5. 10 tahun kemudian...

Kini Malik sudah bekerja di PT. Angin Ribut, yaitu sebuah lembaga usaha kelapa sawit swasta. Ia ditempatkan di bagian pabriknya berkat orang dalam. Ya, pamannya yang lain bekerja di tempat tersebut dengan kedudukan yang lumayan tinggi.

Itu sebabnya mereka harus pergi merantau, kebetulan PT tersebut memberikan rumah dinas bagi yang sudah menikah. Lumayan menguntungkan, karena tidak perlu lagi memikirkan kontrak rumah, biaya air dan listriknya karena sudah di fasilitasi oleh perusahaan.

Selama sepuluh tahun ini, semuanya tampak berubah. Entah mereka sudah saling mencintai, atau hanya sekedar menghormati pernikahan mereka.

Khadijah sudah melahirkan empat orang anak, tetapi yang tersisa hanya dua yaitu Hafiz sebagai anak pertamanya dan Riska sebagai anak keempat. Sungguh malang nasib mereka, karena anak keduanya meninggal satu hari setelah ia lahir. Sementara anak ke tiganya meninggal di saat berumur 10 bulan karena mengidap penyakit tipus.

"Bang, mandi dulu! Sebentar lagi air bakal mati," teriak Khadijah sambil menatap jam di dinding. Ya, walaupun semuanya gratis tetapi semuanya harus di jatah. Air dan listrik akan hidup di jam 7 malam sampai dengan 7 pagi saja.

"Iya, anak-anak sudah mandi?"

"Sudah," sahut Khadijah.

Khadijah langsung menyiapkan makan untuk semuanya di depan tv. Anak-anak mereka lebih suka makan sambil menonton tv.

"Mak ... Yah ..." Panggil Hafiz.

"Ada apa, Nak?"

"Liburan ini jalan-jalan ke kota, yuk? Pengen ke mall," lirih Hafiz.

"Boleh, nanti kita pinjam mobil Wak Santi ya ..."

"Asik," sahut keduanya.

Sesederhana itu kebahagiaan mereka yang jauh dari kota. Mereka tinggal di pelosok terdalam saat ini, bahkan sinyal saja harus di dapat saat naik ke dataran yang lebih tinggi walaupun hanya mendapatkan satu atau dua batang saja jika ingin memakai jaringan internet. Akan tetapi jika memakai ponsel tanpa internet alias model jadul, sinyal pun masih bisa di dapatkan.

Khadijah memperhatikan suaminya yang hanya melepaskan ponsel saat anak-anaknya berbicara saja. Ada rasa sakit di dadanya, karena baru saja satu tahun yang lalu ia mendapatkan suaminya sedang berselingkuh.

"Bang," panggil Khadijah.

"Ada apa?"

"Asik banget sih, lagi lihatin apa?"

"Oh, ini ..." Malik langsung menyimpan ponselnya, "Lagi lihatin berita, Jah."

"Siang nanti pulang 'kan, Bang?"

"Kenapa?"

"Biar lauknya agak siangan di masak lagi."

"Ya sudah," kata Malik dengan dinginnya.

Khadijah menghela napasnya, sudah sepuluh tahun mereka hidup bersama. Bahkan dirinya sudah mencintai sang suami, tetapi Malik masih bersikap dingin padanya.

Yang membuat Khadijah bingung, saat di ranjang sang suami terlihat sangat buas padanya. Jika lelaki itu tidak mencintainya, kenapa sangat bernafsu padanya?

***

Matahari telah tenggelam, bintang-bintang bertebaran di atas menghiasi keindahannya. Lebih nikmat lagi jika di barengi dengan secangkir kopi beserta roti di teras rumah.

Khadijah membawakan Malik kopi, saat ia sampai di teras rumahnya rupanya sang suami tidak berada di sana. Hanya ponsel yang tersedia di meja tersebut.

Diam-diam Khadijah memberanikan diri untuk membukanya. Sialnya, ponsel tersebut memiliki pola hingga ia kesusahan saat membukanya.

"Jangan mencoba untuk cari tahu kalau hati kamu nggak sanggup saat melihatnya." Suara bariton tersebut mengagetkan Khadijah.

Khadijah langsung menoleh, ia menaruh kembali ponsel suaminya dengan tangan gemetaran. "Maaf," lirih Khadijah.

"Kamu mau ngapain dengan ponsel Abang?"

"Dijah cuma mau lihat-lihat saja, Bang. Dijah tahu itu salah karena ponsel Abang adalah privasi Abang. Tapi Dijah penasaran karena belakangan ini Abang fokus sekali main ponselnya," ucap Khadijah dengan jujur.

Malik menghela napasnya, "Kamu beneran mau lihat?"

Terpopuler

Comments

Uneh Wee

Uneh Wee

yah. itu lah ahir nya bila menikah dnggn sepupu. ..bila ada masalah bingung jd nya ..akn hncur semua. nya bila. bertahn sakit di dada

2023-06-08

0

Suhartik Hartik

Suhartik Hartik

gitu ya pernikahan semakin tambah konflik semakin tambah ... hanya orang-orang yg kuat imannya yg mampu bertahan....

2023-02-12

3

lihat semua
Episodes
1 1. Kapan Menikah, Jah?
2 2. Kalau Nggak Sabtu Ya Minggu
3 3. Perjodohan
4 4. Suami jadi-jadian
5 5. 10 tahun kemudian...
6 6. Meminjam Ponsel
7 7. Apa kamu bahagia, Dijah?
8 8. Di banding-bandingin
9 9. Janjinya Malik
10 10. Kondisi Hafiz
11 11. Isi hati Hafiz
12 12. Kedatangan Tetangga
13 13. Kepergian Hafiz
14 14. Setelah Hafiz Pergi
15 15. Kencan dengan Tetangga
16 16. Masak Pakai Cinta
17 17. Gotong Royong
18 18. Bergosip
19 19. Lisa mulai Resah
20 20. Curhat dengan Wak Santi
21 21. Keputusan Lisa
22 22. 17-an
23 23. Pertanyaan Wak Lisa
24 24. Setelah Usai
25 25. Ingin Jualan
26 26. Lontong Medan
27 27. Bunuh Diri
28 28. Adelia
29 29. Kambuh Lagi
30 30. Kamar 130
31 31. Lupa anak bini
32 32. Di hotel
33 33. Pulang
34 34. Alasan Baru
35 35. Nikah yuk, Bang!
36 36. Turun Jabatan
37 37. Firasat Istri
38 38. Menjumpai Bang Kus!
39 39. Mari kita bermain!
40 40. Ketahuan
41 41. Pulangkan Dijah, Bang!
42 42. Bertengkar
43 43. Pergi ...
44 44. Kedatangan Mertua
45 45. SAH
46 46. Bertemu teman lama
47 47. Kemarahan Riska
48 48. Pak Tua Kodir
49 49. Ribut
50 50. Bertemu Kembali
51 51. Keputusan Dijah
52 52. Penyesalan Malik
53 53. Cerita dengan Wak Santi
54 54. Alasannya apa?
55 55. Pertengkaran
56 56. Del, kamu sudah gila?
57 57. Kepergian Adelia
58 Pengumuman!
59 58. Beberapa bulan kemudian ...
60 59. Dia putranya Abang!
61 60. Telpon, enggak ...
62 61. Sedang apa kamu di sini?
63 62. Mempermalukan Adelia
64 63. Usai kepergian Adelia
65 64. Mengancam Malik
66 65. Insiden ...
67 66. Gila!
68 67. Mengetahui kondisi Khadijah
69 68. Kekesalan Malik
70 69. Menyamar
71 70. Meninggal
72 71. Rumah duka
73 72. Pesan untuk Riska
74 73. Membunuh Adelia
75 74. End
76 75. Bonchap
Episodes

Updated 76 Episodes

1
1. Kapan Menikah, Jah?
2
2. Kalau Nggak Sabtu Ya Minggu
3
3. Perjodohan
4
4. Suami jadi-jadian
5
5. 10 tahun kemudian...
6
6. Meminjam Ponsel
7
7. Apa kamu bahagia, Dijah?
8
8. Di banding-bandingin
9
9. Janjinya Malik
10
10. Kondisi Hafiz
11
11. Isi hati Hafiz
12
12. Kedatangan Tetangga
13
13. Kepergian Hafiz
14
14. Setelah Hafiz Pergi
15
15. Kencan dengan Tetangga
16
16. Masak Pakai Cinta
17
17. Gotong Royong
18
18. Bergosip
19
19. Lisa mulai Resah
20
20. Curhat dengan Wak Santi
21
21. Keputusan Lisa
22
22. 17-an
23
23. Pertanyaan Wak Lisa
24
24. Setelah Usai
25
25. Ingin Jualan
26
26. Lontong Medan
27
27. Bunuh Diri
28
28. Adelia
29
29. Kambuh Lagi
30
30. Kamar 130
31
31. Lupa anak bini
32
32. Di hotel
33
33. Pulang
34
34. Alasan Baru
35
35. Nikah yuk, Bang!
36
36. Turun Jabatan
37
37. Firasat Istri
38
38. Menjumpai Bang Kus!
39
39. Mari kita bermain!
40
40. Ketahuan
41
41. Pulangkan Dijah, Bang!
42
42. Bertengkar
43
43. Pergi ...
44
44. Kedatangan Mertua
45
45. SAH
46
46. Bertemu teman lama
47
47. Kemarahan Riska
48
48. Pak Tua Kodir
49
49. Ribut
50
50. Bertemu Kembali
51
51. Keputusan Dijah
52
52. Penyesalan Malik
53
53. Cerita dengan Wak Santi
54
54. Alasannya apa?
55
55. Pertengkaran
56
56. Del, kamu sudah gila?
57
57. Kepergian Adelia
58
Pengumuman!
59
58. Beberapa bulan kemudian ...
60
59. Dia putranya Abang!
61
60. Telpon, enggak ...
62
61. Sedang apa kamu di sini?
63
62. Mempermalukan Adelia
64
63. Usai kepergian Adelia
65
64. Mengancam Malik
66
65. Insiden ...
67
66. Gila!
68
67. Mengetahui kondisi Khadijah
69
68. Kekesalan Malik
70
69. Menyamar
71
70. Meninggal
72
71. Rumah duka
73
72. Pesan untuk Riska
74
73. Membunuh Adelia
75
74. End
76
75. Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!