MENDAPATKAN BUAH DAN KEKUATAN BARU.

Terjadi pertarungan yang sangat membosankan, antara Arka dan Buto Ijo.

Buto Ijo tidak terima jika dirinya harus di rendahkan terus oleh Arka. Buto Sangt-sangat marah dengannya.

Buto sedang melakukan tarik nafas yang amat sangat dalam, hingga membuat keadan di sana seperti terhisap olehnya.

Kepala Suku memegang ke sesuatu yang kuat, untuk menahan hisapan yang di lakukan Boto. Kadita memegang batang pohon.

Tiba-tiba saja setelah melakukan tarik nafas yang sangat amat dalam, tubuhnya yang tadinya seperti buntelan kentut, sekarang bisa berubah layaknya seperti tubuh ADERAY, yang berotot kekar dan maco.

Setelah tubuhnya berubah bentuk, pergerakannya jadi sangat cepat. Karena sekarang tubuhnya sangat ringan.

Buto Mendakat kepada Arka dengan kecepatan luarbiasa. Arka melakukan gerakan pertahanan tubuh, Buto tidak ada di depannya. Tiba-tiba saja buto berada di belakang Arka, ketika Arka menengngok ke belakang. Langsung lah Buto menghajarnya.

Arka terlempar oleh pukulan buto, Di susul lagi Arka yang sedang terlempar olehnya, lalu di pukul lagi Arka mengarah ke atas.

Sekakan-akan Arka di buat seperti bola ping pong oleh Buto. [Di pukuli kesana dan kesini.]

Di atas sana Arka di susul lagi oleh Buto, Dan langsung Buto malakun serangan secara bertubi-tubi kepada Arka. Setelah itu, dengan sekuat tenaganya, buto memukul Arka sampai terlempar jatuh ke tanah dengan sangat cepat.

Arka terkapar lemas di bawah sana.

"Tidak.." Teriak Kadita.

Kadita dan Kepala suku mendatangi Arka yang sedang terkapar di bawah sana.

Buto masih tidak pus dengan apa yang di lakukannya terhadap Arka. Dia ingin segera membunuh Arka bersama dengan teman-temannya sekali gus.

* Tibanya Kadita di hadapan Arka. Kadita mengangkat kepala Arka lalu menarunya di pangkuannya.

Ketika Buto sudah berada di hadapan mereka semuanya.

Buto mengangkat senjata kayunya yang seperti tongkat besbol itu, tapi lebih besar.

[Seperti layaknya tongkat kayu orang jaman purbakala.]

Kadita memeluk kepala Arka dengan sangat-sangat erat sambil memejamkan mata, Karena takut di bunuh oleh Buto Ijo yang bersiap memukul mereka semuanya.

Lalu Tiba-tiba saja batu permata hijau yang ada di tusuk konde Kadita menyala. Menciptakan sebuah perisai cahaya hijau, melindungi mereka semua dari serangan Buto Ijo.

Senjatanyapun terlempar ke belang, karena tidak bisa menghancurkan perisai yang tercipta dari Kadita.

* Di Alam bawah sadarnya, Arka bertemu dengan Dewi Purbasari.

"Hei manusia lemah nan sombong, Kenapa kau berada di Alam ini."Tanya Purbasari kepada Arka.

"Hei Ratu setan, Kenapa mahluk yang ada di dalam tubuh ku ini tidak bisa mengalahkan makhluk buntelan kentut itu.

Beri aku kekuatan yang lebih hebat lagi." Ucapnya Arka meminta pada Purbasari.

"Kau benar-benar manusia bedebah, Yang tidak memiliki rasa bersyukur." Saut Purbasari kepada Arka.

"Baiklah. Aku akan memberikan mu kekuatan lebih, tapi kau harus melakukan perjanjian Teri satya dengan ku." Ucap lagi Purbasari, menegaskan kepada Arka.

Arka menyetujuinya. Lalu Purbasari Akan mengatakan perjanjian itu, Arka di perintahkan untuk mengikuti ucapan Purbasari.

"TERI SATYA.

Demi kehormatan aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

Menjalankan kewajiban ku kepada Dewata. Untuk mencari lima panca.

Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat.

Menepati Dasadarma.

Jika aku mengingkari janji yang ku buat. Aku bersedia menjalani hukuman apapun dari Dewata.

Setelah selesai melakukan perjanjian tersebut. Arka seperti merasakan ada energi Alam merasuk dalam pembuluh darahnya.

Jiwa api yang berkobar-kobar di dalam mahluk setan yang ada di tubuhnya. Seperti terhisap oleh pembulu darahnya, menciptakan denyut nadinya mempompa kencang, lalu urat-uratnya mengeras menciptakan tenaga yang sangat besar.

Tubuhnya mengeluarkan asap, Lalu keluar Api Merah keemasan, membentuk sebuah sayap di pundak belakang Arka. Kini dia menjadi manusia yang memiliki sayap Api di punggungnya.

[Seperti Naruto dalam mode kyubi untuk pertama kalinya. Jika Naruto di seluruh tubuhnya keluar api yang bergejolak, Arka hanya mengeluarkan dua sayap api itu saja. tubuh lainnya dalam keadaan normal./ tidak di selimuti api] [Hanya 2 sayap api]

*Kini Arka bangkit dari pingsannya.

Jiwanyanya berkobar-kobar api semangat, topeng yang di pakainya, membuat senyumannya semakin lebar. Alisnya mengkerut, tatapanya sangat jaman [Ia sedang memadukan senyuman dan amarah.]

"Gerrr.." Ucapnya Arka. [Menandakan dia siap bertempur kembali dengan Buto Ijo.]

Lalu buto semakin semangat melihat expresi wajah yang di buat oleh topengnya Arka.

Uruat-urat tubuh Buto semakin mengeras dan badannya mulai lebih dan lebih membesar lagi, Sekarang tubuh Buto Ijo seperti seekor gorila raksasa.

Menatap sinis antara mereka berdua. Saling menghampiri satu samlain untuk segera bertarung.

Dengan kecepatan yang luarbiasa hebat, mereka sedang bertarung.

Dari hempasaan angin yang tercipta dari pertarung mereka berdua, Seakan-akan tercipta badai angin.

Kadita dan Kepala suku bersembunyi di tempat yang aman, untuk menghindari pertarung mereka yang sangat gila itu.

"Aku akan membayar hutang pukulan bertubi-tubi itu kepada mu."Ucapnya Arka pada Buto.

"Itu pun jika kau mampu." Saut Buto pada Arka.

Bertarung lagi mereka berdua. Terlihat seperti api Cahaya yang sedang bertabrakan, Karena saking cepatnya pergerakan mereka berdua.

Seakan-akan seperti api yang tercipta dari batu meteor yang jatuh ke bumi, menerima gesekan atmosfer dunia, yang menciptakan api dari gesekan tersebut.

"Tunjukan kekuatan mu pada ku, Teri Satya." Ucapnya Arka pada Golok pusakanya.

Lalu tiba-tiba saja pisau Goloknya menciptakan api, seperti api yang tercipta dari kompor tabung gas yang menyemprotkan api. [Atau lebih jelasnya, Seperti goku dalam mode super saya.] [cuma bedanya, energi tersebut tercipta di goloknya saja, bukan bersama seluruh tubuhnya.]

Lalu Buto menciptakan perisai sebuah dinding hitam, Untuk menahan serangan Golok teri satya Arka yang penuh kobaran api itu.

Akan tetapi, setelah golonya menyentuh perisai buto. Perisainya berubah menjadi asap hitam yang bisa di serap oleh api yang tercipta dari golok teri satya Arka.

Setelah di munsnahkannya perisai tersebut. Arka Menyarungkan kembali Golok ke banggaannya itu. Lalu Arka mengeratkan tangannya dengan keras [Membentuk tinjuan], untuk bersiap membayar hutangnya akan pukulan bertubi-tubi buto kepadanya waktu itu.

"DAN bem, bem, bem" Akhirnya Buto berhasil di taklukan oleh Arka. Dari pukulanya bertubi-tubi kepada Buto.

Setelah berhasil mengalahkan Buto, Arka terbang mengambil buah yang bernama Tunas Kelapa itu.

Setelah berhasil mengambil buah tersebut yang pohonya sangat amat tinggi itu.

Lalu di sarung Goloknya, tiba-tiba saja terukir gambar Tunas kelapa.

Setelah itu Arka turun kebawah, Menghampiri Kadita dan Kepala suku.

Arka lalu berlutut di hadapan Kadita.

"Buah ajaib ini ku persembahan untuk putri setan, terimalah persembahan ku ini Sang Putri setan." Ucap Mahluk setan yang ada di tubuh Arka. Kepada Kadita.

Walaupun Kadita merasa takut. Tapi karena mendengar ucapan tulusnya, akhirnya Kadita mengambil buah tersebut.

Setelah itu, topeng Arka telpas dengan sendirinya dan kesadaranya kembali normal.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!