil menujukkan sebuah batu kecil yang ada di samping kaki nya

"Mana?" Coba aku liat" ucap mery sambil mendekat ke arah jupri.

Mery pun dengan berjalan pelan segera mendekati Jupri yang saat itu diam mematung tak bergerak.

Dengan tatapan tajam, mery mulai melihat sebuah batu yang pecah sedikit, dan batu itu mirip dengam batu nisan yang baru saja diucapkan oleh jupri.

"Ehhm, kayak nya iya" Seperti batu nisan" ucap mery sambil mengamati batu itu.

Mendengar ucapan mery, teman mery yang lain mulai mendekati batu nisan itu dan membenarkan apa yang diucapkan oleh mery dan jupri.

"Wah, selama aku bekerja disini, baru sekarang aku tahu jika dibelakang pabrik ada sebuah makam"

"Kita harus lapor bos amel saja" Apa benar ini adalah makam keluarga bos Amel" Setahuku, bos amel tak pernah bercerita pada kita bahwa di sini ada makam yang tak terurus" ujar Mery pada Jupri.

"Oh ya benar juga katamu mery" Kalau begitu mumpung bos amel belum pulang, ayo kita lapor pada bos amel" ucap jupri pada mery.

Akhirnya, mery, jupri dan teman wanita lain pergi meninggalkan tempat itu dan menuju ke ruangan bos amel untuk melaporkam penemuan mereka.

Sementara itu, samar samar terlihat sosok wanita dengan rambut yang panjang meneteskan air mata di bawah pohon yang ada di pojok ruang belakang. Darah berceceran di baju sang wanita itu. Jarak dengan makam itu sangat dekat sekali. Anjing yang ada di dekat pabrik pun mengonggong dengan sangat keras dan hal itu membuat mery dan jupri mempercepat langkah mereka meninggalkan tempat itu.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***