Chapter 18. Sudut Pandang Anak Laki-laki

"Perkenalkan namaku adalah Yuna Halliwell, di sini saya sebagai perwakilan murid baru ingin berterima kasih kepada pihak sekolah yang telah menerima kami semua yang ada di sini, kami merasa bangga dan bersyukur akan hal ini, dan untuk kalian semua aku mohon bimbingan dan kerja samanya dari kalian semua, aku berharap yang terbaik untuk semuanya, sekian kata-kata dariku, terima kasih." Kemudian kata-kataku diakhiri dengan aku menundukkan kepala kepada mereka semua.

Aku menutup mataku dan menundukkan kepala, karena aku takut dengan apa yang akan dipikirkan oleh orang lain, aku harap ini tidak canggung dan aneh.

Aula diselimuti rasa hening beberapa saat, itu membuatku semakin malu dan canggung berada di atas podium.

Tetapi keheningan hanya bertahan beberapa saat sebelum dilanjutkan dengan tepuk tangan meriah yang sedikit demi sedikit menghilangkan rasa hening ini.

Aku membuka mengangkat kepala dan membuka mataku, kemudian sorakan, tepuk tangan dan siulan juga terdengar oleh telingaku.

Pemandangan yang kulihat dari mereka bukanlah wajah yang tidak senang, melainkan mereka semua bahagia dan tersenyum bahkan meneriakkan kata-kata yang cukup memalukan untukku.

Aku benar-benar merasa malu saat ini, mungkin wajah dan telingaku sudah mulai memerah.

Tetapi walaupun begitu, aku merasa senang jadi aku tersenyum kepada mereka karena mereka mendukungku tetapi entah mengapa menjadi hening kembali, kemudian sekali lagi aku menundukkan kepalaku sebelum akhirnya membalikkan badan dan berjalan turun dari podium.

...........

POV : Anak laki-laki

Hari ini merupakan pembukaan dan penerimaan murid baru di SMP Casolie, sekolahnya terletak tidak jauh dari pusat ibu kota yang ramai.

Gedung sekolah juga tidak kalah bagus dengan bangunan di sekitarnya, seperti yang diharapkan dari SMP terbaik di negara Casolie.

SMP ini terletak di ibukota dari negara Casolie yaitu kota Casolie, sekolah ini dibiayai dan lebih diprioritaskan oleh pemerintah.

Jadi aku cukup berharap tinggi pada sekolah ini.

Aku datang ke sekolah menaiki bus yang haltenya tidak jauh dari rumahku, sebelum akhirnya turun di halte sekolah ini.

Saat aku sampai, sekolah sudah cukup ramai dengan orang-orang yang sudah mulai berdatangan.

Orang-orang berlalu lalang di sini. Mulai dari para murid, beberapa guru dan staf sekolah, serta beberapa orang yang terlihat seperti orang tua dari beberapa murid di sini.

Saat berjalan aku juga tidak bisa berhenti kagum dengan sekolah ini.

Sekolah ini bahkan tidak bisa dibandingkan dengan sekolah dasar tempat aku bersekolah dulu, sekolah ini bahkan melebihi harapanku.

Sambil menatap kagum sekolah ini, aku berjalan masuk ke arah gerbang masuk sekolah, berjalan melewati lapangan yang luas sebelum akhirnya berakhir di lobby sekolah.

Tempat ini cukup luas dan terdapat beberapa mesin penjual otomatis dengan berbagai macam di sini.

Aku berkeliling di sini sebentar, sebelum akhirnya melihat sebuah papan pengumuman.

Papan tersebut berisi dengan informasi kelas yang akan ditempati oleh para murid baru, dan informasi mengenai peringkat hasil ujian masuk.

Aku melihat peringkat sekilas, memeriksa namaku dan hasilnya memuaskan seperti yang sudah aku duga.

Hasilnya aku berada di peringkat pertama dengan nilai sempurna di semua mata pelajaran.

Hasilnya sudah pasti karena aku belajar sangat keras untuk mendapatkan ini.

Tetapi terdapat sebuah masalah, itu merupakan orang yang berbeda satu peringkat di bawahku, peringkat kedua yang di tempati oleh "Yuna Halliwell".

Semua nilainya juga sempurna kecuali di mata pelajaran bahasa, itu hanya berbeda 5 poin denganku. Aku tidak menyangka akan ada seseorang yang akhirnya bisa menyusulku, aku penasaran orang seperti apakah dia.

Aku mencoba mencarinya di informasi penempatan kelas, setelah kutelusuri di papan pengumuman sepertinya dia berada di kelas 1-1 sedangkan aku berada di kelas 1-12.

'Itu sangat jauh!!! aku berharap aku sekelas dengannya...' Jika kami sekelas mungkin aku akan bersemangat karenanya, mungkin ini rasanya mempunyai rival.

Seperti yang diharapkan dari sekolah ini, tempat di mana orang-orang luar biasa berkumpul.

Aku tidak boleh lengah di sini jika tidak ingin dikalahkan, sepertinya aku harus lebih giat dan bersemangat lagi.

Sambil menunggu acara dimulai, aku memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar dan melihat-lihat lingkungan sekolah.

Saat aku sedang asyik melakukannya, suara pengumuman dari pengeras suara terdengar di seluruh area sekolah.

Isi pengumuman tersebut merupakan sebuah perintah untuk murid baru agar segera berkumpul di Aula sekolah karena acara akan segera dimulai.

Sekolah ini sangat luas jadi aku cukup kesulitan dan hampir tersesat, untung saja terdapat tanda papan jalan yang sangat membantuku untuk mencapai aula.

Saat aku berhenti untuk melihat tanda papan jalan, seorang gadis menabrakku dari belakang.

[BUKK] *sfx suara menabrak orang

"Awh..."

Sebuah suara seorang gadis terdengar dari belakangku, suara tersebut terdengar lembut dan sangat indah, seperti suara dari salah satu karakter animasi yang pernah aku tonton, ini benar dan aku tidak melebih-lebihkannya.

Saat aku membalikkan badanku untuk melihat siapa yang menabrakku, dan yang kulihat adalah pemandangan dari seorang gadis cantik.

'Cantik.' Itulah kata pertama yang aku pikirkan setelah melihatnya, sepertinya bukan hanya suaranya saja yang terdengar dari suara karakter animasi, melainkan karakter tersebut seperti telah berubah menjadi nyata.

Warna rambut dan matanya berwarna coklat, wajahnya imut dan tubuhnya cukup mungil, membuatnya tampak rapuh seakan setiap orang yang melihatnya memiliki keinginan untuk melindunginya.

Aku tertegun sejenak, sebelum akhirnya sadar dan kemudian bertanya untuk memastikan keadaannya.

"Maaf, apa kau baik-baik saja?" Ucapku kepada gadis tersebut.

"Aku baik-baik saja, dan seharusnya aku yang minta maaf karena tidak sengaja menabrakmu." Gadis tersebut tampak cukup panik sebelum akhirnya menundukkan kepalanya dan meminta maaf kepadaku, jujur penampilannya sangat lucu saat ini.

"Tidak apa-apa, tetapi lain kali berhati-hatilah saat berjalan karena di sini cukup ramai." Agar membuatnya lebih santai aku tersenyum kepadanya dan menasihatinya sedikit sebelum akhirnya berjalan pergi menuju aula, sepertinya dia juga merupakan salah satu murid baru sama sepertiku.

Saat aku sedang berjalan pergi rasanya aku seperti melupakan sesuatu.

'Arghhhh aku lupa menanyakan namaNYAAaaa...' rasanya aku mengalami kerugian dan melewatkan sebuah kesempatan yang sangat besar, padahal aku sudah bertemu dengan seorang gadis cantik dan berbicara dengannya, tetapi aku malah lupa menanyakan namanya.

Tetapi kesedihan itu tidak berhenti lama akibat suara pemberitahuan yang mengingatkan agar para murid baru segera menuju ke aula.

Setelah itu aku sampai ke aula, tempat ini sangat besar dan megah dengan podium di depannya.

Terlihat sudah sangat ramai orang yang berada di sini, dan kursi-kursi yang disediakan hanya tersisa di bagian belakang.

Aku duduk di salah satu kursi dan kemudian menunggu untuk dimulainya acara.

Saat aku sedang duduk dengan santai menunggu acara yang sebentar lagi akan segera dimulai, tiba-tiba saja aku melihat seseorang duduk di kursi sampingku.

'Itu merupakan gadis tadi!'

Seperti dugaanku, dia juga murid baru sama sepertiku.

Sadar akan aku, dia melihat ke arahku, dan aku membalas dengan senyuman kepadanya, tetapi dia langsung memalingkan wajahnya.

'Benar-benar imut!!' Sangat lucu melihat reaksinya, sepertinya dia masih merasa malu dan bersalah akan kejadian yang tadi.

Saat aku sedang menikmati pemandangan langkah ini, sebuah suara menyadarkanku, yaitu suara dari pembawa acara bahwa acara akan dimulai.

Itu membawaku kembali ke dunia nyata.

Setelah itu terdapat pidato dari ketua OSIS dan kepala sekolah yang tidak aku sangka mereka merupakan pasangan ayah dan anak.

Jika tidak salah setelah ini merupakan pidato perwakilan dari seorang murid baru, sebelumnya pihak sekolah memintaku untuk melakukannya karena aku merupakan murid dengan hasil ujian terbaik, tetapi aku menolaknya karena aku merasa tidak ingin melakukannya jadi pihak sekolah mengizinkannya dan mengatakan bahwa itu akan diserahkan kepada seseorang yang merupakan terbaik kedua yaitu 'Yuna Halliwell.' Aku sangat penasaran dengannya.

Kemudian yang aku tunggu akhirnya tiba, setelah itu namanya disebutkan oleh pembawa acara, tetapi setelah itu gadis di sampingku justru berdiri dan berjalan menuju ke arah podium.

Orang yang aku anggap rival merupakan seorang gadis cantik, bukankah ini justru membuatku tambah bersemangat lagi? Sangat luar biasa, sekolah ini sangat luar biasa!!

Setelah itu dia memulai pidatonya, itu cukup luar biasa menurutku walaupun aku melihat dia sedikit gugup, tetapi itu juga terlihat imut.

Sekarang justru aku merasa bersalah karena telah menolak menjadi seorang perwakilan dan akhirnya membuat dia berpidato di depan publik.

Setelah pidatonya selesai, dia berterima kasih dan menundukkan kepalanya, aula diselimuti keheningan sebentar sebelum akhirnya meriah dengan suara tepuk tangan dan siulan serta beberapa sorakan seperti...

"Hidup Yunaa!!!"

"""""""HIDUP"""""""""

Atau

"Dia sangat imut"

"Malaikat"

"Lucu"

Atau beberapa kata lainnya, membuat wajahnya memerah, dan sebelum akhirnya tersenyum kepada kami semua dan turun dari podium.

Aula hening kembali akibat senyumannya dan mungkin semua orang di sana berpikir bahwa dia benar-benar sangat imoett.

Terpopuler

Comments

IRUSHIA

IRUSHIA

upppppppppppp

2023-03-25

3

Rei

Rei

hehe gw tunggu lanjutannya Thor 👍

2023-03-24

5

矢kaguyume冬

矢kaguyume冬

wah pidatonya singkat padat jelas 😁
mantap tetap semangat thor ☺️

2023-03-23

4

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!