Sebuah mayat di temukan di tengah jalan gang yang sepi dan gelap, mayat yang bersimbah darah dan organ yang berceceran, bahkan mayat tersebut hampir tidak dikenali.
Ditemukan oleh seorang Pria paruh baya yang kebetulan melewati jalan tersebut.
Sontak ketika melihat mayat yang dalam keadaan begitu mengerikan, Pria itu terkejut dan berteriak meminta pertolongan, karena kondisi jalan yang sepi tidak ada yang menjawab teriakan dari Pria tersebut.
Pria itu dengan ragu berjalan mendekati mayat tersebut, ketika melihat mayat tersebut dari dekat Dia hampir muntah karena tidak sanggup melihat keadaan yang begitu mengerikan, terlihat dari raut wajahnya yang seperti menahan muntah dengan tangan yang ia dekapkan ke mulutnya sambil Dia memalingkan wajahnya dari melihat mayat.
Pria itu memutuskan untuk berjalan menjauh dan menjaga jarak aman dari mayat.
Setelah kebingungan sebentar karena tidak tahu apa yang harus Dia perbuat, karena Dia baru saja mengalami kejadian yang belum pernah Dia alami yaitu menemukan mayat seseorang di tengah-tengah jalan, tiba-tiba sebuah pikiran terlintas di benaknya, kemudian Dia dengan cepat merogoh kantung celananya dan mengambil telepon genggam miliknya.
Membuka aplikasi telepon di telepon genggam miliknya, Dia menekan tombol nomor satu demi satu terlihat nomor yang Dia tekan merupakan nomor dari panggilan darurat 911, setelah tersambung dengan nomor tersebut, Dia dengan panik menceritakan apa yang terjadi di depannya, bahwa Dia menemukan sebuah mayat seseorang yang tergeletak di tengah jalan dalam keadaan yang mengerikan.
Terdengar petugas dari balik telepon menjawab kegelisahan Pria tersebut dengan cara yang profesional, kemudian Si Petugas menanyakan alamat tempat di mana Dia menemukan mayat tersebut.
Pria tersebut menjawab dan menggambarkan rincian kasar di mana tempat Dia menemukan mayat tersebut.
Kemudian seolah-olah mengerti apa yang Pria itu ucapkan dan sampaikan, Petugas di balik telepon menenangkan Pria itu sekali lagi dan berkata bahwa Dia akan segera mengirimkan bantuan berupa mobil Ambulance dan Polisi ke tempat kejadian.
Pria itu hanya mengiyakan dan hanya bisa percaya kepada petugas di balik telepon bahwa Dia akan segera mengirimkan sebuah bantuan menuju kesini.
Pria itu tidak bisa diam saja di tempat kejadian sambil menunggu bantuan datang, Dia pergi mencari orang lain lagi untuk membantunya mengevakuasi mayat tersebut.
Pria itu berkeliling ke segala arah untuk mencari bantuan, Dia pergi ke arah pemukiman yang agak padat dan melihat seseorang di pos penjaga.
Dia langsung terburu-buru dan berlari serta sambil berteriak ke arah sana untuk meminta bantuan.
Penjaga yang sedang duduk santai tersebut melihat seseorang yang berlari ke arahnya sambil berteriak meminta pertolongan, penjaga itu dengan sigap berdiri dan keluar dari dalam pos penjaga.
Setelah mereka berdua bertemu, Pria itu menjelaskan apa yang Dia temukan dan dialaminya.
Penjaga tersebut, mendengarkannya dengan saksama, terlihat dari raut wajahnya Dia terlihat cukup terkejut dengan apa yang disampaikan Pria itu, meskipun begitu Dia tetap berusaha untuk bersikap tenang.
Jalan cukup sepi, sehingga hanya terlihat mereka berdua saja di sekitar, setelah Pria itu menceritakan semuanya, mereka pun langsung bergegas ke arah tempat kejadian dengan arahan dari Pria tersebut.
Ketika hampir sampai terlihat cahaya dari kejauhan di tempat kejadian beberapa orang dengan senter telepon genggam di tangannya sedang berkumpul di sana sambil menyoroti sesuatu dengan senter mereka, terdengar beberapa orang mulai berbicara.
"A-astaga, apa yang terjadi di sini?"
"Ti-tidak tahu, sebelumnya Aku mendengar beberapa teriakan dari sini."
"Aku juga! Sepertinya mendengar beberapa gonggongan anjing."
"Bukankah 'Dia' anak dari xxxxx."
"Setelah kau katakan, sepertinya iya."
Penjaga dan pria itu pun tiba dan kemudian menghampiri mereka, hal tersebut membuat mereka sedikit terkejut. Penjaga tersebut kemudian melihat ke arah mayat yang tergeletak di jalan, serta Pria itu menunjukkan jarinya dan berkata bahwa itu yang tadi Dia jelaskan bahwa ada sebuah mayat yang dalam keadaan yang cukup mengerikan tergeletak di tengah-tengah jalan yang cukup gelap.
Penjaga yang sebelumnya mendengar percakapan mereka pun bertanya apakah mereka mengenali mayat tersebut, kemudian mereka menjelaskan identitas dari mayat itu.
Salah satu dari mereka mengenal Si penjaga dan kemudian bertanya kepadanya, "Apakah kita harus memberitahu keluarganya atau tidak?"
Penjaga tersebut pun mengatakan bahwa untuk saat ini lebih baik jangan terlebih dahulu, karena itu akan membuat syok keluarga mereka jika melihat kondisi mayat salah satu keluarganya dalam keadaan seperti ini.
Penjaga itu pun kemudian memerintahkan mereka mencari kain untuk menutup mayat tersebut sampai bantuan dari Ambulance datang.
Semua pun mulai berisik karena anjing tersebut. Para Polisi menenangkan mereka, dan mulai melakukan investigasi di tempat kejadian, dengan dugaan bahwa anjing tersebut adalah pelaku dari pembunuhan ini.
Anjing-anjing tersebut dibius dan akan dibawa ke tempat penangkaran hewan, saat ini Polisi akan mencari siapakah pemilik dari anjing-anjing ini.
Setelah itu mobil Ambulance akan pergi dan membawa mayat korban untuk dilakukan otopsi.
Karena situasi sudah menjadi lebih tenang dan jelas, pihak Ambulance memutuskan akan memberitahu pihak keluarga korban, sayangnya hal tersebut tidak perlu dilakukan karena rumor sudah mulai beredar dan terdengar oleh keluarga korban.
Sebelum mayat korban dibawa pergi, datang keluarga korban yaitu ayahnya yang sedang dituntun oleh adik korban ke tempat kejadian.
Ayah dan adiknya yang melihat keadaan mayat korban pun mulai menangis di tempat tersebut.
Mereka berteriak siapa yang melakukan ini.
Tidak ada yang bersuara saat itu, tidak ada yang berani mengatakannya.
Para polisi menenangkan mereka, bahwa hal itu akan di urus oleh polisi.
Kemudian pihak ambulance meminta ijin untuk membawa mayat korban ke rumah sakit untuk dilakukan otopsi dan pemeriksaan lebih lanjut.
Keluarga korban hanya bisa mengiyakan hal tersebut, lalu mereka ikut dengan pihak ambulance ke rumah sakit.
Investigasi dari polisi tetap di lanjutkan untuk mengetahui pemilik anjing tersebut.
Di rumah sakit, proses otopsi sedang dilakukan, setelah 2 jam otopsi ternyata memang akibat kematian dari korban adalah gigitan anjing, terlihat dari kondisi tubuhnya dan air liur anjing yang ditinggalkan, beberapa bagian tubuhnya juga ada yang hilang.
Keluarga korban yang mengetahuinya kaget dan marah akan hal tersebut, siapa yang tidak marah, mengetahui bahwa anaknya meninggal akibat keteledoran seseorang yang meninggalkan hewan peliharaannya begitu saja dan hewannya membunuh seseorang, bahkan mayat si korban hampir tidak di kenali.
Sementara itu hasil investigasi dari polisi, ternyata pemilik dari hewan tersebut sudah 1 minggu meninggalkan rumah, dan tidak ada yang tahu ke mana pemilik anjing-anjing tersebut.
Diduga anjing tersebut menyerang korban karena lapar yang menyebabkan sifat anjing lebih sensitif dan agresif, menurut kesaksian warga setempat, anjing rumah tersebut memang galak.
Anjing tersebut berhasil menerobos pagar melalui celah dari pagar rumah tersebut, terlihat pagar dari rumah yang memang tidak terlihat begitu kuat dan kokoh.
Lalu anjing-anjing tersebut menyerang seseorang yang kebetulan lewat di depan rumah itu yang merupakan si korban.
Walaupun anjing tersebut sudah membunuh seseorang, anjing tersebut tidak bersalah karena dia adalah hewan, hewan tidak berakal.
Yang dinyatakan bersalah adalah pemilik hewan yang teledor dan tidak bertanggung jawab meninggalkan hewan peliharaannya dan tidak menjaganya sehingga hewan peliharaannya menyerang seseorang.
Keesokan harinya diadakan upacara pemakaman untuk korban, dihadiri oleh keluarga korban beserta teman-teman korban dan orang-orang yang dikenalinya.
Semuanya terkejut dengan kematian mendadak dari korban dan tidak menyangka hal tersebut.
Tidak ada yang tahu kapan maut akan datang, yang bisa kita lakukan hannyalah bersiap untuk hal itu.
Ibu dan kakak korban yang berpisah dari si korban pun pulang dan menghadiri proses pemakaman korban beserta beberapa saudara korban.
Setelah pemakaman selesai, mereka berpisah lagi.
Hari demi hari dilewati dengan duka dan warna hitam mewarnai dunia mereka.
Selang beberapa hari, polisi menelepon dan mengatakan mereka telah berhasil menemukan pemilik dari anjing-anjing yang menyerang korban.
Pemilik hewan berkata bahwa Dia sedang keluar kota dan hanya lupa mengunci pintu pagarnya, dan Dia tidak menduga bahwa urusannya di luar kota ternyata memakan waktu lebih lama dan hewan peliharaannya menyerang seseorang.
Pemilik hewan sudah meminta maaf kepada keluarga si korban meski mengetahui bahwa permintaan maafnya tidak bisa mengembalikan sebuah nyawa yang telah hilang.
Keluarga korban membawa kasus ini ke pengadilan dan meminta pertanggungjawaban dari pelaku.
Atas putusan hakim, pelaku dijatuhi hukuman 6 tahun penjara dan denda sebanyak xxxxxxxxxxxxx.
Keluarga korban tidak puas dan berusaha melakukan banding, tapi apa daya banding tersebut di tolak dan keputusan sudah ditetapkan.
Keluarga korban hanya bisa menerima itu dengan sepenuh hati walaupun hati mereka tidak menerimanya.
Setelah itu kasus di tutup dengan keputusan hakim tersebut, dan tidak ada masalah lagi.
Apa yang terjadi selanjutnya, biaralah waktu yang menjawabnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Frando Wijaya
cih...idiot 🙄💢
2024-08-24
1
Frando Wijaya
idih...pantas aja...mlh tinggalkn anjing yg peliharaan.... bner2 gk punya tanggung jwb
2024-08-24
1
矢kaguyume冬
semangat thor
2023-03-23
3