14. Diculik

Setelah Anika setuju untuk pulang bersama Alvian, pria itu pun membantu Anika mengemasi barang-barang yang dibutuhkan dan memasukkannya ke dalam bagasi mobil. Selepas itu mereka berdua masuk dan duduk bersebelahan. Alvian melajukan mobil itu dan membawa Anika mampir di mall.

"Loh, kenapa berhenti di sini?" Anika menautkan alis bingung menatap ke arah Alvian.

"Beli pakaian untukmu dulu, terus makan, setelah itu baru pulang." jawab Alvian santai dengan ekspresi datar.

"Tidak usah repot-repot, pakaianku masih layak untuk dipakai." tolak Anika secara halus.

"Hmm... Layak sih layak, tapi kekurangan bahan semua." desis Alvian mengatur nafas. Kalau Anika berpakaian seperti tadi di rumahnya, bukan tidak mungkin Alvian bisa khilaf. Buktinya tadi hampir saja setan itu merayu iman Alvian, pria mana yang akan tahan? Apalagi Alvian sudah lama sekali berpuasa.

"Kekurangan bahan apanya, Bapak saja yang kampungan. Itu fashion terbaru dua ribu dua tiga," cetus Anika.

"Ya, kamu benar, aku memang kampungan. Tidak masalah jika kamu memakainya di depanku, tapi aku tidak suka orang lain ikut melihatnya. Paham!"

Setelah mengatakan itu, Alvian turun dari mobil dan berjalan memasuki mall. Anika yang kesal ditinggal sendiri, segera berlari menyusul Alvian dan menarik lengannya.

"Tidak ada tanggung jawab sedikit pun jadi laki-laki, bukannya diajak malah ditinggal." ketus Anika memeluk lengan Alvian.

"Buktinya kamu bisa jalan sendiri kan?" jawab Alvian enteng seraya menyeringai.

"Dasar tidak punya perasaan!" Anika menjauhkan tangannya dari lengan Alvian dan berjalan dengan jarak lima puluh cm.

Sesampainya di lantai empat, Alvian menyuruh Anika memilih pakaian manapun yang dia suka. Intinya harus sopan dan tidak boleh terlalu terbuka.

Tidak hanya pakaian, Alvian juga membebaskan Anika membeli barang apapun yang dia suka. Tidak masalah jika dia harus merogoh kantong dalam-dalam asal Anika senang bersamanya.

Setelah satu jam berputar-putar dan mendapatkan apa yang Anika butuhkan, mereka kemudian turun untuk mencari makan malam.

"Pesan saja apa yang kamu inginkan, aku ke mobil sebentar menaruh barang belanjaan ini!" ucap Alvian, tangannya terasa pegal menjinjing banyaknya paperbag milik Anika.

"Hmm..." gumam Anika.

Setelah kepergian Alvian, Anika memesan makanan sesuai seleranya. Tanpa Anika sadari, ternyata ada dua orang pria yang tengah mematutnya dari kejauhan.

Ya, kedua pria itu adalah pria yang tempo hari mengejar Anika saat di hotel. Ternyata mereka berdua belum menyerah untuk mendapatkan Anika.

Saat gadis itu lengah, mereka langsung beraksi tanpa mempedulikan banyaknya pengunjung yang memenuhi tempat itu. Saat pria satunya membekap mulut Anika dengan sapu tangan, pria lainnya menodongkan senjata ke arah pengunjung lain yang hendak membantu Anika.

Anika meronta-ronta tapi beberapa detik kemudian dia pun kehilangan kesadaran. Ternyata mereka sudah menaruh bius pada sapu tangan itu. Dalam hitungan menit, mereka berdua berhasil membawa Anika kabur dari tempat itu.

Tidak berselang lama, Alvian kembali dengan tangan kosong. Dia tampak kebingungan karena tak menemukan Anika di tempat duduknya. Alvian menarik kursi dan duduk sejenak, dia pikir Anika sedang ke toilet. Namun tiba-tiba telinganya mendengar kegaduhan yang terjadi diantara para pengunjung.

Alvian yang penasaran lantas mendekati meja yang ada di sebelahnya. Dia pun bertanya kepada beberapa pasangan yang ada di sana. Seorang pria kemudian menceritakan apa yang baru saja terjadi, sontak mata Alvian membulat dengan mulut sedikit menganga.

Sungguh Alvian menyesal meninggalkan Anika seorang diri, dia tidak menyangka hal seperti ini akan terjadi.

Tanpa pikir panjang, Alvian lekas mendekati meja kasir. Dia ingin bertemu dengan penanggung jawab tempat itu. Bisa-bisanya mereka membiarkan hal seperti ini terjadi di tempat umum seperti itu. Dimana tanggung jawab mereka?

Tapi setelah mendengar penjelasan kasir itu, Alvian langsung terdiam. Tidak ada yang berani menolong Anika karena penculik itu menggunakan senjata. Alvian hanya bisa melihat rekaman CCTV untuk memastikan siapa yang menculik Anika.

Setelah Alvian menyalin rekaman tersebut, dia meninggalkan mall dan melaju menuju kantor polisi. Dia pun membuat laporan dan menyerahkan bukti rekaman itu pada pihak kepolisian.

Alvian sendiri bingung harus mencari Anika kemana. Dia tidak tau siapa kedua pria itu dan dia juga belum tau masalah apa yang sebenarnya dihadapi Anika. Dengan wajah kusut, Alvian akhirnya memilih pulang sembari menunggu kabar dari pihak yang berwajib.

...****************...

"Dasar licik!" umpat Anika yang sudah sadar sejak beberapa menit yang lalu. Kini raganya terbaring lemah di atas tempat tidur yang sudah sejak lama dia tinggalkan.

Ya, kedua pria itu ternyata merupakan orang suruhan ibu tiri Anika yang sudah sejak lama menginginkan gadis itu. Karena Anika menghilang, wanita itu gagal mengeruk seluruh harta kekayaan suaminya. Dari awal harta Suherman sudah diwariskan kepada Anika, wanita itu membutuhkan tanda tangan Anika untuk mengambil alih semua aset tersebut.

"Bukan aku yang licik, tapi si tua bangka itu. Sudah jelas aku ini istrinya, tapi dia malah mewariskan semua hartanya padamu. Enak saja, dia pikir aku ini babu yang harus mengurusnya tanpa mendapatkan apa-apa." sergah wanita itu dengan tatapan iblis yang menyeramkan.

"Hahaha... Makanya jangan rakus jadi orang! Sudah untung dikasih hidup enak malah minta macam-macam, situ sehat?" ejek Anika, dia pun dengan enteng menertawakan sang ibu tiri.

"Diam, jangan memancing emosiku jika kau masih ingin hidup lebih lama lagi!" ancam wanita itu.

"Hehehe... Setelah membunuh ibuku, sekarang ingin membunuhku juga ternyata. Coba saja kalau kau berani, aku pastikan satu sen pun tidak akan jatuh ke tanganmu!" tantang Anika tanpa gentar sedikitpun.

Dalam pertikaian yang mulai memanas diantara mereka, pintu kamar tiba-tiba terbuka. Wanita itu mengubah tatapan dan cara bicaranya menjadi sendu dan selembut sutra.

"Cukup Anika, jangan menentangku lagi. Aku ini ibumu, aku menyayangimu seperti putriku sendiri. Jangan keras kepala sayang, tetaplah di rumah ini, jangan kabur lagi!" lirih wanita itu.

Anika yang mendengar itu seketika tersenyum getir. Bisa-bisanya sang ayah menikahi ular berkepala lima seperti itu. Baru beberapa detik yang lalu wanita itu mengancamnya, saat menyadari kedatangan Suherman dia mendadak imut seperti anak kucing. Benar-benar hebat, Anika ingin sekali memberinya penghargaan sebagai artis terbaik dua ribu dua tiga dan mencatatkan namanya pada rekor muri.

"Anika, kamu dengarkan apa yang dikatakan ibumu barusan? Cukup menjadi anak pembangkang, dia tidak seburuk yang kamu pikirkan." ucap Suherman menasehati putrinya. Pria itu duduk di sisi ranjang dan mengusap pucuk kepala Anika dengan sayang.

"Ya, dia sangat baik. Ayah beruntung sekali mendapatkan istri seperti dia, tidak ada duanya." sanjung Anika dengan senyum mengejek.

"Kamu juga anak baik, cukup membuat Ayah pusing dengan tingkah konyolmu itu. Ingat, umur kamu sudah dua puluh dua, kamu sudah dewasa dan sebentar lagi berumah tangga. Kamu akan mengerti saat menjadi istri dan seorang ibu." ucap Suherman.

Seketika Anika terdiam menelaah kata-kata Suherman barusan. "Apa maksud Ayah?"

"Keluarga Rio sudah datang melamar kamu, Ayah dan Ibu juga sudah mengatur tanggal pernikahan untuk kalian. Kamu tinggal mempersiapkan diri," jelas Suherman.

"Rio?" Anika membulatkan mata dengan bibir sedikit menganga.

"Iya, bukankah kamu sangat mencintainya? Sekarang keinginanmu akan segera terwujud," imbuh Suherman.

Anika tak lagi menjawab, dia nampak tertegun dalam pemikirannya sendiri.

Ya, Rio adalah sosok cinta pertama di hati Anika. Dia mulai menyukai pria itu sejak mereka masih duduk di bangku SMP.

Anika juga pernah berkata pada Suherman, kalau suatu hari nanti dia menikah, dia hanya ingin menikah dengan pria itu. Sekarang semua sudah sesuai dengan keinginannya, tinggal menunggu hari H untuk mewujudkannya.

Terpopuler

Comments

LISA

LISA

Wah Anika akan menikah dgn Rio trs gmn dgn Alvian

2023-02-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!