Mendekati waktu dzuhur, Hinata menelpon Tatiana.
"Halo.. Nat? Ada apa?" Sapa Tatiana dari seberang telepon.
"Mike nemuin sebelah anting. Kamu kehilangan anting gak, Ti?" Tanya Hinata langsung.
"Oh.. iya. Mm. Sebentar ya, Nat. Aku lagi di studio nih," ucap Tatiana terburu-buru.
"Eh, maaf deh kalau gitu, ku tutup aja ya tel.."
"Tapi anting nya benar punya ku sih, Nat!" Seru Tatiana masih terburu-buru.
"Mmm. Mungkin semalam gak sengaja jatuh pas aku di toilet.." imbuh Tatiana lagi.
"O..begitu.. ya sudah. Kita ketemu kapan nih? Lunch bareng gimana?" Tawar Hinata.
"Duh. Maaf ya, Nat. Siang ini aku mau lunch sama bos Besar. Ada projek pemotretan besar buat bulan depan nanti," tolak Tatiana secara halus.
"O..begitu. ya sudah. Tapi anting nya.." ujar Hinata kebingungan.
"Titipin aja deh ke Mark. Besok mungkin aku ke kantor nya untuk teken kontrak projek baru. Gak apa-apa kan, Nat?" Tanya Tatiana...
"Iya.. gak apa-apa. Kamu kan jadi top model tahun ini. Pastilah sibuk banget ya?" Ujar Hinata mencoba tuk mengerti.
"Yah.. gitu deh. Eh, udah dulu ya! Aku mau lunch dulu nih sama Bos besar!" Pamit Tatiana terburu-buru lagi.
"Oke. Sukses ya, Tii..kita meet up soon ya!" Ujar Hinata merangkai rencana tuk bertemu.
"Oke. Atur aja deh, Nat! Bye!"
"Bye, Tian.."
Klik.
Sambungan telepon pun terputus.
Lama Hinata memandangi layar ponsel nya. Sejujurnya ia sungguh merindukan sahabat karib nya itu, Tatiana. Terakhir kali mereka bertemu hampir satu hulan yang lalu.
Sejak Tatiana mendapat gelar The Most Awsome model tahun ini, sahabat nya itu jadi makin sibuk sehingga mereka jadi jarang bisa tuk bertemu, atau sekedar makan siang bersama.
"Hh.. aku harus bisa mengerti Tatiana. Lagi pula dulu saat aku menjadi top model pun aku hampir selalu tidur di dalam mobil. Tak sempat pulang untuk beristirahat, karena jadwal pemotretan dan syuting yang begitu padat. Jadi Tatiana pun pasti sekarang sangat kelelahan untuk ku ajak keluar.." gumam Hinata bermonolog.
"Oh! Aku bel Mike saja deh!" Seru Hinata tiba-tiba.
Tak lama kemudian, Hinata men dial nomor telepon suami nya, Mike. Butuh beberapa kali dering sebelum akhirnya telepon Hinata diangkat oleh Mike.
"Mike..?"
"Hmm..?ahh.. "
Hinata mengerutkan kening. Karena suara Mike sedikit terdengar aneh. Mirip seperti suara erangan saat mereka sedang bermain di atas ranjang..
Deg. Deg.
Hinata menggelengkan kepala nya kencang-kencang.
'Apa yang ku pikirkan! Kenapa pikiran ku bisa mikir mesum begitu sih? Pasti lah karena sudah lama kami tak melakukan itu, jadi aku membayangkan yang aneh-aneh hanya dengan mendengar suara Mike saja! Ya. Pastilah seperti itu!' tegur Hinata pada dirinya sendiri.
"Ehem! Nat? Kamu di sana?" Hinata tersadar dari lamunan nya saat ia mendengar suara Mike memanggil dari seberang telepon.
"I..iya, Mike. Kita lunch bareng yuk?kamu lagi sibuk gk?" Tanya Hinata tiba-tiba.
"Yah.. aku baru mau keluar nih. Lunch sama klien ku," tolak Mike beralasan.
Seketika balon harapan di benak Hinata mengempis. Lagi-lagi ia dibuat kecewa oleh orang terdekat nya. Tadi Tatiana menolak ajakan nya. Dan sekarang, Mike pun...
"Kamu mau lunch di mana memang nya?" Tanya Hinata sambil lalu.
"Di Noya... Eh bukan-bukan! Di restoran bintang lima lain nya ding!" Imbuh Mike terburu-buru.
'Huh? Aku tadi seperti mendengar suara orang lain di telpon,' gumam Hinata dalam hati.
"Mike, sekarang kamu lagi sama orang lain kah?" Tanya Hinata tiba-tiba.
"E..enggak! Naksud ku, i..iya, Nat! Aku lagi sama... Eee.. Deril! Ya. Sama Deril. Nat, udah dulu ya. Mau berangkat nih ke resto..bye, Sayang.. mmuach!"
Klik.
Dan sambingan telepon pun terputus.
Hinata kembali tercenung memandang ponsel nya lama. Bahkan hingga layar nya menggelap secara otomatis, Hinata masih juga menatap ponsel nya dengan pandangan bingung.
"Sama Deril..? Bukan nya tadi pagi Mike bilang dia nugasin Deril ke luar kota ya? Apa aku salah mengingat obrolan kami tadi pagi ya?" Gumam Hinata bermonolog.
Setelah nya Hinata mencoba membuka aplikasi chat. Lalu ia melihat status medsos dari Deril, asisten pribadi nya Mike itu. Hinata ingat, ia sepertinya melihat kalau Deril meng-update status nya sekitar satu jam yang lalu.
Dan, apa yang dilihat nya, sungguh membuat Hinata tercenung dan gelisah seketika.
Deril meng-upload sebuah foto di mana ia sedang berada di sebuah kafe di luar kota. Di bawah foto tersebut Deril memberikan keterangan, 'Istirahat bentar lah, sebelum lanjut kerja lagi,'.
Tanpa sadar, Hinata langsung saja mengetikkan sebuah pesan ke nomor Deril. Bagaimana Hinata bisa memiliki jomor Deril? Karena ia sudah cukup akrab dengan asisten suami nya itu. Apalagi Deril adalah yang paling berjasa dalam terwujudnya pernikahan Mike dan juga Hinata dulu.
Hinata lalu mengirim pesan sebagai berikut,
Hinata: Ril, kamu sekarang masih di luar kota?
Tak lama kemudian, pesan nya dibalas Deril.
Deril: iya. nat. Kenaoa? Jangan minta oleh-oleh ya. Kan kemarin kamu udah dapat hadiah anting kan dari Mike? Lumayan mahal lho itu anting nya.. M M an harga nya..
Hinata mengerutkan kening. Bingung dengan pernyataan Deril itu.
Hinata: anting apaan sih, Ril? Mike gak ngasih aku anting apapun deh. Kamu ngaco..
Deril: ehh, serius? Tapi kemarin dia bilang mau beli anting buat kamu. Apa jangan-jangan dia belum sempat kasih kali.. akhir-akhir ini memang lagi banyak kerjaan sih di kantor.
Hinata: gak ada, Ril. Mana ada sih Mike kelupaan. Kamu kan tahu kalau dia tuh perfeksionis banget. Dalam kamus nya, gak pernah ada itu istilah kelupaan!
Deril: aku serius, Nat. Nih ku kirimin foto nya deh ya. Untung kemarin aku sempat foto anting nya. Lha wong aku lihat sendiri dia ngegesek black card nya buat beli anting itu!
Hinata lalu melihat sebuah foto sepasang anting yang baru saja dikirim oleh Deril. Dan ia sungguh terkejut. Itu adalah anting yang sama seperti yang sedang berada di laci meja hias nya saat ini.
Anting Tatiana yang tertinggal dan katanya ditemukan oleh Mike!
Deg. Deg.
Deg. Deg.
Hinata pun langsung merasa gelisah dibuat nya. Ia tak lagi membalas pesan Mike sementara benak nya sibuk merangkai segala keganjilan sikap Mike beberapa pekan terakhir.
Betapa jarang nya Mike pulang cepat. Betapa sering nya Mike menginap di kantor. Betapa dingin nya sikap Mike akhir-akhir ini. Hingga Hinata merasa sedikit terabaikan dari perhatian suami nya itu.
Deg. deg.
Deg. Deg.
"Tatiana bilang kalau ini adalah anting nya. Tapi kata Deril, anting itu dibeli oleh Mike untuk ku. Mike sendiri mengatakan tak tahu milik siapa anting itu. Sebenar nya, siapa yang berbohong sih di sini?" Gumam Hinata sambil menatap kosong dinding kamar nya.
Merasa tak bisa berdiam diri saja, Hinata pun memutuskan untuk menanyakan nya langsung kepada Mike.
"Aku harus bertemu dengan Mike sekarang juga! Kira-kira, di mana ya dia lunch sekarang? Di Noya? Ah.. bukan. Tadi kata Mike dia bukan makan di Noya. Tapi lalu di mana?" Imbuh Hinata bergumam sendiri.
Setelah lama berpikir, Hinata pun terpikirkan satu tempat. Tanpa membuang waktu, ia mengambil kunci mobil dan juga dompet nya. Kemudian berangkat menuju tempat tersebut.
Ke Noya. Adalah tujuan Hinata saat ini. Entah kenapa firasat nya mengatakan kalau Mike pasti berada di restoran favorit nya itu saat ini.
Dan.. benar saja. Setelah hampir dua puluh menit berkendara, Hinata memang mendapati sosok Mike sedang lunch di restoran seafood tersebut.
Suami nya itu tidak sendirian di sana. Karena di hadapan nya, tampak seseorang yang juga sedang asik tertawa bersama Mike di sana. Hinata menyaksikan betapa sering nya Mike mengecup tangan sosok yang sangat dikenal nya tersebut dengan mesra.
Sosok tersebut adalah Tatiana, sahabat nya sendiri!
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Rini Antika
aku jd curiga kalau si Mike selingkuh sama si Tatiana
2023-02-15
1
Rini Antika
kenaoa harusnya kenapa kali ya? ✌️
2023-02-15
1
Rini Antika
sambingan apa sambungan Kak Mel? ✌️siapa tau mau dibetulin 🤭
2023-02-15
1