"Tapi nona tenang saja, semuanya baik-baik saja. Namun, banyak sumber daya yang sudah aku gunakan dari tempat ini." Jawab Ema kepada Alice.
" Jangan khawatir tentang hal itu, yang terpenting adalah tentang dirimu yang baik-baik saja." Jawab Alice.
"Tapi Nona, kenapa Anda bisa sampai kemari?" tanya Ema.
"Aku....." ucapan Alice terhenti.
"....sepertinya sistem tidak memperbolehkan aku untuk mengatakan yang sebenarnya." Alice menghentikan ucapannya untuk mengatakan yang sebenarnya.
"....." Ema yang tidak mengerti.
"Aku merasakan sihir yang aku kenal di sekitar istana saat aku di perpustakaan. Dan mengikuti instingku untuk datang kemari. Aku tidak menyangka bahwa itu adalah kau." Jawab Alice.
"Nona sedang berada di istana Gasta? Pantas saja. Tapi tidak ada satu penyihir pun yang mengetahui tentang dungeon ini. Aku juga hanya memperhatikan apa yang terjadi di luar dari sini saat aku bertapa." Jawab Ema.
"Jadi lingkaran sihir yang ada di halaman belakang perpustakaan itu kau yang membuatnya?" tanya Alice.
"Iya nona. Hal itu aku buat untuk membatasi dungeon ini di temukan orang lain dan juga untuk portal teleportasi saat aku sudah cukup waktu untuk keluar dan mencari mu." Jawab Ema.
"Jadi seperti itu, baiklah. Apakah kau masih mau mengikuti ku?" tanya Alice kepada Ema.
"Tentu saja, nona Alice bukan hanya sekedar seorang penyihir yang membuat kontrak dengan hewan suci seperti ku. Tapi nona menganggap aku sebagai rekan nona bukan sebagai budak hewan kontrak." Jawab Ema.
"Baguslah. Kau ikut bersama dengan ku keluar dan mempersiapkan diri melawan King Mo kembali. Apa kau kau setuju?" tanya Alice.
"Tunggu dulu, maksud Nona kita akan melawan kembali King Mo?" tanya Ema.
"Aku akan menceritakan detailnya nanti. Sekarang ada hal yang harus kita lakukan." Alice meletakkan darahnya di atas kepala Ema untuk membuat kontrak kembali.
"Selesai." Jawab Ema.
"Iya, kontrak kali ini tetap sama, aku tidak akan membawa mu pada kematian jika aku mati." Jawab Alice yang sebenarnya jika tuan kontrak hewan best mati maka hewan best juga akan mati sesuai mengikuti tuan kontraknya.
"Terima kasih nona." Jawab Ema.
Selamat telah mendapatkan hewan kontrak anda kembali. Hadiah misterius silahkan ambil kembali barang-barang peninggalan anda di dalam dungeon ini. Dungeon ini akan tetap menjadi wilayah anda.
"Apakah ini berkah atau kesialan? Bukannya barang-barang ku tetap menjadi barang-barang ku?" tanya Alice dalam hati tapi dia menghiraukannya.
"Jadi ini yang di maksud sistem bahwa hadiahnya adalah tanda tanya. Tapi ini sudah lebih baik dari hadiah semalam ini hanya koin emas. Menemukan Ema kembali adalah hal yang paling penting." Jawab Alice dalam hati lagi.
"Iya, oh ya.Apakah kotak harta ku masih ada di sini?" tanya Alice.
"Tentu saja masih, ayo nona ikut aku. Aku masih menyimpan semua barang-barang nona di tempat ini." Jawab Ema yang berjalan menunjukkan jalan kepada Ema dan memberikan semua barang-barang Ema.
Alice melihat banyak tumpukan barang-barang yang di miliki olehnya pada zaman dulu, benda-benda pusaka, koin emas, perak dan perunggu dan barang-barang lainnya yang berada di dalam kotak peti. Alice hanya mengambil sebuah cincin dan memakainya. Cincin ruang yang dapat menyimpan banyak barang-barang berharga.
"Ema, bantu aku mengumpulkan beberapa tanaman obat yang bisa di panen dan juga air kolam suci serta buah persik." Perintah Alice dan Ema segera mengerjakannya.
Alice menyimpan semua barang-barang itu kedalam cincin penyimpanan sedangkan Ema mengumpulkan tanaman obat. Setelah semua sudah masuk ke dalam cincin penyimpanan. Ema berubah kembali menjadi kucing biasa yang imut.
"Kita akan kembali kemari nanti, untuk saat ini kita tinggalkan saja dungeon ini." Jawab Alice.
"Baik nona." Jawab Ema yang melompat ke tubuh Alice yang akan menggendong dirinya. Mereka melakukan teleportasi ke atas lingkaran dekat perpustakaan.
"Kenapa lama sekali? tanya Arlan yang langsung menyambut Alice yang sudah berada di atas lingkaran sihir bersama dengan Ema.
"Arlan mengetahui aku masuk ke dalam lingkungan sihir ini?" tanya Alice dalam hati.
"Nona, siapa dia?" tanya Ema dengan sihir telekomunikasi.
"Teman. Aku juga tidak mengetahui bahwa dia mengikuti ku." Jawab Alice tepati dengan Ema.
"Nona tenang saja, mungkin dia hanya mengetahui nona menghilangkan dalam lingkaran sihir lalu kembali lagi jika dia memiliki sihir yang cukup untuk mengetahui itu." Jawab Ema.
"Kau mengikuti ku?"Alice.
"Bisa di katakan iya, bisa juga tidak. Tapi kemana kau teleportasi dalam lingkaran sihir ini? Dari mana kau bisa mengetahui ada lingkaran sihir di sini? Dan kenapa kau membawa seekor kucing?" Arlan yang tidak banyak bicara saat ini banyak bertanya kepada Alice.
"Tidak seperti biasanya banyak bicara." Jawab Alice tanpa menjawab dan berjalan meninggalkan Arlan.
"Ini nona ku, seperti biasanya dia selalu dingin." Jawab Ema dalam hati.
"Kau, kenapa tidak menjawab pertanyaan ku dan pergi meninggalkan ku disini?" tanya Arlan kepada Alice yang pergi meninggalkannya.
"Gadis ini memang gadis yang misterius, sejak pertama kali bertemu dia, dia tidak seperti gadis lainnya." Jawab Arlan dalam hati.
"Apakah itu penting?" tanya Alice.
"Terserah, jika kau tidak ingin menjawab juga bukan urusan ku. Setidaknya kau baik-baik saja. Aku tidak perlu banyak menjelaskan kepada Ayahanda dan Ibunda." Jawab Arlan yang kembali dingin walaupun ia sangat penasaran.
"Aku hanya pergi menyelamatkan kucing ini dari dalam selokan istana menggunakan lingkaran sihir. Karena kau sudah mengetahui kemampuan yang aku miliki kurasa tidak perlu untuk di sembunyikan lagi. Dan aku berharap kau jug tidak akan mengatakan apapun kepada Papa dan Mama tentang hal ini seperti saat aku membantu mu mengalahkan ular tanah di desa." Jawab Alice yang berfikir mencari alasan yang tepat.
"Sepertinya dia berkata benar karena baru kali ini aku melihat ada lingkaran sihir ada di belakang perpustakaan. Padahal selama ini aku sudah lewati tempat itu berkali-kali. Dan lingkaran sihir itu memang dia yang buat semuanya masuk akal." Jawab Arlan dalam hati.
"Kalian dari mana saja?" tanya Ansel kepada Arlan dan Alice yang baru tiba.
"Arlan menemani ku membaca di perpustakaan istana sehingga aku tidak sadar sudah memakan banyak waktu. Maaf paman raja jika aku sudah merepotkan Raja dan Pangeran Aslan." Jawab Alice kepada Ansel.
"Gadis ini begitu licik. Tapi bagus juga, dengan begitu aku tidak perlu banyak menjelaskan apapun kepada Ayahanda." Jawab Arlan dalam hati.
"Hahahah, ternyata kalian di perpustakaan sejak tadi?" tanya Ansel.
"Iya paman raja." Jawab Alice.
"Tidak apa-apa, aku kira Arlan membuat mu tidak betah di istana ini." Jawab Ansel.
"Tidak-tidak, justru pangeran Arlan menemani saya begitu sabar dan saya di ingatkan akan waktu sehingga saya menyudahi membaca buku." Jawab Alice yang tersenyum.
"Hahhaha, bagus-bagus. Ayah dan Ibu mu sudah istirahat, Alice juga pergilah untuk istirahat. Pelayanan, antarkan nona Alice ke kamar sebelah orangtuanya. Arlan kau tetap tinggal, ada yang ingin Ayahanda katakan." Jawab Ansel.
"Selamat malam Raja." Jawab Alice yang memberikan hormat kepada Ansel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Andriani
sukses terus....
2023-02-12
1
Anonim
up yang banyak Thor 🔥🔥🔥
2023-02-10
1