19. Lisa mulai Resah

[Kamu cantik nian, Lis. Tapi sayang, senyumnya bukan buat Abang.]

Sempat-sempatnya Malik mengirimkan pesan tersebut pada Lisa. Entah mengapa, pesan tersebut langsung masuk, padahal di komplek rumah tersebut jarang sekali sinyal muncul.

Lisa yang sedang mengambil minum untuk suaminya langsung mengambil ponsel begitu ponselnya berdering, ia pun membacanya sambil tersenyum.

[Yang penting separuh hati Lisa untuk Abang.]

Kedua insan ini saling berbalas pesan, cukup lama Lisa di dapur padahal niat hati hanya ingin mengambil minum untuk Yuda, tetapi di perpanjang karena saling membalas pesan.

"Bunda, kok lama banget ngambil minum doang?" Suara bariton itu mengagetkan Lisa.

Ponsel yang di pegang hampir terjatuh saat mendengar suara tersebut, wanita itu pun langsung menoleh dan menyimpan ponselnya kembali. "Iya, tadi es batunya belum ada." Dusta Lisa sambil merangkul tangan suaminya.

Wak Santi saat ini sudah berada di rumah, karena pembeli di warungnya cukup banyak membuatnya kewalahan jika harus keluar masuk rumah sedangkan suaminya sudah kembali bekerja.

***

'Duhai bintang, sampaikan salam ku padanya. Katakan, cinta ini hanya untuknya.'

Sebuah status terkirim di salah satu akun sosial medianya Malik. Lisa yang membacanya tak berani memberikan komentar, tetapi ia langsung mengirimkan pesan pada Malik.

[Ekhm! Untuk siapa tuh?]

[Untuk yang merasa saja.]

[Enak sekali Khadijah, jadi iri.]

[Kamu nggak merasa? Itu untuk kamu!]

[Masa iya?]

[Ketemuan yuk, besok! Di tempat biasa.]

[Okay!]

Jika melihat wajahnya, tak ada yang percaya jika Lisa berani mendua. Orang-orang mengatakan wajah Lisa sangat polos, beruntung sekali Yuda bisa mendapatkannya. Namun, siapa sangka jika wajah tak menjamin segalanya.

Hari yang di tunggu pun tiba, Lisa mengantarkan putranya untuk sekolah madrasah. Setelah itu, ia pergi ke cafe yang lumayan jauh hingga sampai ke kota yang dapat di tempuh hingga satu jam lamanya.

Di sana sudah terlihat Malik, kekasih di balik layar nya. "Maaf nunggu lama, Bang. Tadi ngantar si lajang dulu."

"Iya, nggak apa-apa. Jilbab kamu sangat pantas di wajah kamu, kenapa kamu cantik nian sih, Lis?"

"Astaga, Bang. Ada-ada saja!"

"Boleh Abang cium nggak?"

"Maaf, tapi jangan sekarang ya ..."

Malik sedikit kecewa, tetapi ia masih tersenyum. "Kalau pegang tangan boleh dong?"

"Boleh," ucap Lisa.

Hening, karena Lisa sedang memesan makanannya. Malik terus memperhatikan wajah cantik gadis tersebut. Sambil menunggu pesanan datang keduanya saling bercanda tawa.

"Bang, hubungan kita ini salah nggak sih?"

Malik menghela napasnya dengan dalam, ia juga bingung menjawabnya. "Apa yang bisa kita lakukan, cinta datang tiba-tiba."

"Kalau sampai ketahuan gimana?"

"Nggak akan ketahuan selagi kita masih sama-sama menjaga."

"Bang, tapi sepintar apapun kita menyembunyikannya, pasti akan ketahuan juga. Ibarat bangkai ---"

"Sudah, jangan di lanjutin lagi. Kita jalanin saja hubungan ini seperti air yang mengalir."

"Kalau boleh memilih, apa Abang mau ceraikan Dijah demi Lisa? Apa Abang mau milih Lisa?"

"Abang ---" Malik menghela napasnya dengan dalam, "Abang nggak bisa ceraikan Dijah, Lis."

"Kenapa? Apa karena Dijah sepupu Abang?"

"Memangnya kamu mau cerai dengan Yuda?"

"Kalau kita ketahuan, Mas Yuda pasti ceraikan Lisa. Terus, kemana Lisa harus pergi?"

"Semua akan baik-baik saja, jangan bicara seperti ini lagi. Tuh, lihat! Pesanan kita datang!"

Lisa menyeka air matanya, rupanya ia juga sudah mulai jenuh dengan hubungan terlarang tersebut. Seusai makan, tak ada percakapan lagi karena Lisa sudah terlanjur kesal. Bahkan dia pergi tanpa pamit terlebih dahulu.

"Ada apa dengannya? Kenapa dia membahas ini? Wanita memang susah di tebak," gumam Malik sambil menatap kepergian Lisa.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sambil menunggu kelanjutannya, yuk kepoin punya teman othor 🫰

Episodes
1 1. Kapan Menikah, Jah?
2 2. Kalau Nggak Sabtu Ya Minggu
3 3. Perjodohan
4 4. Suami jadi-jadian
5 5. 10 tahun kemudian...
6 6. Meminjam Ponsel
7 7. Apa kamu bahagia, Dijah?
8 8. Di banding-bandingin
9 9. Janjinya Malik
10 10. Kondisi Hafiz
11 11. Isi hati Hafiz
12 12. Kedatangan Tetangga
13 13. Kepergian Hafiz
14 14. Setelah Hafiz Pergi
15 15. Kencan dengan Tetangga
16 16. Masak Pakai Cinta
17 17. Gotong Royong
18 18. Bergosip
19 19. Lisa mulai Resah
20 20. Curhat dengan Wak Santi
21 21. Keputusan Lisa
22 22. 17-an
23 23. Pertanyaan Wak Lisa
24 24. Setelah Usai
25 25. Ingin Jualan
26 26. Lontong Medan
27 27. Bunuh Diri
28 28. Adelia
29 29. Kambuh Lagi
30 30. Kamar 130
31 31. Lupa anak bini
32 32. Di hotel
33 33. Pulang
34 34. Alasan Baru
35 35. Nikah yuk, Bang!
36 36. Turun Jabatan
37 37. Firasat Istri
38 38. Menjumpai Bang Kus!
39 39. Mari kita bermain!
40 40. Ketahuan
41 41. Pulangkan Dijah, Bang!
42 42. Bertengkar
43 43. Pergi ...
44 44. Kedatangan Mertua
45 45. SAH
46 46. Bertemu teman lama
47 47. Kemarahan Riska
48 48. Pak Tua Kodir
49 49. Ribut
50 50. Bertemu Kembali
51 51. Keputusan Dijah
52 52. Penyesalan Malik
53 53. Cerita dengan Wak Santi
54 54. Alasannya apa?
55 55. Pertengkaran
56 56. Del, kamu sudah gila?
57 57. Kepergian Adelia
58 Pengumuman!
59 58. Beberapa bulan kemudian ...
60 59. Dia putranya Abang!
61 60. Telpon, enggak ...
62 61. Sedang apa kamu di sini?
63 62. Mempermalukan Adelia
64 63. Usai kepergian Adelia
65 64. Mengancam Malik
66 65. Insiden ...
67 66. Gila!
68 67. Mengetahui kondisi Khadijah
69 68. Kekesalan Malik
70 69. Menyamar
71 70. Meninggal
72 71. Rumah duka
73 72. Pesan untuk Riska
74 73. Membunuh Adelia
75 74. End
76 75. Bonchap
Episodes

Updated 76 Episodes

1
1. Kapan Menikah, Jah?
2
2. Kalau Nggak Sabtu Ya Minggu
3
3. Perjodohan
4
4. Suami jadi-jadian
5
5. 10 tahun kemudian...
6
6. Meminjam Ponsel
7
7. Apa kamu bahagia, Dijah?
8
8. Di banding-bandingin
9
9. Janjinya Malik
10
10. Kondisi Hafiz
11
11. Isi hati Hafiz
12
12. Kedatangan Tetangga
13
13. Kepergian Hafiz
14
14. Setelah Hafiz Pergi
15
15. Kencan dengan Tetangga
16
16. Masak Pakai Cinta
17
17. Gotong Royong
18
18. Bergosip
19
19. Lisa mulai Resah
20
20. Curhat dengan Wak Santi
21
21. Keputusan Lisa
22
22. 17-an
23
23. Pertanyaan Wak Lisa
24
24. Setelah Usai
25
25. Ingin Jualan
26
26. Lontong Medan
27
27. Bunuh Diri
28
28. Adelia
29
29. Kambuh Lagi
30
30. Kamar 130
31
31. Lupa anak bini
32
32. Di hotel
33
33. Pulang
34
34. Alasan Baru
35
35. Nikah yuk, Bang!
36
36. Turun Jabatan
37
37. Firasat Istri
38
38. Menjumpai Bang Kus!
39
39. Mari kita bermain!
40
40. Ketahuan
41
41. Pulangkan Dijah, Bang!
42
42. Bertengkar
43
43. Pergi ...
44
44. Kedatangan Mertua
45
45. SAH
46
46. Bertemu teman lama
47
47. Kemarahan Riska
48
48. Pak Tua Kodir
49
49. Ribut
50
50. Bertemu Kembali
51
51. Keputusan Dijah
52
52. Penyesalan Malik
53
53. Cerita dengan Wak Santi
54
54. Alasannya apa?
55
55. Pertengkaran
56
56. Del, kamu sudah gila?
57
57. Kepergian Adelia
58
Pengumuman!
59
58. Beberapa bulan kemudian ...
60
59. Dia putranya Abang!
61
60. Telpon, enggak ...
62
61. Sedang apa kamu di sini?
63
62. Mempermalukan Adelia
64
63. Usai kepergian Adelia
65
64. Mengancam Malik
66
65. Insiden ...
67
66. Gila!
68
67. Mengetahui kondisi Khadijah
69
68. Kekesalan Malik
70
69. Menyamar
71
70. Meninggal
72
71. Rumah duka
73
72. Pesan untuk Riska
74
73. Membunuh Adelia
75
74. End
76
75. Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!