Tsunami Pernikahan

Tsunami Pernikahan

1. Kapan Menikah, Jah?

Desa Sukawin adalah daerah terpencil yang hanya di kelilingi sawah dan pegunungan. Suasana di sana masih amat asri, pepohonan yang subur dan juga masih kental budayanya. Rumah-rumah penduduk juga masih berbentuk rumah panggung, walaupun mereka berpenghasilan rendah tetapi warganya pada makmur karena mereka memiliki ladang yang luas.

"Dijah, nanti sekalian antarkan lauk ini tempat pamanmu ya ..." Teriak Maimunah -- ibunya Khadijah.

"Iya, Mak." Khadijah menyahuti dari kamarnya, ia sedang berpakaian untuk pergi kerja di sebuah toko yang berada di simpang rumah pamannya.

Di ruang makan, Maimunah dan Rojali sedang menikmati sarapan. Tiba-tiba keluarlah Khadijah dengan memakai gamis dan jilbab yang warnanya serupa dengan gamisnya.

Khadijah hanya meminum teh hangat lalu pamit untuk pergi, "Sarapan dulu, Jah ..." Titah Pak Rojali sambil menunjuk tempat duduk yang masih kosong.

"Di toko saja, Bah ... Ijah sudah telat, nanti makan roti saja di sana."

"Makanya jangan bergadang mulu," ucap Maryam, sang adik yang masih sekolah.

Khadijah mendelikkan matanya agar adiknya tidak berbicara panjang lebar lagi, "Abah ... Emak ... Dijah pergi dulu ya, Assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam."

Khadijah Khairiyah, sering di sapa sebagai Dijah. Wanita yang menjadi kembang desa akibat kecantikan yang ia punya. Khadijah memiliki sifat yang periang, bahkan di saat sedih pun ia tak ingin memperlihatkannya pada orang sekitar. Banyak sekali laki-laki yang ingin mendekatinya, namun sangat susah mendapatkan hati Khadijah. Wanita itu lebih senang sendiri, menurutnya single itu happy karena hanya mengurusi perasaan sendiri. Ya, itulah Khadijah.

Khadijah berlari mengambil sepedanya, kemudian ia telusuri desa yang indah tersebut. Dayungannya sangat kencang pertanda ia sedang buru-buru. Sebenarnya ia belum terlambat, tetapi karena akan mampir ke rumah pamannya yang pasti tidak mungkin sebentar di sana, ia terpaksa pergi lebih awal.

Sampailah di rumah panggung berwarna biru langit, rumah yang begitu bersih dan rapi. Bagaimana tidak, anak dari pamannya ada sembilan orang dan masing-masing mendapatkan tugas membersihkan rumahnya. Sedangkan dirinya hanya bertiga, ia anak pertama dan dua adiknya masih sekolah. Maryam sudah kelas 12 SMA, tetapi ia sangat malas dan menyebalkan. Kalau Abdullah, adik bungsunya tersebut masih kelas 4 SD, hobinya masih bermain-main.

Bruk!

"Aw! Bang Malik!" Pekik Khadijah yang tak sengaja tabrakan dengan Abang sepupunya.

"Astaga, Khadijah! Kalau jalan hati-hati dong," ketus Malik.

"Dih, sudah dia yang nabrak, dia pula yang marah."

"Kamu yang nabrak Abang, bukan sebaliknya."

"Terserah! Paman sama Bibi mana?"

"Di dalam, masuk saja!"

"Ya iyalah, memang mau masuk. Ngapain di sini sama Bang Malik tukang main perempuan."

"Heh! Apa kamu bilang?"

"Tukang main perempuan!"

"Abang bukan tukang main perempuan, tapi sedang memilah mana yang terbaik buat jadi pasangan."

"T e r s e r a h, terserah!" Ledek Khadijah sambil mengeja hurufnya terlebih dahulu.

"Berisik kamu, sana masuk."

Khadijah langsung masuk dan memeluk bibinya yang bernama Markonah, "Assalamu'alaikum, Bibi ..."

"Waalaikumsalam, nggak kerja kamu?"

"Kerja, Bi ... Ini ada titipan dari emak."

"Wah, apa ini?"

"Gulai ayam kampung, Abah baru potong ayam tadi subuh."

"Ayam yang mana?"

"Si Otong, Bi ... Abah kesal sama si Otong kerjanya buang pup di dalam rumah makanya di potong sama Abah."

Markonah pun terkekeh mendengarnya, tiba-tiba suara laki-laki juga ikut terkekeh. Rupanya pamannya 'lah yang baru saja keluar dari kamar. "Kirain siapa yang datang kok ramai nian, rupanya keponakan paman yang super ceria."

"Paman ..." Khadijah mencium tangan pamannya.

"Kamu kapan menikah, Jah?"

Terpopuler

Comments

Uneh Wee

Uneh Wee

hadiir ka. mau nyimak. dulu

2023-06-08

0

UQies (IG: bulqies_uqies)

UQies (IG: bulqies_uqies)

Hadir kk, semangat yh

2023-02-03

1

lihat semua
Episodes
1 1. Kapan Menikah, Jah?
2 2. Kalau Nggak Sabtu Ya Minggu
3 3. Perjodohan
4 4. Suami jadi-jadian
5 5. 10 tahun kemudian...
6 6. Meminjam Ponsel
7 7. Apa kamu bahagia, Dijah?
8 8. Di banding-bandingin
9 9. Janjinya Malik
10 10. Kondisi Hafiz
11 11. Isi hati Hafiz
12 12. Kedatangan Tetangga
13 13. Kepergian Hafiz
14 14. Setelah Hafiz Pergi
15 15. Kencan dengan Tetangga
16 16. Masak Pakai Cinta
17 17. Gotong Royong
18 18. Bergosip
19 19. Lisa mulai Resah
20 20. Curhat dengan Wak Santi
21 21. Keputusan Lisa
22 22. 17-an
23 23. Pertanyaan Wak Lisa
24 24. Setelah Usai
25 25. Ingin Jualan
26 26. Lontong Medan
27 27. Bunuh Diri
28 28. Adelia
29 29. Kambuh Lagi
30 30. Kamar 130
31 31. Lupa anak bini
32 32. Di hotel
33 33. Pulang
34 34. Alasan Baru
35 35. Nikah yuk, Bang!
36 36. Turun Jabatan
37 37. Firasat Istri
38 38. Menjumpai Bang Kus!
39 39. Mari kita bermain!
40 40. Ketahuan
41 41. Pulangkan Dijah, Bang!
42 42. Bertengkar
43 43. Pergi ...
44 44. Kedatangan Mertua
45 45. SAH
46 46. Bertemu teman lama
47 47. Kemarahan Riska
48 48. Pak Tua Kodir
49 49. Ribut
50 50. Bertemu Kembali
51 51. Keputusan Dijah
52 52. Penyesalan Malik
53 53. Cerita dengan Wak Santi
54 54. Alasannya apa?
55 55. Pertengkaran
56 56. Del, kamu sudah gila?
57 57. Kepergian Adelia
58 Pengumuman!
59 58. Beberapa bulan kemudian ...
60 59. Dia putranya Abang!
61 60. Telpon, enggak ...
62 61. Sedang apa kamu di sini?
63 62. Mempermalukan Adelia
64 63. Usai kepergian Adelia
65 64. Mengancam Malik
66 65. Insiden ...
67 66. Gila!
68 67. Mengetahui kondisi Khadijah
69 68. Kekesalan Malik
70 69. Menyamar
71 70. Meninggal
72 71. Rumah duka
73 72. Pesan untuk Riska
74 73. Membunuh Adelia
75 74. End
76 75. Bonchap
Episodes

Updated 76 Episodes

1
1. Kapan Menikah, Jah?
2
2. Kalau Nggak Sabtu Ya Minggu
3
3. Perjodohan
4
4. Suami jadi-jadian
5
5. 10 tahun kemudian...
6
6. Meminjam Ponsel
7
7. Apa kamu bahagia, Dijah?
8
8. Di banding-bandingin
9
9. Janjinya Malik
10
10. Kondisi Hafiz
11
11. Isi hati Hafiz
12
12. Kedatangan Tetangga
13
13. Kepergian Hafiz
14
14. Setelah Hafiz Pergi
15
15. Kencan dengan Tetangga
16
16. Masak Pakai Cinta
17
17. Gotong Royong
18
18. Bergosip
19
19. Lisa mulai Resah
20
20. Curhat dengan Wak Santi
21
21. Keputusan Lisa
22
22. 17-an
23
23. Pertanyaan Wak Lisa
24
24. Setelah Usai
25
25. Ingin Jualan
26
26. Lontong Medan
27
27. Bunuh Diri
28
28. Adelia
29
29. Kambuh Lagi
30
30. Kamar 130
31
31. Lupa anak bini
32
32. Di hotel
33
33. Pulang
34
34. Alasan Baru
35
35. Nikah yuk, Bang!
36
36. Turun Jabatan
37
37. Firasat Istri
38
38. Menjumpai Bang Kus!
39
39. Mari kita bermain!
40
40. Ketahuan
41
41. Pulangkan Dijah, Bang!
42
42. Bertengkar
43
43. Pergi ...
44
44. Kedatangan Mertua
45
45. SAH
46
46. Bertemu teman lama
47
47. Kemarahan Riska
48
48. Pak Tua Kodir
49
49. Ribut
50
50. Bertemu Kembali
51
51. Keputusan Dijah
52
52. Penyesalan Malik
53
53. Cerita dengan Wak Santi
54
54. Alasannya apa?
55
55. Pertengkaran
56
56. Del, kamu sudah gila?
57
57. Kepergian Adelia
58
Pengumuman!
59
58. Beberapa bulan kemudian ...
60
59. Dia putranya Abang!
61
60. Telpon, enggak ...
62
61. Sedang apa kamu di sini?
63
62. Mempermalukan Adelia
64
63. Usai kepergian Adelia
65
64. Mengancam Malik
66
65. Insiden ...
67
66. Gila!
68
67. Mengetahui kondisi Khadijah
69
68. Kekesalan Malik
70
69. Menyamar
71
70. Meninggal
72
71. Rumah duka
73
72. Pesan untuk Riska
74
73. Membunuh Adelia
75
74. End
76
75. Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!