Affair di Lantai Atas

Di meja makan, Mama Lani kembali menunjukkan drama nya bersama Tatiana. Wanita paruh baya tersebut menyendok kan nasi dan juga lauk ke piring Tatiana. Sementara ia tak menawari Hinata barang satu menu pun dari sekian banyak nya menu yang terhidang di atas meja.

Hinata tertegun. Ia ingat, sejak dulu Tatiana memang sudah sering ikut makan bersama dengan ia, Mike dan juga mertua nya. Dan Mama Lani kuga sering memberikan pelayanan istimewa kepada ex sahabat nya itu.

Dulu, Hinata tak ambil pusing soal itu. Pikir nya mungkin Mama Lani memang menganggap Tatiana sudah seperti putri nya sendiri. Dan Hinata membiarkan nya, karena ia pun kasihan dengan Tatiana yang sudah menjadi yatim piatu sejak lulus SMA.

Hinata memang merasa sedikit iri, namun itu tak lantas membuat nya menjadi dengki terhadap Tatiana.

Tapi, melihat interaksi Mama Lani dan juga Tatiana saat ini, Hinata baru menyadari kalau ternyata sejak dulu Mama Lani mungkin sudah berharap kalau Tatiana lah yang menjadi istri sebenar nya Mike.

'Kalian berdua sama jahat nya dengan Mike! Awas saja, aku tak akan membuat acara makan malam ini berakhir nyaman bagi kalian!' ancam Hinata dalam hati.

Hinata tiba-tiba saja berkomentar.

"Mama.. kenapa Mama hanya menyendok kan nasi dan lauk ke piring Tiana? Kenapa ke piring Mike dan aku enggak? Itu nama nya pilih kasih, Ma! Bagaimana kalau Mike menganggap kalau sebenarnya anak Mama tuh Tiana, bukan dirinya?" Komentar Hinata ceplas-ceplos.

Seketika, gerakan Mama Lani pun menjadi kaku.

"Apa yang kau bicarakan, Hina! Mike jelas adalah putra Mama! Jangan bicara yang aneh-aneh lah!" Omel Mama Lani.

Masih sambil menyuapkan sup ayam ke dalam mulut nya, Hinata kembali membalas ucapan mertua nya itu.

"Serius? Tapi Ma, kenapa Hinata jadi ngerasa kasihan ya ke Mike. Anak kandung kalah sama orang asing. Menantu asli berasa jadi.."

Hinata sengaja menggantung ucapan nya. Dan Nike pun langsung memotong ucapan nya.

"Nat. Sudah lah.. bukan kah biasanya juga Mama begitu? Kenapa sekarang kau ambil pusing, Sayang? Aku saja tak ambil pusing kok.." tegur Mike dengan suara pelan.

"Tapi Mike. Tidakkah menurut mu sikap Mama itu kelewatan? Maaf ya Ma.. maksud Nat, sikap Mama ke Tatiana itu jelas kelewat normal. Hinata jadi mikir, jangan-jangan Tiana itu sebenar nya.."

Lagi-lagi Hinata sengaja menggantung kalimat nya.

Seketika itu pula wajah ketiga orang lain di meja makan itu menjadi tegang. Mereka sudah takut kalau-kalau Hinata bisa langsung menebak benar rahasia yang masih mereka simpan rapat hingga saat ini.

"..Jangan-jangan Tatiana itu.. anak Mama yang ketinggalan di rumah sakit sewaktu bayi?!" Tebak Hinata sengaja dibuat salah.

Seketika itu juga kelegaan menyapu wajah Mike, Mama Lani dan juga Tatiana.

"Heh heh heh! Sayang! Kau sungguh mengejutkan ku! Tebakan mu itu sungguh gak masuk di akal! Memang nya, kau melihat ada kemiripan di antara wajah Mama dan juga Tatiana apa?" Ujar Mike berkomentar.

Dengan santai nya Hinata menggelengkan kepala.

"Enggak sih. Tapi habisnya, Mama pilih kasih gitu. Ah.. perut ku sudah kenyang. Aku mau jalan-jalan bentar deh ya di balkon. Mau nurunin lemak di perut nih," pamit Hinata yang langsung berdiri dan meninggalkan ruang makan.

Mike, Tatiana dan juga Mama Lani mengikuti sosok Hinata yang berlalu pergi dari ruangan itu. Dan setelah Sosok nya tak lagi terlihat, Mama Lani tiba-tiba saja berkomentar.

"Mike, ada apa sebenar nya dengan istri mu itu akhir-akhir ini. Mama lihat, dia takmpak berubah. Apa kau yakin Hina tak tahu kalau kalian sebenarnya sudah.."

"Ma! Berhati-hati lah! Jangan bicarakan soal itu sekarang. Bagaimana kalau ada telinga yang tak sepatut nya mendengar malah ikut mendengarkan?" Tegur Mike dengan kalimat ambigu.

"Oh. Baik lah.. hahh! Jantung Mama rasanya mau copot tadi! Berani benar istri mu itu membalas ucapan Mama dan mengatakan kalau Mama kelewatan! Memang benar menantu durhaka si Hina itu!" Dumel Mama Lani blak-blakan.

Mike dan Tatiana saling melempar pandang. Dengan bahasa isyarat, kedua nya lalu berpamitan di waktu yang hampir bersamaan kepada Mama Lani.

"Ma, Tiana pamit ke kamar kecil dulu ya.." pamit Tiana.

"Mike juga, Ma!" Imbuh Mike segera.

Mama Lani mengerti dengan aksi putra serta menantu ke dua nya itu yang ingin berbicara berdua.

"Oh ya sudah lah! Kalian pergi saja! Nikmati waktu kalian berdua dengan santai. Soal si Hina, biar Mama yang akan menahan nya selama beberapa waktu," ujar Mama Lani yang begitu pengertian.

Tatiana langsung menunjukkan gelagat malu-malu. Sementara Mike hanya pura-pura terbatuk kecil.

"Kalau begitu, kami ke lantai atas dulu ya, Ma.." pamit Mike mengakui keinginan terdalam nya untuk bicara berdua dengan Tatiana.

"Pergilah!" Usir Mama Lani yang kini menutup acara makan nya dengan beberapa teguk air putih.

***

Di kamar lama Mike di lantai dua..

"Kenapa kamu bisa ada di sini, Sayang? Aku sangat terkejut tadi melihat mu! Bagaimana kalau Hinata semakin curiga dengan hubungan kita? Bukan kah katamu kau masih ingin merahasiakan hubungan ini dari nya?" Tanya Mike segera setelah mereka masuk ke dalam kamar lama nya.

Tatiana melayangkan pandangan nya ke sekitar kamar Mike sambil menjawab pertanyaan Mike tadi.

"Mama mu yang mengundang ku, Mike. Ku pikir ia hanya mengundang ku saja malam ini. Jadi, bukan salah ku juga kan?" Protes Tatiana tak terima disalahkan oleh suami sirri nya itu.

Mike lalu memeluk tubuh Tatiana dari belakang. Dan melayangkan kecu pan-kecu pan kecil di leher nya yang putih dan jenjang.

"Ooh.. begitu rupa nya. Hmm.. kalau begitu, aku akan menegur Mama untuk tak melakukan ini lagi lain kali," komentar Mike kemudian.

"Kenapa begitu? Kamu gak suka kalau aku mengunjungi Mama mu, Mike?" Tanya Tatiana seraya mengerucutkan bibir.

"Bukan begitu, Cinta.. tapi, ini sangat berisiko. Aku tak suka bertindak gegabah. Dan sikap Mama ini terbilang tindakan yang gegabah. Aku tak mau Hinata benar-benar mengetahui hubungan kita di saat-saat seperti ini. Karena aku belum sepenuh nya menguasai semua aset milik nya," ungkap Mike dengan jujur.

"Bukan nya kata mu, Nat sudah menitipkan semua aset nya ke kamu, Mike? Apartemen itu juga sudah kamu alihkan jadi nama ku kan? Hinata belum menyadari nya kan?" Tanya Tatiana beruntun.

"Memang wanita itu belum mengetahui nya. Tapi, ya kita jangan mengundang nya untuk curiga juga ke kita kan, Cinta.. aku baru berhasil mengalihkan nama apartemen itu saja menjadi milik mu. Sementara aset nya yang lain belum bisa ku alihkan, karena adanya beberapa hal yang harus ku tangani dulu. Jadi, kau bersabarlah dulu ya, Cinta.. jika semuanya sudah selesai, aku akan meninggalkan Hinata dan mengakui mu sebagai istri ku.." janji Mike terdengar bersungguh-sungguh.

"Hh.. baik lah kalau menurut mu baik nya begitu," sahut Tatiana mengalah.

Pasangan tersebut lalu melanjutkan perbincangan mereka di atas kasur.

"Mike, apa yang kau lakukan? Hinata ada di lantai bawah!" Tegur Tatiana saat Mike mulai menyingkapkan gaun nya ke atas.

"Dia di lantai bawah kan? Sementara kita ada di atas sini? Ayo lah Cinta.. kita lakukan sekali saja ya? Bukan kah menurut mu ini terasa menantang? Hmm?" Goda Mike seraya mengusap-usap lengan atas istri nya itu.

"Hhh.. baik lah. Tapi, cepat ya!" Pinta Tatiana.

Dan kedua muda mudi itu pun akhirnya tak lagi berkata-kata. Keduanya bergumul di atas kasur yang tak meninggalkan derit suara, meski keduanya beraktifitas intens di atas tempat tidur tersebut.

***

Terpopuler

Comments

FLA

FLA

buruan bergerak Nat, gedek sumpah

2023-02-17

1

Nadrah Nandar

Nadrah Nandar

Thor cepat dong ketahuan jengkel aku laki laki kere numpang hidup sok poligami lagi ini juga sahabat jalang dan mertua laknat tunggu saja karma mu bertiga tunggu kamu akan kere jadi gelandangan

2023-02-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!