"..Tatiana, bukan?" Sapa James mengenali Tatiana.
"Anda masih mengingat saya, Tuan? Saya jadi tersanjung.." sahut Tatiana tampak tersipu.
Dalam hati, Hinata masih mencibir gelagat palsu dari ex sahabat nya itu.
"Tiana, apa yang kau lakukan di sini?!" Tanya Mike terkejut.
Lelaki itu terlihat tak suka dengan kedekatan Tatiana dan juga James.
"Tentu saja saya ingin ikut berperan di acara pelelangan amal ini, Pak Bos! Siapa tahu, ada barang yang saya sukai juga kan..?" Jawab Tatiana dengan senyuman menawan.
Kepada James, lalu Tatiana berkata lagi.
"Sedari tadi saya tak sengaja mendengar Tuan memanggil Nyonya ini dengan panggilan Nona. Padahal itu sungguh salah, Tuan. Maaf. Tapi wanita yang Anda panggil Nona ini sebenarnya sudah menikah dengan lelaki ini, Tuan. Lihatlah! Bukan kah mereka pasangan yang serasi?" Ujar Tatiana seraya melirik ke arah Hinata dan juga Mike.
Di samping Hinata, Mike terdiam saja. Wajah nya pun sudah bertekuk-tekuk pertanda kalau ia sedang kesal saat ini.
"Ah.. Tii.. kau ini pandai sekali memuji. Tapi memang, Tuan James. Aku dan juga Mike memang telah menikah. Dari awal sebenarnya aku ingin menjelaskan hubungan kami kepada Tuan, hanya saja kami belum menemukan waktu yang tepat," papar Hinata menjelaskan alasan nya.
James tetap tersenyum sedari tadi. Ia membiarkan kedua wanita di hadapan nya itu saling melempar kata secara bergantian.
Setelah memastikan keduanya telah selesai dengan ucapan nya, barulah James berkata.
"Sebenar nya, aku pun sudah tahu dengan status mu, Nona. Hanya saja, di negeri asal ku, panggilan Nona itu umum diberikan kepada wanita manapun yang tampak cantik dan juga awet muda. Meski ia telah menikah. Itu sebagai bentuk pujian, maksud nya.. maaf jika Nona Hinata kurang berkenan," tutur James.
Hinata dan yang lain nya pun tertegun mendengar penjelasan James itu. Itu berarti, James baru saja memuji Hinata cantik dan juga awet muda.
Seketika pandabgan Hinata dan juga Tatiana langsung melirik ke arah Mike. Dan sungguh aneh. Mike tampak biasa saja menanggapi istri nya dipuji cantik oleh James.
"Tii.. kau datang ke sini dengan siapa? Sudah lama kita tak bertemu. Oo.. lihat. Ku rasa kau tampak lebih berisi akhir-akhir ini," komentar Hinata seraya memeluk singkat Ex sahabat nya itu.
Dengan senyuman kaku, Tatiana membalas ucapan Hinata kepadanya.
"Apa maksud mu dengan berisi, Nat? Aku malah turun beberapa kilo lagi bulan ini. Tapi, kau juga tampak hebat malam ini! Maksud ku, terakhir kali kita bertemu, aku bahkan bisa mencubit pipi gembil mu sesuka hati!" Seru Tatiana, sambil memeragakan mencubit pipi Hinata yang kini tampak jauh lebih tirus.
"Hahaha!" Hinata tersenyum kaku.
Selanjutnya wanita itu meraih lengan Tatiana yang tak tertutupi oleh gaun.
"Maksud ku adalah lapisan lemak di sini nih, Tii. Lengan mu tampak lebih lebar. Jangan bilang, diam-diam kau mengkonsumsi pil KB untuk mengatur haid mu yang tak teratur itu. Atau.. jangan-jangan kau malah menggunakan nya untuk mencegah kehamilan karena diam-diam telah menikah?" Canda Hinata seraya terkekeh tanpa rasa bersalah.
Mendengar sindiran dalam kalimat Hinata tadi, Tatiana dan juga Mike pun seketika menegang. Kedua nya saling melempar tatapan ke satu sama lain. Dan gelagat itu tak luput dari kedua netra milik Hinata.
'Bagus lah kalau kalian mulai cemas! Sedikit demi sedikit, aku akan membongkar kebusukan kalian berdua ke khalayak umum! Aku ingin lihat, bagaimana kalian bisa tetap makan dan tidur dengan nyenyak nanti nya!' serapah Hinata tanpa suara.
"Hahaha! Humor mu sungguh tak masuk akal, Nat. Aku sudah menikah? Tak mungkin lah aku menikah tanpa memberi tahu mu.. kau kan sahabat baik ku!" Seru Tatiana menebar dusta nya kembali.
Hinata lalu tersenyum lebar. Sebelum akhirnya ia membalas candaan Tatiana dengan sindiran yang bagai bom mengejutkan bagi pasangan selingkuh di hadapan nya itu.
"Bisa saja, Tii. Jika yang kau nikahi itu adalah Mike. Jelas kau tak akan mungkin berniat untuk memberi tahu ku, bukan? Karena jika aku tahu sebelum pernikahan terjadi, besar kemungkinan kau sudah akan terkapar mati nanti.. ahahahaha!" Kekeh Hinata masih tampak bercanda.
Wajah Tatiana sekilas menyiratkan rasa takut selama sepersekian detik. Dan Hinata sangat puas karena ia berhasil membuat pelakor itu ketakutan.
"Nat.. ucapan mu terdengar menyeramkan sekali. Apa kau ingin membuat Tuan James lari ketakutan juga kah?" Komentar Tatiana seraya melirik ke arah James.
Yang dilirik tak membalas lirikan Tatiana. James tetap fokus melihat Hinata. Dan kemudian berkata,
"Humor Anda sungguh menarik sekali, Nona Hinata. Aku cukup menikmati nya," komentar James dengan sikap tertarik.
Tampak kesal, akhirnya Tatiana pun pamit undur diri kepada ketiga nya.
"Kalau begitu, saya sebaik nya permisi dulu ya, semua. Nat, aku ke sana dulu ya. Tuan Amir mestilah sudah menunggu ku di meja sana," pamit Tatiana seraya menunjuk ke salah satu meja di kejauhan.
"Oke. Ooh.. kau ke sini dengan Tuan Amir, Tii...? Bukan kah beliau terkenal dengan kegenitan nya..? Ups. Maaf. Seharusnya aku tak mengatakan itu. Kalau begitu, pergilah, Tii. Kita lunch bareng ya kapan-kapan!" Seru Hinata dengan wajah ceria.
Sementara Tiana tampak jelas kesal atas ucapan Hinata sedari tadi. Terlebih lagi Mike. Pemuda itu memandang curiga ke arah Tiana dan Tuan Amir.
'Hahaha! Rasakan kalian! Dengan begini, Mike akan mulai curiga dengan mu Tii.. ! Sisa nya terserah padamu sih. Kalau kau memang benar-benar main di belakang Mike, maka itu akan jadi kesalahan mu sendiri!' gumam batin Hinata.
"Kalau begitu James, kami akan ke meja kami," pamit Hinata kemudian.
"Ya. Ya. Silahkan Nona," ujar James.
Tapi ternyata mereka duduk di meja yang sama. Entah ini sebuah kebetulan benar atau tidak. Namun tempat duduk Hinata ternyata juga berdampingan dengan tempat duduk James.
"Wah, Tuan. Sepertinya memang kita sudah dirancang betulan untuk duduk berdampingan. Mike.. kamu kenapa, Sayang?" Tanya Hinata tiba-tiba saat dirasanya tangan Mike mencubit paha Hinata yang ada di bawah meja.
"Tak apa-apa, Sayang. Hanya saja.."
Mike kemudian melanjutkan ucapan nya lewat bisikan. Jadi hanya Hinata yang dapat mendengar nya.
"..Jangan menggoda James dengan begitu jelas, Nat! Apalagi saat aku masih berada tepat di samping mu! Kau membuat ku tampak bodoh di mata orang-orang!" Kecam Mike seraya menekan paha Hinata cukup kencang.
Hinata menahan ringisan yang hampir keluar dari mulut nya. Mata nya terpicing kian tajam.
'Kau menyuruh ku mengambil apel, tapi tak membiarkan ku menggunakan galah? Hah! Kau mau aku membujuk James untuk berinvestasi di perusahaan mu itu, namun dengan cara yang susah? Dasar lelaki tak berperasaan!' rutuk Hinata dalam hati.
Di sisa acara pelelangan itu, Hinata akhirnya tak terlalu banyak berbincang lagi dengan James.
Suatu ketika, Hinata pamit pergi ke toilet.
Selesai menuntaskan hajat kecil nya dan sedang mencuci tangan di wastafel, tiba-tiba saja Tatiana masuk ke toilet.
'Ah.. si rubah lagi..' gumam Hinata dalam hati.
"Nat.. kau di sini..?" Sapa Tatiana yang kemudian terlihat melakukan touch up pada make up nya yang sudah flawless.
"Ya.. " Hinata pun kemudian ikut melakukan touch up sedikit.
"Kau tahu Nat, sepertinya akhir-akhir ini aku melihat Mike tampak berbeda.." ucap Tatiana tiba-tiba.
"Berbeda gimana, Tii?" Tanya Hinata sambil merapihkan garis mata nya yang sedikit luntur.
"Yah.. aku pernah mendengar nya bertelponan dengan seseorang. Dan ia terdengar mesra sekali.." lanjut Tatiana.
Gerakan tangan Hinata terhenti.
'Apa maksud si rubah ini dengan berkata begitu? Apa dia sedang membicarakan dirinya sendiri?' gumam Hinata dalam hati.
Hinata pun kemudian memutuskan untuk berpura-pura tak tahu.
"Oh! Mungkin itu saat Mike menelpon ku, Tii.. dia memang cukup romantis," sahut Hinata dengan nada santai.
"..tapi menurut ku bukan, Nat. Mike sepertinya menyebut nama wanita lain saat ia menelpon.."
'Ya.. aku tahu. Itu pasti dirimu sendiri bukan?' tanya Hinata sarkastis. Tapi hanya dalam hatinya saja.
Selesai mengaplikasikan eyeliner nya lagi, Hinata pun lalu menyapukan bedak dan juga blush on. Di samping nya, Tatiana telah lebih dulu selesai merapihkan diri.
Tak berapa lama kemudian, Hinata pun ikut selesai merapihkan diri. Ia lalu menghadap ke Tatiana dan berkata,
"Maksud mu, Mike punya WIL (Wanita Idaman Lain), Tii?" Tanya Hinata dengan pandangan menusuk tepat ke mata Tatiana.
Wanita itu menantang Tatiana lewat matanya. Akankah Tatiana berani mengakui perselingkuhan nya dengan Mike saat ini tepat di hadapan nya, atau tidak.
Seketika, suasana di toilet itu pun jadi menegang akhirnya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
linda sagita
rubah berbulu domba .kalau musang berbulu ayam
2023-03-02
0