Eps 16.

Tak lama kemudian, Kenny dan Kenji yang sudah membersihkan diri dan berganti pakaian pun menghampiri. Mereka semua akhirnya memutuskan untuk makan siang bersama di mansion milik keluarga Alvaro. Kebetulan di saat itu juga Papah Oscar yang tak lain Papah Kenny, baru saja tiba di kediamannya. Sehingga menambah keramaian makan siang mereka hari itu.

Puas bercengkrama dengan keluarganya, Viky akhirnya membawa Lusi pulang ke rumah Mommy Regina. Mereka berniat menginap di sana malam itu. Sementara, di Negara lain. Seorang wanita cantik dengan body bak biola Spanyol tengah membanting semua alat make up-nya dengan brutal. Kemarahannya kian memuncak saat sang adik mengirimnya foto pernikahan pria yang selalu dia puja-puja sejak dulu.

"Brengsek! aku tidak akan membiarkan kalian hidup bahagia! aku akan menyusun rencana dan merebut mu dari wanita sialan itu!" Ucapnya penuh amarah.

...****************...

Dua bulan kemudian, Lusi yang berprofesi sebagai Dokter kandungan, tengah melaksanakan praktek di ruangannya seperti biasa. Hari-harinya dia lalui dengan bahagia setelah menikah dengan pria yang sangat mencintainya.

Semakin hari, Viky selalu menunjukkan rasa sayang dan posesifnya pada sang istri. Bahkan dia tak membiarkan supir untuk mengantar jemput nya saat hendak bekerja. Viky selalu mengantar Lusi kapan pun dia di panggil tugas. Dan itu juga berlaku saat menjemputnya. Meski Lusi pulang tak tentu waktu, namun Viky selalu menyempatkan untuk menjemputnya sendiri.

Lain halnya dengan hari-hari sebelumnya. Hari ini Lusi terlihat tak bersemangat bekerja. Setelah memeriksa beberapa pasiennya hari itu. Lusi memutuskan untuk segera pulang dan beristirahat di rumahnya.

Tanpa ragu lagi, Dokter cantik itu menekan tombol panggilan pada nomer kontak sang suami. Tak lama dia mendengar sahutan dari sambungan telepon yang dia lakukan.

"Ada apa sayang? apa kau merindukan ku?!" Gombal Viky setelah sambungan telepon terhubung.

"Iya, apa kau bisa menjemputmu sekarang?! sepertinya hari ini aku ingin banyak menghabiskan waktu dengan mu!" Sahut Lusi yang sudah bisa mengimbangi gombalan sang suami.

"Baiklah! tunggu aku 15 menit lagi ya, sayang! i love you..." Ucap Viky sebelum mengakhiri sambungan teleponnya.

"Love you to." Klik. Panggilan telepon pun terputus. Lusi segera membereskan meja kerjanya dan bersiap pulang.

Setelah dia selesai merapihkan barang-barangnya. Lusi mendudukkan bokongnya di sofa ruangannya yang sudah sepi. Dia menggulir beberapa menu makanan yang menggunggah seleranya siang itu melalu ponsel pintarnya.

"Astaga!!! makanan ini terlihat benar-benar menggiurkan! aku benar-benar menginginkannya sekarang juga!" Gumam Lusi setelah melihat gambar makanan yang di yakini sebuah asinan buah-buahan khas suatu daerah.

Diliriknya jam dinding yang menempel di tembok salah satu sisi ruangannya. Setelah di rasa Viky sudah hampir sampai di Rumah Sakit tempatnya bekerja, Lusi segera beranjak untuk menunggu sang suami di loby Rumah Sakit.

"Hai sayang, apa kau menunggu lama?!" Sapa Viky menghampiri.

"Sayang... aku ingin makan asinan ini! belikan ya..." Bujuk Lusi dengan manjanya. Bahkan tak biasanya dia memanggil Viky dengan sebutan sayang saat di tempat umum seperti saat ini.

"Ada apa dengannya? apa dia sedang sakit ya? tak biasanya dia manja begini?" Batin Viky dengan pertanyaan-pertanyaan dalam hatinya.

"Sayang!! belikan ya!! aku mau makan ini sekarang!!" Rengek Lusi yang semakin bertingkah manja.

"Baiklah-baiklah! apa pun pasti aku belikan untukmu sayang! ayo kita beli makanannya sekarang!" Seru Viky yang tak mau ambil pusing dengan perubahan sikap istrinya hari itu.

Setelah mencari ke berbagai tempat, Akhirnya Viky menemukan satu pedagang asinan yang di inginkan istrinya di sebuah tempat jajanan khas daerah di sebuah taman.

Setelah mendapatkan yang di inginkan ya, Lusi segera menyantapnya saat itu juga, membuat Viky bergidik melihat lahapnya sang istri yang mengunyah potongan buah mangga yang terlihat masih sangat muda. Pasti rasanya pun sangat asam, Pikir Viky.

"Sayang, apa kau juga mau! ini benar-benar sangat segar!" Tawar Lusi seraya menikmati asinan potongan-potongan buah mangga muda.

"Tidak! aku tidak begitu suka mangga sayang! apa lagi itu masih sangat muda, aku takut sakit perut, sebaiknya kau juga jangan terlalu banyak memakannya!" Sahut Viky.

"Emm... tapi ini sangat segar!" Oceh Lusi yang masih menikmati asinannya.

Setibanya di rumah mereka. Lusi segera membersihkan diri dan berganti pakaian rumah. Dengan mudahnya dia terlelap begitu saja di atas tempat tidur setelah keluar dari ruangan walk in closet.

"Apa dia benar-benar sakit ya? sepertinya kemarin-kemarin dia selalu menemani ku makan siang dulu sebelum tidur siang?!" Gumam Viky menatap heran istrinya yang sudah terlelap ke alam mimpinya.

Di dekatnya tubuh sang istri. Viky mencoba memeriksa suhu tubuh istrinya dengan sebelah punggung tangannya. Setelah mengetahui kadar hangat yang dia rasakan di tangannya itu, Viky semakin bingung.

"Badannya tidak panas ko! tapi kenapa dia seperti yang lelah sekali ya?!" Gumamnya lagi.

Namun sejurus kemudian pria tampan blasteran itu terpaksa harus meninggalkan istrinya. Rei, sang asisten menghubungi dan memberitahunya. Jika satu jam ke depan ada satu pertemuan yang harus Viky hadiri dan tak bisa di wakilkan.

"Aku pergi dulu sayang!" Cup. Satu kecupan pun di sematkan Viky di kening sang istri sebelum pergi.

...****************...

"Selamat Siang Tuan Viky Misael, senang bertemu dengan, anda lagi!" Sapa rekan bisnis Viky.

"Selamat datang Nona Siren! silahkan duduk!" Sahut Viky seraya mempersilahkan rekan bisnisnya duduk di tempat yang di sediakan.

"Kenapa suaranya begitu familiar, ya?! apa lagi Nona Siren bilang, dia tadi senang bertemu denganku lagi! apa kita pernah bertemu sebelumnya ya? sepertinya belum?! tapi kenapa aku merasa tak asing?!" Batin Viky bertanya-tanya.

"Tuan! apa bisa kita mulai meeting nya?!" Tegur Siren sang rekan bisnis yang Viky temui hari itu.

"Ah... tentu Nona, mari kita mulai!" Sahut Viky.

Keduanya terlibat perbincangan seputar bisnis cukup lama, setelah menemukan titik kesepakatan, akhirnya Viky memutuskan bekerja sama dengan perusahaan milik Nona Siren, rekan bisnisnya di bidang bahan baku pembuatan kosmetik.

"Saya harap kerjasama kita ini bisa saling menguntungkan untuk perusahaan kita masing-masing, kalau begitu mari kita lanjutkan makan siang, saya sudah menyediakan menu terbaik dari Restoran ini, semoga saja cocok dengan selera anda Nona!" Tutur Viky seraya memberi kode pada Rei agar mengantarkan makanan makan siangnya.

Sesaat ketika mereka menunggu makanan, Siren memberanikan bertanya tentang hal pribadi Viky.

"Aku dengar anda baru saja menikah, Tuan! apa itu benar?!" Tanya Siren.

"Ya, aku baru saja melangsungkan pernikahan dua bulan yang lalu, Nona!" Jawab Viky.

"Apa kau menikah dengan Liana?!" Tanya Siren lagi.

Deg...

Viky sempat terkejut dan semakin penasaran dengan rekan bisnisnya itu. Kenapa dia tau nama mantan tunangannya? apa Viky memang mengenal Nona Siren sebelumnya?. Begitu banyak pertanyaan yang bercokol di benak Viky. Sehingga membuatnya balik bertanya pada Siren untuk mengungkap semua rasa penasarannya.

"Apa anda mengenal Liana?!" Tanya Viky.

"Hm... Kenapa kau menjawab ku dengan pertanyaan lagi?! sungguh tak sopan!" Sahut Siren pura-pura merajuk.

.

.

.

.

.

See you next episode 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Sena judifa

Sena judifa

siapa siren

2023-10-23

1

Lina Zascia Amandia

Lina Zascia Amandia

Menjemputmu= menjemputku....

2023-05-04

0

Lina Zascia Amandia

Lina Zascia Amandia

Cie, cie...

2023-05-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!