Rencana Hinata

Malam itu, Mike tak pulang ke rumah. Dan itu sudah Hinata duga.

Siang harinya di sebuah kafe klasik.

Hinata duduk sendiri di sebuah meja di pinggir jendela. Ia menunggu seseorang saat ini. Setelah sepuluh menit menunggu, orang yang ditunggu akhirnya tiba. Dia adalah Deril.

"Gimana? Kamu udah cek semua aset lama ku, Ril? Properti ku di kota Y dan juga tiga apartemen pemberian kedua orang tua ku?" Tanya Hinata segera setelah Deril duduk.

"Hey! Aku baru datang, dan kau sudah langsung memberondongi ku dengan pertanyaan-pertanyaan? Mana etika mu, Nona Besar?" Gerutu Deril sambil duduk santai pada kursi nya.

Hinata menaikkan sebelah alis. Setelah nya, ia memanggil pramusaji dan memesan menu untuk Deril dan dirinya sendiri.

Setelah pramusaji pergi, Hinata kembali mengulang pertanyaan nya tadi.

"Cepat katakan, Ril. Apa semua aset ku masih aman?" Tanya Hinata mengulang.

Wakah Deril pun tiba-tiba berubah serius.

"Syykurlah semuanya masih aman, Nat. Kecuali satu apartemen yang sudah dialihnamakan menjadi milik Tatiana, semua aset yang kau miliki sebelum menikah dengan Mike masih cukup aman kok!" Jawab Deril dengan raut serius.

"Apartemen di mana itu?" Tanya Hinata tetiba.

"Apartemen di kawasan Boullevard Regency," jawab Deril dengan raut sesal.

"Cih.. perempuan itu pintar sekali. Dia memilih yang paling mewah di antara partemen lain nya!" Rutuk Hinata.

"Yah.. kau tka bisa menyalahkan nyabjuga kan? Seingat ku, perayaan twenty mu dulu juga di apartemen itu, bukan? Bisa jadia Tiana sudah mengincar aprtemen mu sejak saat itu," Deril menyampaikan dugaan nya.

"Bisa jadi. Yah.. tak apa-apa lah. Toh nanti juga aku akan mendapatkan nya lagi," jawab Hinata dengan sikap acuh.

"Eh? Bagaimana caranya?" Tanya Deril oenasaran.

Lelaki itu sungguh penasaran dengan rencana yang sudah disusun oleh teman wanita di depan nya itu. Selama ini Hinata yang ia kenal tidak suka perhitungan terhadap kawan maupun lawan nya.

Bila ada seseorang yang mengambil uang nya secara diam-diam pun, Hinata tak memperpanjang masalah nya.

Karena itulah Deril cukup terkejut dengan ambisi yang ditunjukkan oleh Hinata saat ini. Itu sama sekali bukan seperti Hinata yang ia kenal selama ini.

"Aku akan mendekati James Carls, lalu membujuk nya untuk berinvestasi ke Mi-Star," ujar Hinata tetiba.

"Apa?! Kau tidak mengatakan kalau James yang kau maksud adalah James si pewaris utama dari Union Grup itu kan?!" Tanya Deril sangat terkejut dengan jawaban Hinata tadi.

"Siapa lagi memang nya? Tentu saja James yang itu lah yang ku maksud, Ril! Kau ini mendadak bodoh atau bagaimana sih?!" Ledek Hinata.

"Tapi.. tunggu sebentar! Kenapa kau malah membujuk James untuk berinvest ke Mi-Star? Itu malah akan membuat Mi-Star jadi lebih maju! Kau yakin itu adalah langkah yang tepat untuk balas dendam, Nat?" Tanya Deril tak yakin.

"Aku belum selesai mengatakan rencana ku, Ril. Makanya dengarkan dulu lah!" Tegur Hinata.

"Oke, sorry.. all time is yours, Beib!" Seloroh Deril dengan kalimat asal.

Yang kemudian membuat nya dihadiahi pelototan oleh Hinata.

"Beib.. Beib.. jangan panggil aku beib, deh! Salah-salah orang lain dengar, nanti malah jadi salah paham kan! Dikiranya aku malah yang main affair sama kamu, Ril!" Tegur Hinata tak terima.

"Oh, my..sejak tahu Mike selingkuh, kamu kok jadi tukang pemarah gini sih, Nat?" Balas Deril ceplas-ceplos.

"Iya. Iya. Aku diam deh nih!" Imbuh Deril seraya mengunci mulut nya rapat-rapat.

Setelah itu, Hinata melanjutkan lagi ucapan nya.

"Aku akan membuat Mi-Star terlibat perjanjian yang sifat nya seperti pisau dengan mata ganda. Di mana secara kasat mata mungkin Mi-Star akan menerima banyak keuntungan dari perjanjian invest ini. Padahal sebenar nya.."

Deril tiba-tiba langsung memotong ucapan Hinata.

"Stop! Jangan bilang, kalau kamu mau nikung Mi-Star lewat perjanjian itu nanti nya?!" Tebak Deril seraya menegakkan posisi nya duduk.

"Tepat sekali! Aku akan mengusulkan perjanjian yang akan sulit untuk ditolak oleh Mike. Namun memiliki risiko yang sangat besar. Dan, ketika Mike melakukan kesalahan atas perjanjian nya itu, boom!! Aku akan membiarkan James mengakuisisi perusahaan Mike. Cukup mudah bukan?" Ujar Hinata seraya tersenyum cerah.

Suasana tetiba menjadi hening selama beberapa saat. Sampai akhirnya Deril kembali lah yang memulai percakapan di antara mereka lagi.

"Tapi, perjanjian jenis apa yang cukup menggiurkan buat Mike sampai-sampai dia rela mengambil risiko besar, Nat? Aku gak bisa mikirin sama sekali caranya?" Deril mengemukakan kekhawatiran nya.

"Ah. Simpel saja. Menurut mu, bagaimana jika Union Grup menginvest kan 300 M ke Mi-Star? Tapi dengan syarat, Mike meminjamkan dua artis dari agensi nya untuk menjadi brand ambassador bagi salah satu cabang perusahaan milik Union Grup?"

"Ku dengar, mereka sedang memproduksi parfum untuk kalangan atas. Dan diisukan kalau parfum ini akan sangat orisinil dan sulit untuk di-copy oleh perusahaan-perusahan lain? Bukan kah nanti mereka akan membutuhkan artis untuk iklan parfum tersebut?" Lanjut Hinata memaparkan rencana nya.

Namun Deril masih belum mengerti jalan pikiran wanita di depan nya itu.

"Oh, come on, Ril. Masa kamu belum ngerti juga sih sampai sini? Mestilah Mike bakal ajuin Tatiana untuk jadi brand ambassador produk parfum itu kan nantinya. Untuk cowo nya, bisa jadi Luke atau Martin,"

Hinata menyebut dua nama artis lelaki yang berada di bawah asuhan Mi-Star.

"Yeah.. ku pikir juga begitu. Terus?" Tanya Deril kembali.

"Nah. Aku hanya perlu membisiki James untuk menambahkan satu klausul penentu dalam perjanjian nya nanti. Bahwa artis yang menjadi Brand Ambassador parfum tersebut nantinya tak boleh terlibat dengan skandal jenis apapun. Sampai di sini, kau paham kan maksud ku, Ril?" Tanya Hinata sambil menyandarkan punggung nya ke kursi yang ia duduki.

Lama tercenung diam, Deril akhirnya kembali bersuara.

"Nat! Itu sungguh ide yang.. brilliant sekali!" Komentar Deril dnegan kedua mata yang berbinar-binar.

"Iya, kan? Melihat jejak rekam Tatiana, aku yakin kita bisa menemukan bukti skandal nya dengan Mike, atau mungkin juga dengan lelaki lain. Setelah itu, biarkan saja Media yang bergerak. Kita hanya tinggal duduk manis dan melihat Mi-Starvdi akuisisi oleh Union grup. Bukan kah itu akan sangat menarik, Ril?" Tanya Hinata sambil tersenyum puas.

"Yah! Ya Tuhan, Nat.. aku tak tahu, ternyata kau cukup licik juga ya!" Puji Deril yang langsung mendapatkan pelototan dari Hinata.

"Hahaha! Maksud ku, dengan begini, kau tak menghancurkan Mi-Star sih sebenarnya ya.. kau hanya membuat Mike terjebak dalam permainannya sendiri. Lalu diam-diam membuat nya menyerahkan semua harta nya ke James. Begitu bukan rencana mu itu?" Deril menyimpulkan dengan piawai.

Hinata memberi pemuda itu senyuman tipis.

"Nah.. karena itulah, aku emmbutuhkan bantuan mu, Ril. Kau lah yang paling berperan dalam perancangan perjanjian ini. Buat Mike menandatangani perjanjian itu nanti nya. Agar lelaki itu tahu, bagaimana rasanya ditikung oleh orang-orang terdekat nya!" Rutuk Hinata pada sosok Mike dalam pikiran nya.

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!