"Ada apa Ayahanda?" tanya Arlan kepada Ansel.
"Ayah akan menceritakan hal ini cukup panjang, dengarkan dulu apa yang ayah ceritakan." Jawab Ansel.
"Baik." Jawab Arlan.
"13 tahun kedepan mungkin kita akan mengalami krisis kehancuran bumi. Beberapa waktu yang lalu saat ayah pergi bertemu dengan beberapa raja menemukan Informasi yang tidak pernah kami ketahui selama ini. Saat itu, tujuan utama kami bertemu untuk menyatukan beberapa kepingan prasasti yang dimiliki masing-masing kerajaan. Dengan menyatukan prasasti itu akan menemukan sebuah peta harta karun. Tapi ternyata kami tidak menemukan harta karun yang kami pikirkan melainkan sebuah buku kuno yang berisi tentang berbagai jenis monster yang muncul di bumi 100 tahun yang lalu. Kami semua menelaah semua informasi yang ada di dalam buku kuno tersebut dengan semua kejadian monster yang selama ini kita hadapi. Dan ternyata benar, beberapa monster yang selama ini muncul."
"Jadi kami memutuskan bahwa informasi yang ada di dalam buku itu semua adalah benar. Sebuah buku kuno yang mencantumkan berbagai jenis monster dari level rendah hingga tinggi dan cara menghadapinya dengan sihir yang kita miliki. Yang menjadi masalah adalah 4 lembar halaman terakhir dari buku kuno itu. Dalam buku kuno itu mengatakan bahwa akan munculnya Raja Monster bernama King Mo, bos monster dari segala monster. Tapi dalam buku itu tidak di katakan bagaimana cara menghadapinya. Informasi yang tidak sama seperti yang lainnya."
"Dan kami menghitung tanggal dari setiap kemunculan monster dari buku kuno itu, jika memang semuanya akan terulang kembali maka kemunculan raja monster itu akan muncul 13 tahun lagi, Saat Umur mu 23 tahun."
"Apa? Ayah serius?" tanya Arlan yang terkejut.
"Iya. Adanya Informasi itu membuat kami untuk menguatkan semua tentara yang ada di bawah naungan kerajaan kami masing-masing. Dan kami buat sekolah sihir dunia dari tahun ini untuk mengumpulkan talenta-talenta penyihir yang kuat untuk menghadapi krisis itu." Jawab Ansel.
"Jadi itu juga alasan Ayah memanggil paman Darren untuk melatih tentara kita?" tanya Arlan.
"Iya, di kerajaan kita hanya dia yang mampu memimpin camp militer kita. Itulah kenapa Ayah memohon kepadanya." Jawab Ansel.
"Lalu kedatangan paman Darren apakah menyetujui hal ini atau menolaknya?" tanya Arlan.
"Paman Darren sudah setuju dengan permintaan Ayah, ikutlah dengannya di camp militer selama 8 tahun. Gunakan waktu itu untuk membuat diri mu lebih kuat lagi. Dari latihan dan juga pertempuran langsung yang akan menjadi pengalaman berharga untuk mu." Jawab Ansel.
"Aku siap untuk menerima perintah itu Ayah." Jawab Arlan yang bersedia.
"Terima kasih Arlan. Dan maaf jika ayah memberikan beban yang berat untuk mu." Jawab Ansel.
"Sudah seharusnya seorang pangeran untuk menjadi kuat dan melindungi kerjaannya sendiri." Jawab Arlan.
"Seminggu lagi kau akan berangkat bersama dengan paman Darren. Persiapkan apa saja hal yang ingin kau siapkan bersama dengannya di camp militer." Jawab Ansel.
"Baik Ayah." Jawab Aslan.
"Dan setelah pelatihan mu nanti, kau akan pergi ke sekolah sihir dunia yang akan di adakan di negara kita. Karena itu jadilah kuat untuk memimpin masa depan. Kami yang sudah tua ini berharap kepada kalian generasi muda." Jawab Ansel.
"Ayah tenang saja. Aku akan melakukan yang terbaik. Aku akan berusaha untuk menjadi yang terkuat di antara yang terkuat." Jawab Arlan.
"Terima kasih." Jawab Ansel yang mengucapkan hal itu lagi dan lagi sambil memeluk tubuh Arlan.
Setalah ucapan mereka itu selesai, Arlan pergi ke kamarnya untuk istirahat. Tidak bisa istirahat sejak mengetahui hal itu membuat Arlan menjadi kepikiran. Arlan yang tidak dapat tidur, pergi ke lapangan istana untuk melakukan olahraga pedagang.
"Seberapa kuat King Mo itu? Kenapa hanya ada gambar yang mengerikan seperti itu tanpa ada penjelasan tentang hal itu." Jawab Arlan.
Di sisi lain, Alice yang mendengarkan percakapan Arlan dan Ansel dari gelang yang di berikan oleh Alice kepada Arlan saat di desa. Alice yang belum tertidur keluar dari kamar untuk berkeliling di istana.
"Jadi buku kuno itu mencatat tentang banyak hal tentang monster bahkan tentang King Mo." Jawab Alice dalam hati.
Alice berjalan menuju ke lapangan istana. Arlan yang sedang berlatih dengan pedang. Aelan yang mengayunkan pedang dan menggunakan sihir untuk berlatih. Memecahkan beberapa target dan batu target yang ada di lapangan.
"Dia berlatih di lapangan di tengah malam? Kenapa dia belum tidur?" tanya Alice yang melihat Arlan berlatih.
Arlan yang tersadar bahwa dirinya sedang di lihat oleh seseorang dengan manna keberadaan seorang penyihir. Arlan mencoba membuat sebuah serangan ke arah manna yang mendekatinya.
"Wahhh, kau sungguh kasar pangeran. Menyerang dengan cepat dan akurat. " Jawab Alice yang memblokir sihir Arlan ke arah dirinya.
"Kau?" tanya Arlan.
"Berlatih di malam hari di saat semua orang sedang tertidur? Apakah ini sudah menjadi kebiasaan seorang pangeran yang harus lebih banyak berlatih?" tanya Alice.
"Manna yang aku rasakan tadi dari Alice?" tanya Arlan yang heran.
"Kau sendiri ngapain malam-malam begini keluar dari kamar?" tanya Arlan.
"Melihat mu. Hahahha." Jawab Alice yang tertawa kecil dengan bahagia.
"Dasar gadis kecil aneh." Jawab Arlan.
"Hahahah. Karena kau sudah membantu ku 2 kali. Aku akan memberikan sesuatu kepada mu." Jawab Alice.
"Kau ingin memberikan apa kepada ku?" tanya Arlan.
"Pedang mu? Teknik pedang yang kamu gunakan itu belum sempurna." Jawab Alice.
"Maksudnya?" tanya Arlan.
"Berbicara tentang pedang maka kau harus menjadikan pendang menjadi rekan mu. Ingatlah bahwa setiap benda, tumbuhan dan hewan memiliki jiwa sendiri dalam dirinya." Jawab Alice yang langsung mengambil pedang Arlan untuk mempraktekkannya.
"Jiwa?" tanya Arlan.
"Iya. Coba pejamkan matamu untuk merasakan jiwa mu yang bersatu dengan pedang. Rasakan manna yang masuk dalam tubuh mu. Biarkan kekuatan manna itu mengalir di dalam tubuh kita, lalu salurkan kekuatan itu ke pada pedang yang kau miliki." Jawab Alice.
Tanpa berfikir panjang, Arlan langsung mempraktekkan apa yang dikatakan oleh Alice. Arlan benar-benar merasakan kekuatan manna dalam tubuhnya sedang bergerak menuju ke dalam pusaran perut. " Arlan benar-benar mendapatkan pencerahan dari perkataan Alice. Dan ia mengikuti terus apa yang di katakan oleh Alice. Arlan juga mencoba untuk bertarung dengan kekuatannya dan akhirnya membuat lapangan istana hancur.
"Apa? Aku merasakan bahwa aku menjadi kuat lagi. " Jawab Arlan dalam hati
"Fikiran mu harus kosong dan mencoba berfikir dengan tenang bersama dengan beda pusaka yang kau miliki, baik itu senjata pedang, tombak, rantai dan sebagainya.
"Bagaimana kamu bisa mengetahui hal ini?" tanya Arlan.
"Karena membaca buku." Jawab Alice tersenyum.
"Satu lagi untuk mu pangeran Arlan. Sihir Tanah dan petir mu dilatih dengan ini." Jawab Alice yang mengambil sebuah buku teknik sihir tanah dan petir dari cincin penyimpanan.
"Dari mana kau memiliki cincin penyimpanan di usia 7 tahun ini?" tanya Arlan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Andriani
wihh... lanjut ya kk.... novel keren....
2023-02-12
1