Arlan melihat ke arah Alice yang sedang melihat wajahnya dengan serius. Mereka berdua hanya saling bertatapan dengan penuh tanda tanya.
"Sudahlah kita kembali." Jawab Darren kepada semuanya. Darren mengeluarkan sihir api miliknya untuk membakar ular setelah mengambil batu mutiara dari monster.
Alice dan Arlan sangat heran dengan api yang di keluarkan oleh Darren dengan seketika membuat bangkai ular itu menjadi abu.
"Sudah tidak bisa di jual lagi karena daging dan semuanya sudah seperti itu jadi lebih baik di bakar sampai habis. Dan mutiara ini untuk mu Arlan." Jawab Darren yang memberikan mutiara ular tanah kepada Arlan dan menggendong Alice pergi dari sana.
"Terima kasih paman." Jawab Arlan.
"Apa yang terjadi?" tanya Alika.
"Mereka bertemu dengan monster ular tanah level 2 tapi sudah di kalahkan oleh Arlan. Sepertinya Arlan mengikuti jejak Ansel" Jawab Darren yang tersenyum.
"Benarkah?" tanya Alika yang langsung memeluk Alice dan mengucapkan terima kasih kepada Arlan.
"Sepertinya kami harus segera kembali sebelum waktu mulai gelap." Jawab Ansel.
"Yakin tidak mau makan malam dulu atau menginap?" tanya Darren.
"Lain kali saja." Jawab Ansel.
"Alice, paman tidak membawa apa-apa karena sangat terburu-buru harus kemari. Jadi paman akan memberikan ini saja." Jawab Ansel memberikan sebuah plakat emas.
"Terima kasih Raja Ansel. Tapi ini plakat apa?" tanya Alice.
"Plakat itu bisa digunakan untuk masuk ke dalam perpustakaan bahkan kau bisa membaca buku khusus yang semua orang tidak boleh membacanya. Asal ada plakat ini kau bisa masuk ke dalam perpustakaan. Paman dengar kau suka membaca. Jadi hanya ini yang bisa paman beri, jika kau datang ke istana, paman akan memberikan hadiah atas hasil tes kami kemarin." Jawab Ansel.
"Benarkah? Terima kasih paman raja. Alice tidak ingin hadiah apa-apa lagi, ini saja sudah cukup." Jawab Alice dengan tersenyum.
"Iya, Datanglah berkunjung ke istana bersama dengan Papa mu." Jawab Ansel.
"Aneh, hanya sekedar plakat untuk bebas membaca di perpustakaan saja sudah membuatnya senang." Jawab Arlan dalam hati yang terus memperhatikan Alice.
"Iya, jika kami ke istana untuk menjual sayuran, kami akan mampir." Jawab Darren.
"Aku tunggu. Kami berangkat, jaga diri kalian baik-baik." Jawab Ansel.
"Hati-hati dan selamat jalan." Jawab Darren.
"Dah pangeran Arlan, ini untuk mu." Jawab Alice yang berlari ke arah Arlan memberikan sebuah gelang.
"Terima kasih sudah mau bekerjasama." Jawab Alice pelan saat memasangkan gelang namun Arlan hanya diam saja.
Arlan dan Ansel yang kembali menunggangi kuda untuk kembali ke istana. Dalam perjalanan, Arlan bertanya kepada Ansel tentang siapa sebenarnya yang mereka kunjungi itu. Begitu pula dengan Alice yang bertanya kenapa seorang raja dan pangeran dari negara mereka bisa mengenal Ayah dan Ibunya.
"Ayahanda? Siapa sebenarnya mereka?" tanya Arlan yang bertanya kepada Ansel.
"Papa, mama, kenapa kalian bisa mengenal paman raja?" tanya Alice.
"Maksudnya Alika dan Darren?" tanya Ansel dan Arlan menganggukkan kepalanya.
"Maksudnya Ansel?" tanya Alika dan Darren bersamaan dan Alice mengiyakan.
"Kami bersahabat sejak remaja." Jawab Darren dana Ansel bersama-sama di tempat yang berbeda.
"Ayahanda mengenal Darren dari sejak balita hingga saat ini. Dulu, paman Darren adalah anak dari jendral kerajaan yang di percayai oleh kakek kaisar. Setelah kakek kaisar meninggal bersama dengan ayah Darren, kami tinggal di istana di asuh oleh ibu suri. Darren juga memiliki bakat yang sama seperti ayahnya, kekuatan bahkan kesetiaan. Dia adalah orang yang paling Ayahanda percayai di negeri ini." Jawab Ansel.
"Sahabat Papa sejak balita hingga sekarang." Jawab Darren kepada Alice.
"Persahabatan yang bahkan ibu kadang cemburu dengan mereka berdua." Jawab Alika.
"Cemburu?" tanya Alice yang pura-pura tidak paham.
"Maksud ibu, persahabatan mereka berdua itu sudah seperti seorang saudara sekandung. Yang susah untuk lepas." Jawab Alika.
"Lalu kenapa paman Darren tinggal di desa terpencil, jauh dari istana?" tanya Arlan.
"Lalu kenapa baru sekarang Alice mengetahui paman raja?" tanya Alice.
"Dulu saat kau masih di dalam kandungan paman Ansel sering datang namun setelah itu ia tidak pernah datang lagi hingga saat ini. Semua itu karena tugas dia menjadi raja terlalu banyak sehingga tidak punya waktu untuk pergi ke sini." Jawab Darren.
"Karena itu sudah menjadi pilihan paman Darren untuk hidup sederhana bersama dengan orang yang dicintai olehnya jauh dari istana. Aku harus menghargai keputusannya itu." Jawab Ansel.
"Lalu kenapa ayahanda datang berkunjung?" tanya Arlan.
"Kau akan mengetahuinya nanti Arlan. Lebih baik sekarang kita segera sampai ke istana karena hari semakin gelap." Jawab Ansel yang mengencangkan berkuda agar sampai ke istana lebih cepat. Dan Arlan mengikuti Ansel di belakang dengan cepat menunggangi kuda lebih cepat lagi.
"Sudah-sudah ceritanya, Alice pergi bersihkan dirimu. Lain kali jangan masuk hutan lagi, ibu khawatir." Jawab Alika.
"Siap Bu." Jawab Alice
"Sepertinya tidak sesederhana itu." Jawab Alice dalam hati yang berjalan masuk ke dalam kamar untuk membersihkan diri.
"Apa yang sebenarnya kalian bicarakan tadi?" tanya Alika yang juga tidak mengetahui apa maksud kedatangan Ansel kali ini.
"Ansel menawarkan untuk kembali ke istana, awalnya aku menolak tapi setelah melihat kejadian tadi, aku harus pergi Alika." Jawab Darren.
"Maksudnya?" tanya Alika.
"Ansel memberitahukan kepadaku tentang sebuah berita besar. Beberapa hari yang lalu ada pertemuan seluruh raja-raja. Mereka mengira prasasti yang ditemukan oleh mereka adalah peta harta karun yang bisa di bagi sama rata ketika mendapatnya. Tapi ternyata mereka menemukan sebuah buku kuno." Jawab Darren yang belum selesai bicara di potong Alika.
"Buku kuno? Apa maksudnya?" tanya Alika.
"Buku kuno itu berisi banyak tentang jenis-jenis monster yang selama ini kita lihat. Tapi yang menjadi permasalahan adalah 4 lembar halaman Terakhir dari buku kuno itu. Sebuah monster dengan 4 kepala naga dan 1 kepala manusia dengan 5 mata. Tertulis di buku kuno itu bahwa itu adalah raja dari segala bos monster yang ada. Semua gambar dari buku itu hanya terlihat gambar, tahun munculnya dan cara mengalahkannya. Dan untuk raja monster itu akan muncul 20 tahun setelah halaman pertama."
"Semua raja-raja berfikir dan menelaah kejadian yang selama ini terjadi. Jika buku itu benar maka akan hadir raja monster itu 13 tahun mendatang. Tapi tidak ada tercatat bagaimana mengalahkan raja monster itu, di halaman terakhir. Para raja hanya khawatir tentang hal yang tertulis di buku kuno itu. Mereka membuat sebuah akademi sihir dunia dan memperkuat setiap pasukan. Semua itu dilakukan untuk mempersiapkan kedatangan Raja monster itu." Jawab Darren.
"Awalnya aku tidak mempercayai dari apa yang dikatakan oleh Ansel sampai pada kejadian tadi." Jawab Darren kepada Alika.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
mis FDR
aku mmpir nih kk, tolong mmpir di karya aku juga ya kk judul harimau Aulia 🙏
2023-03-13
1
Susilawati Suliyanto
swmangt wil
2023-03-08
1
Andriani
pusing mata ini jadinyaa....
2023-02-12
1