Arlan yang di panggil oleh Alice pergi menemuinya dan ikut membantu Alice tanpa mengatakan satu kalimat pun.
"Apa kamu selalu seperti ini dengan semua orang?" tanya Alice.
"Maksudnya?" tanya Arlan.
"Tentu saja diam dengan ekspresi wajah datar." Jawab Alice.
"Hmmm." Jawab Arlan.
"Kau salah, seharusnya kau memotongnya pada bagian seperti ini untuk memisahkan antara daun dan juga umbinya." Jawab Alice yang mencontohkan memisahkan bawang dan daun bawang kepada Arlan. Arlan melakukan dengan baik apa yang di ajarkan oleh Alice.
"Cukup bagus. Pantas juga sebagai pangeran, mudah belajar dengan baik " Jawab Alice.
"Itu kemana?" tanya Arlan yang sejak tadi memandang ke arah hutan.
"Hutan, kata papa jangan ke sana. 100 meter dari kebun kami akan bertemu dengan perbatasan antara negara Gasta dengan hutan yang penuh dengan monster." Jawab Alice.
"Kau tidak berniat ke sana seperti kau pergi dari istana?" tanya Alice yang curiga.
"Tidak, aku hanya ingin tau." Jawab Arlan.
"Sama seperti kamu ingin tahu apa yang ada di luar istana." Jawab Alice.
"Tadi kau memanggilku pangeran dan sekarang memanggil dengan kamu?" tanya Arlan.
"Bukankah sudah jelas apa yang aku katakan tadi, lagi pula bukannya kamu yang lebih dulu tidak menyukai ku? Terlihat jelas di wajah mu itu." Jawab Alice.
Arlan yang sudah meninggalkan Alice tidak mendengar apa yang Alice katakan. Arlan sejak tadi melihat bahwa seperti sedang di intai oleh sesuatu. Arlan berjalan ke arah hutan mengikuti insting yang dirasakan.
"Hey, kau mau kemana?" tanya Alice yang melihat Arlan berjalan ke arah hutan.
"Pantas saja sejak tadi aku bicara tidak ada jawaban, ternyata dia ....." tiba-tiba jendela status muncul.
Misi terbaru: Kalahkan monster ular tanah. Hadiah 1000 koin emas, tingkat keberhasilan 30%.
"30%? berarti?" Alice langsung berlari ke arah Arlan yang masuk ke dalam hutan. Arlan sudah masuk 20 meter ke dalam hutan.
Tiba-tiba ular tanah yang muncul dari permukaan tanah pada posisi Arlan yang sedang berdiri di atasnya bersamaan dengan Alice yang menggunakan sihir angin untuk pergi cepat menyelamatkan Arlan. Mereka berhasil keluar dari serangan tiba-tiba ular tanah itu namun mereka berdua terjatuh ke tanah.
"Apa kau gila? Sudah aku katakan jangan masuk ke dalam tapi kau tetap masuk?" tanya Alice yang marah. Arlan sempat tercengang melihat Alice namun teralihkan kembali melihat ular yang mendekat ke arah mereka. Arlan berdiri di depan Alice dan mengeluarkan pedang yang di bawa olehnya di pinggang sejak tadi.
"Mundur ke belakang ku sejauh mungkin. Jangan mendekat." Jawab Arlan kepada Alice.
Arlan menggunakan elemen sihir petir yang di salurkan ke pedang dan menyerang ular dengan kekuatannya untuk mengalikan arah ular tanah ke arah Alice. Ular tanah itu menghindari serangan dan mereka sedikit jauh dari posisi awal. Dengan cepat, Arlan kembali menyerang dan terkena ekor ular tanah. Arlan kembali pergi dari satu tempat ke tempat lain dan melemparkan serangan kepada sang ular.
Dengan cepat, Arlan yang beberapa kali sudah mengenai tubuh ular tanah dengan membuat ular tanah melemah. Jendela status yang dimiliki Alice muncul.
MP monster ular tanah: 60 %, tingkat keberhasilan 50%.
"Hebat juga dia bisa membuat ular tanah melemah." Jawab Alice melihat Arlan. Arlan yang kembali mengumpulkan tenaga sihir petir miliknya membuat tembok tanah yang padat mengelilingi tubuh Ular Tanah yang ingin melarikan diri dengan masuk ke dalam lubang tanah. Arlan yang mengehentikan hal itu membuat tanah ke atas untuk mengeluarkan ular tanah dan menutup lobang lainnya agar ular tanah tidak masuk.
Arlan membuat benteng kurungan di sekeliling ular tanah yang berukuran 20 kaki. Ular tanah di kepung dengan dinding tanah agar ia tidak bebas berjalan, Arlan berdiri di atas dinding tanah yang sudah ia buat dan mulai mengerahkan seluruh kekuatan sihir ke pedangnya dan melemparkan ke arah ular tanah. Petir yang membawa arus listrik ke tubuh ular tanah itu membuat ular tanah pingsan.
"Kekuatan petir yang hebat." Jawab Alice yang tiba-tiba ada di samping Arlan.
"Kau? Kenapa bisa di sini? Bukannya aku sudah katakan untuk jauh-jauh?" tanya Arlan yang terkejut.
"Apa kekuatan mu sudah habis?" tanya Alice dengan menolehkan wajahnya ke arah Arlan.
"Masih bisa di gunakan." Jawab Arlan.
"Baguslah. Lakukan serangan yang terakhir kali setelah aku beri aba-aba." Jawab Alice yang pergi melayang di atas udara mengeluarkan sihir air ke bawah sehingga ular tanah tersebut terendam air.
"Ular itu bahkan masih hidup setelah aku mengeluarkan petir yang menjadi kekuatan terbesar ku." Jawab Arlan.
"Lakukan sekarang." Jawab Alice kepada Arlan.
Ular tanah yang mengamuk hampir saja menghancurkan dinding tanah yang di buat Arlan. Arlan langsung mengeluarkan kekuatan petir ya ke arah air yang merendam ular tanah. Kekuatan petir yang berarus listrik lebih kuat ketika di dalam air sehingga ular tersebut tersetrum arus listrik beberapa kali dengan cepat dan kuat.
"Perempuan ini, bagaimana dia bisa melakukan itu?" tanya Arlan dalam hati.
"Brukkkkkkkk." Suara ular yang jatuh ke tanah dan tanah dinding yang di buat oleh Arlan sudah terkikis air, air yang merendam ular tanah juga sudah meresap ke tanah sehingga ular tanah seperti daging rebut yang baru saja selesai di masak.
"Syukurlah. Akhirnya mati juga." Jawab Alice yang turun ke bawah melihat ular sudah mati.
Selamat anda telah mengalahkan monster ular tanah. 1000 koin emas masuk ke dalam saldo. Tingkat kepercayaan pangeran mahkota bertambah menjadi 30%, hadiah 20.000 koin emas.
Sistem memberitahukan kondisi jendela status misi.
"Ha? Ini apa? Kepercayaan Arlan? Sejak kapan ada misi ini?" tanya Alice dalam hati.
"Hebat juga kau gadis kecil? Dari mana kau memperlakukan sihir air?" tanya Arlan.
"Ahh, sudahlah. Tidak penting juga, yang penting hadiah bertambah." Jawab Alice dalam hati.
Seketika mereka yang baru saja mengalahkan monster ular tanah di datangi Ansel dan Darren.
"Apa yang terjadi? Kenapa kalian di hutan?" tanya Darren.
"Pangeran Arlan yang mengalahkan ular itu Papa. Alice juga tidak mengetahui kenapa ada ular tanah di sekitar kebun kita, untung saja ular ini belum sampai merusak kebun kita sudah di kalahkan pangeran Arlan." Jawab Alice berbicara duluan.
Ansel dan Darren hanya saling bertatapan seperti sedang mengisyaratkan sesuatu. Darren langsung menggendong Alice dan memeluknya.
"Terima kasih Arlan sudah menjadi Alice." Jawab Darren.
"Bagus, ternyata kekuatan mu sudah meningkat." Jawab Ansel.
"Sayang turun dulu, Papa ingin mengecek bangkai ular ini." Jawab Darren yang menurunkan Alice dan mengecek ular yang sudah mati.
"Daging ular yang matang seperti di rebus." Jawab Darren.
"Apa kau membuat lubang tanah yang mengeluarkan mata air lalu menyerang lagi dengan sihir petir mu?" tanya Ansel.
"Anggap saja seperti itu ayahanda." Jawab Arlan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Andriani
wih ular???
2023-02-12
1
Anonim
cie muji
2023-02-07
1
Anonim
Alice cantik atau ular ya terlalu besar di belakang Alice 😭
2023-02-07
1