Melamar Ratih

Terlihat jelas wajah sang kuntilanak yang sangat pucat. Mata Sayu tertunduk lesu dan tangannya yang berkuku panjang terlihat sedang mencengkeram leher Ratih.

Jupri dengan keberaniannya yang tinggal sedikit mulai berdiri dari tempat duduk nya dan berjalan menuju ke tempat di mana foto itu di tempel.

"Mungkin, hanya halusinasiku saja" gumam Jupri mencoba menghibur dirinya sendiri agar rasa takut yang menyelimuti pikirannya bisa hilang.

Ternyata saat Jupri mulai sampai dan berada tepat di depan foto itu, Tampak foto Ratih terlihat sangat pucat, sangat berbeda dengan Ratih yang baru saja ditemuinya.

Tak terasa, dari lamanya Jupri melihat keanehan foto yang dipajang di dinding Ratih, Jupri dikagetkan oleh tepukan di bahunya,

"Hei, sedang apa kau Jupri?" Melihat foto keluargaku?" tanya Ratih pada Jupri

"Ehm, iya Ratih" Aku penasaran dengan keanehan foto milikmu" Sepertinya ada wanita tak di kenal sedang mencengkeram leher mu saat kau berfoto" ucap Jupri jujur

"Yah, mungkin hanya halusinasimu saja Jupri" Tak ada orang dibelakang ku nih" ucap Ratih pada Jupri.

"Loh, beneran Ratih, aku melihatnya" Itu coba lihat dengan Jelas" ucap Jupri pada Ratih sambil melihat kembali foto yang dipajang di dinding rumah Ratih.

Setelah Jupri mulai melihat lagi foto Ratih yang aneh, ternyata gambar wanita yang mirip kuntilanak itu tiba-tiba saja menghilang tak berbekas. Yang ada hanya foto Ratih dan keluarganya

"Loh, kemana ya wanita itu?" Tadi sepertinya ada dibelakang mu" jawab Jupri keheranan.

"Tuh, kan" Tak ads wanita kuntilanak di foto itu" Sekarang, ayo minum lah" pinta Ratih pada Jupri.

Terlihat satu cangkir teh hangat sudah ada di meja dan siap untuk Jupri minum.

"Ehm, baiklah Ratih" jawab Jupri.

Jupri segera meminum teh yang telah dibuatkan oleh Ratih.

"Rasanya enak banget" Selain cantik kau pintar membuar teh, Ratih" Puji Jupri pada Ratih.

"Yah, kau bisa-bisa aja memujiku Jupri" Habiskan saja teh nya kalau enak" jawab Ratih santai.

"Iya Ratih" ucap Jupri.

Jupri pun segera menghabiskan teh hangat buatan Ratih.

Sementara itu, nenek tua yang ada di rumah Ratih memandang Jupri dari balik pintu. Dia mendengar percakapan antara Ratih dan Jupri dengan jelas. Tak ada yang dilewatkan sama sekali.

Hingga pada akhirnya, Jupri mengutarakan ingin menikah dengan Ratih saat itu juga.

"Ratih, sudah cukup lama aku membujang dan tak punya pasangan hidup" Tujuan ku ke rumah mu ya karena aku ingin mencari istri" Aku suka padamu sejak awal kita bertemu" Jadi, kalau kau berkenan, menikahlah dengan ku" ucap Jupri sambil menatap mata Ratih dengan tatapan penuh harapan.

Ratih tersenyum tipis mendengar ungkapan rasa suka yang dilontarkan oleh Jupri. Wajah ratih seketika itu berubah menjadi sedikit seram, namun bagi Jupri wajah Ratih tetap cantik seperti sedia kala.

Ratih tersenyum tertawa, hingga tancapan paku yang ada di atas kepala Ratih sedikit terlihat oleh Jupri. Namun Jupri terlena dengan kecantikan Ratih sehingga paku yang ada di kepala Ratih terlupakan begitu saja.

"Ya, kau boleh menikahiku, Tunggu ya?" aku ingin meminta ijin pada nenek ku" jawab Ratih pada Jupri.

"Ya Ratih, aku tunggu" jawab Jupri.

Ratih kembali ke dalam ruang belakang dan memanggil nenek nya. Tampak nya Ratih dan nenek nya terlihat sedang membicarakan sesuatu yang rahasia. Dan Jupri tak peduli dengan apa yang dibicarakan oleh mereka berdua dibelakang

Terpopuler

Comments

liani purnapasary

liani purnapasary

tuhh kan ratih bukan manusia

2023-08-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!