4. Suami jadi-jadian

"Cinta bisa tumbuh karena terbiasa, asalkan kalian saling terbuka dan menerima." Tegas Pak Anto, "Minggu ini acara pernikahannya." Lanjut Pak Anto membuat Malik tercengang.

Ingin sekali rasanya Malik teriak saat itu juga, Khadijah benar-benar bukan tipenya. Namun, apa boleh di buat? Berontak pun percuma. Khadijah memang baik, karena itulah Malik tak ingin menikahinya. Khadijah terlalu sempurna untuk dirinya yang belum ada apa-apanya.

***

"Saya terima nikah dan kawinnya, Khadijah Khairiyah binti Muhammad Rojali dengan maskawin tersebut, Tunai."

'Sah!

Semua bersorak gembira seraya mengucapkan Hamdallah sebagai bentuk puji syukur kepada Tuhan yang maha kuasa kecuali sepasang suami istri yang baru saja di nyatakan sah tersebut.

Air mata Khadijah langsung menetes, ini bukan tangisan bahagia tetapi keterpaksaan yang mengharuskan dirinya menikah dengan sepupu sendiri.

"Bersikaplah seperti biasa, orang-orang akan melihat kita," bisik Malik pada Khadijah.

Acara demi acara pun di laksanakan dengan lancar, malam ini mereka akan tidur di kamar Khadijah, besok baru kembali ke rumah Malik. Di kamar, keduanya terasa sangat canggung saat ini.

"Jah, kamu tidur saja. Biar Abang tidur di bawah," kata Malik memecahkan keheningan.

"Tapi di kamar ini nggak ada tilam atau karpet, Bang. Pasti dingin di bawah sana," kata Khadijah dengan lembut.

"Jadi maksud kamu kita tidur satu ranjang, begitu? Kamu yakin?"

Khadijah bergidik ngeri mendengarnya, benar juga ucapan Malik, pikirnya. Khadijah membuka jilbabnya lalu tidur di ranjangnya tanpa memperdulikan Malik.

Sedangkan Malik saat ini sedang menatap kecantikan istrinya. Walaupun Khadijah adalah sepupunya tetapi wanita itu memang nggak pernah membuka kerudungnya sejak remaja.

'Cantik,' gumam Malik.

Setelah bergumam ia menggelengkan kepalanya, berharap apa yang berada di pikirannya itu hanya omong kosong saja.

Tanpa Malik tahu, Khadijah pun tak bisa tidur saat ini. Padahal dirinya sudah lelah tetapi mata tak juga mau terpejam. Menikah dengan Malik tak pernah ia pikirkan sebelumnya. Jangankan memikirkannya, membayangkannya saja pun ia tidak pernah. Bahkan ia sering mengumpat Malik selama ini.

Jam menunjukkan pukul lima subuh, Khadijah membuka matanya. Pertama kali yang ia lihat adalah Malik, sang suami. "Astaghfirullah, ternyata menikah dengannya itu bukan mimpi."

Khadijah pun membangunkannya, "Bang Malik!"

"Hm," Malik menggeliatkan badannya.

"Bangun nggak!"

Malik pun membuka matanya, "Astaga! Kok kamu masih ada sih?"

"Dih, ini kamar Dijah kali, Bang."

Malik mengedarkan pandangannya, terlihat dinding kayu yang bernuansa pink dan banyak sekali foto-foto artis Korea yang ia tak kenal namanya. "Kita beneran menikah ya?" Pertanyaan itu lolos begitu saja.

"Hm, sebaiknya Abang sholat biar setannya pada hilang." Khadijah meninggalkan Malik, ia pergi keluar untuk mengambil wudhu.

Khadijah sedikit kesal dengan suaminya, masih menjadi sepupu saja sudah sangat ngeselin apalagi setelah menikah, pikirnya. Entah bagaimana kehidupannya nanti, namun Khadijah sudah pasrah dengan takdir.

'Tuhan, semoga saja takdirku benar-benar baik saat menjadi istrinya.' Batin Khadijah saat berada di kamar mandi.

Khadijah pun keluar dengan wajah yang sudah berseri, membiarkan suaminya tanpa mengajak shalat terlebih dahulu. Baginya Malik masih menjadi sepupu yang menyebalkan, tak ingin berdebat dulu saat ia ingin melaksanakan shalat.

Begitu ia selesai, Malik sudah berada di hadapannya. "Astaghfirullah," gumam Khadijah.

"Kamu pikir Abang hantu?"

"Bisa saja jelmaannya," jawab Khadijah dengan gampangnya.

"Bukannya ngajak sholat bareng malah ngatain orang. Durhaka kamu ngatain suami!"

"Suami? suami jadi-jadian?" ledek Khadijah sambil meninggalkan Malik.

Episodes
1 1. Kapan Menikah, Jah?
2 2. Kalau Nggak Sabtu Ya Minggu
3 3. Perjodohan
4 4. Suami jadi-jadian
5 5. 10 tahun kemudian...
6 6. Meminjam Ponsel
7 7. Apa kamu bahagia, Dijah?
8 8. Di banding-bandingin
9 9. Janjinya Malik
10 10. Kondisi Hafiz
11 11. Isi hati Hafiz
12 12. Kedatangan Tetangga
13 13. Kepergian Hafiz
14 14. Setelah Hafiz Pergi
15 15. Kencan dengan Tetangga
16 16. Masak Pakai Cinta
17 17. Gotong Royong
18 18. Bergosip
19 19. Lisa mulai Resah
20 20. Curhat dengan Wak Santi
21 21. Keputusan Lisa
22 22. 17-an
23 23. Pertanyaan Wak Lisa
24 24. Setelah Usai
25 25. Ingin Jualan
26 26. Lontong Medan
27 27. Bunuh Diri
28 28. Adelia
29 29. Kambuh Lagi
30 30. Kamar 130
31 31. Lupa anak bini
32 32. Di hotel
33 33. Pulang
34 34. Alasan Baru
35 35. Nikah yuk, Bang!
36 36. Turun Jabatan
37 37. Firasat Istri
38 38. Menjumpai Bang Kus!
39 39. Mari kita bermain!
40 40. Ketahuan
41 41. Pulangkan Dijah, Bang!
42 42. Bertengkar
43 43. Pergi ...
44 44. Kedatangan Mertua
45 45. SAH
46 46. Bertemu teman lama
47 47. Kemarahan Riska
48 48. Pak Tua Kodir
49 49. Ribut
50 50. Bertemu Kembali
51 51. Keputusan Dijah
52 52. Penyesalan Malik
53 53. Cerita dengan Wak Santi
54 54. Alasannya apa?
55 55. Pertengkaran
56 56. Del, kamu sudah gila?
57 57. Kepergian Adelia
58 Pengumuman!
59 58. Beberapa bulan kemudian ...
60 59. Dia putranya Abang!
61 60. Telpon, enggak ...
62 61. Sedang apa kamu di sini?
63 62. Mempermalukan Adelia
64 63. Usai kepergian Adelia
65 64. Mengancam Malik
66 65. Insiden ...
67 66. Gila!
68 67. Mengetahui kondisi Khadijah
69 68. Kekesalan Malik
70 69. Menyamar
71 70. Meninggal
72 71. Rumah duka
73 72. Pesan untuk Riska
74 73. Membunuh Adelia
75 74. End
76 75. Bonchap
Episodes

Updated 76 Episodes

1
1. Kapan Menikah, Jah?
2
2. Kalau Nggak Sabtu Ya Minggu
3
3. Perjodohan
4
4. Suami jadi-jadian
5
5. 10 tahun kemudian...
6
6. Meminjam Ponsel
7
7. Apa kamu bahagia, Dijah?
8
8. Di banding-bandingin
9
9. Janjinya Malik
10
10. Kondisi Hafiz
11
11. Isi hati Hafiz
12
12. Kedatangan Tetangga
13
13. Kepergian Hafiz
14
14. Setelah Hafiz Pergi
15
15. Kencan dengan Tetangga
16
16. Masak Pakai Cinta
17
17. Gotong Royong
18
18. Bergosip
19
19. Lisa mulai Resah
20
20. Curhat dengan Wak Santi
21
21. Keputusan Lisa
22
22. 17-an
23
23. Pertanyaan Wak Lisa
24
24. Setelah Usai
25
25. Ingin Jualan
26
26. Lontong Medan
27
27. Bunuh Diri
28
28. Adelia
29
29. Kambuh Lagi
30
30. Kamar 130
31
31. Lupa anak bini
32
32. Di hotel
33
33. Pulang
34
34. Alasan Baru
35
35. Nikah yuk, Bang!
36
36. Turun Jabatan
37
37. Firasat Istri
38
38. Menjumpai Bang Kus!
39
39. Mari kita bermain!
40
40. Ketahuan
41
41. Pulangkan Dijah, Bang!
42
42. Bertengkar
43
43. Pergi ...
44
44. Kedatangan Mertua
45
45. SAH
46
46. Bertemu teman lama
47
47. Kemarahan Riska
48
48. Pak Tua Kodir
49
49. Ribut
50
50. Bertemu Kembali
51
51. Keputusan Dijah
52
52. Penyesalan Malik
53
53. Cerita dengan Wak Santi
54
54. Alasannya apa?
55
55. Pertengkaran
56
56. Del, kamu sudah gila?
57
57. Kepergian Adelia
58
Pengumuman!
59
58. Beberapa bulan kemudian ...
60
59. Dia putranya Abang!
61
60. Telpon, enggak ...
62
61. Sedang apa kamu di sini?
63
62. Mempermalukan Adelia
64
63. Usai kepergian Adelia
65
64. Mengancam Malik
66
65. Insiden ...
67
66. Gila!
68
67. Mengetahui kondisi Khadijah
69
68. Kekesalan Malik
70
69. Menyamar
71
70. Meninggal
72
71. Rumah duka
73
72. Pesan untuk Riska
74
73. Membunuh Adelia
75
74. End
76
75. Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!