Sekitar pukul tujuh malam Anika keluar dari kamar untuk mengisi perut. Saat melewati pintu kamar sang ayah, telinganya tidak sengaja mendengar suara aneh yang berasal dari dalam sana.
Karena penasaran, Anika pun semakin mendekati daun pintu dan menaruh kupingnya di sana.
"Astaga," tiba-tiba Anika terperanjat sambil menutup mulut dengan cepat, nyaris saja dia berteriak saking kagetnya. Mata Anika tiba-tiba membulat seiring detak jantung yang berdegup sangat cepat.
Dia pikir sang ayah sudah tidak sekuat itu, tapi ternyata dia salah. Meski diusia yang tidak muda lagi ternyata Suherman masih mampu membuat istrinya menjerit sampai segitunya.
Anika pun bergidik ngeri dan meninggalkan tempat itu dengan langkah seribu. Otak polosnya ternodai setelah mendengar suara itu.
Sesampainya di meja makan, Anika bergegas menuang air putih ke dalam gelas dan meneguknya hingga tandas. Perlahan detak jantungnya mulai stabil seiring hembusan nafas yang sudah normal. Bisa-bisanya dia sekepo itu sehingga kesucian telinganya direnggut secara paksa.
Tidak ingin mengingat itu terlalu lama, Anika pun segera mengambil makanan yang sudah terhidang di atas meja. Kali ini dia hanya makan sendirian tanpa sosok sang ayah dan ibu tiri yang masih berpacu mencapai garis finis.
Seketika Anika bergeming kala ingatannya kembali terfokus pada Alvian dan Amara. Dunianya terasa hampa meski disuguhi kemewahan berlipat ganda.
Walau beberapa hari saja tinggal di kediaman Alvian, tapi Anika bisa merasakan kedamaian dan ketenangan hati di keluarga itu. Kasih sayang yang ditunjukkan Alvian terhadap Amara membuat Anika terkadang merasa iri, dia bahkan tak mendapatkan itu dari ayah kandungnya sendiri.
Ya, sejak Suherman berhubungan dengan istri mudanya, Anika tak lagi mendapatkan kasih sayang seperti sebelumnya. Suherman memang memanjakannya dengan kemewahan tapi hal itu tidak mampu menutupi kesepian yang membelenggu hatinya. Dia hanya manusia biasa yang juga membutuhkan kasih sayang seorang ayah dan perhatian lebih sebelum nantinya berganti status menjadi istri orang.
Usai mengisi perut, Anika bergegas meninggalkan meja makan. Dia memilih duduk di kolam renang dengan kaki menjuntai di dalam air.
Seketika kabut hitam menutupi mata almond-nya yang indah. Bening-bening kristal mulai berjatuhan membasahi pipi.
Disaat-saat seperti ini, dia merasa haus akan kasih sayang seorang ibu yang sudah berpulang ke pangkuan Sang Pencipta. Hanya kenangan indah yang mampu mengobati rasa rindunya tanpa bisa menyentuh sosok tersebut.
Rasanya Anika tidak tahan berlama-lama di rumah itu. Semua orang tidak ada yang memperhatikannya, mereka hanya sibuk dengan urusan masing-masing tanpa tau apa yang Anika inginkan.
"Sayang..." panggil Suherman. Suara itu membuyarkan lamunan Anika seketika. Dia memutar leher dan menyipitkan mata saat menangkap sosok sang ayah yang masih mengenakan setelan jas rapi dan sebuah tas hitam yang menggantung di tangan.
"Ayah?" Anika tampak bingung dengan tatapan tajam menilik Suherman dari ujung rambut hingga ujung kaki.
Bukankah tadi Suherman bersama istri mudanya di kamar? Lalu bagaimana bisa pria itu muncul dalam keadaan serapi ini? Anika benar-benar tidak mengerti dan memilih bangkit dari duduknya.
"Ayah mau pergi?" tanya Anika mencari tau, dia berdiri di hadapan Suherman dengan tatapan yang masih kebingungan.
Mendengar itu, Suherman mendadak tertawa terbahak-bahak lalu merangkul pundak Anika dan membawanya masuk ke dalam. "Ayah baru pulang malah disuruh pergi," seloroh Suherman seraya mengacak rambut Anika.
Hal itu lantas membuat jantung Anika serasa ingin melorot dari tempatnya.
Baru pulang?
Anika benar-benar tidak bisa memahami keanehan ini, ini diluar nalarnya.
Jika Suherman baru saja pulang, lalu dengan siapa ibu tirinya di kamar itu?
Anika tidak mungkin salah dengar, dia sangat yakin dengan apa yang dia dengar di pintu tadi. Meski tidak punya pengalaman akan hal itu, tapi Anika tau pasti apa yang sedang terjadi di kamar ayahnya itu.
Kali ini Anika tidak mungkin diam saja, dia akan mencari tau apa yang terjadi sebenarnya. Makin kesini dia semakin yakin bahwa ibu tirinya bukanlah wanita baik-baik. Anika tidak akan tinggal diam jika wanita itu berani mengkhianati ayahnya. Sudah cukup Anika bersabar selama beberapa tahun ke belakang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
mieya723
Sukurin Pak Suherman. Selingkuh dan diselingkuhi
2023-03-18
1
LISA
nah benarkan si Rio selingkuh sm ibu tirinya Nika..moga aj suherman tau lalu menceraikannya
2023-02-23
1