JIWA SIAPA YANG SALAH

[Di hari ini Arka harus mencari tumbal seseorang yang bersalah.]

Roda kehidupan selalu berputar. Peribahasa tersebut sudah sangat umum di dengar orang banyak.

Peribahasa tersebut sedang di alami salah seorang penduduk ibukota. Kita sebut saja dia Pak Jali.

Pak Jali adalah seorang juragan yang memiliki toko beras lumayan besar di ibukota.

Di suatu ketika toko beras milik Pak Jali ada seseorang yang sengaja membakarnya.

Istri Pak Jali langsung syok dan jatuh sakit, setelah mengetahui toko beras miliknya terbakar.

Mereka sangat-sangat sedih dengan kejadian tersebut.

Akan tetapi apapun yang terjadi, roda kehidupan terus berjalan.

Untuk mengatasi masalahnya ini, yang terpikirkan oleh Pak Jali sekarang adalah meminjam uang kepada seorang juragan rentenir, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Juragan rentenir yang seenak hatinya, menaikkan bunga setiap hari.

Membuat Pak Jali kini terlilit hutang oleh Juragan Rentenir tersebut.

Bukannya terselesaikan masalahnya itu, sekarang ia malah menambah masalah lagi.

Makin tertekan saja Pak Jali dari masalah-masalah yang terus membebaninya itu.

Sedangkan kebutuhan pokok harus di penuhinya setiap harinya. Seperti makan dan lainnya, akan tetapi Pak Jali kini tidak memiliki uang sepeserpun.

Sedangkan sekarang istrinya sakit, anaknya merengek-rengek kepadanya minta makan.

Jalan pintas untuk menyelesaikan masalah itu, yang terpikirkan olehnya sekarang adalah, mencuri atau hal-hal negatif lainnya.

Dengan sangat terpaksa dia melakukan pencurian untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Tapi Sayang sekali nasibnya kurang beruntung.

Dalam tindakan pencuriannya itu, dia ketahuan dan lalu di tangkap oleh penduduk ibukota. Setelah itu Pak Jali di pukuli oleh para warga ibukota, wajahnya penuh memar bekas pukulan para warga tersebut.

Kemudian dia di ikat pada batang pohon yang ada di sekitar tempat tersebut.

Rencananya Pak Jali akan di bakar oleh kerumunan masa itu yang geram dengan tindakan pencurian Pak Jali itu.

*Pitung yang kebetulan lewat tempat itu, ia melihat ada banyak kerumunan orang-orang.

Kemudian segera ia menghampiri kerumunan tersebut, dan ingin melihat apa yang sebenarnya terjadi di sana.

*Ketika kerumunan masa tersebut hendak akan melempar obor api pada Pak Jali.

Kemudian Arka datang ketempat tersebut dengan menciptakan putaran angin yang membuat obor api tersebut terpentalkan oleh putaran angin yang di ciptakan Arka dalam modenya kerasukaan setan.

"Kalian adalah orang-orang biadab yang tidak memiliki perikemanusian. Kalian semuanya akan segera ku kirim kedalam neraka." Ucap lantang Arka yang baru tiba di tempat tersebut.

"Siapa kau ini, apa kau ini adalah salah satu orang dari pencuri itu." Ucapnya salah seorang warga kepada Arka.

"Aku adalah makhluk setan yang akan mengirim kalian semua ke neraka." Saut dengan lantang Arka pada orang tersebut.

Kemudian Arka pencabut golok teri satya miliknya itu dari sarnungnya. kemudian Menatap tajam ke arah kerumunaan masa itu.

Mereka sangat ketakutan melihat Arka.

Mereka para kerumunan masa tersebut langsung terbirit-birit melarikan diri dari tempat itu, karena ketakutan melihat topeng aneh Arka yang bibirnya dari topeng itu bisa bergerak membuat senyum menakutkan kepada mereka.

Arka akan menyerang orang-orang tersebut.

Pitung yang baru tiba di tempat tersebut, ia langsung datang dan menghalangi serang Arka tersebut.

"Siapa kau, berani sekali kau menghalangi ku." Ucap Arka kepada Pitung.

"Apa yang hendak akan kau lakun kepada orang-orang." Tanya Pitung kepada Arka.

"Aku akan menghukum jiwa-jiwa yang bersalah." Saut Arka.

"Jadi gitu. Ente kudu lwatin nyawe ane dulu kalo gitu." Ucap lantang Pitung kepada Arka.

Terjadi adu senjata yang sama. Yaitu Sama-sama menggunakan golok.

Dari pertarungan silat Pitung masih bisa mengimbangi gerakan Arka.

Tapi setelah Arka menggunakan kekuatan sepiritualnya, Pitung tidak mampu menahan serangan Arka karena dia hanyalah pendekar biasa, yang tidak memiliki kekuatan seperti itu.

Pitung terlemar jatuh ketanah karena menahan serangan golok Arka yang memiliki kekuatan sepiritual.

"Kau jangan ikut campur dalam urusan ku." Ucapnya Arka menegaskan pada pitung yang terjatuh ke tanah.

Hendak Arka akan menyerang Pitung. Kemudian Arka merasakan ada jiwa panca mengalir kepada Pitung, kemudian ia pun menghentikan serangannya, dan menaruh kembali golok nya itu ke dalam sarung goloknya.

Arka langsung melompat pergi meninggalkan Pitung tanpa berkata apapun.

"Siapa orang bertopeng itu sebenarnya, kenapa dia tidak membunuh ku." Ucapnya Pitung setelah Arka pergi meninggalkannya.

Kemudian Pitung menghampiri Pak Jali.

"Kenapa kau jadi babakbelur seperti ini, memang apa yang terjadi kepada mu." Tanya Pitung Pada Pak Jali yang masih terikat di batang pohon.

"Ampun tuan, aku terpaksa melakukan ini, karena aku sedang membutuhkan uang. Aku harus mengobati istriku dan memberi makan anak ku." Saut Pak Jali membiarkan alasan kepada Pitung.

"Kau pernah dengar nasihat yang mengatakan, berani berbuat berani tanggung jawab." Ucapnya Pitung menegaskan kepada Pak Jali.

"Bagaimanapun alasannya, kalau salah ya salah. Kau akan ku bawa ke istana kerajaan untuk mendapatkan hukuman atas perbuatan mu itu.

Tapi sebelum itu, bawa aku ke keluarga mu dulu. Aku ada sedikit uang untuk membantu keluarga mu itu." Ucap Pitung pada Pak Jali.

Kemudian Pitung melepas ikatan pajak Jali, lalu mengikat kedua tangan Pak Jali agar dia tidak melarikan diri.

Kemudian Pak Jali membawa Pitung kerumahnya.

Setibanya mereka di rumah Pak Jali, terlihat oleh Pitung, istri Pak Jali sedang terbaring di tempat tidur karena sakit.

Kemudian terlihat lagi, anak dari Pak Jali terbaring lemas di tempat duduk, menahan rasa sakit perutnya. Karena tidak kuasa menahan lapar.

Serentak dia langsung menghampiri anaknya dan mengusap kepala anaknya itu. "Ma'afkan bapak nak, bapak tidak bisa membawakan mu makanan." Ucapnya Pak Jali sambil mengucurkan airmata.

Lalu Pitung menghampiri anak Pak Jali tersebut. "Abang bawa makanan ini dek." Ucap Pitung pada anak itu.

Kemudian anak itu bangun, kemudian memakan bungkusan nasi yang di bawa Pitung.

Kemudian Pitung memberikan beberapa koin emas kepada istri Pak Jali.

Setelah itu Pitung pergi sambil membawa Pak Jali.

Anak Pak Jali menangis bapaknya di bawa pergi oleh Pitung.

Sebelum Pak Jali di masukan kepenjara kerajan ia berpesan pada anaknya.

"Rawat dan jaga ibu mu dengan baik, bapak harus pergi dulu." Ucapnya Pak Jali pada anaknya.

Kemudian mereka berdua pergi dari tempat tersebut. Untuk menuju istana kerajaan.

Setibanya Pitung dan Pak Jali di ruang bawah tanah istana kerajaan, dimasukkanlah Pak Jali kedalam penjara oleh Pitung.

Walau apapun alasannya, jika itu tindakan salah tetap salah.

Berani berbuat, artinya dia siap menerima segala konsekuensi apapun padanya.

Hidup ini adalah pilihan, ada yang baik ada yang salah. Ada yang mudah, ada yang sulit. Tergantung pilihan kita sendiri.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!