Chapter 13. Perundungan Kecil

Hari ini kami sekeluarga pergi ke pemandian air panas bersama, pemandiannya tidak jauh dari rumah kakek dan nenek, hanya butuh sekitar 10 menit dengan berjalan kaki ke arah yang lebih dekat dengan gunung.

Jujur saja, di kehidupanku yang sebelumnya aku bahkan belum pernah memasuki pemandian air panas, dan selama aku ke sini tahun lalu, aku tidak pernah diberitahu bahwa di sekitar sini mempunyai pemandian air panas.

Setelah memasuki pemandian air panas, kami berpisah antara laki-laki dan perempuan, saat ini aku sedang bersama ibu, bibi dan kak Adel.

Aku sudah terbiasa sekarang melihat tubuh telanjang perempuan, terutama diriku sendiri yang aku lihat setiap hari.

Aku bahkan cukup sering mandi bersama ibuku, jadi aku benar-benar sudah terbiasa, sangat-sangat terbiasa.

Ibuku membantuku membilas tubuhku dan menggosok punggungku dan aku melakukan hal yang sama kepada ibuku.

Setelah itu ibuku juga mencuci rambutku hingga bersih, dan sebelum berendam dalam pemandian air panas ibuku membungkus rambutku agar tidak tergerai ke dalam air, jadi dia membalutkan handuk di kepalaku.

Saat berendam dalam pemandian air panas, rasanya seluruh tubuhku sangat santai, dan semua ketegangan tubuhku seperti sedang dilepaskan saat ini.

Kehangatan menjalar ke seluruh tubuhku, membuat hati menjadi tenteram dan damai, pemandian air panas memang yang terbaik, kurasa aku tidak akan pernah bosan datang ke sini setiap hari.

Tentu saja hal yang paling ingin lakukan saat ini adalah berenang di sini, tetapi ibuku melarangku untuk melakukan hal itu, dia bilang itu akan mengganggu pengunjung yang lain, jadi saat ini aku hanya mengobrol dengan kak Adel.

Tetapi karena ini merupakan tubuh gadis berusia 6 tahun, tubuh ini tidak dapat bertahan terlalu lama di dalam pemandian air panas, jadi ibuku segera membawaku keluar ketika wajahku sudah mulai terlihat memerah.

Setelah memakai pakaian dan keluar, aku langsung dibelikan minuman dingin untuk menurunkan suhuku agar kembali normal.

Karena aku, semua anggota keluargaku keluar dari pemandian dan melihat keadaanku, mereka sepertinya terlalu khawatir, padahal aku hanya kepanasan dan tidak sampai pingsan.

Tetapi meskipun begitu, aku merasa senang karena mereka menghawatirkanku.

Setelah kejadian itu berlalu, kami semua pun pulang ke rumah nenek dan kakekku, dan kami makan malam bersama di sana.

Malam yang dingin pun terasa hangat, Stella dan Starla terasa bersinar lebih terang dan bintang-bintang di langit terlihat indah dari sebelumnya, dan aku berharap malam ini bisa terus datang dan kembali.

Tidak terasa sudah seminggu berlalu sejak kami sekeluarga mengunjungi rumah kakek dan nenekku, dan saat ini kami sedang dalam perjalanan pulang menuju rumah kami di Casolie.

Rumah kakek dan nenekku berada di utara dari kota Casolie, sedangkan rumahku berada di selatan, suhu dekat rumahku tidak sedingin di tempat kakek dan nenekku.

Itu karena tempat mereka lebih dekat dengan pegunungan sedangkan jarak kami dari pegunungan cukup jauh jika dibandingkan, butuh 2 jam perjalanan dengan mobil untuk sampai ke sana, dan rumah kami juga dekat dengan laut tetapi butuh waktu 5 jam perjalanan dengan mobil untuk sampai ke sana.

Kami sekeluarga juga liburan ke pantai pada hari pekan, dan menikmati hari libur yang tersisa dengan hal-hal yang menyenangkan

Tetapi hari libur sudah berakhir dan kami semua kembali ke hari normal biasanya, kami juga sudah mulai bersekolah kembali di tahun ajaran yang baru.

Aku sudah mau berumur 7 tahun dan naik ke tingkat 2 dan kakakku sudah naik ke tingkat 5.

Aku lahir di bulan pertama pada tanggal ke 22 tahun 2102 sedangkan kakakku lahir di bulan kedua belas dan pada tanggal 01 tahun 2099.

Anggota dalam kelas pun kemudian di acak dan orang-orang yang kukenal pindah ke kelas yang berbeda denganku dan aku harus kembali menyesuaikan diriku dengan lingkungan yang baru, dan aku tidak terlalu menyukai ini.

Untungnya masih ada beberapa orang yang kukenal sekelas denganku, seperti Steve, Astra dan Violet, dan kami berada di kelas 2-3.

Seperti biasa dengan ambisi dan keberanian Steve dia tetap menjadi ketua kelas, dia orang yang cukup menarik dan aku jadi mulai tertarik dan ingin berbicara dengannya.

Violet sudah mulai bisa berbicara normal denganku, bahkan dia sudah mulai mendapatkan teman selain diriku dan sudah mulai bisa berbicara dengan orang lain selain diriku meskipun masih agak sedikit gagap.

Untuk Astra, dia sepertinya membaca lebih banyak jenis buku karena rekomendasi dariku, jadi topik pembicaraan kami menjadi lebih banyak.

Untukku... Aku sudah mulai mahir memainkan gitar tetapi masih butuh banyak latihan, semua orang terus berkembang jadi aku juga tidak boleh kalah dan tertinggal dengan mereka.

Aku akan malu jika kalah dengan anak kecil, meskipun saat ini aku juga anak kecil, jadi aku juga tidak boleh kalah dengan mereka.

Untuk beberapa alasan, anak-anak nakal yang menggangguku dan tinggal di sekitar rumahku juga saat ini sekelas denganku.

Kelompok anak-anak nakal tersebut terdiri dari 2 orang laki-laki dan satu orang perempuan.

Mereka terkadang datang ke mejaku saat istirahat dan menjahiliku, seperti mengambil barang-barangku atau hal yang paling menyebalkan adalah mencoret-coret bukuku.

Rasanya aku ingin berdiri dari kursiku dan langsung memukul mereka semua, tetapi aku terus menahannya.

'Sabar... Sabar... mereka hanya anak kecil, jika aku memukul mereka, itu akan menimbulkan masalah kepada kedua orang tuaku.' Itulah yang aku pikirkan saat ini, aku takut akan menyusahkan orang tuaku, tetapi hal ini memang tidak bisa terus dibiarkan, mungkin aku akan melaporkan kepada guru mengenai hal ini.

Tetapi setelah aku baru memikirkan untuk melaporkan hal ini kepada guru, tiba-tiba suara terdengar dari arah depan.

"Hey! Kalian berhenti melakukan hal itu kepadanya atau aku akan melaporkan hal ini kepada wali kelas." Ucap seorang anak laki-laki yang ternyata adalah Steve, sepertinya dia sedang melaksanakan tugasnya sebagai ketua kelas, tetapi bukan hanya karena itu, memang begitulah sifatnya.

"Tch!" Para kelompok yang menggangguku mendecakkan lidah nya dan pergi begitu saja.

Steve pun menghampiriku dan bertanya kepadaku, "Apakah kau baik-baik saja?"

"Aku baik-baik saja dan... terima kasih." Aku menjawabnya dengan tersenyum agar tidak membuatnya khawatir dan tidak lupa berterima kasih kepadanya, meskipun itu tidak perlu untuk menolongku, karena aku masih dapat menangani hal ini.

Setelah itu hening sejenak sebentar karena tidak ada jawaban dari Steve, setelah keheningan yang sekejap Steve pun kembali berbicara.

"Y-ya sama-sama, kalau kau diganggu lagi jangan takut untuk melawan dan laporkan kepada wali kelas atau kepadaku."

"Ya, akan kulakukan, sekali lagi terima kasih." Sekali lagi aku berterima kasih kepadanya.

"Ya, kalau begitu sampai jumpa." Steve pun pergi dan berjalan kembali ke tempatnya.

Violet yang dari tadi memperhatikanku pun kembali tersadar dan menghampiriku.

"A-apakah kau ti-tidak apa-apa Yuna?" Dia bertanya dengan nada khawatir dan wajahnya masih tampak sedikit terkejut, sebelumnya saat sekelompok anak nakal itu datang, violet yang sedang berbicara denganku sebelumnya langsung ketakutan dan pergi sedikit menjauh.

"Ya, aku baik-baik saja jangan khawatir, aku juga minta maaf, karena aku yang dihampiri tadi kau juga ikut terlibat." Aku meminta maaf kepadanya karena anak-anak nakal itu berniat menggangguku tapi tidak kusangka Violet ketakutan karena itu.

"Ti-tidak sama sekali, harusnya aku yang meminta maaf kepadamu ka-karena aku meninggalkanmu..." Violet mengatakan itu dengan nada yang menyesal dan menundukkan kepalanya.

Entah mengapa violet yang seperti ini terlihat cukup imut.

"Kau tidak perlu meminta maaf, semua orang juga pasti akan ketakutan jika hal yang sama terjadi, tidak perlu memikirkannya terus mari kita makan bersama." Aku mengatakan itu demi menenangkannya dan agar mengurangi rasa bersalahnya.

"Y-ya!" Violet sepertinya kembali ceria dan kami menikmati makanan kami bersama.

Sedangkan Astra yang baru saja kembali dari kantin sekolah bingung dengan suasana di kelas dan bertanya-tanya apa yang terjadi saat dia pergi.

"Eh... apa yang terjadi?" Sepertinya Astra telat dengan semua hal yang terjadi, dan tidak ada yang menjawab pertanyaannya sampai kelas selesai.

Terpopuler

Comments

Frando Wijaya

Frando Wijaya

2102 huh....sgt jauh...

2024-08-25

2

矢kaguyume冬

矢kaguyume冬

semangat terus thor

2023-03-23

3

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!