Sudah beberapa minggu berlalu sejak pertama kali aku memasuki sekolah, aku sudah mulai terbiasa dengan lingkungan sekolahku dan aku juga sudah mulai kenal dengan teman-teman sekelasku.
Termasuk diriku, total murid dalam kelasku adalah 24 orang.
Aku juga sudah mulai terbiasa menggunakan rok pendek, karena aku sedari kecil juga sudah selalu dijadikan boneka untuk didandani oleh ibuku sendiri.
Meskipun begitu aku lebih suka dan nyaman jika aku memakai celana.
Baru-baru ini aku juga telah mengobrol dengan Astra, kami mengobrol mengenai hewan-hewan yang ada di bukunya.
Aku bisa mengobrol dengannya karena aku juga pernah membaca beberapa buku seperti itu, meskipun tidak terlalu banyak.
Beberapa anak dari tetangga di sekitar rumahku juga bersekolah di tempat yang sama denganku, meskipun kami tidak berada di satu kelas yang sama.
Dulu aku sempat di ajak orang tuaku untuk bertamu di rumah tetangga, di sana cukup ramai, sepertinya mereka sedang mengadakan suatu acara dan mengundang orang-orang di sekitar tempat tinggal mereka, dan kebetulan keluargaku juga di undang bersama keluarga lainnya. Saat itu orang tuaku menyuruhku untuk berkenalan dan bermain dengan anak-anak seumuranku, tetapi karena saat itu terdapat buku seru yang sedang aku baca, aku jadi terlalu fokus dengan bukuku, dan akhirnya mengabaikan para anak-anak yang bermain di sana.
Kakakku telah menegurku sebelumnya untuk tidak terlalu fokus terhadap buku, tetapi karena sudah terlalu fokus aku mengabaikan semua hal yang ada di sekitarku.
Akhirnya para anak-anak yang berada di sana hanya menganggapku aneh dan mulai menjauhiku, sungguh lucu memikirkan tingkah laku para anak kecil itu.
Kemudian bulan-bulan pun berlalu dan tibalah waktunya bagi kami semua untuk melaksanakan ujian semester.
Kakakku mulai belajar dengan sangat giat sekali, dia selalu seperti ini saat akan ada ujian semester, belajar siang dan malam.
Sedangkan aku tidak perlu belajar sama sekali, itu tidak perlu bagiku yang merupakan seorang mantan murid Sekolah Menengah Atas, dan bahkan aku pasti dapat menyelesaikan ujian semester ini dalam sekejap mata.
Benar saja, hasilnya adalah aku yang mendapatkan peringkat pertama dari seluruh kelas 1 dan semua mata pelajaran ujianku mendapatkan nilai sempurna di semua mata pelajaran, pengawas ujian bahkan kubuat melongo karena dapat menyelesaikan ujian setelah beberapa menit kertas ujiannya di berikan kepadaku.
Semua Itu kulakukan hanya karena aku ingin cepat pulang agar dapat melakukan hal yang lain, seperti menggambar atau membaca buku-bukuku yang belum sempat aku selesaikan.
Kakakku juga mendapatkan peringkat pertama dari seluruh kelas dan hampir seluruh ujian dari semua mata pelajarannya mendapatkan nilai sempurna kecuali pelajaran bahasa Astor dan matematika.
Sepertinya dia mengalami masalah di kedua mata pelajaran itu.
Di sekolah sepertinya kami cukup terkenal sebagai saudara yang jenius. Nama Halliwell menjadi cukup terkenal di sana karena terpampang di pengumuman peringkat di papan pengumuman.
Beberapa orang memberikan selamat kepada kami, seperti Andro, dan teman-temanku, dan aku juga memberikan selamat kepada kakakku serta kakakku juga memberikan selamat kepadaku.
Orang tua kami juga memberikan kami selamat dan pada malam harinya, ibuku memasak makanan kesukaan kami masing-masing dan mengadakan pesta kecil-kecilan, malam itu sungguh hangat dan menyenangkan.
Keesokan paginya aku sempat ditanyai oleh teman-temanku mengenai bagaimana caranya aku bisa mendapatkan nilai sempurna, apakah aku mempunyai metode belajar khusus dan apakah aku mengikuti sebuah les atau tidak, dan jika ada mereka juga menanyakan di mana tempat lesku berada.
Aku hanya menjawab bahwa aku tidak mengikuti les apa pun dan hanya belajar seperti biasa saja.
Beberapa orang yang menanyaiku hanya tersenyum kecut mendengar jawaban yang keluar dari mulutku.
Sepertinya mereka tidak percaya dengan perkataanku, itu cukup masuk akal, bagaimana caranya orang mendapatkan nilai sempurna tanpa mengikuti les apa pun dan hanya sekedar belajar biasa di rumah.
Tetapi karena begitu kenyataannya mau bagaimana lagi.
Setelah itu sebentar lagi akan ada olimpiade nasional yang akan segera diselenggarakan, oleh karena itu setiap peringkat pertama dari masing-masing angkatan mendapatkan hak prioritas untuk menjadi kandidat untuk mengikuti olimpiade.
Setelah itu aku pun ditawari oleh sekolah untuk mewakili nama sekolahku dalam mengikuti olimpiade nasional, tetapi karena itu terdengar merepotkan, aku menolak tawaran itu dan menyuruh sekolah untuk mencari penggantiku, dan kemudian peringkat kedua pun yang dipilih mengikuti olimipiade nasional untuk menggantikanku.
Berbeda denganku, ketika dipilih untuk mengikuti olimpiade nasional, kakakku sangat antusias dengan itu dan langsung menerimanya tanpa pikir panjang.
Setelah itu dia bahkan belajar lebih giat lagi dan akhirnya lolos dengan peringkat kedua.
Tidak tahu apa yang membuatnya memaksakan dirinya begitu keras.
Selain belajar dengan giat, akhir-akhir ini kakakku juga bertingkah sedikit aneh, saat aku bangun pagi hari, aku melihatnya sedang melakukan latihan fisik di kamar, seperti push up, sit up dan back up.
Setelah itu dia akan pergi joging, sebelum dia pergi dia mengajakku untuk pergi joging bersama, itu terdengar merepotkan dan aku cukup malas dengan itu, tetapi karena itu ajakan dari kakakku, aku pun menerimanya, dan akhirnya joging menjadi rutinitas harian kami sebelum berangkat ke sekolah.
Saat pertama kali joging, aku tidak dapat mengikuti kakakku sama sekali, aku lelah dengan cepat, dan pada akhirnya aku digendong sampai pulang, itu cukup memalukan.
Tetapi setelah mulai terbiasa, aku sudah tidak mudah merasa kelelahan dan mulai dapat mengikuti kakakku, meskipun staminaku belum bisa dibandingkan dengannya.
Akhir-akhir ini juga aku suka sekali dengan musik, dan aku tertarik untuk belajar alat musik.
Di dunia ini juga ada gitar dan aku tertarik dengan itu, karena aku merasa akan cukup keren jika aku bisa memainkannya.
Di kehidupanku sebelumnya aku juga belum pernah memegang gitar sama sekali, dan hanya bisa melihat orang-orang memainkannya sambil bernyanyi.
Aku pikir akan cukup seru jika aku bisa memainkannya.
Lalu aku meminta kepada orang tua ku untuk dibelikan gitar, dan sepertinya orang tuaku tidak terlalu keberatan dengan itu.
Tetapi entah mengapa wajah orang tuaku terlihat cukup khawatir.
Setelah itu aku diajak ke toko alat musik untuk dibelikan gitar, di sana banyak sekali alat musik yang tersedia dan ada berbagai macam alat musik serta perlengkapan-perlengkapannya.
Aku pun melihat-lihat toko alat musik dan aku akhirnya menemukan gitar yang menarik perhatianku, itu adalah sebuah gitar akustik berwarna hitam legam.
Gitarnya memberikan kesan yang elegan dan tentunya terlihat keren, dan aku pun memutuskan untuk membeli gitar itu.
Setelah pulang ke rumah aku langsung mencoba gitarku, aku sangat antusias sekali.
Karena aku tidak bisa memainkan gitarnya, aku memutuskan untuk melihat tutorialnya di MeTube, di sana terdapat pelajaran mengenai cara memainkan gitar seperti bagaimana membunyikan chord dasar dan letak jari-jarinya saat akan membunyikannya.
Aku sangat kesulitan dengan itu, karena tangan ku cukup kecil dan aku kesulitan meletakkan jari-jariku di atas senar gitar.
Tetapi karena berusaha dengan keras, aku mulai bisa melakukannya dan mulai terbiasa, hal yang paling penting dalam belajar alat musik adalah rutin memainkannya dan biarkan tubuhmu sendiri yang menghafalkannya.
Satu bulan pun berlalu dan aku sudah bisa memainkan gitar memakai chord-chord dasar dengan lancar, aku cukup senang dengan itu karena aku sudah bisa bernyanyi sambil memainkan gitar.
Itu benar-benar terasa sangat menyenangkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Yueen Lyrica
Gw aja berbulan-bulan njer, itupun masih lom lancar 💀
2023-03-28
4
矢kaguyume冬
bakatnya ngeri kali
2023-03-23
4