Setelah mengetahui hal tersebut Kadita memutuskan untuk ikut serta membantu arka untuk mencapai keadilan bagi rakyat-rakyat kecil.
Akan tetapi Arka menolaknya untuk ikut serta kedalam kelompoknya, ia tidak mau melihat Kadita yang memiliki sifat baik hati dan penyayang itu berada di jalan yang salah.
Selama dia di kerajaan dulu, Arka sangat mengenal Karakteristik dan sifat yang di miliki Putri Kadita.
"Biarkan hamba yang menanggung dosa ini Tuan Putri, Janganlah kau mengotori hati mu dari jalan kami yang kotor ini." Ucapnya Arka menegaskan kepada Putri Kadita.
"Tapi aku ingin membantu rakyat-rakyat ku ini." Sautnya Kadita.
"Jadilah cahaya penerang untuk orang-orang yang gelap hatinya di dalam kerajan anda." Ucap Arka pada Kadita.
Kemudian Arka membawa Putri Kadita pergi dari tempat tersebut, mengembalikannya kedalam istana kerajaan, sambil menggunakan topengnya itu.
Arka membawa kadita pergi dengan melompati dari batang pohon ke pohon berikutnya. [Seperti ninja]
Setibanya di dekat gerbang istana, Araka menurunkan Kadita dan langsung pergi dari tempat tersebut tanpa mengatakan apapun lagi.
Kadita berjalan dari tempat tersebut menuju gerbang pintu masuk istana.
"Tuan putri. bagaimana bisa anda ada di sini, bukankah ada di culik seseorang." Ucap dari perajurit yang bertugas menjaga gerbang istana.
"Panjang ceritanya, tolong bukankan pitu untuk ku." Saut Kadita pada perajurit tersebut.
Di bukankah gerbang istana, lalu ia berjalan masuk kedalam istana, kemudian setelah berada di dalam. Ia melihat di dalam halaman istana sedang ada sebuah acara.
Acara tersebut adalah acara sayembara yang sedang di laksanakan di dalam lapangan istana. Semua para pendekar sedang berkumpul di sana, untuk bisa mendapatkan hadiah dan juga jabatan menjadi komandan kerajaan.
Salah seorang penonton melihat kedatangan Sang Putri.
"Hei, bukankah itu Putri Kadita." Ucapnya setelah melihat kedatangannya.
Lalu pangeran arjuna yang mengetahui kedatangannya, ia menghampiri Putri Kadita.
"Mbak Kadita bagaimana bisa kau ada disini, aku sangat mengkhawatirkan mu disini, lalu siapa orang yang mengantarkan mu kesini." Ucapnya Pangeran menyambut kedatangannya kembali dan sekaligus bertanya kepadanya.
"Dia sudah pergi, Aku sangat lelah pangeran, tolong biarkan aku pergi ke dalam kamar ku." Saut Kadita kepada Arjuna, sambil sedikit kecewa kepada pangeran setelah mengetahui perbuatannya selama ini.
"Ada apa dengannya, sepertinya dia tidak suka melihat ku sekarang." Ucapnya Pangeran setelah Kadita pergi meninggalkannya.
Pangeran memerintahkan untuk tetap melanjutkan acara tersebut.
Setelah Kadita berada di dalam kamarnya.
"Aku seperti sedang bahagia di atas penderitaan rakyat kecil. Bagaimana bisa aku seperti itu, ini tidak boleh di biarkan, aku harus berbuat sesuatu untuk membantu penduduk desa itu.
Tapi ngomong-ngomong siapa lelaki itu ya, seperti aku pernah melihatnya. Dia sangat gagah dan tampan.
Membuatku selalu terbayang wajahnya yang tampan itu. Ikh.. geret deh." Ucapnya Kadita di dalam kamarnya.
*Ketika malam hari tiba.
Pukul 20:00 wib.
Arka, Sari dan Dik aini melanjutkan dengan mencuri ke rumah-rumah para saudagar kaya.
Mereka bertiga sedang menggunakan jubah hitam dan memakai topeng gololek.
Lalu mereka pergi dari tempat kediaman mereka sekarang menuju ibukota.
Setelah mereka didalam ibukota. Target mereka kali ini adalah juragan beras yang selalu memperlakukan pekerjanya dengan semena-mena.
Aini berda di balik tempat persembunyiannya yang berada tidak jauh dari rumah yang menjadi target mereka. Karena Dik Aini memiliki keahlian memanah, ia ditugaskan Arka untuk menjaga keamanan di luar. Jika ada orang yang terlihat mencurigakan atau mengganggu rencana mereka, Dik Aini akan memanah orang tersebut.
Seperti biasa, tugas Arka mengikat sang pemilik rumah dan sari mengambil semua harta yang ada di dalam rumah tersebut.
Akan tetapi kali ini banyak perajurit yang menjaga keamanan rumah tersebut. Tidak heran dia mempersiapkan itu semua, sebab sudah tersebar berita pencurian dimana-mana.
Tapi itu tidak menyurutkan niat mereka untuk mencari. Perlahan Arka mendekat kerumah tersebut, lalu mereka mendekat kepada penjaga rumah tersebut menghajar penjaga tersebut satu-persatu. Ada seorang penjaga yang melit mereka berdua.
Penjaga itu mendekat kepada arka dari belakangnya, berniat untuk memukulnya dengan sebuah balok kayu. Hendak akan mengarahkan balok kayu tersebut kepada arka, Aini yang melihatnya itu dari tempat persembunyiannya, ia langsung mengarahkan anak panah ke orang tersebut. Dan akhirnya Arka terselamaatkan oleh Dik Aini.
Setibanya mereka di dalam rumah juragan tersebut, mereka masuk secara perlahan-lahan.
Dan tidak sengaja mereka melihat banyak wanita di dalam ruangan yang di dekat mereka sekarang ini.
Terlihat oleh Arka dan Sari, wanita yang ada di ruang tersebut sedang di perlakuan tidak pantas oleh tiga orang lelaki yang berada di ruangan tersebut.
Sari menjadi sangat marah melihat hal tersebut.
"Tenang sari, jangan gegabah ok." Ucap Arka pada Sari dengan nada kecil.
"Bagaimana aku bisa tenang melih perlakuan mereka itu." Saut Sari dengan suara kecil.
Dari keributan mereka berdua, tidak sengaja Sari mendorong Arka masuk Kedalam ruangan tersebut.
"Hai, halo. Apa aku mengganggu pesta kalian." Ucap Arka setelah berada di dalam ruangan tersebut kepada orang-orang yang ada di dalam sana.
"Siapa kau berengsek, berani sekali kau masuk ke tempat ini." Ucap dari seorang laki-laki yang ada di dalam ruang tersebut pada Arka.
"Santailah, tidak perlu semarah itu padaku." Ucap Arka kepada mereka semua.
Kemudian orang-orang yang berada di dalam ruangan tersebut, segera mengambil pedagang mereka dan me cabut pedangnya itu dari sarungnya, untuk bersiap menyerang Arka.
Arka pun mengambil goloknya itu celananya.
"Apa kau mau melawan kami dengan pisau dapur itu. Jangan bercanda kau." Ucap orang tersebut pada Arka.
"Kita buktikan saja senjata siapa yang lebih hebat, pisau dapur ku ini, atau pedang kalian yang seperti tusuk gigi itu." Saut Arka kepada mereka semua.
[Hanya sebuah hiburan semata, tidak ada maksud untuk menjelek-jelekan.]
Bertarunglah Arka dengan mereka bertiga. Sementara itu, sari sedang mencuri semua harta benda yang ada di rumah juragan tersebut.
"Tirng, tring, tring." Suara mengadu senjata.
Dengan kemampuan sialat yang di miliki Arka dan kecepatan pergerakan. Akhirnya Arka berhasil mengalahkan mereka bertiga.
Lalu Arka menyuruh semua wanita yang ada di ruang tersebut, segera meninggalkan tempat tersebut.
"Kau sudah selesai Arka. ayo kita juga pergi dari tempat ini, aku sudah mengambil harta mereka." Ucap Sari Setelah selai mengambil harta mereka.
"Sialan, pantas saja dia tidak nongol untuk membantuku. Ku pikir dia sudah melarikan dari."Sautnya Arka sambil berjalan pergi meninggalkan tempat tersebut.
Mereka Sari, Arka dan Dik Aini pergi meninggalkan rumah tersebut, menuju tempat persembunyian mereka.
"Kau licik sekali Sari, menumbalkan ku untuk mengalihkan perhatian mereka. Bahkan kau tidak datang membantu ku samasekali." Ucap Arka kepada Sari sambil berjalan pergi ke tempat persembunyiaan.
"Kau ini berisik sekali sih. Buktinya tanpa perlu bantuan ku pun kau bisa mengalahkan mereka bukan." Saut Sari pada Arka.
"Hah, bisa saja kau ini." Ucap Arka pada Sari.
"Yang terpenting kita berhasil merampas harta mereka." Saut Dik Aini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments