*Mommy Rosyi

Orion mengantarkan Rosyi sampai di rumah milik gadis itu. Orion memperhatikan bangunan itu dengan seksama. Tak ada yang berubah, semua nya terlihat sama. Hanya saja aura disekitar sana tidak secerah dulu ketika dirinya masih kecil dan masih sering main ke rumah Rosyi.

"Kalau tante berbuat yang aneh-aneh lagi sama Lo, Lo kasih tahu gue ya."

Pergerakan Rosyia yang tengah membuka sabuk pengaman langsung terhenti, ia menatap Orion lamat. Laki-laki itu juga, menatap wajah Rosyi dalam.

"Jangan lupa kalau Lo masih punya sepupu seganteng gue, dan juga punya Tante dan Om sebaik orang tua gue."

Yap, Rosyi dan Orion itu sepupu jauh, namun hubungan keduanya sangat dekat. Dulu rumah Orion juga berada di komplek yang sama dengan Rosyi. Namun, karena suatu alasan, Orion dan keluarganya harus pindah dari rumah lama mereka.

Di SMA Tunas Harapan, tak ada satu murid pun yang tahu jika Rosyi dan Orion itu adalah sepupu jauh, kecuali dua sahabat baik Rosyi.

"Gue gapapa, mommy juga udah gak suka kasar kok sama gue."

"Gue harap lo gak bohong."

Rosyi terdiam. Orion yang peka pun langsung tersenyum, "Udah, sana Lo masuk. Istirahat, makan yang bener dan jangan lupa belajar.

Gadis itu mengangguk, "Gue masuk dulu, bye."

Orion melambaikan tangan pada Rosyi yang baru saja turun dari mobil. "Lo gak pinter bohong Mel," Lirih Orion dengan senyuman yang telah hilang entah kemana.

PLAK...

"ANAK SI*LAN! PULANG DENGAN LAKI-LAKI MANA LAGI KAMU HAH?! TADI PAGI DI JEMPUT COWOK, SEKARANG PULANG DI ANTAR SAMA COWOK LAIN, MAU JADI APA KAMU HAH?! KUPU-KUPU MALAM?!"

Baru saja dirinya menginjakkan kaki memasuki rumah, tiba-tiba sebuah tangan melayang lalu menampar pipinya dengan keras di sertai bentakan dan cacian yang membuat hatinya sakit.

"Mom, yang anterin Rosyi pulang tadi itu Orion, bukan cowok lain." Rosyi mencoba memberikan pengertian meskipun itu percuma.

"Mungkin yang anterin kamu tadi itu Orion, lalu cowok yang jemput kamu tadi pagi?!"

"Mom dia itu_"

"Gak usah jelasin apa-apa!! Mommy tahu, kamu itu wanita malam yang haus laki-laki kan?! Bilang aja sama mommy, nanti mommy bakal jual kamu ke bar dengan senang hati!"

PLAK...

Rosyi tak bisa mengendalikan dirinya, ia menampar sang ibu karena refleks. Ia tak menyangka jika ibunya akan tega mengatakan itu padanya.

"KAMU BERANI NAMPAR SAYA HAH?!"

Rosyi menggeleng, "Enggak mom, Ro_Rosyi gak sengaja."

"Anak seperti kamu memang minta beri pelajaran! Sini, ikut saya!"

Nyonya Tari, ibu Rosyi menyeret sang anak dengan paksa walaupun Rosyi sudah memberontak minta di lepaskan.

Beberapa pelayan yang lewat hanya bisa diam tanpa berani menolongnya Rosyi, mereka tahu benar apa yang akan terjadi jika sang nyonya sampai marah.

BUGH...BYUR...

Tubuh Rosyi di tendang masuk ke kamar mandi yang ada di kamar tamu hingga ia terjatuh masuk ke dalam bak mandi.

"BI! BIBI!" Teriak wanita itu.

"Iya nyonya?" Seorang wanita paru baya masuk sambil menunduk.

"Ambilkan saya 20 buah es batu ukuran besar, lalu masukkan kedalam bak mandi itu!"

Tanpa banyak tanya lagi, sang ART pun langsung melaksanakan apa yang nyonya-nya perintahkan.

"Keluar kamu dari sana!" Perintah nya. Rosyi hanya bisa menurut tanpa bisa membantah perintah sang ibu.

"Tinju kaca itu hingga hancur berkeping-keping!"

Lagi-lagi Rosyi hanya bisa menurut dan meninju kaca wastafel di hadapannya.

BRAK...PRANG...

Darah segar mengalir dari tangan Rosyi yang terluka akibat pecahan kaca itu. Ia tak menunjukkan reaksi apapun, terlalu terbiasa dengan segala luka seperti ini hingga rasanya ia sudah mulai kebal.

"Injak pecahan kaca itu, jangan berhenti sampai ada darah yang keluar dari kakimu!"

Bak boneka, Rosyi selalu melakukan apapun yang ibunya suruh. Tak peduli jika itu akan membuatnya terluka atau sebagainya yang bisa mengancam keselamatan nya.

Bagi Rosyi, kebahagiaan dan kepuasan ibunya adalah segalanya.

"Nyonya, ini es yang anda minta."

"Letakkan di situ, dan pergilah."

"Baik." Sang pembantu langsung meletakkan ember berisi es batu itu, lalu segera pergi karena tak tahan melihat apa yang tengah terjadi.

"Ambil batu es itu, masukan ke bak mandi dan berendam lah. Jangan berani keluar sebelum aku yang memerintahkannya."

Lagi dan lagi, Rosyi hanya menurut. Ia berendam di balam bak mandi yang air nya sudah merah karena bercampur dengan darah.

PLAK...

Tanpa rasa kasihan sedikit pun, nyonya Tari menampar Rosyi dengan kuat sebelum keluar dari kamar mandi dan menguncinya diri luar supaya gadis itu tak bisa keluar.

Rosyi menatap nanar pintu berwarna putih yang tertutup itu. "I'm okey."

MOMMY DON'T KNOW DADDY'S GETTING HOT

IN THE BODY SHOP

DOING SOMETHING UNHOLY

HE'S SAT BACK WHILE SHE'S DROPPING IT

SHE'S BE POPPING IT

YEAH, SHE PUT IT DOWN SLOWLY

Suara indah Rosyi menggema di ruangan lembab itu, hanya ada suara tetesan air yang mengiringi nyanyian nya.

Gadis itu terlihat sangat menghayati, mengeluarkannya seluruh emosinya lewat sebuah lagu yang memang mewakili cerita keluarga nya.

Air mata meluncur dengan mudahnya membasahi pipi Rosyi, mata gadis itu terpejam ketika ia menyudahi nyanyiannya. "Kau telah pergi meninggalkan dunia ku, namun akibat dari kesalahanmu terus menghantuiku, menyiksa dan membunuhku secara perlahan."

Memeluk lututnya, tak peduli dengan dinginnya air, tak peduli juga dengan lukanya yang susah mengering karena dikelilingi air. Rasa sakit dihatinya jauh lebih sakit dari luka-luka itu.

"Ibu peri yang dulu selalu menyayangiku, kini dia menjadi iblis yang siap merenggut nyawaku kapan saja. Dan itu karena kamu. Aku membencimu ayah!"

Tubuh Rosyi melemah, ia sudah tak kuat lagi mempertahankan kesadarannya hingga ia pun jatuh tak sadarkan diri.

Nyonya Tari memerintahkan kepada pembantunya untuk mengeluarkan Rosyi dari kamar mandi di kamar tamu sebelum ia berangkat. Sang pembantu pun bergegas menjalankan perintah itu, karena jujur semalam ia tak bisa tidur karena khawatir dengan sang nona, apalagi ketika ia mendengar nyanyian Rosyi yang begitu menyayat hati.

"Astaghfirullah, nona!"

Bibi Na segera pergi memanggil suaminya untuk mengangkat Rosyi menuju kamarnya.

Bibi Na dan Paman Oh adalah pelayan rumah yang paling setia, mereka sudah bekerja dengan nyonya Tari dan suaminya selama kurang lebih 20 tahun. Dan mereka juga tentu tahu, bahkan menjadi saksi dari kejadian yang merubah hidup Rosyi.

Tubuh itu di letakkan dengan perlahan di atas ranjang, Bibi Na segera meminta sang suami untuk keluar kamar setelahnya karena ia akan mengganti pakaian basah yang Rosyi kenakan.

Selesai mengganti pakaian sang nona, bibi Na langsung meminta ART yang lain untuk memanggil dokter dan menyiapkan kompresan.

"Nona, Anda anak yang kuat. Semoga setelah semua ini, anda akan mendapatkan kebahagiaan yang anda nanti-nantikan."

Seperti kemarin, hari ini Reyn datang ke rumah Rosyi untuk menjemput gadis itu. Namun ia malah di kejutkan dengan dokter yang datang bersamaan dengan dirinya.

'Siapa yang sakit?' Bingung Reyn.

"Dokter silahkan masuk."

"Terimakasih bi." Dokter itu masuk terlebih dahulu.

"Tuan yang datang menjemput nona Rosyi kemarin ya?" Tanya pembantu itu.

Reyn mengangguk, "Ya, saya pacar nya Rosyi."

Mendengar pengakuan Reyn membuat sang pembantu terkejut, namun sedetik kemudian ia pun mengizinkan laki-laki itu masuk. Mereka berjalan bersama, si pembantu, sang dokter dan Reyn, berjalan bersama menuju kamar Rosyi.

Si pembantu mempersilahkan sang dokter dan Reyn masuk. Reyn terkejut ketika melihat Rosyi terbaring lemah di atas ranjang.

Dokter itu mulai memeriksa keadaan Rosyi, lalu mengobati luka pada tangan dan kakinya. Setelah itu sang dokter juga memberikan obat untuk membantu pemulihan Rosyi.

Reyn tak bisa mengatakan apapun ketika melihat luka-luka di tubuh Rosyi, ia tak mengerti, sebenarnya apa yang terjadi hingga keadaan gadis itu terlihat sangat mengenaskan seperti ini?

Bibi Na mengantarkan sang dokter keluar, dan saat itu pula Reyn langsung mendekati ranjang Rosyi. Si sentuhnya perlahan tangan gadis itu yang telah di perban.

"Lo kenapa? kok bisa gini?" Percuma saja Reyn bertanya, tak akan ada yang menjawabnya karena Rosyi sendiri pun belum terbangun.

"Permisi tuan."

Rasanya cepat sekali, Bibi Na sudah datang. Mungkin itu karena Reyn sejak tadi terdiam menatap wajah damai Rosyi yang tertidur.

"Bi, dia kenapa?"

"Lebih baik Anda menjauhi nona saya, tuan." Reyn mengerutkan dahi, padahal kemarin Bibi Na lah yah memperbolehkan ia masuk ke kamar Rosyi, dan pembantu itu juga terlihat baik-baik saja ketika Reyn mengaku sebagai pacar Rosyi. Lalu kenapa sekarang ia meminta Reyn menjauh?

"Apa maksud bibi? Saya pacarnya, kenapa saya harus menjauh dari dia?"

"Keberadaan tuan hanya akan membuat nona saya terluka, saya tak mau jika terjadi hal yang lebih buruk dari pada ini."

Apa maksudnya? apakah maksud Bibi Na, Rosyia terluka itu karena Reyn? tapi bagaimana bisa?

"Saya tidak akan pergi sebelum Rosyi sadar."

"Jangan keras kepala tuan!"

"Bi, dengerin saya. Saya gak_"

Ting...

Sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya membuat ucapan Reyn terpotong. Ia bergegas mengambil ponselnya yang berada di saku celana, takut jika itu adalah pesan penting.

Sayang, ayo buruan. Kita bisa telat!

Oh s*al, bisa-bisanya Reyn lupa jika ia tidak datang sendiri. Ia datang bersama dua orang pacarnya yang masih menunggu dirinya di dalam mobil.

Reyn melirik Rosyi sebentar. Ada rasa tak rela jika ia harus meninggalkan gadis itu sekarang.

"Saya harus pergi bi, sebentar lagi saya telat. Saya titip Rosyi ya."

"Iya tuan."

Reyn menyalami Bibi Na, yang mana itu membuat sang pembantu rumah tangga terkejut. Seumur-umur baru ini dia di salimi sama cowok ganteng bak nabi Yusuf.

...\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=...

Liam Andreo

Si tampan, namun sudah berpawang.

David Dinata.

Bocah tengil dengan julukan Valentine boy

Terpopuler

Comments

Mechellangelica

Mechellangelica

ciri² ibu yang harus di gebrek-gebrek biar gepeng sekalian🥰

2024-06-13

0

anitha yunita

anitha yunita

gila ibu mu kerasukan apa sampe kaya gitu mengerikan . wah ada ayang 🥰🥰🤭

2023-03-30

0

hadiya nur Jannah

hadiya nur Jannah

ya Allah hidupmu kok gitu bgt Rossy semoga setelah ini ada yg menolong mu dari kekejaman ibumu

2023-02-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!