Eps 15.

Pagi beranjak pergi tergantikan siang yang semakin terik. Rencananya siang itu Viky akan menemui Mom Bella di mansion nya.

"Apa kau sudah bisa berjalan dengan baik?!" Tanya Viky setelah rapi memakai baju gantinya yang di sediakan oleh Lusi.

"Lumayan, sepertinya jika kau tidak meminta jatah lagi sampai dua hari ke depan, aku akan berjalan normal lagi!" Ucap Lusi yang langsung di komentari oleh Viky.

"Mana bisa begitu, sayang! aku bahkan masih menginginkannya sekarang, apa lagi tadi kita tidak jadi melakukannya saat mandi!" Rengek Viky.

Saat mereka selesai menyantap makanannya tadi, mereka memutuskan mandi bersama dengan sedikit drama dari Viky yang meminta jatahnya kembali, namun Lusi menolaknya. Alasannya, tentu saja dia masih merasa tak nyaman di bagian inti tubuhnya itu.

2 jam kemudian, keduanya sudah tiba di kediaman keluarga Alvaro. Mereka segera bergegas masuk ke dalam rumah mewah itu tanpa mengetuk pintu lagi.

"Selamat siang Tuan!" Sapa Bibi Sari, kepala pelayan mansion keluarga Alvaro.

"Siang Bi, Mommy ada, kan?!" Sahut Viky bertanya.

"Nyonya ada di taman belakang bersama Tuan Kenny dan keluarganya," Jawab Bibi Sari.

"Oh, baguslah! ayo sayang! sebaiknya kita menghampiri mereka saja!" Seru Viky seraya merangkul bahu istrinya dan melenggang menuju taman di belakang mansion.

"Apa yang di maksud Bibi tadi Tuan Kenny suaminya Nona Jenny ya, Ky?!" Tanya Lusi seraya berjalan menuju taman belakang mansion Mom Bella. (Yang penasaran sama kisah Jenny sama Kenny ada di novel Momi yang udah tamat ya guys... "Love me please Jenny").

"Iya sayang, kau mengenalnya juga?!" Sahut Viky balik bertanya.

"Aku bukan mengenalnya lagi, tapi aku Dokter kandungannya waktu itu!" Jawab Lusi.

"Oh ya?! kenapa aku baru mengetahuinya?!" Ucap Viky penuh tanya.

"Haist! sudahlah! kau kan selama ini sibuk di Negara mu?!" Sahut Lusi.

"Kau benar sayang, takut mulai sekarang, aku akan menetap di sini! aku tidak ingin meninggalkanmu sedetik pun!" Tutur Viky.

Sesampainya di taman, Lusi yang sudah di lihat kehadirannya oleh Jenny dan Non Bella pun langsung di sapa hangat.

"Dokter! apa kabar?! kenapa kau terlihat semakin cantik sekarang?!" Sapa Jenny seraya memeluk Lusi.

"Anda bisa saja Nona! Nona juga semakin cantik, bahkan tidak terlihat sudah memiliki dua buntut!" Kekeh Lusi menyahut sanjungan Jenny.

"Kau benar Dok, menantu ku ini benar-benar sangat cantik bukan?!" Sahut Mom Bella. membuat Jenny semakin tersipu malu.

"Mommy terlalu berlebihan!" Ucap Jenny tersipu.

"Wahh, kalian para wanita kalau sudah berkumpul sampai lupa menyapa orang tampan samping sini ya?!" Rajuk Viky merasa di abaikan oleh ketiga wanita berbeda generasi tersebut.

"Haist! kau itu harus Mom hukum, Vik! masa kalian tega sih tidak memberitahu pernikahan kalian yang di adakan lebih awal?! padahal Mommy kan sudah sangat bersemangat ingin menghadirinya!" Gerutu Mom Bella.

Viky dan Lusi terlihat tersenyum kikuk saat di singgung perihal pernikahan dadakannya. Mereka berdua terpaksa memajukan lebih awal pernikahannya karena kondisi Papih Lusi yang semakin drop.

"Maaf Nyonya, kam..." Sahut Lusi tercekat.

"Kenapa kau masih memanggilku Nyonya?! panggil saja aku Mommy seperti yang Viky ucapkan! kau kan sudah menjadi keluarga sekarang!" Sahut Mom Bella memotong ucapan Lusi.

"Ahh... baiklah, Mom!" Ucap Lusi masih kaku.

"Mom, sebenarnya pernikahan Viky mendadak di laksanakan lebih awal, jadi Viky dan Mommy, Papih tidak sempat memberi tahu! maaf ya!" Tutur Viky.

"Hm... memangnya apa yang terjadi sih sampai kalian lupa sama Mommy?!" Tanya Mom Bella.

"Papih Lusi... " Ucap Viky tercekat, sesaat dia melirik sang istri yang ternyata sudah menundukkan kepalanya menahan sedih.

"Apa yang terjadi, Ky?!" Tanya Mom Bella tak sabar.

"Papih sudah meninggal tepat di hari pernikahan kami, Mom!" Lirih Lusi mencoba kuat menjawab.

"Astaga! Mommy benar-benar tidak tau, maafkan Mommy ya! Mommy turut berduka, sayang!" Mom Bella segera menarik Lusi ke dalam pelukannya. Sementara Jenny mengusap sebelah bahu Lusi, pertanda dia juga ikut berduka atas apa yang menimpa Papih Lusi.

"Wah... apa kami melewatkan momen penting?! kenapa kalian saling berpelukan?!" Seru Kenny yang baru saja menghampiri bersama sang putra setelah puas berenang di kolam samping taman tersebut.

"Kenn! kita sedang berduka!" Tegur Jenny.

"Ops!! sorry... aku tidak tau sayang, emmuach... putri Daddy sedang apa sayang?!" Sahut Kenny yang beralih menyapa sang putri yang tengah di tidurkan di atas roda bayinya.

"Kenn! kau masih basah! gantilah pakaian dulu! Kea bisa ikut basah terkena air dari tubuhmu!" Tutur Jenny lagi.

"Daddy, ayo kita ganti baju! Ken juga sudah lapar!" Sahut Kenji putra pertama Kenny dan Jenny.

"Baiklah! ayo!" Seru Kenny menyahut ajakan sang putra.

"Hei jagoan, cepatlah berganti pakaiannya! Om punya sesuatu untukmu!" Ucap Viky seraya mengacak pucuk kepala Kenji, gemas.

"Ok! Daddy, ayo!! aku sudah kedinginan!" Seru Kenji lagi. Bocah berumur 6 tahun itu menarik tangan sang Daddy agar lebih cepat melangkah, membuat semua orang dia sana yang menatap mereka sedikit terhibur dengan tingkah menggemaskannya.

Suasana pun kian menghangat setelah semua orang tersebut melupakan peristiwa menyedihkan yang menimpa Lusi. Sebenarnya mereka semua bukan tak ingin membahasnya lagi. Namun mereka lebih ingin menjaga perasaan Lusi agar tak terlalu terlarut dalam dukanya.

"Astaga! kenapa bayi mu cepat sekali besar, Jenn?!" Tanya Viky melihat baby Kea yang tumbuh begitu sehat dan berisi.

"Haist! kau ini, tentu saja mereka merawatnya dengan baik, Ky!" Tegur Lusi yang sedikit malu dengan pertanyaan konyol suaminya.

"Hehe... aku kan hanya penasaran, sayang! lihatlah!!! dia menggenggam jari ku sayang!" Girang Viky saat baby Kea menggenggam jari telunjuknya yang sempat dia ulurkan untuk mengelus pipi chubby baby Kea.

Lusi pun tak kalah girang saat melihat baby Kea tersenyum kearahnya, membuat jiwa keibuannya tiba-tiba saja meluap begitu saja. Sepertinya profesinya sebagai Dokter kandungan tak pernah membuatnya bosan berinteraksi dengan bayi-bayi menggemaskan. Malah, sepertinya Lusi semakin menyukainya.

"Jika kalian berdua suka bayi, segeralah buat! kalian sudah sangat cocok loh menjadi orangtua!" Ucap Mom Bella.

"Benar, Mom! apa lagi Dokter Lusi kan Dokter kandungan, dia pasti lebih tau bagaimana caranya biar cepat punya momongan!" Celetuk Jenny terkekeh.

"Hahaha... kau benar sayang! Mom doakan kalian secepatnya punya bayi ya, sayang!" Kelakar Mom Bella seraya mengucap doa untuk Lusi dan Viky.

"Amin." Sahut Lusi dan Viky bersamaan.

Tak lama kemudian, Kenny dan Kenji yang sudah membersihkan diri dan berganti pakaian pun menghampiri. Mereka semua akhirnya memutuskan untuk makan siang bersama di mansion milik keluarga Alvaro. Kebetulan di saat itu juga Papah Oscar yang tak lain Papah Kenny, baru saja tiba di kediamannya. Sehingga menambah keramaian makan siang mereka hari itu.

.

.

.

.

.

See you next episode guys 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Sena judifa

Sena judifa

iya gara2 ponselku hilang aku jd ngga kelar baca novel love me please jenny tapi tak apalah setangkai🌷untmu mom, semangat

2023-10-14

2

🤗🤗

🤗🤗

emang viky tahan? haha

2023-04-06

0

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

hadir 😍

2023-04-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!