Ini sudah lewat dari jam sepuluh siang, namun Flo dan Rosyi sama sekali tak menunjukkan pergerakan untuk keluar dari kamar.
Reyn dan ayahnya heran, apakah kedua perempuan itu tidak lapar? kenapa mereka tidak turun untuk sarapan?
Awalnya kedua laki-laki berbeda umur itu masih berfikir positif, mungkin keduanya kelelahan hingga bangun kesiangan. Tapi, ini sudah terlalu lama, kenapa Mede tidak kunjung keluar dari kamar juga?
"Dad, mommy sama Rosyi kok gak turun-turun ya? Apa jangan-jangan mereka pingsan lagi di kamar." Reyn sudah mondar-mandir seperti setrikaan sambil menatap lamat pintu lift rumahnya.
"Iya ya, ini sudah hampir jam sebelas, tapi kenapa mereka belum turun juga?"
"Iya kan, ayo kita susul mereka yuk dad, Reyn khawatir deh."
"Yaudah, ayo." Kedua laki-laki itu beranjak menuju lift untuk pergi ke lantai atas, menyusul Flo dan Rosyi di kamar utama.
Ting...
Lift yang berisikan Reyn dan Jay tertutup, bersamaan dengan itu, Flo dan Rosyi malah berjalan turun melalui tangga.
"Kita sarapan dulu ya, kamu pasti lapar," Ajak Flo yang di angguki oleh Rosyi.
Akhirnya, kedua perempuan cantik itu pun sarapan walaupun agak kesiangan sih ya.
Suasana rumah terlihat cukup sepi dan itu membuat Flo keheranan, biasanya jam segini, anak dan suaminya sudah bertingkah.
Wanita itu menoleh kesana kemari, lalu memanggil seorang pembantu yang kebetulan lewat. "Bi."
"Iya Nya?" Wanita setengah baya itu menghampiri Flo dengan kepala tertunduk, tanda hormat.
"Reyn sama tuan kemana bi? Kok sepi banget."
Rosyi yang mendengar ucapan Flo pun tersadar. Iya juga ya, kenapa hawanya sepi? Kemana dua pelawak berkedok pria kulkas itu berada?
"Lho, tuan sama den Reyn tadi ada di ruang tengah kok Nya."
Alis Flo berkerut ketika mendengar jawaban dari sang pembantu. Ada di ruang tengah katanya? Jelas-jelas tadi Flo dan Rosyi melewati ruang tengah dan tak menemukan siapapun disana.
"Yasudah, kamu pergi saja."
"Baik Nya, saya permisi." Pembantu itu membungkuk pada Flo dan juga Rosyi sebelum ia kembali berjalan ke dapur untuk menyelesaikan pekerjaannya.
"Mereka dimana mom?" Tanya Rosyi yang hanya dibalas gelengan oleh Flo, "Mommy gak tahu, ayo lanjut makan. Habis ini kamu ikut mommy ke mall ya, kita belanja."
Rosyi mengangguk, "Siap mom."
•
Selesai makan, Rosyi dan Flo pun kembali ke atas untuk berganti baju. Kali ini mereka menggunakan lift karena tak mau kecapean naik turun tangga.
Ting...
Pintu lift tertutup.
Tak...Tak...Tak...
Tak lama kemudian, Jay dan Reyn turun dengan tergesa menggunakan tangga.
"Dad, gimana ini dad? Mommy sama Rosyi gak ada dikamar." Reyn panik, laki-laki meloncat-loncat tidak sabaran.
Jay juga sama paniknya dengan Reyn, namun, melihat tingkah Reyn yang seperti ini sungguh membuatnya jadi kesal sendiri.
Plak...
Karena Reyn tak mau diam, maka dengan terpaksa Jay harus memukul punggung Reyn hingga sang anak meringis kesakitan. "Akh... Daddy! Sakit tau!" Sungutnya kesal.
"Makanya diam, jangan banyak bertingkah."
Reyn mengerucutkan bibirnya, melihat itu membuat Jay mendelik kesal. "Ngapain manyun? Lucu kamu?!" Sinisnya.
Tolong ingatkan Reyn kalau laki-laki yang tengah berdiri di hadapannya ini adalah ayah kandungnya sendiri, karena sekarang, rasanya Reyn ingin sekali memukul laki-laki ini hingga Jay memohon ampun padanya.
Sayangnya, Reyn tidak bisa melakukan itu karena ia tentu akan kalah dari sang ayah.
"Sudahlah, ayo kita cari mereka di taman belakang, mungkin saja mereka ada disana." Reyn hanya menurut ketika kerah belakang bajunya di tarik dengan tidak manusiawi nya oleh sang ayah.
15 menit lamanya mereka mengelilingi taman belakang bahkan sampai ke halaman depan, namun mereka tak menemukan dua orang perempuan yang tengah mereka cari.
"Haduh...dad, udah ah, Reyn capek." Keringat sudah membanjiri kaos hitam yang laki-laki itu kenakan, teriknya matahari membuat energi Reyn menguap begitu saja.
Kini, laki-laki sudah bersandar nyaman pada pohon besar di taman belakang rumah. Sepoy-sepoy angin mengenai wajahnya yang sudah di penuhi oleh keringat, dan itu sungguh menyenangkan dan terasa segar.
Jay pun sama, ia ikut bersandar di bawah pohon bersama Reyn. Suasana yang tengah dengan hembusan angin yang menerpa wajah sungguh sangat pas untuk keduanya mengarungi mimpi sekarang.
•
•
•
Berbelanja adalah sebuah kegiatan yang akan membuat semangat para wanita terutama ibu-ibu merasa begitu senang. Itulah yang kini tengah di rasakan oleh Flo dan Rosyi.
Keduanya memasuki satu persatu toko yang ada di dalam mall itu, mengambil dan membeli barang tanpa harus melihat harta karena hari ini mereka akan di traktir oleh salah satu black card milik Jay.
Rosyi tak perlu merasa segan untuk membeli apa yang ia inginkan, karena Flo selalu berkata 'Jangan sungkan mengambil barang yang kamu inginkan, daddy tidak akan bangkrut hanya karena kita berbelanja barang mahal.'
Dan itulah yang Rosyi lakukan, berbelanja tanpa sungkan. Barang apa saja yang ia suka, langsung ia beli. Dan Flo dengan baiknya malah membelikan Rosyi sebuah motor keluaran terbaru. Waw! Bukankah Flo adalah satu dari ratusan mertua idaman?
"Ah, tempat itu, kita wajib kesana, ayo!" Rosyi hanya pasrah ketika Flo menarik tangan nya dan membawanya masuk kedalam sebuah toko yang Rosyi yakini sebagai tokoh khusus k-poppers. Pasalnya, di depan pintu sana berdiri seorang Jung Jaehyun dan Jeon Jungkook versi gepeng yang menarik perhatian Flo sejak tadi.
"Kamu suka K-Pop?" Tanya Flo pada gadis di sampingnya.
"Gak terlalu sih mom, tapi aku tahu BTS, sama pernah denger beberapa lagu mereka."
"Ah, kalau begitu kamu harus suka sama mereka."
Rosyi menatap Flo bingung, "Kenapa?"
"Karena mommy k-poppers, jadi anak mommy juga harus mengikuti jejak mommy," Ucap Flo dengan senyuman mengembang.
"Ta_" Belum sempat Rosyi menjawab ucapan Flo, tiba-tiba wanita itu membawanya menuju rak yang berisi begitu banyak album.
Tangan lentik Flo mulai mengambil satu persatu album yang ada disana. "Ini 'Butter' album nya BTS, lalu ini 'Ay-yo' NCT 127, nah ini ada Lalisa nih, nah ini Hot Sauce, AAA...itu...itu... PROOF!"
Rosyi hanya tersenyum canggung melihat bagaimana hebohnya Flo mengambil album-album itu.
"Ah, ada lightstick juga, ayo beli beberapa!"
Rosyi hanya menurut saja, rasanya hari ini ia tak bisa melakukan apapun selain menurut saja atas ajakan Flo membeli barang ini dan itu.
Sebenarnya mereka hari ini cukup boros juga, ia jadi takut, takut jika daddy Jay nanti akan menganggap nya matre dan akan berakhir membencinya.
•
•
•
Hari ini Flo begitu puas, ia bisa menghabiskan harta suaminya sesuka hati. Biarlah jika laki-laki itu marah, Flo tinggal memakai baju dinas dan selesai, mudah bukan?
Mobil mewah Flo berhenti di depan gerbang rumah besar bernuansa putih, yah, sebelas dua belas lah sama rumahnya.
"Rosyi pulang dulu ya mom," Pamit gadis itu mencium tangan Flo.
"Iya, sampai jumpa lagi sayang. Nanti belanjaan kamu bakal sampai, di tunggu ya."
"Em, mom, boleh gak kalau belanjaan Rosyi di taruh di rumah mommy aja?" Izin Rosyi pelan.
Alis Flo berkerut bingung, "Ada apa sayang?"
"Tidak ada mom, biar saja di sana, barangnya kan bisa aku pakai waktu aku nginep."
"Iya juga sih, ya udah deh, nanti mommy hubungi pengirim nya. Terus motornya gimana?" Tanya Flo.
"Ya taruh di rumah mommy juga, tapi jangan lupa di labelin ya mom, nanti malah di pakai Reyn lagi." Rosyi mengerucutkan bibirnya.
Apa yang Rosyi lakukan itu terlihat begitu menggemaskan dimata Flo hingga membuat wanita itu terkekeh. "Baiklah, sesuai permintaan mu princess."
"Hehehe," Rosyi terkekeh senang ketika Flo mengacak rambutnya, lalu keduanya berpelukan sebentar sebelum Rosyi benar-benar turun dan mobil yang membawa Flo melaju pergi meninggalkan area tempat rumah Rosyi berada.
Rosyi berbalik, pas sekali gerbang rumah nya telah di buka oleh sang penjaga. "Sore pak," Sapanya ramah dengan senyuman.
Sang penjaga pun balas tersenyum kepada Rosyi, "Sore nona."
•
Rosyi membawa langkahnya dengan ringan memasuki rumah besar itu, ia sudah siap dengan segala konsekuensi yang akan ia terima karena telah tak pulang semalam. Ia juga sudah siap akan caci maki yang akan ia terima dari sang ibu.
PLAK....
Mata Rosyi terpejam, ia sudah menduga, hal pertama yang akan menyambutnya ketika memasuki rumah adalah tamparan kuat dari sang ibu.
Hari ini adalah hari Minggu, tentu wanita itu tidak pergi bekerja hari ini.
"KEMANA SAJA KAU JAM SEGINI BARU PULANG HAH?! APAKAH SEL*NGKANGAN MU BEGITU SAKIT SETELAH MELAKUKAN HAL MENJIJIKKAN SEMALAM HINGGA JAM SEGINI BARU PULANG?!"
Rosyi menatap sang ibu tak percaya. Sungguh, ia tak menyangka jika kata-kata kotor itu bisa keluar dari mulut ibunya dengan begitu mudahnya. Rasanya dada Rosyi begitu sesak, sakit dan perih.
Gadis itu ingin menangis, namun ia tak mau terlihat lemah. Ia adalah anak yang kuat, buktinya ia masih sanggup bertahan hidup dengan ibu yang seperti ini.
"Akh...Shhh..." Rosyi meringis pelan ketika rambutnya di tarik tanpa aba-aba. Gadis itu hanya mampu mendesis sakit ketika sang ibu membawanya ke kamar, naik ke lantai atas dengan rambut yang di jambak.
BRUAK...
Kepala Rosyi di benturkan pada dinding kamar yang di cat dengan warna hitam, darah mulai keluar dari dahi Rosyi.
"Apakah kekasihmu itu kurang memuaskan mu hingga kau pergi ke tempat itu?!" Tatapan Tari begitu tajam, tak ada rasa iba dalam hatinya untuk sang putri.
Rosyi tak menjawab, kepalanya terlampau pusing bahkan untuk sekedar mendengarkan apa yang Tari ucapkan saja ia tak bisa.
"Laki-laki hanya akan mengkhianati mu, dasar j*lang! Mereka hanya akan memanfaatkan tubuh dan harta mu lalu membuang mu ketika dia sudah bosan!!"
Untuk yang kali ini, Rosyi mendengar jelas apa yang Tari ucapkan. Gadis itu menyeringai tipis, "Jangan samakan semua laki-laki dengan mantan suami itu, mereka jelas berbeda."
DUGH...
Kepala Rosyi kembali di benturkan ke dinding oleh Tari hingga pingsan.
"Tidak ada yang berbeda, mereka sama saja, semua laki-laki sama saja." Tari menatap datar pada Rosyi yang sudah tak sadarkan diri
...\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=...
"Semua laki-laki sama saja, mereka hanya tahu menyakiti lalu pergi setelah bosan." -Lestari Vionetta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
hadiya nur Jannah
udah Ros nggak usah balik kerumah mu lagi😖😖😖
2023-03-16
3
hadiya nur Jannah
😅😅😅😂😂😂😂Wes wes ngakak q Thor
2023-03-16
1
hadiya nur Jannah
Wes wes Angel nak ngene kie😅😅😅😅
2023-03-16
3