Tanggapan bos Amel

Bos amel terlihat duduk di meja kerjanya. Tatapan matanya sayu. Terlihat lelah dan capek.

Wajar saja bos amel kelelahan karena seharian, bos amel bekerja sampai sore hari.

"Jupri, apakah kau yakin akan melaporkan hal ini kepada bos amel?" Lihatlah raut wajahnya terlihat lelah" Apa dia mau mendengar keluh kesah kita?" Tanya meri pada jupri

"Yah, bagaimana lagi" Di pabrik ini, aku semakin tak betah saja dan ingin keluar dari pabrik seperti Hendra yang lebih dulu keluar" Tapi, aku masih butuh uang dan jarang ada pabrik lain yang mau menampung ku, Usiaku sudah tanggung untuk mencari pekerjaan"

"Pabrik lain pastinya mencari karyawan yang usianya masih 20 an tahun" ujar Jupri pada Mery.

"Ya, lebih baik jangan keluar dari pabrik" Kita butuh teman laki-laki yang kuat" Karyawan laki-laki di sini lambat laun makin berkurang saja" Kami juga lelah jika sampai tak ada karyawan laki-laki sama sekali" jawab Mery berusaha menahan Jupri agar tak keluar pabrik seperti Hendra.

"Yudahlah kalau begitu" Aku akan tetap bertahan asal gajiku naik nanti aku akan minta ke bos amel" ujar Jupri setengah bercanda.

"Yah, kau ini, ada-ada saja" jawab mery pada jupri.

Jupri pun mempercepat langkah nya menuju ke sebuah ruangan dan ruangan itu terlihat sepi

"Bos amel, panggil Jupri memanggil bos amel yang saat itu duduk sendirian.

"Oh, ya ada apa Jupri" Tumben kau pergi menemui ku?" tanya Bos amel pada Jupri

"Begini, bos" Saya mau melaporkan suatu kejadian yang aneh" Di belakang pabrik, dimana disitu adalah tempat kami biasa nongkrong jika waktu istirahat tiba, Ada sebuah nisan tua berada di sana" Apakah tempat itu memang sebuah kuburan?" Tanya Jupri pada bos amel.

Bos Amel terdiam mendengar pertanyaan dari Jupri. Matanya sayu dan tatapan matanya kosong. Bos amel terlihat sedang menyembunyikan sesuatu hal yang sangat rahasia baginya.

"Loh, kok diam bos?" Ada apa bos?" Apakah bos sedang sakit?" Tanya Jupri pada bos amel.

Bos amel pun melihat Jupri dengan tatapan tajam. Kali ini Bos amel terlihat seperti ingin menerkam Jupri.

Bulu kuduk Jupri merinding karena tak biasanya bos Amel bersikap demikian kepadanya.

jupri, Mengapa kau menanyakan ini?" Emang ada makam di sana?" Aku tak percaya" Coba kau antar aku ke ruang belakang itu" Aku yakin itu hanya halusinasimu saja" jawav bos amel pada Jupri.

"Loh bos, bukan hanya aku saja yang melihat batu nisan itu" Mery dan karyawan pabrik juga melihat nya" ucap Jupri pada bos Amel.

"Oh ya ya" kalau begitu, ayo antar aku ke ruang belakang pabrik" ucap bos amel pada Jupri.

Jupri dengan wajah kesal segera mengantarkam bos Amel ke ruang belakang dimana dirinya dan Mery melihat batu nisan disana.

Saat berjalan menuju ke ruang belakang, bulu kuduk Jupri merinding. Tubuh nya terasa seperti tertekan entah apa penyebab nya Mery yang ada di di sana juga ikut serta pergi ke ruang belakang pabrik. Dirinya dan karyawan pabrik lain juga ingin membuktikan jika perkataan Jupri benar adanya

Setelah mereka sampai di ruang belakang pabrik, Bos amel bertanya pada Jupri mengenai letak batu nisan itu

"Mana batu nisannya?" tanya Bos amel dengan tatapan dingin

"Loh, kok illang?" Tadi ada di sini ko" ujar jupti dengan wajah yang sangat heran

Terpopuler

Comments

liani purnapasary

liani purnapasary

jupri kya nya dijahili demit

2023-08-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!