"Sini!" Ucap Alice yang meminta bingkisan tas yang berisi seragam sekolahnya kepada Arlan.
"Biar aku yang bawa, ayo aku antarkan ke kamar asrama mu." Jawab Arlan. Mereka berdua berjalan bersama dengan Alice yang melihat sekitar.
"Kenapa aku di antarkan ke sini? Peta yang aku lihat tadi sepertinya bukan di sini?" tanya Alice.
"Oh, peta tadi menunjukkan asrama putri. Sedangkan ini adalah rumah khusus untuk kita." Jawab Arlan.
"Maksudnya?" tanya Alice.
"Alice adalah salah satu siswa elit yang bisa masuk kedalam jajaran siswa-siswi elit akademi penyihir. Sehingga kita berada satu rumah. Nanti akan ada perkenalan saat semua penghuni berkumpul. Kita akan ada pertemuan penghuni setiap tahunnyal. Untuk saat ini masuklah. Aku akan memberitahu kamar mu." Jawab Arlan yang membuka pintu rumah dan mengantarkan Alice ke kamarnya. Alice mengikuti Arlan yang berjalan di depannya dengan menunjukkan seluruh rumah dan peraturannya.
"Ini kamar mu, kamar ku ada di samping." Jawab Arlan.
"Kenapa harus bersebelahan dengan mu?" tanya Alice.
"Aku sudah mengaturnya sejak dulu, tapi tidak mungkin mengatakan hal ini." Jawab Arlan dalam hati.
"Sebelah kanan untuk perempuan dan sebelah kiri untuk laki-laki. Rumah ini hanya ada 3 lantai. Lantai pertama ruang tamu dan dapur. Lantai 2 dan 3 untuk kamar." Jawab Arlan.
"Terima kasih, " jawab Alice. Arlan mengeluarkan seragam Alice kemudian di bentangkan di atas tempat tidur Alice.
"Apa yang kau lakukan dengan seragam ku?" tanya Alice.
"Nanti kau juga akan mengetahuinya." Jawab Arlan yang meletakkan kedua tangannya di atas seragam. Arlan membuat lingkaran ukiran sihir dan sedang memodifikasi seragam yang digunakan oleh Alice nantinya.
Terdeteksi seragam sekolah anda di ubah menjadi lebih baik. Presentasi akan melindungi serangan sihir level elemen raja. Seragam Anda di modifikasi Arlan menjadi tingkat puncak.
"Arlan membuat seragam tingkat puncak? Dari sedang menjadi puncak? Lelaki ini? Dia sudah semakin kuat saja." Jawab Alice dalam hati.
"Tapi, jendela status aku ingin melihat HP Arlan." Ucap Arlan dalam hati untuk melihat daya kekuatan Arlan saat ini.
"HP 80%, kekuatan sudah terkuras ke dalam bentuk perlindungan seragam sekolah. Sihir Level puncak, Kecepatan Level Puncak, Perlindungan Level Puncak, Pertahanan Level Puncak ." Sistem memberitahukan tentang status Arlan saat ini.
"Sudah ku duga, dengan membuat perlindungan ini membuat Arlan sudah menguras HP sihir miliknya 20%. Kita lihat sampai kapan?" jawab Alice dalam hati memperhatikan Arlan yang sedang mentransfer kekuatan yang di miliki olehnya ke dalam seragam.
Beberapa menit berlalu, Arlan sudah selesai dengan menarik kedua tangannya dan mengambil seragam Alice untuk diberikan oleh Alice.
"Aku sudah memodifikasi seragam mu menjadi seragam perlindungan serangan puncak. Selama itu serangan puncak akan dapat di hindari, hanya serangan dewa yang yang tidak dapat di tahan oleh seragam ini." Jawab Arlan.
"Benarkah? Terima kasih banyak." Jawab Alice tersenyum tipis kepada Arlan. Arlan juga puas dengan hasil yang sudah diberikan Arlan.
"Tapi Arlan, bolehkah aku bertanya kepada mu?" tanya Alice.
"Apa yang ingin kau pertanyakan? tanya Arlan.
"Bagaimana cara mu melakukan itu?" tanya Alice.
"Sepertinya yang sudah aku jelaskan sebelumnya tentang seragam ini. Seragam ini juga bisa di modifikasi jika kita mampu, kebetulan dua tahun yang lalu aku sudah mempelajarinya dan juga sudah membuat modifikasi seragam level puncak untuk seragam ku sendiri. Semua di lakukan karena kekuatan ku yang sudah meningkat." Jawab Arlan.
"Jadi aku memodifikasi seragam mu untuk kebaikan mu juga. Dengan kekuatan mu sekarang, seragam level sedang tidak akan sanggup menahan kekuatan yang akan kau keluarkan. Jadi anggap saja ini sebagaimana kado pertemuan kita kembali " Jawab Arlan.
"Jadi kau mengubah lingkaran sihir dengan kekuatan yang kau miliki untuk memasukan perlindungan tingkat puncak ke dalam seragam ini?" tanya Alice.
"Iya." Jawab Arlan tersenyum.
"Jika Arlan bisa mengubah lingkaran sihir pelindung ini dengan kekuatan level sihir yang di miliki olehnya maka aku juga bisa?" tanya Alice kepada sistem.
"Nona Alice bisa melakukan hal yang sama seperti apa yang nona fikirkan." Jawab sistem yang sedang berkomunikasi dengan Alice.
"Aku mengerti." Jawab Alice yang membentang seragamnya lagi di atas kasur.
"Kau mau apa?" tanya Arlan.
"Bukannya tadi kau mengatakan bahwa seragam ini memiliki dua lingkaran sihir, sihir pelindung dan sihir penyembuh. Kau sudah membuat sihir pelindung level puncak, maka aku akan melakukan hal yang sama." Jawab Alice.
"Jangan bilang kau ingin membuat sihir tingkat puncak untuk sihir penyembuh yang ada di dalam seragam ini?" tanya Arlan kepada Alice. Alice hanya tersenyum dan memulai modifikasi lingkaran sihir pelindung. Alice mencoba untuk mengukir lingkaran sihir puncak dan mulai mentransfer kekuatan sihir miliknya ke dalam seragam, hal ini dilakukan sama seperti apa yang dilakukan oleh Arlan.
"Alice benar-benar lebih kuat dari semuanya. Aku kira akan terlihat keren jika aku bisa melakukan hal ini. Tapi ternyata dia juga bisa melakukan hal yang sama. Aku selalu kalah dari mu Alice." Jawab Arlan dalam hati melihat Alice yang sudah memodifikasi lingkaran sihir penyembuh pada seragam.
"Bagaimana? Sempurna bukan?" tanya Alice kepada Arlan dengan mengangkatnya seragam di depannya dan menunjukkan kepada Arlan.
"Iya, iya." Jawab Arlan mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Yos, untuk pertama kalinya aku berhasil melakukannya." Jawab Alice yang terlihat bahagia.
"Ini pertama kalinya kau melakukan modifikasi sihir ini?" tanya Arlan.
"Tentu saja. Saat studi melihat mu melakukan hal itu, aku melihat dengan jelas." Jawab Alice.
"Kau yang selalu cepat belajar. Baiklah, baiklah...." jawab Arlan yang sudah kehabisan kata-kata untuk menjawab.
"Istirahatlah, aku akan kembali ke sekolah." Jawab Arlan yang menutup pintu kamar Alice dan meninggalkannya sendiri di dalam rumah.
"Ternyata kembali ke dunia ini lagi, aku semakin banyak mengetahui tentang sihir yang dapat di gunakan seperti hal ini." Jawab Alice yang melihat seragam sekolahnya dan memeluk seragam itu lalu terjatuh di atas kasur untuk berbaring.
"Kenapa aku harus tertidur. Aku belum menjemput Ema." Jawab Alice yang membangunkan dirinya.
"Dan pasti Mama dan Papa mengkhawatirkan aku. Tadi aku sudah berjanji kepada mereka setelah selesai ujian aku akan segera pulang untuk membawa beberapa hal yang harus di bawa selama di asrama." Jawab Alice dalam hati. Alice pergi pulang ke rumah untuk menjemput Ema.
"Nona dari mana saja? Apakah ujiannya berjalan lancar?" tanya Ema yang sudah menunggu Alice di ruang tamu.
"Maaf-maaf, aku lupa. Dimana mama dan papa?" tanya Alice.
"Mereka sedang di kebun belakang rumah." Jawab Ema.
"Ema bersiap-siap untuk kita pindah ke asrama putri akademi sihir dunia " Jawab Alice.
"Baik Mama ." Jawab Alice yang sebenarnya malas namun tetap di kerjain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
xyz
hp apa mp?? klo hp health poin atau darah, klo mp mana point...
2023-04-18
0
Andriani
seru.... seruuu....
2023-02-23
1
Anonim
keren ya wkwkkwk. bisa memodifikasi
2023-02-23
1