BAB 3

BAB 3.

Setelah kejadian semalam, sekarang Arka berada di dalam sebuah hutan yang entah apa sebutan hutan tersebut.

Ketika telah sadar dari pingsannya, Arka melihat ada sebuah topeng aneh yang ada di dalam mimpinya itu.

"Topeng ini kan, Akh sudahlah dimana aku sekarang ini." Ucapnya setelah bangun tidur.

Arka mulai berdiri dan berjalan, Mengelilingi hutan tersebut untuk mencaritahu keberadaannya sekarang ini.

Di perjalanannya, ia melihat ada sebuah sungai yang terdapat di dalam hutan tersebut. Ia menuju sungai tersebut dan lalu ia membasuh mukanya dengan air sungai tersebut.

Perutnya mulai keroncongan, kemudian ia berencana untuk menangkap beberapa ikan di sungai tersebut.

Arka mulai melepaskan pakainya, setelah itu ia langsung melompat masuk kedalam sungai tersebut dan menangkap beberapa ikan yang ada di sungai itu dengan keahlian pancaksilatnya.

Hanya menggunakan telunjuk jarinya saja ia mampu melempar ikan-ikan itu ke daratan.

Setelah lumayan banyak hasil tangkapnya itu, dan kemudian ia kembali ke daratan dan mengumpulkan kayu kering untuk di jadikan kayu bakar untuk menggoreng ikan yang telah dia tangkap itu.

Tidak lama kemudian ada seorang wanita yang melarikan diri kedalam hutan tersebut, ia sedang di kejar oleh perajurit dan bala tentara barat.

Wanita tersebut tersandung akar pohon dan terjatuh ke tanah.

"Mau pergi kemana kau manis." Ucap perajurit itu pada wanita tersebut.

"Di dalam hutan ini tempat sepi, cocok sekali untuk menikmati tubuh wanita itu." Ucap Perajurit barat.

"Ampun tuan, jangan lakukan itu kepada saya, saya mohon." Ucap wanita tersebut merasa sangat ketakutan.

Ketika mereka hendak akan melakukan hal yang tidak senonoh kepada wanita itu. Wanita tersebut bertriak ketakutan "Aaaaaa....."

Lalu Arka muncul dengan menggunakan topeng miliknya itu. (Jika di siang hari topeng tersebut hanyalah topeng biasa.)

Lalu Arka melompat dan melakukan tendangan ke arah wajah orang-orang berengsek itu.

"Berengsek, siapa kau ini bajingan." Ucapnya perajurit tersebut pada Arka.

"Manusia laknat, gue adalah malaikat pencabut nyawa, yang akan mengirim kalian semua keneraka. camkan itu." Saut tegas Arka pada orang tersebut.

"Hah, ape loe Kate. Hahaha, takut ada malaikat." Ucapnya orang barat tersebut.

"Akanku bunuh kau bedebah." Ucap perajurit kerajan.

Arka meregangkan otot lehernya, mengelengkan kepalanya ke kanan dan kiri sambil berkata "Gerrrrr." Tanda ia siap untuk bertarung.

"Bak Big Buk" Suara pertarungan.

Perajurit menggunakan pedangnya, Arka tidak memiliki sebuah senjata. Ia hanya menghindari serangan tersebut.

Dengan keahlian silatnya, walu musuhnya menggunakan senjata ia mempu mengalahkan orang tersebut.

Tetapi dari orang Barat tersebut mengeluarkan sebuah senjata pistol, tangan kirinya tertembak pistol tersebut yang di gunakan orang barat itu.

"Senjata apa itu, aku belum pernah melihat senjata itu sebelumnya, Apa itu adalah senjata pusaka." Tanya Arka pada orang barat itu.

"Huahahahaha, ini adalah senjata Dewa untuk menghukum setan tolol seperti mu itu." Saut orang barat itu pada Arka.

Arka mematahkan sebuah ranting kecil di pohon yang ada di dekatnya, kemudian di lemparlah ranting tersebut ke arah orang barat itu dan tertancap di leher orang barat itu.

"Dasar berengsek banyak gaya loe." Ucapnya Arka setelah orang barat itu mati.

Setelah itu wanita yang ada di tempat tersebut menghampiri Arka.

"Terimakasih Tuan bertopeng." Ucap wanita tersebut pada Arka.

"Ya,ya. Akh tangan ku sakit sekali." Saut Arka.

"Apa Tuan sedang terluka, biar saya mengobati luka Tuan itu." Ucap wanita tersebut pada Arka menawarkan diri membantu Arka.

"Tidak perlu, Aku bisa mengatasinya. Kau pergi saja dari sini sebelum orang-orang itu datang lagi mencari mu." Saut Arka pada wanita itu.

Kemudian Arka pergi dari tempat tersebut, tapi wanita itu terus mengikuti Arka dari belakangnya.

Arka berhenti untuk istirahat dan mengobati lukanya itu.

Dari balik pohon, wanita itu mengintip Arka. Setelah Arka membuka topengnya, wanita tersebut melihat wajah tampan Arka itu, kemudian ia terkejut dan jatuh, tidak sengaja membuat suara berisik yang terdengar oleh Arka.

Setelah meilihat tempat tersebut Arka sudah tidak ada di tempat tersebut.

Tiba-tiba saja Arka berada di belakang wanita itu dan menodongkan pisau ke leher wanita tersebut.

"Hei, Ayolah. Kenapa kau mengikuti ku, kan sudah kukatakan untuk pergi. " Ucapnya Arka pada wanita tersebut.

"Aku hanya ingin membantu mengobati luka mu saja. Tidak ada maksud lain." Saut wanita itu.

"Aku sudah bilang kan, aku bisa mengatasinya sendiri." Ucapnya Arka.

"Aku merasa berhutangbudi kepada mu, apa aku tidak boleh membalas hutang ku itu." Ucap wanita itu pada Arka.

"Hanya karena hal konyol itu, kau mengikuti ku." Saut Arka.

"Iya." Saut wanita tersebut.

"Terserah kau saja lah, tapi setelah itu kau harus pergi dan jangan mengikutiku lagi. Apa kau paham." Ucap Arka menegaskan kepada wanita itu.

"Baiklah." Saut wanita tersebut.

Kemudian Arka duduk di samping pepohonan, lalu wanita tersebut meminta pisau yang di gunakan Arka barusan, wanita itu mencongkel peluru yang menancap di lengan kiri Arka itu.

Arka teriak kesakitan "Aaaa.."

"Sakit sekali ya." Tanya wanita itu.

"Tentu saja itu sakit wanita tolol, Pake di tanya lagi." Saut Arka pada wanita itu.

"Apa kau bilang barusan, aku sudah bersikap baik dan lembut kepada mu, Tapi kenapa ucapan mu sangat kasar sekali kepada ku." Ucapnya wanita itu.

"Terserah aku mau berkata apapun juga, jika tidak suka pergi saja dari sini." Saut Arka pada wanita tersebut.

"Rasanya aku ingin sekali menjahit dan membungkam mulut kotor mu itu." Ucap wanita itu.

"Bodo amat." Saut Arka.

"Ikh.. kamu itu nyebelin banget sih." Ucapnya wanita itu.

Setelah peluru tersebut berhasil di ambil, wanita itu mengambil daun balakacida untuk menutupi luka tersebut dan kemudian ia merobek sedikit kain celananya untuk menjadi perban.

"Aku adalah Sari, dan kau si mulut lembah hitam, siapa nama mu." Tanya Sari sambil mengenalkan diri.

"Ha ha. Mulut lembah hitam katamu, boleh juga." Saut Arka.

[Untuk memperjelas karakter Arka. Dia Sifatnya itu seperti Karakter yang bernama Sikamaru, yang ada di anime Naruto. Yang gaya bicaranya santai, dan tidak mau terlalu repot. Tidak begitu sombong seperti Sasuke, hanya ucapannya lebih terbuka/blak-blakan.]

"Kau bisa Panggil aku Arka." Saut Arka pada Sari.

"Apa yang terjadi, kenapa kau di kejar perajurit dan orang asing itu." Tanya Arka.

"Rumahku di hancurkan, dan ayah kami di paksa untuk bekerja. Semua para wanita di tangkap termasuk aku, tapi aku berhasil melarikan diri, setelah ketahuan aku di kejar sampai kedalaman hutan ini." Saut Sari menerangkan pada Arka.

"Jadi seperti itu, Okelah sekarang kau boleh pergi dan terimakasih telah mengobati luka ku ini." Saut Arka.

"Kau tidak kasihan pada ku, setelah mendengar cerita itu." Ucapnya Sari.

"Dengar ya, kau ini kan sudah besar. Kau bisa menjaga diri mu sendiri kan." Ucapnya Arka.

"Kau sungguh lelaki kejam yang tega meninggalkan wanita secantik diri ku ini di hutan sendirian. Bagaimana kalau diriku ini di terkam hewan buas, atau penjahat datang menangkap ku. Dan aku hanya wanita lemah tidak berdaya. " Ucap Sari sambil berpura-pura sedih. Agar menarik simpati Arka.

"Terserah kau saja lah." Sautnya Arka.

"Iyeey. Ehem, maksud ku Terimakasih Tuan Arka." Ucapnya Sari.

"Sandiwara mu itu jelek." Ucap Arka.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!