6. Meminjam Ponsel

"Iya, boleh 'kan, Bang?"

"Boleh-boleh aja, tapi kamu harus siapin hati."

"Nggak apa-apa, boleh 'kan, Bang?"

Malik menghela napasnya, "Kamu beneran mau lihat?" ia malah membuka media sosial milik suaminya.

'Setiap hari, setiap detik, setiap waktu. Hanya kamu yang selalu ada di hatiku.' Khadijah membaca status di beranda suaminya yang di tulis sendiri oleh Malik. Kembali lagi ia bertanya-tanya pada dirinya, status tersebut untuk dirinya atau Lily?

Khadijah mengembalikan ponsel suaminya, "Dijah masuk dulu ya, Bang."

"Hm, iya ..."

Setelah Khadijah masuk, ia mendengarkan Malik menelpon seseorang. Lelaki itu bertanya lagi apa? Dimana? Sudah makan? Khadijah yakin jika yang di telepon tersebut adalah Lily.

'Astaghfirullah, kuatkan aku, Ya Allah!' batin Khadijah.

***

Satu Minggu kemudian, semua masih tampak baik-baik saja. Khadijah sangat pintar menyembunyikan perasaannya. Khadijah tetap melayani suaminya bahkan di ranjang sekalipun ia tidak sedikitpun lalai dari kewajibannya.

"Emak ... Abah ..." Khadijah tercengang saat melihat kedua orang tuanya sudah berada di depan rumahnya.

"Assalamu'alaikum," ucap kedua orang tuanya.

"Waalaikumsalam, kok nggak bilang-bilang?" Khadijah benar-benar terkejut saat ini.

"Surprise kalau bahasa Inggrisnya," ucap Bu Maimunah dengan logatnya sendiri sambil memeluk putrinya. "Apa kabar, Nak?"

"Baik, Mak ..."

"Mana suami mu?" Tanya Pak Rojali membuat Khadijah terkejut, pikirannya bercabang karena takut jika orang tuanya mengetahui perselingkuhan suaminya.

"Bang Malik lagi kerja, Bah."

"Kok tegang gitu? Abah cuma mau nanya menantu Abah saja," gurau Pak Rojali sambil masuk ke dalam rumah.

"Panas ya, Bah? Lagi mati lampu," kata Khadijah sambil memberikan kipas angin portabel pada ayahnya, ia tahu jika ayahnya tidak tahan dengan panas selama ini, apalagi kampungnya dulu merupakan desa yang termasuk dingin karena lingkungan nya masih amat asri.

"Masih belum merdeka juga di sini rupanya ya, padahal ini 'kan PT besar loh."

"Abah ini, harusnya bersyukur karena bisa tinggal tanpa mikirin segala biaya." Sahut Khadijah membuat ayahnya tersenyum, rupanya Pak Rojali sedang menguji pendewasaan putrinya.

"Abah sama Emak naik apa tadi?"

"Travel, kami rindu nian sama kamu, Dijah. Di rumah rasanya sepi nggak ada kamu yang suka gangguin Maryam."

"Ish! Jadi rindu dengan gangguin Maryam saja? Lagian Maryam juga sudah menikah, anak Abah cuma si Abdullah tuh yang masih jomblo. Kapan nikahnya?"

"Kamu kaya nggak tahu adik kamu saja, tahunya kerja terus. Lah ini mau calonkan diri jadi kades." Pak Rojali tak habis pikir dengan anak bungsunya tersebut.

"Kades? Serius, Bah?"

"Tanya emakmu kalau nggak percaya."

Tiba-tiba Bu Maimunah keluar dari kamar dengan pakaian yang berbeda. Tadinya ia memakai gamis, namun sekarang sudah memakai daster. "Iyo nian tuh, Mak?" tanya Khadijah pada ibunya.

Bu Maimunah bingung, ia mengerutkan alisnya. "Apanya?"

"Si Dullah mau jadi kades?"

"Oh, iyo. Emak juga nggak habis pikir, padahal umurnya sudah pas untuk nikah tapi yang di pikirannya kampanye terus. Jiwa politiknya tinggi nian."

Khadijah terkekeh, "Ndak papo 'lah, Mak. Siapa tahu jadi wali kota nantinya."

"Aamiin. Tapi dia harus nikah dulu," tegas Bu Maimunah.

"Soal jodoh sudah di atur sama Allah, Mak. Lagian dia itu laki-laki, kalau sudah mapan gadis mana saja datang sendiri nanti tuh."

"Hush, kamu ini!" Bu Maimunah memukul lengan putrinya dengan pelan membuat Khadijah terkekeh.

"Kalau hubungan kamu dengan Malik gimana? Apa kamu bahagia, Dijah?"

Terpopuler

Comments

Uneh Wee

Uneh Wee

bahagia gimn ma yg ada dijah selalu kecewa karna. malik selalu selinghkuh

2023-06-08

0

Purnama Pasedu

Purnama Pasedu

daerah mana y thor

2023-06-04

0

Ika Endah

Ika Endah

sabar ada batasnya bang... siap" d tinggal....

2023-02-15

2

lihat semua
Episodes
1 1. Kapan Menikah, Jah?
2 2. Kalau Nggak Sabtu Ya Minggu
3 3. Perjodohan
4 4. Suami jadi-jadian
5 5. 10 tahun kemudian...
6 6. Meminjam Ponsel
7 7. Apa kamu bahagia, Dijah?
8 8. Di banding-bandingin
9 9. Janjinya Malik
10 10. Kondisi Hafiz
11 11. Isi hati Hafiz
12 12. Kedatangan Tetangga
13 13. Kepergian Hafiz
14 14. Setelah Hafiz Pergi
15 15. Kencan dengan Tetangga
16 16. Masak Pakai Cinta
17 17. Gotong Royong
18 18. Bergosip
19 19. Lisa mulai Resah
20 20. Curhat dengan Wak Santi
21 21. Keputusan Lisa
22 22. 17-an
23 23. Pertanyaan Wak Lisa
24 24. Setelah Usai
25 25. Ingin Jualan
26 26. Lontong Medan
27 27. Bunuh Diri
28 28. Adelia
29 29. Kambuh Lagi
30 30. Kamar 130
31 31. Lupa anak bini
32 32. Di hotel
33 33. Pulang
34 34. Alasan Baru
35 35. Nikah yuk, Bang!
36 36. Turun Jabatan
37 37. Firasat Istri
38 38. Menjumpai Bang Kus!
39 39. Mari kita bermain!
40 40. Ketahuan
41 41. Pulangkan Dijah, Bang!
42 42. Bertengkar
43 43. Pergi ...
44 44. Kedatangan Mertua
45 45. SAH
46 46. Bertemu teman lama
47 47. Kemarahan Riska
48 48. Pak Tua Kodir
49 49. Ribut
50 50. Bertemu Kembali
51 51. Keputusan Dijah
52 52. Penyesalan Malik
53 53. Cerita dengan Wak Santi
54 54. Alasannya apa?
55 55. Pertengkaran
56 56. Del, kamu sudah gila?
57 57. Kepergian Adelia
58 Pengumuman!
59 58. Beberapa bulan kemudian ...
60 59. Dia putranya Abang!
61 60. Telpon, enggak ...
62 61. Sedang apa kamu di sini?
63 62. Mempermalukan Adelia
64 63. Usai kepergian Adelia
65 64. Mengancam Malik
66 65. Insiden ...
67 66. Gila!
68 67. Mengetahui kondisi Khadijah
69 68. Kekesalan Malik
70 69. Menyamar
71 70. Meninggal
72 71. Rumah duka
73 72. Pesan untuk Riska
74 73. Membunuh Adelia
75 74. End
76 75. Bonchap
Episodes

Updated 76 Episodes

1
1. Kapan Menikah, Jah?
2
2. Kalau Nggak Sabtu Ya Minggu
3
3. Perjodohan
4
4. Suami jadi-jadian
5
5. 10 tahun kemudian...
6
6. Meminjam Ponsel
7
7. Apa kamu bahagia, Dijah?
8
8. Di banding-bandingin
9
9. Janjinya Malik
10
10. Kondisi Hafiz
11
11. Isi hati Hafiz
12
12. Kedatangan Tetangga
13
13. Kepergian Hafiz
14
14. Setelah Hafiz Pergi
15
15. Kencan dengan Tetangga
16
16. Masak Pakai Cinta
17
17. Gotong Royong
18
18. Bergosip
19
19. Lisa mulai Resah
20
20. Curhat dengan Wak Santi
21
21. Keputusan Lisa
22
22. 17-an
23
23. Pertanyaan Wak Lisa
24
24. Setelah Usai
25
25. Ingin Jualan
26
26. Lontong Medan
27
27. Bunuh Diri
28
28. Adelia
29
29. Kambuh Lagi
30
30. Kamar 130
31
31. Lupa anak bini
32
32. Di hotel
33
33. Pulang
34
34. Alasan Baru
35
35. Nikah yuk, Bang!
36
36. Turun Jabatan
37
37. Firasat Istri
38
38. Menjumpai Bang Kus!
39
39. Mari kita bermain!
40
40. Ketahuan
41
41. Pulangkan Dijah, Bang!
42
42. Bertengkar
43
43. Pergi ...
44
44. Kedatangan Mertua
45
45. SAH
46
46. Bertemu teman lama
47
47. Kemarahan Riska
48
48. Pak Tua Kodir
49
49. Ribut
50
50. Bertemu Kembali
51
51. Keputusan Dijah
52
52. Penyesalan Malik
53
53. Cerita dengan Wak Santi
54
54. Alasannya apa?
55
55. Pertengkaran
56
56. Del, kamu sudah gila?
57
57. Kepergian Adelia
58
Pengumuman!
59
58. Beberapa bulan kemudian ...
60
59. Dia putranya Abang!
61
60. Telpon, enggak ...
62
61. Sedang apa kamu di sini?
63
62. Mempermalukan Adelia
64
63. Usai kepergian Adelia
65
64. Mengancam Malik
66
65. Insiden ...
67
66. Gila!
68
67. Mengetahui kondisi Khadijah
69
68. Kekesalan Malik
70
69. Menyamar
71
70. Meninggal
72
71. Rumah duka
73
72. Pesan untuk Riska
74
73. Membunuh Adelia
75
74. End
76
75. Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!