Negara P adalah Negara yang menjadi saksi kisah cinta Viky dan Liana. Pertunangan sederhana yang mereka gelar di Negara P tersebut pun hanya di hadiri oleh kedua orangtua mereka saja. Lusi yang baru saja masuk perguruan tinggi, sayangnya tidak bisa ikut menghadiri acara bahagia Kakaknya itu, sehingga sampai sekarang Lusi tak pernah tau jika Viky adalah mantan tunangan Kakaknya.
"Semoga saja, mereka benar-benar berjodoh kali ini!" Ucap Papah Adrian.
Di sebuah halaman Rumah Sakit, Viky terlihat bergegas menuruni mobilnya untuk membukakan pintu di samping Lusi duduk dalam mobilnya. Pria tampan itu segera mengulurkan tangan hendak membantu Lusi untuk beranjak dari duduknya.
"Terimakasih!" Ucap Lusi seraya menapakkan kaki jenjangnya di atas tanah.
"Aku antar sampai dalam ya, aku ingin memastikan kau selamat sampai di dalam!" Seru Viky seraya menggiring Lusi masuk ke lobi Rumah Sakit.
"Astaga, pria ini kenapa selalu seenaknya sih?!" Gerutu Lusi dalam hatinya.
Setibanya di lobi, Lusi menyuruh Viky segera pergi. Dia benar-benar tidak nyaman menjadi pusat perhatian seperti saat ini. Selain gaun pesta yang masih dia kenakan, ternyata Viky juga salah satu alasan mereka menjadi pusat perhatian orang-orang yang berada di lobi Rumah Sakit tersebut.
"Tuan sebaiknya anda pulang saja sekarang, aku harus segera bertugas sebentar lagi!" Seru Lusi.
"Aku akan pergi setelah mengantarmu sampai ruangan mu!" Sahut Viky.
"Tidak bisa! di sana banyak para Ibu yang akan melahirkan, apa kau tidak malu ya?!" Cegah Lusi.
"Astaga, kau benar! aku hampir lupa dengan profesi Dokter kandungan mu, kalau begitu mana ponsel mu?" Tutur Viky seraya menengadahkan tangannya ke hadapan Lusi.
"Untuk apa?!" Tanya Lusi.
"Cepat berikan saja!" Sahut Viky.
Mau tak mau Lusi pun memberikan ponselnya pada Viky agar pria itu segera pergi dari Rumah Sakit. Dengan lihainya Viky memasukkan nomor ponselnya sendiri di ponsel Lusi dan menggunakannya untuk menghubungi ponselnya sendiri agar nomor ponsel Lusi muncul di layar ponselnya. (pinter kan bang Viky 😅✌🏻).
"Sudah! aku akan menghubungimu lagi nanti setelah kau selesai bekerja, semangat ya!" Ucap Viky seraya mengacak pucuk kepala Lusi.
"Haist! rambutku jadi berantakan tau!" Omel Lusi.
"Suruh siapa kau begitu menggemaskan, ya sudah aku pergi ya, jangan merindukan aku, ok!" Seloroh Viky sebelum bergegas pergi meninggalkan Lusi.
"Dasar narsis!" Rutuk Lusi menatap nanar kepergian Viky.
"Si, siapa pria tampan tadi? kau juga dari mana sih? kenapa memakai gaun pesta seperti ini? kau habis kencan, ya?!" Cecar Ariana, rekan Lusi.
"Hei Ari-ari, kalau bertanya itu satu persatu, jangan di borong seperti gerbong kereta begitu dong," Keluh Lusi seraya memasuki ruangan kerjanya.
"Ish, jutek banget Dokter cantik yang satu ini! aku tuh penasaran banget tau, Si! tinggal jawab aja kenapa sih?!" Sahut Ariana tak gentar mengikuti Lusi untuk mendapat jawaban dari Dokter cantik itu.
"Ha... punya teman satu saja ko repot nya sampai begini ya?!" Ucap Lusi seraya membuka loker pribadi miliknya dan mengambil satu set baju prakteknya.
"Lusi... aku serius!" Kesal Ariana.
"Ok-ok, aku akan menjawabnya, tapi setelah aku mengganti pakaian, ok!" Sahut Lusi seraya masuk ke dalam toilet di ruangan kerjanya.
"Haist! kenapa gak langsung jawab aja sih?!" Gerutu Ariana yang masih tetap setia menunggu temannya berganti pakaian.
Sepuluh menit kemudian, Lusi terlihat sudah berganti pakaian dan menghapus jejak make up yang dia pakai khusus untuk menghadiri pesta pernikahan temannya tadi.
Ceklek...
"Astaga! kau benar-benar menungguku ya?!" Tanya Lusi setelah melihat Ariana yang masih asik menunggunya sambil memainkan ponsel.
"Tentu saja, bahkan aku akan mengintrogasi mu sampai tuntas!" Jawab Ariana.
"Ha... dasar tukang kepo!" Ejek Lusi seraya meluncurkan bokongnya di atas kursi kebesarannya.
"Biar saja! tapi aku benar-benar serius dengan pertanyaan-pertanyaan ku yang tadi Si, siapa pria tadi, sepertinya dia sangat menyukaimu?! kalian berkencan ya?!" Lagi-lagi Ariana mencecar Lusi dengan pertanyaannya.
"Ish... kumat lagi kan bawel nya!".
"Si... jangan beralasan lagi, jawab saja pertanyaannya!".
"Ok... ok, jadi aku dan pria tadi itu hanya kebetulan bertemu di pesta pernikahan temanku, dan dia juga sempat menolong ku tadi," Lapor Lusi menjelaskan.
"Lalu apa kau tau siapa dia?!" Tanya Ariana lagi.
"Namanya?! tadi sih dia bilang Viky! memangnya kenapa? apa kau menyukainya?!" Sahut Lusi balik bertanya.
"Astaga, wanita mana yang tak menyukainya Si, kau tau tidak, dia itu pebisnis sukses! selain itu, dia juga sepupunya Tuan Kenny Alvaro, pewaris perusahaan Alva corp yang terkenal itu," Tutur Ariana.
"Lalu kalau dia sukses dan sepupunya seorang pengusaha terkenal, kenapa? apa aku harus memuja-muja nya begitu? kau ini seperti tidak ada kerjaan lain saja Ri, sudahlah! sebaiknya kau kembali ke ruangan praktek mu sekarang! bisa-bisa pasien-pasien mengomel nanti!" Seru Lusi seraya mendorong punggung Ariana agar keluar dari ruangannya.
"Haist! sepertinya gadis ini harus aku ajari trik merayu seorang pebisnis," Gumam Ariana setelah berhasil di usir dari ruangan Lusi.
Viky yang semenjak tadi meninggalkan Rumah Sakit pun memilih mengunjungi Mansion keluarga Alvaro untuk beristirahat. Pria bertubuh kekar itu segera merebahkan tubuhnya setelah bercengkrama dengan Mom Bella dan Papah Oscar.
"Liana, apa kau akan marah jika aku jatuh cinta lagi?" Gumam Viky seraya menatap foto almarhum kekasihnya.
"Gadis tadi benar-benar mengingatkanku pada wajah cantik mu sayang. Dan entah mengapa jantungku selalu berdetak lebih kencang saat berada di dekatnya, sama seperti saat aku selalu dekat dengan mu, dulu!" Gumamnya lagi.
Sejurus kemudian, Viky memejamkan kedua matanya. Pria tampan itu kembali mengingat saat-saat bahagia bersama sang kekasih. Kepergiannya yang tiba-tiba, sungguh membuat luka yang begitu dalam di hatinya.
Kring...
Kring...
Kring...
Ponsel Viky terdengar nyaring berdering, dilihatnya nama yang tertera di layar datar benda canggih itu. Setelah tau siapa sang penelepon, Viky segera menggeser gambar hijau pada layar ponselnya untuk menjawab panggilan telepon tersebut.
"Ada apa Rey?!" Tanya Viky via telepon.
"Maaf Tuan, sepertinya ada sedikit masalah di gedung baru yang akan kita resmikan bulan depan! salah seorang pekerja bilang, sebagian bangunan yang akan di gunakan untuk kepentingan masyarakat tersebut tiba-tiba ambruk," Tutur Rey asisten Viky yang tak lain si penelepon yang sudah mengganggu Viky beristirahat.
"Astaga! kenapa bisa begitu?! apa ada korban juga?!" Tanya Viky panik.
"Sampai sejauh ini tidak Tuan, beruntungnya saat bangunannya ambruk para pekerja sedang istirahat semua!" Lapor Rey.
"Syukurlah, kalau begitu sekarang juga kau siapkan pesawat untuk ku terbang ke sana sekarang juga!" Seru Viky tegas.
"Baik Tuan!" Sahut Rey seraya memutuskan sambungan teleponnya.
.
.
.
.
.
See you next episode guys 🤗🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Sena judifa
padahal aku blm kelar cerita yg lobe me please jenny itu mom
2023-09-27
2
Dehan
hallo kak.. aku hadir, di favoritin dulu deh.. biar dapat update nya
2023-05-17
0
Mom La - La
hadir mom..
2023-04-05
0