Acara demi acara pemakaman Hafiz berjalan dengan lancar, selama itu juga Khadijah entah sudah berapa kali pingsan. Ia tak sanggup menerima takdir buruk tersebut. Kepergian Hafiz benar-benar mendadak, anak itu hanya pamit untuk tidur bukan untuk meninggal. Jika saja Khadijah tahu, mungkin ia tidak pernah mengizinkan Hafiz untuk tidur saat itu, pikirnya.
***
Hari berlalu begitu cepat, tak terasa kini sudah tiga bulan Hafiz pergi meninggalkan Khadijah dan keluarga. Ibu dan bapaknya Khadijah dan juga Malik sudah pada kembali ke desa. Kehidupan harus berjalan, walau hati masih merasakan kepedihan.
Rezeki, maut, dan jodoh bukan manusia yang mengatur. Tetapi kehilangan orang yang paling berharga, benar-benar menyakitkan. Rasanya ingin sekali Khadijah menggantikan posisi anaknya yang meninggal. Namun, itu tak mungkin bisa ia lakukan. Saat ini, Khadijah sedang baring di kamar sambil menatap foto Hafiz yang sedang tertawa sambil memegang piala.
Ceklek!
Malik masuk ke kamar dan melihat sang istri seperti itu, "Sedih boleh, tapi jangan di ratapin, Jah."
"Hafiz takut kegelapan, Bang."
"Tapi Hafiz nggak bakal merasakan gelap, karena Allah pasti memberi cahaya untuknya. Hafiz anak yang baik, bahkan dia nanti yang membawa kita ke surga."
Khadijah menghapus air matanya sambil beristighfar, "Abang mau sarapan?"
"Nggak usah, Abang sarapan di kantor saja. Riska mana?"
"Riska masih pakaian!"
"Hapus air mata kamu, Jah. Nggak enak kalau di lihat sama Riska."
Khadijah mengangguk, ia keluar dari kamar kemudian mencuci mukanya. Malik benar, ada Riska yang membutuhkan kasih sayangnya. Selama tiga bulan ini, Malik benar-benar sabar menghadapi istrinya. Ia juga kehilangan anak, tetapi ia tahu seorang ibu 'lah yang paling kehilangan anaknya.
"Mamak kenapa?" Riska keluar dari kamarnya.
"Nggak pa-pa, Nak."
"Mak, Riska hari ini pulang bareng ayah saja ya?"
"Kenapa?"
"Pengen," ucap Riska sambil nyengir.
"Ya sudah," Khadijah mengelus kepala putrinya.
Seperti biasa, Khadijah selalu menyiapkan sarapan setiap paginya. Pagi ini Riska ingin di bawakan roti bakar rasa strawberry campur cokelat. Ya, bocah kecil itu memang suka meminta di bawakan bekal dibandingkan jajan di sekolah.
Setelah sarapan, keduanya berpamitan. Tak lupa Khadijah mencium tangan suaminya tersebut. "Hati-hati di jalan, ya!"
***
Jam menunjukkan pukul 10. 00 wib, Malik merasakan lelah karena beberapa jam memandang komputer saja sejak tadi. Ia pergi ke kantin memesan teh manis dingin, kemudian ia duduk di salah satu kursi pembeli.
Ia meraih ponsel yang berada di saku celananya, karena bingung mau ngapain akhirnya ia membuka salah satu sosial medianya. "Lisa," gumamnya sambil tersenyum.
Terlihatlah foto seorang wanita bersama putranya di dekat pohon sawit sambil tersenyum. Ya, wanita tersebut adalah Lisa, tetangga dekat rumahnya.
"Ternyata si Lisa cantik juga," gumam Malik.
Ia memencet tombol bergambar pesan, kemudian ia menuliskan sesuatu di sana. [Cantik nya ...] Tak lupa pula ia memberikan emot tersenyum dan juga emot cium di sana.
Tring!
Pesan tersebut rupanya langsung di respon oleh Lisa, [Baru sadar ya, Bang? Selama ini kemana saja? Hehehe!]
Jawaban yang mengejutkan, karena Lisa membalasnya dengan penuh ramah. Tiba-tiba jiwa liciknya Malik ikut meronta-ronta, berawal dari pesan singkat di sebuah sosial media, kini mereka menjadi lebih dekat lagi. Bahkan Malik mengajaknya berjumpa di kantin nya. Ia juga meyakinkan Lisa tidak ada yang tahu, karena di komplek perumahan mereka hanya Malik yang merupakan orang teknik, sementara lainnya ada yang bagian tanaman, lapangan, dan lain sebagainya.
Jam menunjukkan pukul 10.30 wib, bertepatan dengan itu Lisa datang ke sana. "Lama ya, Bang? Maaf!"
"Nggak lama, kok. Oh iya, mau pesan apa?"
"Minum saja deh, Bang."
Sambil menunggu minuman datang, Lisa dan Malik saling bertukar canda. "Suami kamu nggak marah 'kan kalau kita jumpa di sini?"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sambil menunggu kelanjutannya, yuk kepoin punya teman author🫰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Uneh Wee
mulai lgi deh si paly boy tuh ....main belakng di tinggalkan tau rasa lho lik
2023-06-08
0