ALASAN MELEWATI JALAN API

"Kenapa kau bawa dia kesini, bagaimana jika dia memberitahukan tempat ini ke kerajan." Ucap sari pada arka dengan suara pelan.

"Kau benar, lalu bagaimana." Tanya Arka kepada Sari.

"Dasar kau bodoh, yaudah untuk sementara waktu kita ikat saja dia, nanti kita cari caranya." Saut Sari pada Arka.

Lalu Arka mendekat kepada sari dan mengunci kedua lengan kadita, Sari lalu mengikat lengan kadita dengan kain.

"Apa yang kalian lakukan."Tanya kadita tiba-tiba saja tangannya di ikat.

"Ma'afkan hamba tuan putri, hamba harus melakukannya." Ucap Arka pada Kadita.

kemudian Sari dan Dik Aini pergi kesuatu tempat untuk mengganti pakain mereka dan berdandan cantik

Setelah selesai mereka berdua kini terlihat sangat cantik nan anggun, penampilan Sari dan Dik Aini terlihat seperti seorang sinden jaipong.

Lalu mereka bertiga pergi dari tempat kediamannya sekarang menuju ke dalam ibukota.

Mereka bertiga telah sampai di pintu masuk ibukota. Ketika orang-orang melihat mereka berdua, semua mata terpanah akan pesona kecantikan Sari dan Aini.

Mereka bertiga menuju tempat yang telah di persiapkan oleh arka.

Tempat tersebut ia sewa dari salah seorang pedagang, dan di jadikan tempat hiburan oleh arka sekarang.

Setibanya mereka di dalam rumah tersebut, Arka memerintahkan Sari dan Dik Aini untuk keluar mencari target orang kaya, lalu goda dia dan bawa dia kedalam kamar. Setelah mereka masuk kedalam kamar Arka akan keluar dari lemari untuk menghajar mereka, kemudian mereka akan rampas semua harta bendanya orang tersebut.

[JANGAN DI CONTOH YA ADIK-ADIK]

Terlihat oleh mereka berdua ada seorang juragan, yang terlihat berpenampilan mewah. Sedang melewati tempat mereka berada.

Sari dan Dik Aini menghampiri orang tersebut.

"Hai tuan juragan, apakah anda mau mampir dulu ketempat saya. Saya akan memberikan servis yang sangat memuaskan." Ucap Sari pada juragan tersebut.

Datang Dik Aini menambah hasrat juragan tersebut.

"Hai tuan, kami sedang mengadakan promosi, beli satu dapat dua servis sekaligus. Apa tuan tertarik." Ucap Dik aini pada juragan tersebut.

"Ah.. benar kah itu, mantap jika seperti itu, aku mau dong di servis oleh dua wanita cantik ini." Saut dari juragan tersebut.

Diajaklah orang tersebut kedalam rumah dan lalu di bawa kedalam kamar.

Setibanya mereka di dalam kamar.

"Aku sedikit malu tuan. Tolong tuan pejamkan mata dulu, biar aku mempersiapkannya." Ucap Sari pada Juragan tersebut.

"Dia malu-malu kucing, aku sudah tidak sabar ayo cepet layani aku." Ucap juragan tersebut sambil menutup mata.

Lalu Arka keluar dari dalam lemari yang ada di kamar tersebut. Arka mengikat tangan juragan itu Dik Aini mengikat kakinya.

"Hei apa yang kalian lakukan." Ucap juragan tersebut setelah merasakan kedua tangan dan kakinya di ikat.

"Ini kami sedang melakukan servis terbaik kami tuan." Ucapnya Dik Aini pada juragan tersebut.

"Hahaha, Rasakan itu lelaki tolol. Semoga kau dapat pelajaran dari ini semua, dan ma'af harta mu kami ambil." Ucap Arka pada juragan yang sedang di ikat tersebut.

Lalu Arka membawanya dan menaruh juragan tersebut kedalam kamar kosong lain.

Lalu mereka kembali ke rencana awal mereka, Kemudian melakukan hal yang sama berikutnya.

Hingga sekarang mereka sudah mendapatkan target 10 orang hidung belang, yang berhasil mereka tipu.

"Hahaha, kita berhasil membodohi orang-orang tolol itu." Ucap sari kepada Arka dan Dik Aini.

"Yey, hore."Ucap Dik Aini.

"Sudah jangan berisik, ayo kita pergi dari tempat ini, sebelum ketahun para perajurit kerajan." Ucap Arka pada mereka berdua.

Pergilah mereka bertiga dari tempat tersebut. Lalu mereka kembali ketempat persembunyian mereka di dalam gua.

Setibanya mereka di dalam gua, mereka bergembira atas keberhasilan mereka membodohi juragan-juragan kaya tersebut.

Kadita yang melihat mereka membawa banyak emas kedalam tempat tersebut.

"Apa kalian habis mencuri." Tanya Kadita kepada Mereka bertiga.

"Kau tidak perlu tahu tentang ini semua." Saut Sari pada Kadita.

"Ia Mbak, bagaimana dengan putri kerajaan ini, apa yang harus kita lakukan kepadanya." Tanya Dik Aini pada Sari.

"Dia adalah putri kerajan, kita jadikan saja dia tawanan, lalu kita minta terusan ke kerajan." Ucap saran Sari.

"Jangan, kita kembalikan dia kedalam kerajaan." Saut Arka kepada mereka.

"Bagaimana bila ia memberitahukan tempat ini kepada pangeran, itu bisa berbahaya untuk kita." Ucapnya Sari.

"Dia tidakakan memberitahukannya." Saut Arka kepada Sari.

Lalu Arka mendekat kepada putri Kadita.

"Dengarkan aku tuan putri. Kami tidak akan berbuat macam-macam kepada mu, aku akan membawa mu kembali ke kerajan mu, asal kau bisa menjaga rahasia kami." Ucap Arka menegaskan kepada Kadita.

"Kami terpaksa melakukan semua ini demi kepentingan rakyat anda. Dan asal anda tahu, perlakuan kerajan saat ini sangat kejam dan tidak adil pada rakyat kecil anda." Ucap lagi Arka memberitahukan kepada Putri Kadita.

"Benarkah seperti itu, kenapa aku tidak mengetahui hal itu." Tanya Kadita pada Arka.

Arka melepaskan ikatannya Putri Kadita, lalu Arka mengajak Putri Kadita ke dalam desa tempat dimana rakyat-rakyat kecil berada, sambil memberikan sebagian hasil jarahan mereka itu kepada para penduduk desa.

Setibanya mereka berdua di desa tersebut. Kadi melihatnya sendiri dengan mata kepalanya, orang-orang desa yang sedang kelaparan dan ada juga anak-anak kecil yang menangis kelaparan. orang tua yang sakit-sakitan dan masih banyak lagi.

"Inilah rakyat anda yang tersisa, sebagian penduduknya di penjarakan oleh para perajurit kerajan, sebab mereka tidak mampu membayar pajak yang sangat memberatkan mereka, selain itu mereka memiliki masalah dengan para rentenir-rentenir busuk itu." Ucap Arka memberitahukan perlakuan kerajan pajajaran saat ini.

"Kenapa aku baru mengetahui hal ini." Ucapnya Kadita pada Arka.

"Pangeran memerintahkan agar tidak ada orang yang menceritakan hal ini pada tuan putri. Mereka takut akan di penjarakan oleh pangeran, itulah kenapa tidak ada yang berani memberitahukan tentang hal ini kepada tuan putri." Saut Arka menjelaskan kepada Kadita.

Setelah memberitahukan dan menjelaskan semuanya kepada Putri Kadita, Arka mendatangi satu per satu penduduk desa dan membagikan beberapa koin emas dan bungkusan nasi kepada para penduduk desa.

Kadita yang memiliki sifat budi pekerti baik, hatinya seperti terasa teriris-iris pisau sangat sakti melihat keadaan rakyatnya sekarang ini.

"Ayahanda perabu pasti sangat sedih disana melihat keadaan rakyat yang di cintainya ini, sekarang sedang menderita." Ucapnya Kadita.

"Walaupun niat kalian baik, tapi cara kalian ini tidak bisa dikatakan benar." Ucap Kadita pada Arka.

"Aku sangat-sangat sadar akan hal itu, tapi apadaya, kami hanya bisa melakukan ini untuk membantu para penduduk.

Kami sadar kami tidak pantas di sebut sebagai orang baik ataupun pahlawan.

Dalam hati dan jiwa Kami. Kami bertekad untuk membatu rakyat-rakyak kecil dan menegakan keadilan bagi mereka, walaupun kami harus di hukum atas perbuatan kami oleh dewata." Ucap tegas Arka pada Kadita.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!