Hari ini ibu-ibu komplek mengadakan gotong royong karena mau merayakan 17-an. Semuanya berbagi tugas, ada yang mencabut rumput, ada yang menghias, ada yang di bagian konsumsi untuk mereka yang bekerja di hari tersebut. Lisa, Wak Santi dan Khadijah kebagian di konsumsi bersama Martha.
Di antara mereka, Martha 'lah yang paling suka menceritakan orang lain. Ia juga tidak pernah ketinggalan informasi jika ada berita baru yang tersebar di lingkungan tersebut.
"Wak, tahu nggak Wak, si Ipul kemarin selingkuh lagi. Bu Ayu yang lihat di warung bakso depan kantor teknik itu." Martha membuka obrolan, mulutnya seperti gatal jika tidak menceritakan orang dalam satu hari saja.
"Mar, yang kerja itu tangan bukan mulut." Oceh Wak Santi, wanita paruh baya yang di tua-kan di lingkungan tersebut, mereka juga menghormatinya layaknya ibu di lingkungan mereka.
"Tauk nih, gosip terus!" Sahut Khadijah.
Martha malah memanyunkan mulutnya, "Ish, ini tuh breaking news! Nyesal kalau nggak dengar."
"Lagian kamu juga belum ada buktinya 'kan, ? Awas kalau sampai Mak Susi dengar, bisa habis kamu." Lisa ikut menimpali, padahal ia juga sudah takut jika Martha melihat dirinya pernah jalan bersama Malik beberapa waktu lalu.
"Ish, kenapa nggak ada yang percaya sama aku sih? Kalau nggak percaya, nah lihat fotonya di hp aku ada." Sambil menyerahkan ponselnya.
Lisa yang penasaran pun melihatnya, ia tercengang karena melihat tetangganya yang bernama Ipul itu sedang menyuapi seorang wanita muda yang badannya lumayan bagus.
Lisa langsung menunjukkan foto tersebut pada Khadijah dan Wak Lisa secara bergantian. "Beneran selingkuh, Wak!" Kata Lisa, lalu ia melirik Martha. "Kamu dapat dari mana?"
"Ish, sudah ku bilang dari Bu Ayu, nggak percaya kali kau ini. Mak Susi pun sudah tahu, tadi malam berantan orang itu. Apa nggak kedengaran ke rumah Kelen?" Cerocos Martha panjang lebar. Wanita berdarah Batak itu mengeluarkan suara khasnya, untung saja mereka berada di dapur umum dan terdengar suara karaoke-an yang meramaikan situasi tersebut. Jika tidak, mungkin suaranya sudah kemana-mana.
"Nggak dengar, tadi malam hujan. Enaknya tidur!" Kata Wak Santi.
"Benar kata Uwak, tadi malam hujan. Enaknya tidur, bareng misua," sambung Lisa sambil terkekeh.
"Wajar saja sih, si Ipul selingkuh. Bukannya apa ya, ku tengok Mak Susi ini pun nggak ada auranya. Badannya nggak mau di jaganya, setidaknya ya kurusin dikit kek lemak di perut tuh. Atau mukanya pakai skin care biar nggak kusam kali, jerawat dimana-mana apa nggak buat malas di lihat."
"Astaghfirullah, Martha ... Martha ...." Wak Santi menutup telinganya sambil menghidupkan blender untuk menggiling cabai tersebut.
"Pedas nian ucapan kamu itu, Mar. Lagian kalau suaminya selingkuh, jangan salahkan istri sepenuhnya. Kamu lihatlah, anaknya masih kecil-kecil. Ngurusnya repot, apalagi ada si kembar yang masih bayi. Salahin tuh si Ipul, punya mata kegatelan, punya otak nggak di pakai." Sahut Khadijah, ia terpancing emosi karena pernah merasakan di khianati.
"Ish, kok baper kau? Lagian Bang Malik 'kan sudah tobat, santai saja."
"Selingkuh itu penyakit dan candu, kamu pernah lihat orang merokok 'kan? Susah ngilanginnya," ucap Khadijah.
"Benar kata Dijah, selingkuh itu penyakit. Yang salah bukan korban, tetapi yang melakukannya. Sekarang gini, kalau ada tamu mau datang, terus kalau yang punya rumah nggak bukain pintu apa bisa dia masuk? Nggak! Itu artinya keduanya sama-sama mau. Jangan pula yang menjadi korban malah di salahkan, suami selingkuh itu karena selingkuhannya bukain pintu. Bukan istrinya yang serba kekurangan! Pada paham nggak?"
Uhuk!
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sambil nunggu kelanjutan dari Dijah dan Malik, yuk kepoin punya teman othor. cekidot 🫰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
🦊⃫⃟⃤Haryani_hiatGC𝕸y💞🎯™
makasih kak, sudah promo karyaku
2023-03-11
1
Ika Endah
c malik emng suami g tau diri..... kudu d kasih pelajaran... ni c lisa juga g tau diri udh punya suami msh aza gatel sama suami orang... d tinggalin suami baru tau rasa
2023-03-07
0