Tak terasa usia kandungan Berlian sudah memasuki tujuh bulan. Dan memang sudah adat orang indonesia melakukan tasyakuran tujuh bulanan dengan adat daerah masing-masing.
Tepat hari ini, Berlian melakukan tasyakuran tujuh bulanannya. Sedih? Sudah pasti. Apalagi mengingat ada beberapa ritual yang memang harus dilakukan bersama suami.
Tapi, tuhan memang adil. Di tengah rasa sepi Berlian, tuhan menghadirkan Cakra, yang berdiri disampingnya menguatkan setiap jalannya.
Cakra juga menyiapkan segala sesuatu untuk Berlian. Tak tanggung-tanggung, semua acara dibiayai oleh Cakra.
"Li..., Mas harap kamu gak sedih hari ini. Segala sesuatu yang Mas lakukan agar kamu tidak merasa sendiri." Bisik Cakra pada Berlian.
Berlian tersenyum pahit. "Makasih Mas udah banyak bantu aku."
"Shuttt!!" Cakra meletakkan telunjukknya pada bibir Berlian. "Aku gak mau lagi denger itu dari kamu."
Cakra menarik Berlian ke dalam pelukannya, agar perempuan itu bisa merasa tenang barang sejenak.
"Gak papa kan kalau aku yang gantiin posisi suami kamu di hari ini?" Bisik Cakra lagi.
"Gak papa Mas." Jawab Berlian hampir tak terdengar.
"Bahkan aku siap gantiin dia untuk seumur hidup." Lirih Cakra sebelum akhirnya melepas pelukannya dari Berlian.
"Ayok ke sana, tamunya ada di sana?" Ajak Cakra sembari menggandeng Berlian.
Setelah selesai dengan serangkaian acara, tamu pun banyak yang pulang. Ada yang banyak salah paham menyangka Cakra adalah suami Berlian. Gimana enggak salah paham, segala sesuatu yang seharusnya dilakukan oleh Arhan, Cakralah yang mengambil posisi itu.
Mulai dari siraman, pecah telur, pecah kelapa, Cakra bersikap, dialah suami Berlian.
Semuanya diabadikan dalam sebuah momen video dan foto. Ya benar! Cakra juga menyiapkan fotografer untuk mengenang kenangan ini. Cakra benar-benar yang terbaik.
...****************...
Seorang wanita dengan baju hiasan roncean melati berdiri di antara Nautiya dan Bu Rahma. Rambut panjangnya semakin indah karma dihias dengan bunga melati dikepalanya. Kelihatan sekali dia sangat anggun. Mareka bertiga tampak memakai baju berhias brokat dengan warna yang sama. Ungu muda.
Sayangnya perempuan yang di tengah tak dapat dikenali wajahnya katna sudah ditutupi dengan stiker. Dalam unggahan foto tersebut, mareka nampak akrab, Nautiya dan Bu Rahma sama-sama memeluk perempuan yang di tengah.
Alhasil Arhan tak tahu siapa perempuan yang ada dalam unggahan instagram Mantan adik iparnya.
Tapi Arhan punya bisikan jika itu adalah Berlian. Perempuan itu sedang hamil. Jika benar, mungkinkah Berlian setega itu tak memberitahukan kehamilannya kepadanya?
"Berlian, ini kamu apa bukan sih sayang?" Hati Arhan bertanya-tanya.
"Han!" Suara panggilan Bu Maharani yang sudah berdiri di pintu kamarnya.
"Mama?"
"Kamu kok belum siap sih?" Tanya Bu Maharani yang sudah berpakaian rapi.
"Kita udah telat nih!" Lanjut Bu Maharani sembati melirik jam di tangan kirinya.
Arhan mengangguk dan bangkit untuk segera bersiap pergi dengan Ibu Surinya. Hari ini ia akan melihat hotel tempat ia dan Angel direncanakan bertungan.
...****************...
Setelah kemarin gagal pulang dengan Cakra, akhirnya hari ini ia bisa juga ikut nebeng bersama Cakra.
"Pak?" Panggil Aurelia.
"Iya?" Cakra berfokus menyetir dan tak mengalihkan atensinya ke sumber suara.
"Teman Bapak yang kemarin, namanya siapa?"
"Maksudnya?" Cakra melirik sekilas.
"Teman Bapak yang hamil itu." Aurelia berusaha mengkorek informasi.
"Berlian?"
Aurelia manggut-manggut. Tapi jujur hatinya kaget. Dia gak bakalan speechless kalau itu beneran mantan kakak iparnya.
"Memangnya kenapa?" Tanya Cakra.
"Ah.., gak papa, soalnya mirip teman saya, ternyata bukan."
"O..."
"Bapak akrab banget ya sama teman Bapak itu?" Aurelia mulai meluncurkan jiwa detektifnya.
"Saya belum kenal lama, tapi kami cukuo dekat." Jawab Cakra apa adanya.
"Owh gitu. Bye the way suaminya kemana, kok Bapak sih yang nemenin periksa?"
Cakra tersenyum getir. Ah Cakra tak tahu saja bahwa Aurelia sedang mengulik informasi.
"Dia dan suaminya bercerai" Jawab Cakra diiringi senyuman pahit.
"Jadi beneran yang aku lihat kemarin Mbak Lian? Dan Mbak Lian hamil? Tapi kenapa dia gak kasih tahu Mas Arhan ya? Atau jangan-jangan dia punya rencana." Hati Aurelia terus bertanya-tanya.
"Sekalian kita mamoir sebentar ya?" Ujar Cakra membuyarkan lamunan Aurelia.
" Ke rumah Bapak?"
Cakra menggeleng. "Ke rumah Berlian, aku mau kasih vitamin dan susu."
Aurelia mengerutkan dahinya, seperhatian itu Cakra kepada Berlian?
"Kasihan dia, mantan suaminya gak tahu dia hamil, jadi dia gak ada yang dampingin" Jelas Cakra.
"Jadi bener Mas Arhan gak tau Mbak lian hamil?"
"Pasti berat jadi Berlian, saya jadi merasa kasihan." Ujar Cakra lagi.
"Dengan kata lain Bapak suka sama Berlian itu?" Tanya Aurelia to the point.
Cakra tersenyum malu, oh tidak, dia tersipu malu. "Sepertinya saya selalu ingin melindunginya."
"Itu artinya Bapak menyukai dia."
Kacau. Hati Aurelia kacau saat mengetahui bahwa cintanya oada Cakra bertepuk sebelah tangan. Ternyata hati Pak Dokter sudah lebih duku terpatri pada mantan kakak iparnya.
"Ini rumahnya." Kata Cakra ketika mareka sudah berhenti di depan sebuah rumah tua.
Dan benar saja ini rumahnya Berlian. Kenapa dunia bisa sekebetulan ini?
"Kamu mau masuk atau tunggu di sini?" Tanya Cakra sebelum turun.
"Ya sudah kalau gitu, saya keluar sebentar ya? Cuma ngasih ini, gak lama kok."
Aurelia mengangguk, dan setelahnya Cakra langsung turun dari mobil menenteng kantong yang berisi susu dan vitamin, katanya.
Aurelia memerhatikan punggung laki-laki itu, ia telah sampai di depan pintu, setelahnya seorang peremouah paruh baya membuka pintu, Bu Rahma. Cakra dan Bu Rahma terlihat berbincang sebentar, lalu Cajra kembali lagi.
"Udah?"
Cakra mengangguk. "Berliannya lagi tidur, jadi nitip ke ibunya saja " Jelas Cakra, "Langsung ke rumah kamu?"
"Iya Pak."
Cakra mulai menyetir lagi. "Oh ya, kamu gak usah manggil Pak dong, kesannya kok kayak lagi sama anak TK."
"Jadi?"
"Karna kamu sudah saya anggap adik saya sendiri, jadi kamu bisa panggil Mas atau kakak, kyaknya cocok kali ya?"
"Baik Mas!'
Tapi pikiran Aurelia tak.lagi di situ, ia masih memikirkan tentang Berlian.
"Aku gak nyangka Mbak, Mbak sangat mudah merayu pria ya? Tapi untuk kali ini aku gak akan lepasin. Milikku harus kembali padaku."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments