Chapter 5. Terlahir Kembali

Di suatu ruang dimensi yang gelap dan kosong, terdapat suatu bola cahaya yang melayang di dalam ruang tersebut.

Cahaya yang cukup redup terpancar dari sana, meskipun cahaya tersebut bahkan terlihat seperti setitik kecil di dalam ruang kosong luas yang tanpa batas.

Tidak ada apa-apa di sana selain cahaya tersebut, kosong dan hampa.

'Hmm... dimana ini?' Aku bertanya kepada diriku sendiri, hal terakhir yang kuingat adalah Aku mati karena diserang oleh beberapa Anjing.

'Anjing sialan.' Itu yang aku pikirkan setelah mengingat hal tersebut. Jika kulihat dengan saksama sekelilingku hanya ada hitam, gelap, Aku tidak dapat melihat apa pun kalau begitu.

Aku juga merasa seperti tenggelam di dalam air yang tanpa dasar, Aku tidak bernafas tapi tidak merasa kesakitan, di sini tidak dingin maupun panas, tidak merasa nyaman dan juga tidak merasa terganggu, tidak ada perasaan senang maupun sedih.

Yang ada hannyalah membosankan, hampa, kosong, sepi, dan tidak ada yang spesial dengan ini.

'Inikah yang namanya kematian?' Aku bertanya kepada diriku sendiri, meskipun Aku tahu tidak akan ada yang menjawab pertanyaanku termasuk diriku sendiri.

'Benar... Aku sudah.... Mati...' tidak ada penyesalan dalam diriku, mungkin ada satu hal sepertinya yang mengganggu pikiranku yaitu mie gorengku yang belum kumakan bahkan belum sempat kumasak dan baru selesai kubeli dan akan kubawa pulang untuk dimasak, tetapi Aku sudah mati terlebih dahulu, sungguh sial.

'Bagaimana dengan keluargaku?' Itu juga mengganggu pikiranku, apakah mereka sedih? atau apa yang mereka rasakan? Aku terus mempertanyakan itu di dalam pikiranku.

'Semoga mereka baik-baik saja.' Harapku terhadap mereka, Aku tidak tahu apa yang terjadi setelah Aku mati, yang bisa kulakukan hannyalah berharap yang terbaik untuk mereka.

'Baiklah, hufff.. tidak usah memikirkan hal tersebut, yang harus kupikirkan adalah apa yang terjadi padaku sekarang.' Seolah menarik nafas padahal tidak bisa bernafas Aku pun berkata demikian.

'Hm... sampai kapan Aku akan terus berada di sini?' Tanyaku lagi kepada diriku sendiri, apakah ini yang manusia alami setelah kematiannya? Sepertinya tidak sama seperti yang Aku pelajari di dunia, bahwa setelah kematian akan ada seperti ini dan itu. Sepertinya Aku akan ada di sini selamanya, di ruang yang hampa dan gelap, sendirian.

Ternyata bola cahaya tersebut adalah sebuah jiwa yang masih memiliki kesadaran dan kehendaknya sendiri terlihat dari cahayanya yang redup dan berubah-ubah intensitas cahayanya seperti memilik kesadarannya sendiri.

Jiwa tersebut akan terus di dalam ruang hampa sampai waktu yang tidak dapat di tentukan, selamanya atau mungkin ada hal lain yang terjadi.

Waktu terus berlalu, meskipun mungkin tidak ada konsep waktu di dalam ruang tersebut, tetapi konsep waktu masih berpengaruh terhadap jiwa tersebut.

'Sudah berapa lama Aku berada di sini?' Aku tidak tahu berapa lama, tapi Aku merasa sudah lama sekali, bahkan Aku sudah berhitung banyak, memikirkan banyak hal, mengenang banyak hal, tetapi sampai sekarang Aku masih berada di sini, Aku sudah merasa sangat bosan dan bahkan bisa gila, ini benar-benar hampa.

Tiba-tiba muncul sebuah celah di ruang kosong tersebut, sebuah retakan yang membuat lubang berwarna putih.

Bola cahaya atau jiwa tersebut pun bergerak ke arah celah tersebut seakan seperti tersedot ke dalamnya.

[Krekk] *sfx suara retakan dimensi

'Hmm? Apa itu?' Bunyinya seperti sebuah retakan, dan tiba-tiba muncul dimensi ini retak dan membuat sebuah lubang terlihat dari jauh lubang tersebut berwarna putih.

'Wo-woahh?!!' Aku terkejut, tiba-tiba saja Aku merasa tersedot menuju ke arah lubang tersebut, Aku bergerak dengan cepat, seperti bergerak dalam kecepatan cahaya, karena Aku memang dalam bentuk bola cahaya, itu yang Aku teliti setelah dalam waktu yang lama.

Tidak lama kemudian Aku pun tersedot ke dalam cahaya tersebut.

Aku tersedot ke dalam cahaya yang sangat terang itu, seketika penglihatanku tidak dapat bekerja akibat intensitas cahaya yang diterima.

Bukannya merasa takut karena Aku tidak tahu apa yang terjadi, melainkan perasaan yang Aku rasakan sangat nyaman.

Cahaya itu sangat hangat, seolah cahaya itu membungkus dan membimbingku ke dalam suatu tempat, dan tiba-tiba penglihatanku menjadi gelap.

Saat aku tersadar, yang kulihat hannyalah hitam, dan gelap, tapi aku merasa hangat, rasanya seluruh diriku dibungkus dalam suatu tempat.

Ada satu hal yang aku sadari, di sini aku dapat bergerak, rasanya aku mempunyai kaki dan tangan, saatku mencoba mendorong tangan dan kakiku ternyata benar ada sesuatu yang melapisi diriku, Aku tidak tahu apa itu.

Tapi saat bergerak, Aku mendengar suara, tetapi suaranya cukup teredam dan hanya suara samar yang Aku dengar, sepertinya ada sesuatu di luar sana.

Bergerak membuatku lelah, jadi Aku memutuskan untuk diam dan menunggu saja, sampai waktu yang ditentukan.

Setelah waktu yang tidak dapat ditentukan, tiba-tiba saja Aku merasa terdorong, terdorong sedikit demi sedikit ke sebuah celah, Aku tidak tahu apa itu, setelah terdorong keluar, sesuatu seperti tangan memegang kepalaku dan menarikku keluar, setelah keluar terdengar suara yang berisik dan tidak dapat Aku mengerti.

Aku tidak dapat melihat apa-apa akibat perubahan cahaya yang tiba-tiba dari semula yang sangat gelap sekarang sangat terang.

Ada tiga suara yang Aku dengar, dan tiga-tiganya merupakan suara perempuan, yang pertama terdengar lemah dan mengkhawatirkan, yang kedua suaranya terdengar kebingungan dan panik, yang ketiga juga sama.

Mereka berbicara dalam bahasa yang tidak dapat Aku mengerti, setelah beberapa saat suara kembali tenang, dan terdengar nafas lega dari kedua perempuan yang terdengar panik.

Tidak lama kemudian, ada suara gemercik air dan setelah itu, Aku merasa dibasuh oleh air itu dengan lembut, air itu terasa hangat, lalu Aku dibalut dengan kain yang lembut dan hangat.

Lalu Aku merasa penglihatanku mulai kembali, dan Aku membuka mataku untuk pertama kalinya setelah sekian lama, dan hal pertama yang Aku lihat adalah wajah seorang wanita disamping-Ku, wajahnya terlihat lemah dan pucat, Aku bingung dengan keadaan ini.

'Eee..., siapa itu, di mana aku?'

Tidak lama kemudian terdengar suara seorang laki-laki yang mendekat, suaranya terdengar panik dan cemas.

Dia mendatangiku dan wanita itu, dan Aku baru sadar ternyata semuanya terlihat sangat besar dimataku.

'Apakah, manusia bisa sebesar ini, atau... Aku yang lebih kecil dibandingkan lainnya, atau jangan-jangan....!!!'

Aku mencoba menggerakkan tangan dan kakiku, tapi itu sangat berat, dan aku hanya berhasil menggerakkannya sedikit, tubuh ini sangat lemah.

Aku panik, akan apa yang terjadi padaku, laki-laki yang tadi datang sedang berbicara kepada wanita yang terbaring lemah disamping-Ku, dan kemudian laki-laki itu menghampiriku dan mulai menjulurkan tangannya ke arahku.

'A-apa yang akan kau lakukan!'

Dia mengangkatku dengan kedua tangannya, dan mendekatkan wajahnya ke arahku.

'Pergi kau dasar monster!'

Yang Aku dengar darinya hannyalah suara tawa. Entah apa yang membuatnya tertawa, Aku melirik sekelilingku dan terlihat sebuah cermin di depan pintu yang terlihat seperti kamar mandi.

Di pantulan cermin tersebut terlihat seorang pria yang sedang mengangkat seorang bayi, pria di pantulan cermin tersebut terlihat sangat mirip dengan pria yang menggendongku, Aku meliriknya berulang kali dan ternyata benar itu adalah dirinya, dan bayi yang digendong adalah...

'Ehhhhh!!!! A-akuu bayiiiii, kalau begitu jangan-jangan wanita dan pria ini adalah... ayah dan ibuku?!.'

Aku telat menyadari situasi ini, karena Aku masih ragu akan hal tersebut. Aku berusaha untuk tidak mempercayainya, tapi sepertinya ini merupakan kenyataan.

Terpopuler

Comments

矢kaguyume冬

矢kaguyume冬

semangat terus update nya thor

2023-03-23

4

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!