AKBAR
Hari ini adalah hari dimana para MABA alias Mahasiswa Baru bisa bernafas lega. Kenawhy? Karena setelah beberapa hari belakangan ini mereka mengikuti yang namanya 'ospek' atau 'mos' dikampusnya. Bagi sebagian orang ospek yang kemarin mereka jalanin adalah ospek yang lumayan kejam tetapi bagi sebagian orang juga itu adalah hal biasa dan bahkan wajar. Dimana pun juga kalian akan menemukan yang namanya 'senior' paling benar atau paling berkuasa bukan?
"Alhamdulillah hari ini kita sudah bisa menghirup udara segar." ucap Raka saat mereka sedang berada di kantin kampus barunya.
"Emang dari kemarin lo gak ngirup udara?" tanya Akbar kesal. Terlalu berlebihan sekali sahabatnya itu.
"Yah bukan gitu. Tapi kan karena acara gak jelas itu jadi ngebuat gue sama Kayla berantem." kesal Raka.
Yah selama ospek berlangsung mereka memang tidak selalu dipertemukan tapi beberapa kali Kayla melihat Raka dikelilingi cewek entah dari kakak tingkatnya atau bahkan mahasiswa baru seperti dirinya. Yang membuat Kayla kesal Raka hanya diam saja malah memberikan senyum terbaiknya pada mereka.
"Yah siapa yang gak kesel lihat pacarnya asik-asikan sama cewek-cewek sedangkan pacarnya lagi berjuang biar gak kena bully!" kesal Kayla.
"Yah tapi kan kamu juga digodain sama kakak tingkat kamu tuh, siapa Len namanya?" balas Raka tak mau kalah.
Lena mengangkat bahunya ia tidak ingin memperpanjang masalah sahabatnya. Benar sih Kayla juga sempat digodain oleh beberapa kakak tingkatnya yang memang ganteng tetapi lebih gantengan Raka menurutnya. Lagi siapa sih yang bakal ngebully Kayla? kecuali kakak tingkatnya yang iri karena kecantikan serta kelembutan Kayla.
"Kaya pacar gue dong gak cemburuan, iya kan yang?" tanya Akbar bangga pada Lena.
"Kalo gak cemburu artinya gak sayang." celetuk Raka membuat kepalanya di toyor oleh Akbar.
"Ah kata siapa gak cemburu. Lo gatau aja kuping gue sampe panas dengerin dia curhatin lo njirr." sahut Kayla juga yang tak mau kalah. Dan saat itu juga Lena menoyor kepala Kayla seperti apa yang dilakukan Akbar pada Raka.
Ah kompak sekali. Apakah kalian saling jodoh? Ayo kita amin kan semuanya.
"Emang iya yang?" tanya Akbar pada Lena.
"Pikir aja sendiri." sahut Lena acuh.
Yaps keduanya sudah menunjukkan rasa sayangnya satu sama lain. Memang benar cinta itu datang karena terbiasa. Kalian ingat saat Akbar ditanya apakah dia sayang dengan Lena? Akbar menjawab sayang namun masih sedikit. Dan lihat sekarang sepertinya semua sudah berubah bahkan keduanya saling sayang. Keduanya berusaha mengikuti jejak para sahabatnya yaitu kisah Raka dan Kayla. Meskipun mereka tak ingin jalan ceritanya sama seperti mereka yang rumit.
"Mau makan apa?" tanya Akbar pada ketiganya.
"Siomay sama es jeruk." sahut Kayla cepat.
"Ih kamu belom boleh minum es Kay, ganti minumnya air mineral gak dingin Bar, gue samain aja sama Kayla." ujar Raka perhatian pada kekasihnya.
"Kamu?" Tanya Akbar pada Lena.
"Samain aja sama kamu."sahut Lena.
Akbar berjalan menuju stand makanan disana. Akbar menyamakan semuanya agar tidak terlalu repot. Tetapi tetap saja ia repot membawanya sendiri. Di kampus nya belum terlalu banyak yang kenal dirinya, jadi belum bisa minta bantuan oleh siapapun. Tidak seperti di SMA waktu itu, seluruh warga sekolah pasti mengenalnya.
"Bu nanti saya balik lagi ya." ucap Akbar yang terlihat kesusahan.
"Mau dibantuin bawa mas?" tanya ibu penjual.
"Gausah Bu nanti saya balik lagi aja, ibu kan lagi rame juga."
Ibu itu mengangguk.
"Butuh bantuan?" tanya seorang perempuan di samping Akbar. Akbar tidak asing dengan wajah gadis itu. Ah ya Akbar ingat dia adalah teman sekelasnya waktu ospek kemarin.
"Gak usah nanti aja balik lagi." tolak Akbar halus.
Ohmygod bagaimana setiap wanita tidak meleleh saat dekat dengan Akbar. Suaranya yang ngebass namun lembut ditelinga para gadis seperti tadi, membuat semua kaum hawa susah menelan ludah.
"Gapapa, masa orang mau dapat pahala dihalangin?" ucap wanita itu sambil terkekeh pelan.
"Hm oke deh kalo emang maksa hahaha." ucap Akbar dengan nada bercanda.
Dan akhirnya perempuan tadi membantunya membawakan nampan satunya lagi kemeja dimana ada sahabat dan kekasihnya. Sebenarnya Akbar takut Lena marah karena hal ini. Tuh kan benar baru saja Akbar bilang, wajah Lena sudah berubah saat melihat Akbar jalan bersama gadis lain.
"Disini?" tanya gadis itu.
Akbar mengangguk, "thank you" ucapnya.
"Okey, oh ya kenalin nama gue Bianca Clarissa kalian bisa panggil Bianca atau lebih singkatnya Bi." perkenalan cewek tadi yang membuat keempatnya bengong.
"Bar itu kak Bi?" tanya Raka polos.
"Yah bukanlah oon, masa iya kak Bi ada disini ngaco banget dah." sahut Kayla gemas pada pacarnya itu.
"Why?" tanya Bianca.
"Eh enggak nama lo sama kaya nama kakak gue cuma nama belakangnya aja yang beda." jelas Akbar membuat Bianca kaget.
"Serius? Ah bisa kali kapan-kapan temuin gue sama kakak lo itu. Pasti cantik banget." ujar Bianca dengan senyuman.
"Iya kaya lo." bukan Akbar yang jawab tapi Raka dan itu langsung mendapatkan tatapan tajam dan mematikan dari Kayla.
"Tapi tetep cakepan ini lah." lanjut Raka sambil mencubit pipi Kayla.
"Ehkmmm." dehem Lena yang dari tadi memandang wajah wanita didepannya, tak suka.
Akbar langsung menoleh ke arah Lena. Tatapan Lena sangat tajam membuat Akbar ngeri sendiri. Aduh dia salah mengapa tidak membiarkan ibu pedagangnya saja yang membantu, mengapa ia harus memilih perempuan lain sih.
"Kay anter ke toilet yuk, mau cuci muka panas banget!" ajak Lena pada Kayla dengan nada kesal.
"Ayo sama gue juga panas banget disini!" sahut Kayla juga kesal. Membuat kedua cowok badboy tadi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Eh tunggu gais kalian belum ngenalin diri kalian sama gue, siapa tau kita bisa berteman baik." cegat Bianca.
"Nanti aja kapan-kapan, atau lo tanya aja sama mereka. Kita duluan ya, have fun boy." sahut Lena lalu melangkah menjauh dari sana bersama dengan Kayla.
Sedangkan Akbar dan Raka bingung harus apa. Masa iya mereka harus meninggalkan Bianca kan tidak sopan. Tapi bagaimana dengan nasib pacar mereka. Ayolah para reader bantuin kitaa......
**bersambung.....
Halo guys, kembali lagi dengan cerita aku yang selanjutnya...
Cerita ini adalah lanjutan kisah Akbar dan Lena yang sebelumnya menjadi peran pendamping di cerita sebelumnya.
Cerita ini akan melanjutkan kisah mereka yang penuh dengan konflik dalam hubungannya. Apakah Lena dan Akbar bisa melewati fase ini? atau mereka akan menyerah begitu saja?
Semua tergantung pada mereka, eh salah pada author yang menulis cerita ini. Semoga kalian suka dengan cerita aku yang ini yaaa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments