Beat The Stage, Nat!

Beberapa hari berikut nya..

"Jadi, kamu perdana ke panggung lagi besok lusa?" Tanya Sofi, instruktur olahraga Hinata.

Keduanya saat ini sedang berada di gym setelah melewati satu jam latihan.

"Ya. Peter mau adain fashion show koleksi Musim Dingin nya lusa nanti. Kamu mau datang, Sof?" Tanya Hinata.

"Wah.. Peter? Aku suka semua desain baju nya. Artistik banget. Aku punya satu gaun malam seri Musim Panas tahun lalu!" Pamer Sofi dengan bangga.

"Keren. Harga nya lumayan nguras kocek ya?" Tanya Hinata sambil menyengir.

Sofi tersenyum meringis.

"Iya. Lumayan ngabisin tabungan ku selama dua tahun. Tapi aku gak menyesal sama sekali! Soal nya, gaun nya kan gak ada dua nya!" Seru Sofi berapi-api.

"Yay.. pokok nya, lusa nanti kamu datang lah Sof! Kasih dukungan moril ke penampilan perdana ku nanti!" Bujuk Hinata kemudian.

"Oke lah! Siap Tuan Putri.. btw, gimana sama hubungan mu dengan Mike? Kamu masih mikir untuk balas dendam atau maafin kah?" Tanya Sofi tetiba.

"Maafin?! Gak akan sama sekali! Memang nya maafin kesalahan nya tuh semudah ngebalikin telor dadar di panci apa?!" Tukas Hinata dengan sengit.

"..."

"..."

"Apa gak sebaiknya kamu urungkan niat mu itu, Nat? Kenapa gak pisah baik-baik dan mulai hidup yang baru aja? Dengan begitu, kamu gak perlu buang-buang waktu lagi untuk dia kan?" Sofi memberi saran.

"Sof, waktu ku udah terbuang bertahun-tahun buat Mike! Aku ngelepasin mimpi ku menjadi model untuk dia! Dan aku sabar-sabarin diri nerima hinaan mandul dari Mama nya! Aku udah berkorban banyak banget, Sof! Aku gak bisa maafin dan ninggalin Mike begitu aja!" Pekik Hinata dengan bara di mata nya.

"Hh.. terserah kamu deh, Nat. Yang jelas, aku udah coba ingetin kamu ya, Nat. Menurut ku, lebih baik buka lembaran hidup yang baru deh daripada sibuk mikirin untuk balas dendam.." ulang Sofi mengingatkan.

Hinata tak membalas ucapan Sofi. Wanita itu termenung diam memikirkan kembali setiap tahapan rencana balas dendam nya nanti.

***

Keesokan lusa di acara fashion show Musim Dingin milik Peter Ling.

Hinata sedang berada di belajang panggung. Ia sedang di rias oleh tim MUA yang sudah disewa oleh Peter. Kebetulan, Hinata masih ingat dengan wanita yang sedang meriasnya saat ini. Dia adalah Noni, wanita berusia hampir kepala tiga yang selalu tampil dengan jilbab modis yang melingkari leher nya.

"Kamu buat saya kagum, Nat. Beberapa tahun gak ketemu, pas ketemu lagi, kondisi skin kamu, kayaknya gak berubah. Apa rahasia nya?" Sapa Noni mengajak bincang Hinata.

"Ah, Kamu, Non! Paling bisa deh kalau soal memuji. Aku gak pakai rahasia-rahasiaan kok!" Elak Hinata merendah.

"Serius?" Tanya Noni tak percaya.

"Iya. Serius!" Jawab Hinata bersungguh-sungguh.

"Berarti resep nya cuma satu dong ya..?" Tebak Noni.

"Eh? Resep apaan sih? Gak ada resep-resepan kok, Non. Aku jalanin treatment juga gak tratur.." Hinata mengaku.

"Ya ada lah, Nat. Resep nya itu, ada di urusan ranjang yang rutin kan setiap malam?! Ihihihi!!" Noni terkekeh-kekeh.

Sementara Hinata hanya membalas nya dengan senyuman saja.

Noni memang sering kali mengajak canda. Sehingga Hinata merasa nyaman setiap kali ia dirias oleh nya. Selalu saja ada bahan untuk dicandai oleh wanita yang berstatus janda itu.

"Mulai deh, bahasan nya soal ranjang-ranjangan. Ketahun banget yang ranjang nya udah dingin membeku karena lama gak disentuh!" Balas Hinata meledek Noni.

"Yey! Kamu ketinggalan berita itu, Nat! Kan udah setahun-an ini aku udah nikah lagi," ujar Noni memberitahu.

"Waah!! Iya kah? Selamat ya! Kok gak ngasih kabar sih? Sama siapa, Non?" Tanya Hinata penasaran.

"Iya..Cuma acara keluarga aja sih. Jadi paling cuma segelintir aja yang tahu," ujar Noni menjelaskan.

"O.. pantas lah. Jadi, sama siapa, Non?" Tanya Hinata mengulang.

"Sama mantan pacar ku waktu SMA, dulu. Dia juga duda sih. Asli gak nyangka banget bisa ketemu dia lagi setelah sekian tahun kita gak ketemu. Sepuluh tahunan lebih lah kira-kira!" Imbuh Noni menceritakan kisah nya.

"Sorry, Non. Bisa tolong tambahin warna cerah gak di bagian mata ku? Biar klik sama busana yang ku pakai nanti di catwalk," ujar Hinata tiba-tiba.

"Oh.. oke deh. Warna apa nih? Hijau lime aja kali ya?" Noni menyarankan.

"Boleh. Tambah aksen silver nya juga ya. Biar ada kesan hidup," imbuh Hinata kembali.

"Siap, Tuan Putri! Paling senang deh ngeriasin kamu, Say.. cuma segelintir artis aja yang tahu sama jenis make up yang harus dia pakai di panggung. Dan kamu salah satu nya, Nat!" Puji Noni lagi.

Hinata hanya menyahut dengan senyuman tipis.

Tak lama kemudian, Olan, salah satu tim crew masuk ke ruang make up.

"Oke, gals! Ready dari sekarang ya! Show mulai lima belas menit lagi!" Teriak Olan memberitahu.

"Yoi, Lan!"

"Siap, Lan!"

Dan beragam sahutan lainnya dari para model fashion show malam itu terdengar menyahuti ucapan Olan tadi.

Setelah memastikan kalau make up nya sudah selesai, Hinata pun mengenakan busana rancangan Peter Ling yang akan ia kenakan malam ini.

Setelah memakai nya, Hinata mencoba mematut profil nya di cermin.

"Ah.. perfecto! Sepintas tadi saya lihat gaun itu tampak biasa saja, Nat. Tapi setelah kamu pakai, gaun nya terasa hidup banget! Kamu terlihat seperti Ratu penyihir di negeri es dongeng aja, tahu!" Puji Noni dengan kedua mata berbinar.

"Hahaha! Kamu terlalu sering memuji ku, Non. Bisa-bisa nanti aku terbang sekalian lho pakai gaun ini!" Sahut Hinata mengajak canda.

"Mah.. kalau kamu bisa fashion show sekalian sirkus atraksi terbang, mungkin efek nya bakal lebih kelihatan perfect nanti! Aku bakal kasih judul, Peri Es di Negeri Dongeng!" Lanjut Noni membual.

"Ck.ck.ck.. ya ampun, Non. Jangan bilang kamu masih suka lihat film kartun anak-anak. Daya hayal mu itu beneran luar biasa!" Balas Hinata setengah memuji dan juga mencandai nya.

"Hahaha! Tahu aja kamu, Nat. Mau gimana lagi? Sehari-hari Sherra selalu aja minta diputarin video film kartun The Frozen. Sampai bosan aku jadi nya!" Ujar Noni memberi tahu.

Sherra adalah putri semata wayang nya Noni dari pernikahan sebelum nya.

Hinata lalu menggelengkan kepala nya berkali-kali. Selagi itu, ia pun bergegas mendekati pintu keluar untuk bersiap-siap di dekat pintu masuk ke panggung.

"Off to go ya, Non!" Pamit Hinata.

"Yeah! Beat the stage, Nat!" Ujar Noni menyemangati.

***

Terpopuler

Comments

Mom La - La

Mom La - La

hy Hinata, cinta 3 serangkai hadir lagi...

2023-02-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!