Brandal Couple

Brandal Couple

*Pacaran

Botol bir kosong itu berputar dengan cepat, lalu perlahan hingga ujungnya menunjuk pada satu orang diantara 6 orang yang duduk melingkar mengelilingi meja itu.

"Woho! akhirnya ratu brandal kita." Bastian bertepuk tangan, senang ketika botol itu menunjuk tepat pada Rosyi yang hanya duduk santai di tempatnya.

Amira segera merubah posisi duduknya untuk menatap Rosyi, "Truth or Dare?"

Senyuman sombong terukir di wajah cantik Rosyi, "Lo ngerti gue kan?"

Kini gantian Amira yang tersenyum, "Tantangan, gue mau Lo pacaran sama Reyn selama 3 bulan, gimana?" Ucapnya bersidekap dada.

Rosyi selalu menjalankan tantangan yang di berikan dengan senang hati, namun berpacaran dengan Reyn si playboy kelas kakap? Oh ayolah, Rosyi tidak ingin jika pacar pertamanya adalah laki-laki buaya bermarga Adhitama itu.

"Gue bakal terima semua tantangan yang kalian kasih, tapi tidak untuk yang satu ini."

Liam menatap Rosyi remeh, "Hanya pengecut yang takut dengan tantangan semudah ini."

Rosyi mendesis tak suka pada Liam, "Sahabat lo itu udah punya pacar."

"Emang apa masalahnya? gue gak keberatan buat nambah satu pacar lagi," Laki-laki tampan bermarga Adhitama itu menyeringai tipis ketika Rosyi menatap nya kesal.

Amira menyentuh pundak Rosyi, "Lo bakal dianggap pecundang kalau sampai menolak tantangan ini."

Nadia mengangguk, membenarkan ucapan Amira. Rosyi yang memang egonya tinggi pun akhirnya menerima tantangan itu. "Oke, kita pacaran!"

Suara sorakan dari keempat temannya tidak mereka pedulikan, Rosyi fokus menatap Reyn yang menyeringai seolah mengejeknya.

"SAYANG, ROSYI SAYANG! AYO KITA KE KANTIN."

Rosyi menatap tajam laki-laki yang tengah berdiri di ambang pintu kelasnya sambil berteriak menyerukan namanya. Padahal semalam ia telah memperingati Reyn untuk menyembunyikan hubungan mereka dari semua orang, namun mulut s*lan laki-laki itu memang tidak bisa dikontrol, atau Reyn memang sengaja?

Kini seluruh mata langsung tertuju pada Rosyi, "Apa liat-liat?! mau gue congkel tuh mata, hah?!"

Mereka langsung mengalihkan pandangan, tak mau jika Rosyi mewujudkan apa yang baru saja ia katakan.

Rosyi mendekati Reyn dengan langkah lebar, menarik tangan laki-laki itu dengan cepat. "Lo ikut gue!"

"Hei, pelan-pelan saja sayang, aku tidak akan kemana-mana, kan aku cinta banget sama kamu." Mulut buaya memang lebih manis dari gula jenis apapun di dunia ini.

Bugh...

Rosyi mendorong Reyn ke dinding lalu mengukung laki-laki itu, tatapannya begitu tajam seolah ingin membunuh Reyn sekarang juga.

"Hei, perempuan itu tidak baik jika terlalu agresif. Bagaimana jika aku saja yang memimpin?"

"GUE UDAH BILANG SAMA LO KALAU GUE GAK MAU ADA YANG TAHU TENTANG HUBUNGAN KITA!" Bentak Rosyi tepat di depan wajah Reyn.

"Astaga, mulutnya bau surga." Reyn memejamkan mata.

Tatapan Rosyi semakin menajam, ia ingin mengeluarkan amarahnya lagi, namun sebuah suara menghentikan nya.

"Sayang." Seorang gadis mendekati mereka.

Rosyi tidak tahu siapa gadis itu, tapi ia yakin jika dia adalah salah satu pacar Reyn entah yang keberapa.

"Urusan kita belum selesai," Rosyi menatap tajam Reyn sebelum berbalik dan pergi.

Reyn hanya tersenyum, lalu memeluk gadis yang baru saja datang. "Ayo sayang, kita pergi makan ke kantin, aku sudah lapar."

"Baiklah."

Rosyi tidak mengerti, seluruh sekolahan tahu bahwa Reyn memiliki lebih dari 5 pacar, namun anehnya, pacar-pacar Reyn seperti tak keberatan dengan itu, asalkan mereka masih menjadi pacarnya.

Bahkan, beberapa gadis dari dalam dan luar SMA Tunas Harapan banyak yang ingin menjadi pacar Reyn selanjutnya. Itu terlihat sangat menjijikkan Dimata Rosyi.

Dan sialnya, siang ini ia harus makan siang satu meja dengan Reyn dan ke-tujuh pacarnya, terhitung delapan termasuk dirinya.

"Reyn sayang, cobain ini deh, enak banget."

Reyn menerima suap dari pacar ke-empat puluhnya yang berasal dari SMA Tunas Harapan dengan senang hati. Gadis-gadis itu terlihat senang-senang saja ketika Reyn menggombali mereka satu persatu sama rata.

Pemandangan di hadapannya ini sungguh membuat Rosyi muak, ia seperti bukan berarti di kantin sekolah lagi, tapi sebuah bar malam. Dihadapan nya ini tidak seperti anak SMA yang sedang berpacaran, namun lebih mirip taun kaya raya dan para jalannya yang akan menghabiskan malam bersama.

Rosyi seperti melihat ayahnya. Mengingat sang ayah, tiba-tiba saja air mata Rosyi menetes, dan itu membuat Reyn kebingungan sekaligus khawatir.

"Heh, Lo kenapa?"

Dilepasnya rangkulannya pada kedua pacar nya dan beralih duduk di samping Rosyi, namun gadis itu malah berdiri.

"Gue gapapa, kalian lanjut aja."

Rosyi meraih ponselnya lalu berlalu pergi dari sana meninggalkan Reyn dan para pacarnya itu.

Reyn merasa bingung dengan sikap Rosyi, namun ia memilih acuh karena tak merasa jika ia membuat kesalahan kepada gadis itu.

"Udah yuk, kita lanjut aja. Mungkin tuh orang mau bolos."

Asap rokok memenuhi udara di daerah rooftop gedung kelas XII SMA Tunas Harapan.

Ini bukanlah pertamakalinya Rosyi melakukan ini, merokok ketika merasa perasaan nya sedang kacau. Ketika ia sedang ada masalah keluarga atau hal lainnya.

"Uhuk...uhuk...Lo ngerokok Ros?"

Rosyi tak memperdulikan pertanyaan dari Amira, tatapan nya fokus ke depan melihat pemandangan kota.

Amira duduk di samping Rosyi, lalu memeluknya. Gadis itu langsung mematikan rokoknya, tak mau sang sahabat menghirup asap rokok yang tidak baik untuk kesehatan nya.

"Ada masalah? mau cerita gak?" Tawar Nadia lembut.

Hanya senyuman tipis yang Rosyi berikan, ia pun membalas pelukan Nadia. Amira juga turut memeluk Rosyi dari sisi yang lain. "Gue cuma keinget sama b*jingan tua itu, kalian jangan khawatir."

"Kita tahu banget gimana kehidupan Lo Ros, mana mungkin kita gak khawatir?" Nadia mengeratkan pelukannya.

"Kalau ada apa-apa, Lo wajib hubungi gue sama Nadia," Ucap Amira memejamkan mata.

Rosyi tersenyum, ia merasa beruntung memiliki teman sebaik dan sepengertian Amira dan Nadia. Mereka bukan hanya teman, tapi sahabat terbaik yang pernah Rosyi miliki.

Bagi Rosyi, tidak ada siapapun yang lebih mengerti dirinya daripada kedua sahabatnya ini.

Rasanya tidak hari tanpa masuk ruang BK. Oh, bukan karena Rosyi nakal kok. Dia kan murid yang baik dan suka bersosialisasi, jadi dia ke ruang BK tuh cuma buat bersilaturahmi sama Bu Rena kok. Bohong no real-real :)

"Rosyi Amelia, saya sudah tidak tahu lagi bagaimana harus menasehati kamu. Sudah ribuan kali kamu membolos kelas, dan sudah ribuan kali juga saya menasehati dan menjatuhkan hukuman untuk kamu. Kamu ini sudah kelas 12, sebentar lagi mau lulus. Apakah kamu tidak memiliki niat untuk berubah dan meninggalkan kenangan baik disekolah ini?"

Rosyi memutar bola matanya malas, "Gak minat."

Menghela nafas untuk yang kesekian kalinya, Bu Rena pun menjatuhkan hukuman untuk Rosyi. "Baiklah, sebagai hukuman, kamu harus membersihkan toilet sekolah besok. Datanglah lebih pagi atau hukuman akan saya tambah."

"Hanya itu?"

"Ya."

Rosyi mengangguk, ia pun berdiri. "Permisi." Rosyi keluar dari ruang BK berjalan menuju parkiran.

Alisnya berkerut ketika melihat mobil seorang laki-laki yang ia kenal masih berada di sana, berdampingan dengan motor miliknya.

Memilih abai, Rosyi langsung berjalan menuju motor nya, hendak menaiki kendaraan itu sebelum sebuah tangan menahan pergerakan nya. "Udah punya pacar masa masih pulang sekolah sendiri?"

Rosyi berdecak pelan, "Gak ada hubungannya punya pacar sama pulang sendiri. Lagian hubungan kita itu gak beneran, jadi gak usah sok-sokan jadi pacar yang baik buat gue."

"Aku memang pacar yang baik."

"Pacar yang baik? Punya banyak cewek itu Lo bilang pacar yang baik?!" Rosyi menatap Reyn tak percaya, pacar yang baik katanya?

Reyn tertawa, tanggapan laki-laki itu membuat Rosyi semakin bingung. "Awalnya gue gak mau mikir gini, tapi kayaknya Lo emang cemburu deh sama mereka semua? Jujur aja, gak usah malu."

Mulut Rosyi menganga lebar, apa? cemburu katanya? "Dih, kege'eran banget Lo jadi cowok, mereka paling Lo?"

"Emang iya." Reyn menyugar rambutnya ke belakang, tersenyum miring dan menebar pesona, seperti apa yang biasa ia lakukan untuk memikat para gadis yang menjadi mangsanya.

Namun, Rosyi itu berbeda. Mau Reyn jungkir balik, lompat, lari, terbang, atau kayang sekalipun Rosyi tidak akan pernah terjerat pesona laki-laki itu.

"Minggir! gue mau balik."

"Aku antar."

"Lo goblok atau emang gak punya otak? Gue bawa motor sendiri. Kalau gue pulang sama Lo, siapa yang bakal bawa motor gue hah?!"

Reyn mengangkat bahu acuh, "Mungkin penunggu sekolah ini," Bisiknya di telinga Rosyi.

"Dih, sinting."

Laki-laki hanya tersenyum, "Baiklah, hari ini Lo bisa pulang sendiri. Tapi besok Lo harus pulang dan berangkat sama gue!"

Tatapan Rosyi menajam, "Kalau Lo besok berani jemput gue kerumah, gue bakal habisin Lo saat itu juga!" Ancam nya.

"Uhh...takut..." Ejek Reyn.

Rosyi yang sudah naik ke atas motor nya hanya berdecak, lalu memberikan jari tengah kepada Reyn sebelum memasang helm nya.

BRUM... BRUM...

Motor merah Rosyi pergi meninggalkan area parkir meninggalkan Reyn seorang diri disana. Laki-laki itu tersenyum miring, "Jangan panggil gue Reynhart Adhitama kalau gue gak bisa bikin cewek kayak Lo luluh dan sakit hati sama gue."

Semua orang seharusnya sudah tahu jika berkaca dengan Reyn itu memiliki konsekuensi yang fatal bagi hati.

Laki-laki itu akan memperlakukan pacar-pacarnya bak seorang putri ketika mereka menjalin sebuah hubungan, namun hari dimana Reyn memutuskan mereka adalah hari kiamat bagi mereka.

Reyn akan membuat mereka sakit hati berkali-kali, dulunya di ratukan, setelah putus mereka akan terlihat seperti sampah yang tak berguna.

Berani mengajak Reyn balikan? berarti dia siap untuk buat menderita seumur hidup karena Reyn tidak akan bersikap sama seperti saat pertama kali mereka pacaran.

Inilah sisi gelap seorang Reynhart yang di ketahui oleh semua orang, Reyn yang di kenal sebagai pacar idaman bukanlah seorang mantan yang baik.

Jadi, apakah kalian tertarik mencoba untuk menjadi pacar seorang Reynhart Adhitama?

...\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=...

Reynhart Adhitama

Playboy tampan kita guys.

Rosyi Amelia

Pacar 3 bulan si Playboy.

Terpopuler

Comments

Bening

Bening

ini itu maksud nya berkencan

2024-06-11

0

adindameythadwiutami

adindameythadwiutami

Ih

2023-12-06

0

anitha yunita

anitha yunita

ganteng sayang 🐊

2023-03-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!