14. Setelah Hafiz Pergi

Acara demi acara pemakaman Hafiz berjalan dengan lancar, selama itu juga Khadijah entah sudah berapa kali pingsan. Ia tak sanggup menerima takdir buruk tersebut. Kepergian Hafiz benar-benar mendadak, anak itu hanya pamit untuk tidur bukan untuk meninggal. Jika saja Khadijah tahu, mungkin ia tidak pernah mengizinkan Hafiz untuk tidur saat itu, pikirnya.

***

Hari berlalu begitu cepat, tak terasa kini sudah tiga bulan Hafiz pergi meninggalkan Khadijah dan keluarga. Ibu dan bapaknya Khadijah dan juga Malik sudah pada kembali ke desa. Kehidupan harus berjalan, walau hati masih merasakan kepedihan.

Rezeki, maut, dan jodoh bukan manusia yang mengatur. Tetapi kehilangan orang yang paling berharga, benar-benar menyakitkan. Rasanya ingin sekali Khadijah menggantikan posisi anaknya yang meninggal. Namun, itu tak mungkin bisa ia lakukan. Saat ini, Khadijah sedang baring di kamar sambil menatap foto Hafiz yang sedang tertawa sambil memegang piala.

Ceklek!

Malik masuk ke kamar dan melihat sang istri seperti itu, "Sedih boleh, tapi jangan di ratapin, Jah."

"Hafiz takut kegelapan, Bang."

"Tapi Hafiz nggak bakal merasakan gelap, karena Allah pasti memberi cahaya untuknya. Hafiz anak yang baik, bahkan dia nanti yang membawa kita ke surga."

Khadijah menghapus air matanya sambil beristighfar, "Abang mau sarapan?"

"Nggak usah, Abang sarapan di kantor saja. Riska mana?"

"Riska masih pakaian!"

"Hapus air mata kamu, Jah. Nggak enak kalau di lihat sama Riska."

Khadijah mengangguk, ia keluar dari kamar kemudian mencuci mukanya. Malik benar, ada Riska yang membutuhkan kasih sayangnya. Selama tiga bulan ini, Malik benar-benar sabar menghadapi istrinya. Ia juga kehilangan anak, tetapi ia tahu seorang ibu 'lah yang paling kehilangan anaknya.

"Mamak kenapa?" Riska keluar dari kamarnya.

"Nggak pa-pa, Nak."

"Mak, Riska hari ini pulang bareng ayah saja ya?"

"Kenapa?"

"Pengen," ucap Riska sambil nyengir.

"Ya sudah," Khadijah mengelus kepala putrinya.

Seperti biasa, Khadijah selalu menyiapkan sarapan setiap paginya. Pagi ini Riska ingin di bawakan roti bakar rasa strawberry campur cokelat. Ya, bocah kecil itu memang suka meminta di bawakan bekal dibandingkan jajan di sekolah.

Setelah sarapan, keduanya berpamitan. Tak lupa Khadijah mencium tangan suaminya tersebut. "Hati-hati di jalan, ya!"

***

Jam menunjukkan pukul 10. 00 wib, Malik merasakan lelah karena beberapa jam memandang komputer saja sejak tadi. Ia pergi ke kantin memesan teh manis dingin, kemudian ia duduk di salah satu kursi pembeli.

Ia meraih ponsel yang berada di saku celananya, karena bingung mau ngapain akhirnya ia membuka salah satu sosial medianya. "Lisa," gumamnya sambil tersenyum.

Terlihatlah foto seorang wanita bersama putranya di dekat pohon sawit sambil tersenyum. Ya, wanita tersebut adalah Lisa, tetangga dekat rumahnya.

"Ternyata si Lisa cantik juga," gumam Malik.

Ia memencet tombol bergambar pesan, kemudian ia menuliskan sesuatu di sana. [Cantik nya ...] Tak lupa pula ia memberikan emot tersenyum dan juga emot cium di sana.

Tring!

Pesan tersebut rupanya langsung di respon oleh Lisa, [Baru sadar ya, Bang? Selama ini kemana saja? Hehehe!]

Jawaban yang mengejutkan, karena Lisa membalasnya dengan penuh ramah. Tiba-tiba jiwa liciknya Malik ikut meronta-ronta, berawal dari pesan singkat di sebuah sosial media, kini mereka menjadi lebih dekat lagi. Bahkan Malik mengajaknya berjumpa di kantin nya. Ia juga meyakinkan Lisa tidak ada yang tahu, karena di komplek perumahan mereka hanya Malik yang merupakan orang teknik, sementara lainnya ada yang bagian tanaman, lapangan, dan lain sebagainya.

Jam menunjukkan pukul 10.30 wib, bertepatan dengan itu Lisa datang ke sana. "Lama ya, Bang? Maaf!"

"Nggak lama, kok. Oh iya, mau pesan apa?"

"Minum saja deh, Bang."

Sambil menunggu minuman datang, Lisa dan Malik saling bertukar canda. "Suami kamu nggak marah 'kan kalau kita jumpa di sini?"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sambil menunggu kelanjutannya, yuk kepoin punya teman author🫰

Terpopuler

Comments

Uneh Wee

Uneh Wee

mulai lgi deh si paly boy tuh ....main belakng di tinggalkan tau rasa lho lik

2023-06-08

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kapan Menikah, Jah?
2 2. Kalau Nggak Sabtu Ya Minggu
3 3. Perjodohan
4 4. Suami jadi-jadian
5 5. 10 tahun kemudian...
6 6. Meminjam Ponsel
7 7. Apa kamu bahagia, Dijah?
8 8. Di banding-bandingin
9 9. Janjinya Malik
10 10. Kondisi Hafiz
11 11. Isi hati Hafiz
12 12. Kedatangan Tetangga
13 13. Kepergian Hafiz
14 14. Setelah Hafiz Pergi
15 15. Kencan dengan Tetangga
16 16. Masak Pakai Cinta
17 17. Gotong Royong
18 18. Bergosip
19 19. Lisa mulai Resah
20 20. Curhat dengan Wak Santi
21 21. Keputusan Lisa
22 22. 17-an
23 23. Pertanyaan Wak Lisa
24 24. Setelah Usai
25 25. Ingin Jualan
26 26. Lontong Medan
27 27. Bunuh Diri
28 28. Adelia
29 29. Kambuh Lagi
30 30. Kamar 130
31 31. Lupa anak bini
32 32. Di hotel
33 33. Pulang
34 34. Alasan Baru
35 35. Nikah yuk, Bang!
36 36. Turun Jabatan
37 37. Firasat Istri
38 38. Menjumpai Bang Kus!
39 39. Mari kita bermain!
40 40. Ketahuan
41 41. Pulangkan Dijah, Bang!
42 42. Bertengkar
43 43. Pergi ...
44 44. Kedatangan Mertua
45 45. SAH
46 46. Bertemu teman lama
47 47. Kemarahan Riska
48 48. Pak Tua Kodir
49 49. Ribut
50 50. Bertemu Kembali
51 51. Keputusan Dijah
52 52. Penyesalan Malik
53 53. Cerita dengan Wak Santi
54 54. Alasannya apa?
55 55. Pertengkaran
56 56. Del, kamu sudah gila?
57 57. Kepergian Adelia
58 Pengumuman!
59 58. Beberapa bulan kemudian ...
60 59. Dia putranya Abang!
61 60. Telpon, enggak ...
62 61. Sedang apa kamu di sini?
63 62. Mempermalukan Adelia
64 63. Usai kepergian Adelia
65 64. Mengancam Malik
66 65. Insiden ...
67 66. Gila!
68 67. Mengetahui kondisi Khadijah
69 68. Kekesalan Malik
70 69. Menyamar
71 70. Meninggal
72 71. Rumah duka
73 72. Pesan untuk Riska
74 73. Membunuh Adelia
75 74. End
76 75. Bonchap
Episodes

Updated 76 Episodes

1
1. Kapan Menikah, Jah?
2
2. Kalau Nggak Sabtu Ya Minggu
3
3. Perjodohan
4
4. Suami jadi-jadian
5
5. 10 tahun kemudian...
6
6. Meminjam Ponsel
7
7. Apa kamu bahagia, Dijah?
8
8. Di banding-bandingin
9
9. Janjinya Malik
10
10. Kondisi Hafiz
11
11. Isi hati Hafiz
12
12. Kedatangan Tetangga
13
13. Kepergian Hafiz
14
14. Setelah Hafiz Pergi
15
15. Kencan dengan Tetangga
16
16. Masak Pakai Cinta
17
17. Gotong Royong
18
18. Bergosip
19
19. Lisa mulai Resah
20
20. Curhat dengan Wak Santi
21
21. Keputusan Lisa
22
22. 17-an
23
23. Pertanyaan Wak Lisa
24
24. Setelah Usai
25
25. Ingin Jualan
26
26. Lontong Medan
27
27. Bunuh Diri
28
28. Adelia
29
29. Kambuh Lagi
30
30. Kamar 130
31
31. Lupa anak bini
32
32. Di hotel
33
33. Pulang
34
34. Alasan Baru
35
35. Nikah yuk, Bang!
36
36. Turun Jabatan
37
37. Firasat Istri
38
38. Menjumpai Bang Kus!
39
39. Mari kita bermain!
40
40. Ketahuan
41
41. Pulangkan Dijah, Bang!
42
42. Bertengkar
43
43. Pergi ...
44
44. Kedatangan Mertua
45
45. SAH
46
46. Bertemu teman lama
47
47. Kemarahan Riska
48
48. Pak Tua Kodir
49
49. Ribut
50
50. Bertemu Kembali
51
51. Keputusan Dijah
52
52. Penyesalan Malik
53
53. Cerita dengan Wak Santi
54
54. Alasannya apa?
55
55. Pertengkaran
56
56. Del, kamu sudah gila?
57
57. Kepergian Adelia
58
Pengumuman!
59
58. Beberapa bulan kemudian ...
60
59. Dia putranya Abang!
61
60. Telpon, enggak ...
62
61. Sedang apa kamu di sini?
63
62. Mempermalukan Adelia
64
63. Usai kepergian Adelia
65
64. Mengancam Malik
66
65. Insiden ...
67
66. Gila!
68
67. Mengetahui kondisi Khadijah
69
68. Kekesalan Malik
70
69. Menyamar
71
70. Meninggal
72
71. Rumah duka
73
72. Pesan untuk Riska
74
73. Membunuh Adelia
75
74. End
76
75. Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!