Chapter 2. Keseharian Stefandy

Aku sampai di sekolahku tepat saat bel berbunyi, sesudah berterima kasih kepada temanku Aku pun langsung berlari menuju ke dalam sekolah, setelah melewati pemeriksaan dari OSIS yang berjaga di depan gerbang sekolah Aku pun kembali berlari menuju ke arah kelasku di lantai dua.

Aku pun sampai di kelas, tepat setelah itu ada kegiatan pembiasaan di mana semua siswa siswi bernyanyi lagu nasional dan setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan keagamaan.

Setelah kegiatan pembiasaan barulah kegiatan pembelajaran dimulai, sebelum guru memasuki kelas Aku pun terburu buru mengerjakan PR dan PR yang aku kerjakan adalah pelajaran Matematika, 'Itu tidak akan sempat' . Pikirku.

Aku pun meminjam buku teman sekelasku sebagai pilihan terakhir untuk kusontek. 'Ya... daripada Aku tidak mengerjakannya sama sekali dan Aku dihukum karena itu.' Pikirku.

Guru pun masuk setelah 5 menit kegiatan pembiasaan tepat setelah Aku selesai mengerjakan PR. 'Sangat beruntung'.

Lalu kegiatan pembelajaran pun dimulai. Tidak ada yang spesial saat pembelajaran, ini berjalan seperti biasa, kecuali ada beberapa mata pelajaran yang mengadakan ulangan harian dan beberapa lagi melakukan presentasi di depan kelas.

[Teng-Tong-Teng-Tong] Suara bel pun terdengar yang menandakan waktu istirahat di mulai.

"Arghh, Aku lapar, ayo ke kantin."

"Hei, apa kau mengerti apa yang tadi di jelaskan?"

"Ha.. akhirnya selesai juga."

"Apa yang kau jawab di soal nomor 22?"

Kelas dipenuhi keluh kesah para murid yang lelah sehabis pembelajaran, sedangkan Aku?

Aku sibuk dengan latihan soal yang guru berikan, di saat orang-orang istirahat ,aku masih sibuk belajar, teman-teman ku yang di barisan belakang pun ke kantin untuk mengisi perut mereka yang kosong.

Saat ini aku duduk di barisan paling depan di kanan, dan teman sebangku aku merupakan orang yang tidak terlalu dekat denganku, sebelumnya bukan Dia yang duduk di sini tetapi temanku yang di barisan belakang, entah karena apa Dia pindah ke belakang, ya mungkin Aku tahu alasannya, mungkin terdengar konyol tetapi mungkin alasannya adalah karena Aku tidak menjawabnya saat Dia menanyakan sesuatu saat ulangan harian. Setelah itu Dia pindah ke barisan belakang tanpa berkata apa pun, ya walaupun Dia masih berinteraksi denganku.

Aku tidak terlalu peduli dengan itu, saat ini Aku hanya fokus mengerjakan latihan soal sambil mendengarkan musik.

Bel masuk pun berbunyi tanpa terasa sama sekali, teman-temanku yang ke kantin tadi pun mulai kembali satu persatu. Guru pun masuk tidak lama setelah itu, dan kegiatan pembelajaran yang membosankan pun dimulai kembali.

Kimia, Biologi, Fisika, Matematika Wajib, pelajaran itu berada pada hari yang sama yaitu hari ini, itu hampir membuat kepalaku meledak hari ini.

Dengan sangat-sangat penuh kesadaran, bel pulang pun berbunyi, itu menandakan bahwa neraka ini sudah berakhir.

Ketua Murid pun langsung menyiapkan satu kelas dan berdoa sebelum pulang serta tidak lupa memberi salam kepada guru.

Tepat sebelum Aku akan pulang, Ketua mengingatkanku untuk piket, lalu Aku pun dengan secepat kilat mengambil penghapus papan tulis dan menghapus tulisan-tulisan di papan tulis dengan bersih 'ini adalah pekerjaan paling mudah.'

Aku pun pulang setelah piket, sama seperti bagaimana aku datang ke sekolah, Aku pulang menaiki Angkutan Umum di depan gang sekolah.

Biasanya aku tidak akan pulang seperti ini sebelumnya aku pasti akan bermain video game bersama temanku terlebih dahulu sebelum pulang dan barulah setelah itu temanku akan mengantarkanku pulang 'itu dapat menghemat uang jajanku.' Tetapi saat ini HandPhoneku tidak kuat lagi memainkan game yang terus melakukan pembaharuan tersebut, jadi Aku pulang lebih awal karena itu, ya... walaupun terkadang temanku masih mengantarkanku pulang bila aku menunggunya, tetapi minggu-minggu ini Aku cukup sibuk.

Angkutan Umum pun datang dan Aku menaikinya, melamun dalam perjalanan dan tanpa sadar tujuan sudah dekat.

Aku pun pulang sampai ke rumah.

Apa yang menungguku setalah Aku sampai ke rumah? Sambutan hangat? Makanan yang menunggu?

Tidak ada satu pun dari itu, itu terlalu baik untuk orang sepertiku, ya.. Aku juga tidak mengharapkan seperti itu.

Setelah pulang banyak pekerjaan rumah dan sekolah yang menunggu, pekerjaan rumah yang aku maksud bukan tugas dari sekolah atau latihan soal tetapi tugas seperti mencuci piring, menyapu, mengepel, membuang sampah, memberi makan hewan peliharaan, merapikan cucian piring, mengangkat jemuran, melipat pakaian, bahkan terkadang mencuci pakaian.

Terkadang Aku malas karena Aku lelah sehabis sepulang sekolah, tetapi yang menunggu hannyalah omelan dari Ayahku.

Adikku? Dia tidak akan membantuku dan terkadang setelah di omeli Ayahku, Dia tidak akan mendengarkannya, itu yang membuat Ayahku malas menyuruhnya.

Adikku adalah seorang perempuan, tetapi Dia malas dalam segala hal, Aku juga mempunyai seorang kakak perempuan tetapi Aku sebagai adiknya sepertinya tidak semalas Adikku ini, dan terkadang Aku masih membantu kakakku dan orang tuaku.

Adikku malas dan cukup jorok, setelah pulang sekolah saat siang Dia justru langsung bermain telepon genggamnya di saat tubuhnya bau keringat. 'Kenapa kau tidak mandi sialan.'

Ayahku sakit, tubuhnya lumpuh hanya sebagian, yaitu bagian kiri tubuhnya tidak bisa di gerakkan tetapi bagian kanannya bisa Dia gerakkan. Itu terlihat seperti 'Stroke', tetapi Ayahku bercerita bahwa dokter mendiagnosis penyakitnya sebagai penyempitan pada saraf. Saat berjalan Ayahku menggunakan tongkat saat di luar rumah, dengan tangannya yang menahan tubuhnya dengan tongkat, Dia melangkah ke depan menggunakan kaki kanannya, dan kemudian kaki sebelah kirinya terlihat seperti di seret oleh panggulnya. Itu terlihat berat untuk Aku lihat.

Walaupun seperti itu Ayahku tidak patah semangat, dan bahkan bangun pagi-pagi untuk menyiapkan bekal untukku bawa ke sekolah, Aku sudah menyuruhnya untuk tidak melakukannya, tetapi Dia tidak menghiraukannya.

Tetapi terkadang emosi Ayahku tidak stabil, Dia cukup sering marah hanya karena hal sepele, dan kata-kata yang Dia keluarkan saat marah cukup menusuk ke dalam batin.

Setelah bercosplay menjadi kakak rumah tangga cukup lama akhirnya Aku telah selesai mengerjakan semua tugas - tugas rumah. Aku pulang jam 4 sore dan sekarang sudah jam 7 malam, itu memakan waktu 3 jam. Tubuhku sudah berkeringat dan bau, Aku pun bergegas untuk segera mandi.

Air pada malam hari juga cukup dingin tetapi tidak sedingin air tadi pagi, ini cukup menyegarkan.

Setelah mandi dan memakai pakaian, Aku pun memutuskan untuk makan karena Aku sudah cukup lapar setelah hari yang melelahkan ini. Aku berpikir untuk menggoreng telur dan membuka kulkas untuk mengambilnya.

Dan itu kosong, ya.. kosong, tidak ada apa-apa di kulkas kecuali air dingin..

Semua keluargaku sudah makan kecuali aku, beruntung masih ada nasi sedikit di penanak nasi.

Aku memutuskan untuk membeli mie goreng dan pergi ke warung untuk membelinya.

Terpopuler

Comments

Cha Sumuk

Cha Sumuk

kebanyakan penjelasan doang dialog nya ga ada

2024-11-01

2

Frando Wijaya

Frando Wijaya

ini sih... seperti menuju kehancuran deh

2024-08-24

1

Frando Wijaya

Frando Wijaya

gk heran...

2024-08-24

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!