Cecil tidak menyukainya

Aku sungguh tidak bisa menerima semua ini begitu saja, meski pun aku harus mengalah atas semua yang aku miliki di dunia ini kepada Cecil, aku tetap tidak akan pernah memberikan pria malaikat penolongku ke padanya dengan mudah, saat pria itu hendak pergi aku mengikutinya diam-diam.

Dan menahan dia saat hendak masuk ke dalam mobil.

"Tunggu!" Teriakku segera menghampiri dia.

Untungnya pria itu mau menungguku dia berdiri di samping mobilnya bersama dengan sekretaris dia yang berdiri hendak membukakan pintu mobil untuknya.

"Hah....hah...hah...." Suara nafasku yang menderu karena berlari dengan sekuat tenaga sebelumnya,

"Kau...kau sudah salah mengira Cecil gadis yang kau selamatkan....aku....akulah gadis itu, aku Vivian apa kau tidak mengingat namaku sama sekali?, Kau sudah bisa melihat sekarang, tapi kenapa kau lebih buta dari sebelumnya!" Ucapku tidak sengaja keceplosan saking merasa kesalnya,

"Siapa kau berani mengatai tuan muda Lukas seperti itu, dia tidak pernah buta dia bisa melihat dengan jelas!" Bentak sekretaris nya sambil mendorong tubuhku.

Tidak sampai di situ Luka juga berjongkok di hadapanku yang saat itu aku jatuh tersungkur ke tanah karena sekretarisnya sendiri, dia juga menahan sekretarisnya disaat dia hendak melakukan yang lebih parah lagi kepadaku.

"Kau....siapa kau sebenarnya? Kenapa kau mengetahui jika aku pernah buta?" Tanya dia begitu saja.

Aku baru hendak menjawab pertanyaannya itu namun bi Ida melambaikan tangannya dari kejauhan padaku dan wajahnya terlihat panik, sehingga aku tidak bisa menjawab pertanyaan pria itu, aku langsung bangkit dan berlari kembali ke rumah tanpa mengatakan sepatah kata apapun lagi kepadanya.

"Tuan...mari kita pergi sepertinya dia hanya pelayan nona Cecil dan mungkin dia hanya salah satu wanita yang mengejarmu, jangan terlalu di pikirkan" ucap sekretarisnya tersebut.

Lukas pun pergi dari kediaman itu namun pikirannya masih tertuju dengan gadis yang menyebut namanya Vivian, entah kenapa dia merasa nama itu seperti tidak asing dan begitu familiar dalam otaknya, andai saja saat operasi mata dahulu dia tidak mengalami koma, mungkin dia tidak akan melupakan sebagian kenangannya saat kecil.

Tapi setelah penelusuran yang dia cari, dan dia mengadakan pengumuman sebelumnya dia mengetahui dengan jelas bahwa putri dari keluarga Wheeler lagi yang merupakan gadis yang sudah dia cari selama ini, tapi saat dia menemuinya tadi dia merasa sangat asing pada Cecil meskipun semua data tertuju padanya, mulai dari usia dan ciri-ciri dari rambutnya pun sama.

Yang Lukas paling ingat adalah gadis yang dia tolong tidak bisa berenang dan rambutnya berwarna hitam, dia berusia lima tahun saat itu dan sangat menyukai bunga, dia lemah lembut dan pandai, semua itu sama persis dengan Cecil bahkan ketika dia mencari tahu dengan detail yang cukup lengkap tetap semua petunjuk mengarah pada Cecil dan nyonya Sava juga mengatakan semuanya dengan benar sesuai dengan ciri-ciri yang diketahui olehnya.

"Aku tidak mungkin salah, Cecil ini adalah gadis yang aku cari-cari, dia gadis yang menyimpan tongkat milikku" gumam Lukas masih yakin dengan ingatannya.

Sedang disisi lain aku yang masuk kembali ke dalam rumah dan menemui bi Ida rupanya. Cecil dan ibu Sava memanggilku dia meminta aku untuk segera membuatkan kue kesukaan Cecil sebagai perayaan kecil karena mereka sangat senang mendapatkan kabar sebaik ini.

Namun disini lain aku lihat Cecil tidak se semangat kelihatannya, aku merasa Cecil hanya terlihat senang dan antusias ketika di hadapan ibunya saja, sehingga aku merasa sedikit cemas dengannya, saat aku tengah memanggang kue, Cecil bahkan menghampiriku dan dia tiba-tiba saja mengatakan semua hal yang dia rasakan saat itu.

Padahal aku tidak bertanya apapun kepadanya dan hanya fokus membuat kue untuk dirinya.

"Hhhaaaa... Aku sangat kesal hari ini, bagaimana bisa ibu mau menyetujui aku untuk menikah dengan pria seperti tuan Lukas, dia itu sangat dingin dan berwajah datar, banyak juga rumor yang mengatakan bahwa dia itu tidak menyukai wanita, kenapa ibu mau mengorbankan aku untuk pria seperti dia, kenapa tidak kau saja yang menikahinya Vivian" ucap Cecil membuatku sedikit kaget.

Aku pikir dia benar-benar merasa senang karena bisa bersama dengan tuan Lukas, namun ternyata dia juga menolak hal itu dan aku sungguh merasa sangat senang, berarti ini tidak akan menjadi hal sulit untuk aku mengejar tuan Lukas dan berusaha mengingatkan dia tentang diriku yang sebenarnya.

"Heh....Vivian kenapa kau senyum seperti itu, apa kau senang karena aku menderita hah?" Bentak Cecil padaku,

"Tidak Cecil bukan begitu, tapi menurutku memang tuan Lukas itu tidak cocok denganmu" balasku mendukungnya.

Tentu saja aku mendukung Cecil kali ini karena aku ingin tuan Lukas menjadi milikku dan memang seharusnya juga seperti itu.

"Hah...tentu saja aku lebih menyukai pria seperti Kaylo dia sangat baik dan perhatian kepadaku, meskipun dia datar dan kejam pada wanita lain tapi aku tahu dia perhatian, baik dan lembut kepadaku" tambah Cecil mengungkapkan perasaannya lagi padaku,

Aku baru tahu saat itu jika ternyata sudah ada pria lain yang Cecil sukai, pantas saja dia menolak tuan Lukas, saat itu aku juga hanya bisa menanggapi ucapannya dengan anggukan saja sebab aku juga takut ketika hendak mengutarakan suara.

"Vivian kau sedari tadi terus saja mengangguk begitu, apa kau tidak punya ide sama sekali hah! aku ingin mendapatkan hati Kaylo, dia hanya menganggap aku sahabatnya dan itu membuatku jengkel" ucap Cecil kepadaku,

"Cecil apa kau sungguh ingin pendapat dariku?" Tanyaku dahulu.

Dia menatapku dengan tajam dan menepuk tanganku cukup keras.

"Heh, apa aku harus bicara berkali-kali padamu baru kau akan mengerti, dasar bodoh! Aaahhh...untuk apa juga aku bicara dan meminta pendapat dari orang sepertimu, buang-buang waktu saja" tambah Cecil sambil bergegas pergi dari dapur.

Aku segera mengejar dia dan menahan tangannya dengan kuat, aku harus menyatukan Cecil dengan Kaylo agar dia tidak mengambil tuan Lukas dariku, sehingga aku akan memberikan ide ku padanya.

"Tunggu Cecil, aku punya ide yang bagus agar kau bisa mendapatkan hati Kaylo" ucapku kepadanya.

Dia terlihat mengerutkan keningnya dan menghempaskan tangan dia yang aku pegang.

"CK....ayo katakan jangan menyia-nyiakan waktu berhargaku!" Ucapnya masih dengan nada yang sangat sombong dan penuh gengsi,

"Begini, bagaimana jika kau membawakan makanan untuk Kaylo, kamu harus menyenangkan dia dan memberikan perhatian lebih padanya baru dia akan tersentuh dengan ketulusanmu" ucapku memberikan ide kepadanya.

Cecil terlihat berpikir keras hingga dia kembali mengeluh dan malah memakai aku lagi dan lagi.

"Aihhh....apa kau lupa hah, memangnya aku ini bisa memasak sepertimu! Sudahlah kau ini memang bodoh!" Balasnya malah memakai aku,

"Cecil aku bisa membantumu, aku bisa mengajarimu memasak dan untuk sementara aku bisa membuatkan masakannya untuk kau berikan pada Kaylo, aku yakin dia akan menyukainya" ucapku kepada Cecil hingga membuat dia langsung menghentikan langkahnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!