20. Curhat dengan Wak Santi

Dua hari berlalu, Lisa sudah di hantui dengan rasa bersalahnya. Ia ingin sekali bercerita pada seseorang agar hatinya sedikit lega tetapi tak tahu kepada siapa ia akan menceritakan aib yang begitu menjijikkan.

Lisa pergi ke rumah Wak Santi, wanita paruh baya yang sudah di anggapnya sebagai Ibu. Saat sampai di depan rumah, terlihatlah Wak Santi sedang merapikan dagangannya.

"Wak," panggil Lisa sambil masuk ke dalam, "Biar Lisa bantu ..." Sambungnya.

Wak Santi mengangguk, Lisa memang sering membantunya karena Lisa juga sudah di anggap anak sendiri oleh Wak Santi. Seusai membereskan dagangannya, mereka duduk di dalam rumah Wak Santi sambil menikmati secangkir teh hangat.

"Wak," ucap Lisa dengan ragu.

Wak Santi mengerutkan alisnya, "Ada apa? Kamu lagi ada masalah, Lis?"

"Gimana ya bilangnya," Lisa menarik napasnya dengan dalam, "Lisa pengen cerita sedikit rahasia tapi Uwak jangan bilang siapa-siapa ya."

"Kamu kaya nggak kenal Uwak saja, Nduk."

"Wak, kalau kita merasakan cinta kedua, apa itu salah?"

"Maksud kamu? Mencintai selain suami kamu?"

Lisa mengangguk, "Cinta itu tumbuh begitu saja, nggak bisa di cegah."

"Kamu tahu, cinta memang tak pernah salah, tapi terkadang kepada siapanya 'lah yang menjadi permasalahan. Memangnya kamu mulai suka dengan siapa?"

"Uwak jangan marah sama Lisa ya ..."

"Uwak nggak marah, tapi Uwak harus nasehatin kamu."

"Bang Malik," bisik Lisa.

"A--apa?"

"Dengar dulu, Wak. Bang Malik yang awalnya hubungin Lisa. Dia ngirim pesan lewat sosial media, terus ngajak jumpa."

"Terus kamu mau?"

"Awalnya Lisa cuma hargai sebagai tetangga saja, tapi lama kelamaan Lisa nggak ngerti dengan perasaan Lisa."

"Dengarin Uwak, kamu harus hentikan permainan ini. Kamu nggak kasihan sama Dijah? Okay, kamu nggak perduli dengan dia. Tapi bagaimana dengan anak dan suami kamu? Kalau sampai ini terbongkar, Uwak nggak yakin Malik mau ninggalin istrinya demi kamu. Kamu tahu 'kan di komplek kita rata-rata itu saudara dia semua? Kamu mau di hajar habis-habisan dengan mereka? Ingat, kamu punya anak dan suami. Suami kamu itu orang baik, kalau saja dia tahu ini semua belum tentu dia maafin kamu. Misal Yuda campakkan kamu, belum tentu juga Malik mau bersama kamu lagi. Pikirkan kata Uwak, jangan hancurkan rumah tangga kamu sendiri. Nanti kamu akan sendirian, anak dan suami kamu bakal ninggalin kamu."

"Bukan Lisa yang salah Wak ..." Wanita itu tetap saja dengan pendiriannya.

"Iya, bukan kamu yang salah. Rumput tetangga memang lebih segar di pandang daripada rumput sendiri. Tapi, belum tentu itu yang terbaik. Ya Allah, Lisa! Uwak nggak nyangka ..."

"Lisa pulang dulu, Wak!"

"Kamu marah sama Uwak?"

"Enggak ... Assalamu'alaikum!"

"Waalaikumsalam."

Wak Santi mengelus dadanya, ia tak menyangka dengan wanita yang sudah ia anggap sebagai anak. Wak Santi mengira jika Lisa adalah anak yang polos, tetapi ternyata bisa menjadi pemain juga. 'Naudzubillah! Ya Allah, jauhkanlah anak-anak dan cucuku nantinya, dari orang-orang yang ingin menghancurkan keluarga kami.' Batin Wak Santi sambil mengingat ketiga anaknya di kota yang sedang belajar dan bekerja.

***

Hari berganti, Lisa masih merenungi ucapan Wak Santi. Bahkan ia sempat kesal dengan wanita paruh baya tersebut. 'Tahu apa dia tentang hidupku? Urus saja diri masing-masing,' itulah batin Lisa yang terus mengumpat Wak Santi sepulang dari rumah tetangganya tersebut.

Namun, begitu sampai di rumah ia tercengang dengan wanginya mie instan yang telah di masak sang suami. Lisa pergi ke dapur kemudian mendapati Yuda yang sedang menyajikan mie instan yang ia masak ke dalam piring.

"Ini kamu yang masak, Mas?"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Lisa galau guys, ya sudah sambil nunggu kelanjutannya yuk kepoin punya teman othor. cekidot🫰

Episodes
1 1. Kapan Menikah, Jah?
2 2. Kalau Nggak Sabtu Ya Minggu
3 3. Perjodohan
4 4. Suami jadi-jadian
5 5. 10 tahun kemudian...
6 6. Meminjam Ponsel
7 7. Apa kamu bahagia, Dijah?
8 8. Di banding-bandingin
9 9. Janjinya Malik
10 10. Kondisi Hafiz
11 11. Isi hati Hafiz
12 12. Kedatangan Tetangga
13 13. Kepergian Hafiz
14 14. Setelah Hafiz Pergi
15 15. Kencan dengan Tetangga
16 16. Masak Pakai Cinta
17 17. Gotong Royong
18 18. Bergosip
19 19. Lisa mulai Resah
20 20. Curhat dengan Wak Santi
21 21. Keputusan Lisa
22 22. 17-an
23 23. Pertanyaan Wak Lisa
24 24. Setelah Usai
25 25. Ingin Jualan
26 26. Lontong Medan
27 27. Bunuh Diri
28 28. Adelia
29 29. Kambuh Lagi
30 30. Kamar 130
31 31. Lupa anak bini
32 32. Di hotel
33 33. Pulang
34 34. Alasan Baru
35 35. Nikah yuk, Bang!
36 36. Turun Jabatan
37 37. Firasat Istri
38 38. Menjumpai Bang Kus!
39 39. Mari kita bermain!
40 40. Ketahuan
41 41. Pulangkan Dijah, Bang!
42 42. Bertengkar
43 43. Pergi ...
44 44. Kedatangan Mertua
45 45. SAH
46 46. Bertemu teman lama
47 47. Kemarahan Riska
48 48. Pak Tua Kodir
49 49. Ribut
50 50. Bertemu Kembali
51 51. Keputusan Dijah
52 52. Penyesalan Malik
53 53. Cerita dengan Wak Santi
54 54. Alasannya apa?
55 55. Pertengkaran
56 56. Del, kamu sudah gila?
57 57. Kepergian Adelia
58 Pengumuman!
59 58. Beberapa bulan kemudian ...
60 59. Dia putranya Abang!
61 60. Telpon, enggak ...
62 61. Sedang apa kamu di sini?
63 62. Mempermalukan Adelia
64 63. Usai kepergian Adelia
65 64. Mengancam Malik
66 65. Insiden ...
67 66. Gila!
68 67. Mengetahui kondisi Khadijah
69 68. Kekesalan Malik
70 69. Menyamar
71 70. Meninggal
72 71. Rumah duka
73 72. Pesan untuk Riska
74 73. Membunuh Adelia
75 74. End
76 75. Bonchap
Episodes

Updated 76 Episodes

1
1. Kapan Menikah, Jah?
2
2. Kalau Nggak Sabtu Ya Minggu
3
3. Perjodohan
4
4. Suami jadi-jadian
5
5. 10 tahun kemudian...
6
6. Meminjam Ponsel
7
7. Apa kamu bahagia, Dijah?
8
8. Di banding-bandingin
9
9. Janjinya Malik
10
10. Kondisi Hafiz
11
11. Isi hati Hafiz
12
12. Kedatangan Tetangga
13
13. Kepergian Hafiz
14
14. Setelah Hafiz Pergi
15
15. Kencan dengan Tetangga
16
16. Masak Pakai Cinta
17
17. Gotong Royong
18
18. Bergosip
19
19. Lisa mulai Resah
20
20. Curhat dengan Wak Santi
21
21. Keputusan Lisa
22
22. 17-an
23
23. Pertanyaan Wak Lisa
24
24. Setelah Usai
25
25. Ingin Jualan
26
26. Lontong Medan
27
27. Bunuh Diri
28
28. Adelia
29
29. Kambuh Lagi
30
30. Kamar 130
31
31. Lupa anak bini
32
32. Di hotel
33
33. Pulang
34
34. Alasan Baru
35
35. Nikah yuk, Bang!
36
36. Turun Jabatan
37
37. Firasat Istri
38
38. Menjumpai Bang Kus!
39
39. Mari kita bermain!
40
40. Ketahuan
41
41. Pulangkan Dijah, Bang!
42
42. Bertengkar
43
43. Pergi ...
44
44. Kedatangan Mertua
45
45. SAH
46
46. Bertemu teman lama
47
47. Kemarahan Riska
48
48. Pak Tua Kodir
49
49. Ribut
50
50. Bertemu Kembali
51
51. Keputusan Dijah
52
52. Penyesalan Malik
53
53. Cerita dengan Wak Santi
54
54. Alasannya apa?
55
55. Pertengkaran
56
56. Del, kamu sudah gila?
57
57. Kepergian Adelia
58
Pengumuman!
59
58. Beberapa bulan kemudian ...
60
59. Dia putranya Abang!
61
60. Telpon, enggak ...
62
61. Sedang apa kamu di sini?
63
62. Mempermalukan Adelia
64
63. Usai kepergian Adelia
65
64. Mengancam Malik
66
65. Insiden ...
67
66. Gila!
68
67. Mengetahui kondisi Khadijah
69
68. Kekesalan Malik
70
69. Menyamar
71
70. Meninggal
72
71. Rumah duka
73
72. Pesan untuk Riska
74
73. Membunuh Adelia
75
74. End
76
75. Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!