12. Kedatangan Tetangga

Khadijah tidak menjawab lagi, ia mengambil sebungkus nasi tersebut dan duduk di tikar. Hafiz tersenyum melihat ibunya, "Ayah makan saja bareng Mamak, Hafiz nggak pa-pa kok," seru Hafiz.

"Tapi ---"

"Hafiz nggak pa-pa, Yah."

Malik pun akhirnya mengalah, ia mengambil satu bungkus nasi yang tersisa kemudian mendekati sang istri. Moment langka ini takkan di sia-siakan oleh Hafiz, anak kecil itu langsung mengambil ponsel dan memotret kebersamaan orang tuanya. Apalagi saat ia memotret, sang ayah sedang menyuapi ibunya yang ingin mencicipi lauk sang suami.

Di tempat lain, tetangga Malik dan Khadijah pun datang untuk menjenguk Hafiz. Ia bernama Lisa beserta suaminya, Yuda. Rumah mereka lumayan dekat, hanya berjarak tiga rumah dari rumah Khadijah. Bukan hanya rumah yang dekat, tetapi mereka juga sangat akrab layaknya seperti seorang sahabat.

"Jadi kita bawa roti saja, Bun?"

"Iya, Yah. Hafiz belum tahu pantangan makanan nya apa saja." Jawab Lisa sambil mengambil selai rotinya.

"Ya sudah, ayo kita bayar."

Kebetulan jarak rumah sakit ke minimarket lumayan dekat, mereka sudah memarkirkan motornya di parkiran rumah sakit dan hanya berjalan kaki ke minimarket nya. Lisa dan Yuda juga sudah memiliki seorang putra, usianya sama seperti Hafiz dan kini tidak ikut karena memang rumah sakit tidak mengizinkan pengunjung membawa anak kecil ke sana.

Krek!

Pintu yang setengah terbuka itu pun perlahan terbuka semua, "Assalamu'alaikum," ucap Lisa di ambang pintu.

"Waalaikumsalam," sahut Khadijah dan juga Malik.

Lisa melihat keduanya sedang membersihkan sisa makanannya, "Wah, sepertinya kita kecepatan datang nih, Yah."

"Iya, ada yang masih mau nikmatin makanannya tuh."

Malik dan Khadijah tersenyum, "Nggak, memang sudah selesai kok. Ayo masuk!"

Lisa dan Yuda masuk ke dalam, rupanya Hafiz sudah tidur kembali sambil memegang ponsel ibunya. Lisa mengambil ponselnya, ia berniat menaruh ponsel tersebut ke atas lemari. Akan tetapi ponsel tersebut masih menyala, ia melihat hasil potretan Hafiz tadi dan kemudian ia tertawa membuat semuanya menoleh ke arahnya.

"Ada apa, Lis? Awas kesambet ketawa sendiri, wih seram aku," celetuk Khadijah.

"Ini loh, anak kamu lucu banget. Tahu saja moment romantis ibunya."

"Maksud kamu?"

Lisa menyerahkan ponsel tersebut, Khadijah menutup mulutnya saking kagetnya. "Astaga! Dasar ya, anak ini. Jahil nian, aku saja nggak tahu dia fotoin kami."

"Di print sekalian, Jah. Bagus itu fotonya," goda Lisa.

"Hust, kamu!"

"Bagaimana kabar Hafiz? Dokter bilang apa?"

"Dokter belum bisa pastikan, hasi darahnya belum keluar. Doain ya, Lis."

"Iya, pasti aku doakan. Tapi Hafiz mau makan, 'kan?"

"Mau, bahkan dua hari ini banyak makannya. Mungkin pengaruh infus juga kali ya."

"Kamu juga harus makan, Dijah. Ada anak yang membutuhkan kamu, Riska juga kasihan di tinggal di rumah."

"Iya, Lis."

Mereka pun berbincang masalah kesehatan Hafiz, cukup lama Lisa dan Yuda berada di sana. Sudah hampir 2 jam, akhirnya Lisa pamit pulang karena putranya sendirian di rumah.

Begitu Lisa dan Yuda pergi, dokter pun datang bersama susternya. Khadijah melihat dokter tersebut memegang sebuah kertas di lapisi dengan amplop berwarna coklat. Jantung Khadijah berdegup kencang, seketika ia memegang tangan suaminya saking gugupnya. Ia takut mendengar penyakit sang anak saat ini.

"Permisi, selamat siang!"

"Siang, dok."

"Sekarang waktunya kita baca hasil lab ya ..."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sambil menunggu kelanjutannya, Yuk kepoin punya teman author🫰

Terpopuler

Comments

Uneh Wee

Uneh Wee

sakit aapa hapiz

2023-06-08

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kapan Menikah, Jah?
2 2. Kalau Nggak Sabtu Ya Minggu
3 3. Perjodohan
4 4. Suami jadi-jadian
5 5. 10 tahun kemudian...
6 6. Meminjam Ponsel
7 7. Apa kamu bahagia, Dijah?
8 8. Di banding-bandingin
9 9. Janjinya Malik
10 10. Kondisi Hafiz
11 11. Isi hati Hafiz
12 12. Kedatangan Tetangga
13 13. Kepergian Hafiz
14 14. Setelah Hafiz Pergi
15 15. Kencan dengan Tetangga
16 16. Masak Pakai Cinta
17 17. Gotong Royong
18 18. Bergosip
19 19. Lisa mulai Resah
20 20. Curhat dengan Wak Santi
21 21. Keputusan Lisa
22 22. 17-an
23 23. Pertanyaan Wak Lisa
24 24. Setelah Usai
25 25. Ingin Jualan
26 26. Lontong Medan
27 27. Bunuh Diri
28 28. Adelia
29 29. Kambuh Lagi
30 30. Kamar 130
31 31. Lupa anak bini
32 32. Di hotel
33 33. Pulang
34 34. Alasan Baru
35 35. Nikah yuk, Bang!
36 36. Turun Jabatan
37 37. Firasat Istri
38 38. Menjumpai Bang Kus!
39 39. Mari kita bermain!
40 40. Ketahuan
41 41. Pulangkan Dijah, Bang!
42 42. Bertengkar
43 43. Pergi ...
44 44. Kedatangan Mertua
45 45. SAH
46 46. Bertemu teman lama
47 47. Kemarahan Riska
48 48. Pak Tua Kodir
49 49. Ribut
50 50. Bertemu Kembali
51 51. Keputusan Dijah
52 52. Penyesalan Malik
53 53. Cerita dengan Wak Santi
54 54. Alasannya apa?
55 55. Pertengkaran
56 56. Del, kamu sudah gila?
57 57. Kepergian Adelia
58 Pengumuman!
59 58. Beberapa bulan kemudian ...
60 59. Dia putranya Abang!
61 60. Telpon, enggak ...
62 61. Sedang apa kamu di sini?
63 62. Mempermalukan Adelia
64 63. Usai kepergian Adelia
65 64. Mengancam Malik
66 65. Insiden ...
67 66. Gila!
68 67. Mengetahui kondisi Khadijah
69 68. Kekesalan Malik
70 69. Menyamar
71 70. Meninggal
72 71. Rumah duka
73 72. Pesan untuk Riska
74 73. Membunuh Adelia
75 74. End
76 75. Bonchap
Episodes

Updated 76 Episodes

1
1. Kapan Menikah, Jah?
2
2. Kalau Nggak Sabtu Ya Minggu
3
3. Perjodohan
4
4. Suami jadi-jadian
5
5. 10 tahun kemudian...
6
6. Meminjam Ponsel
7
7. Apa kamu bahagia, Dijah?
8
8. Di banding-bandingin
9
9. Janjinya Malik
10
10. Kondisi Hafiz
11
11. Isi hati Hafiz
12
12. Kedatangan Tetangga
13
13. Kepergian Hafiz
14
14. Setelah Hafiz Pergi
15
15. Kencan dengan Tetangga
16
16. Masak Pakai Cinta
17
17. Gotong Royong
18
18. Bergosip
19
19. Lisa mulai Resah
20
20. Curhat dengan Wak Santi
21
21. Keputusan Lisa
22
22. 17-an
23
23. Pertanyaan Wak Lisa
24
24. Setelah Usai
25
25. Ingin Jualan
26
26. Lontong Medan
27
27. Bunuh Diri
28
28. Adelia
29
29. Kambuh Lagi
30
30. Kamar 130
31
31. Lupa anak bini
32
32. Di hotel
33
33. Pulang
34
34. Alasan Baru
35
35. Nikah yuk, Bang!
36
36. Turun Jabatan
37
37. Firasat Istri
38
38. Menjumpai Bang Kus!
39
39. Mari kita bermain!
40
40. Ketahuan
41
41. Pulangkan Dijah, Bang!
42
42. Bertengkar
43
43. Pergi ...
44
44. Kedatangan Mertua
45
45. SAH
46
46. Bertemu teman lama
47
47. Kemarahan Riska
48
48. Pak Tua Kodir
49
49. Ribut
50
50. Bertemu Kembali
51
51. Keputusan Dijah
52
52. Penyesalan Malik
53
53. Cerita dengan Wak Santi
54
54. Alasannya apa?
55
55. Pertengkaran
56
56. Del, kamu sudah gila?
57
57. Kepergian Adelia
58
Pengumuman!
59
58. Beberapa bulan kemudian ...
60
59. Dia putranya Abang!
61
60. Telpon, enggak ...
62
61. Sedang apa kamu di sini?
63
62. Mempermalukan Adelia
64
63. Usai kepergian Adelia
65
64. Mengancam Malik
66
65. Insiden ...
67
66. Gila!
68
67. Mengetahui kondisi Khadijah
69
68. Kekesalan Malik
70
69. Menyamar
71
70. Meninggal
72
71. Rumah duka
73
72. Pesan untuk Riska
74
73. Membunuh Adelia
75
74. End
76
75. Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!