Daddy William, Mommy Chaterine dan Charli

"Target para penjahat adalah kita berempat Aku, Edmund, Adara dan Katty." Ucap Edwind.

"Apa? Kenapa menargetkan kalian berempat?" Tanya Daddy Edward dengan wajah terkejut begitu pula dengan Mommy Alona, Edmund dan Adara.

"Isi pesannya hanya itu saja Dad." Jawab Edwind.

"Apa kalian bertiga pernah melakukan sesuatu ke teman kalian? Dulu atau sekarang?" Tanya Daddy Edward sambil menatap ke tiga anak kembarnya secara bergantian.

"Selama kami sekolah tidak pernah mengusik mereka terlebih kami bertiga selalu bermain bersama." Ucap Edwind.

"Apa yang dikatakan kak Edwind benar, kami bertiga selalu bermain dan mengerjakan kerja kelompok selalu bertiga karena kami sekolah dan di kelas yang sama." Sambung Edmund.

"Betul kata Kak Edwind dan Edmund." Sambung Adara.

"Tapi kenapa menargetkan kalian? Tunggu apa kamu mengenal Katty? Soalnya Katty juga dijadikan target." Ucap Daddy Edward.

"Kami tidak begitu mengenal Katty, kami baru mengenal Katty ketika di acara reuni." Ucap Edwind dan Edmund bersamaan.

"Kak Katty beda kelas dengan kita makanya kami baru mengenalnya di acara reuni." Sambung Adara.

Ting

Ketika Daddy Edward ingin mengatakan sesuatu tiba-tiba terdengar suara bunyi pesan masuk dari ponsel milik Edwind. Edwind membuka pesan tersebut untuk melihat siapa yang mengirim pesan.

"Apa dari pria itu lagi?" Tanya Daddy Edward.

"Iya Dad." Jawab Edwind.

"Coba di baca pesannya." Pinta Daddy Edward.

"Sebenarnya mereka dendam sama Daddy kalian karena itulah menargetkan kalian bertiga. Tanyalah pada Daddy kalian, apakah mengenal Tuan Vicky Lu Kentut karena Tuan Vicky Lu Kentut sangat dendam dengan Daddy kalian dan ingin mencelakai ke tiga anak kembarnya."

Ting

Ting

Edwind kembali menerima dua pesan kemudian membuka pesan tersebut dan membacanya.

"Aku kirimkan foto Vicky Lu Kentut, kalian tangkaplah pria itu karena aku hanya menangkap penjahat yang menyerang adik kesayanganku."

'Oh ya satu lagi adikku masih di ruang UGD jadi berdoalah semoga adik kesayanganku baik-baik saja karena kalau tidak, kamu akan menemani adikku di alam lain.' Sambung Edwind dalam hati.

Edwind sengaja tidak membaca pesan selanjutnya di depan keluarganya melainkan dalam hati karena Edwind tidak ingin keluarganya tahu isi pesan tersebut. Hal itu dilakukan karena dirinya sangat bersalah terhadap Katty dan dirinya bersedia di bu nuh oleh Kakaknya tanpa melakukan perlawanan sedikitpun.

'Ternyata aku salah, pria itu Kakaknya Katty. Semoga saja Katty baik-baik saja.' Ucap Edwind dalam hati.

"Vicky Lu Kentut." Ucap Daddy Edward berusaha mengingat nama tersebut.

"Ini Dad, fotonya." Ucap Edwind sambil memperlihatkan ponselnya namun sebelumnya pesan yang tadi sengaja di hapus oleh Edwind.

Daddy Edward mengambil ponsel milik Edwind untuk melihat foto Vicky Lu Kentut.

"Daddy mengenalnya?" Tanya Mommy Alona.

"Sebenarnya Vicky Lu Kentut musuh lama daddy karena itulah menargetkan ke anak - anak daddy," jawab daddy Edward setelah melihat foto tersebut.

"Apa??" tanya mereka serempak dengan wajah tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.

"Maaf, " jawab daddy Edward dengan suara mulai berat.

"Maaf kenapa dad?" tanya mommy Alona, Edwind, Edmund dan Adara bersamaan dengan wajah bingung karena Daddy Edward meminta maaf.

"Maaf gara - gara daddy, kalian bertiga di incar oleh para musuh daddy. Apa kalian menyesal memiliki daddy yang banyak musuhnya? Kalau iya daddy akan pergi dari kehidupan kalian," ucap daddy Edward dengan suara tercekat.

"Daddy, jika daddy melakukan itu berarti daddy tidak sayang sama mommy dan kalau anak - anak tidak menginginkan daddy maka mommy akan pergi sama daddy," ucap mommy Alona dengan nada tegas.

"Mommy sangat mencintai daddy dan mommy tidak perduli dengan nyawa mommy asalkan daddy selalu bersama Mommy," sambung Mommy Alona.

"Daddy, kami tidak mungkin menyesal karena bagi kami daddy dan mommy adalah segalanya bagi kami," ucap Edwind, Edmund dan Adara dengan nada tegas.

"Daddy, kami tidak mungkin menyesal karena bagi kami daddy sangat hebat dan selalu melindungi kami." sambung Edwind.

"Kami sangat sayang mommy dan daddy jadi jangan pernah ada pikiran untuk pergi meninggalkan kami," sambung Edmund.

"Kalau daddy pergi maka kami membenci daddy." sambung Adara.

Daddy Edward menatap istrinya kemudian ke tiga anak kembarnya secara bergantian dengan wajah sendu dalam hatinya sangat terharu dengan ucapan istri dan anak - anak kembarnya.

Hal itu membuat mommy Alona, Edwind dan Edmund langsung berjalan ke arah daddy Edward kemudian memeluknya sedangkan Adara menggenggam tangan Daddy Edward.

Daddy Edward membalas pelukan mommy Alona, Edwind dan Edmund sedangkan Adara membalas genggaman putri bungsunya.

"Kami sangat sayang sama daddy, jadi kami minta jangan pernah mengatakan untuk meninggalkan kami," ucap mommy Alona dan tidak berapa air matanya keluar.

"Jangan pernah tinggalkan kami dad," ucap ke tiga anak kembarnya dengan serempak.

"Terima kasih daddy sangat bahagia mendengarnya dan daddy berjanji untuk melindungi kalian semuanya," ucap daddy Edward.

"Kami pun juga akan melindungi daddy dan mommy," ucap Edwind.

"Betul sekali," sambung ke dua adik kembarnya dengan serempak.

Daddy Edward melepaskan pelukannya begitu pula dengan yang lainnya kemudian daddy Edward berjalan ke arah Adara yang berbaring di ranjang sambil menatap sendu ke arah putrinya.

"Apakah masih ada yang sakit?" tanya daddy Edward.

"Kepalaku masih pusing dad," jawab Adara.

"Apa perlu Daddy memanggil dokter?" Tanya Daddy Edward.

"Tidak usah Dad, mungkin dengan tidur rasa pusingnya hilang," jawab Adara.

"Baiklah kalau begitu istirahatlah." Ucap Daddy Edward.

"Adara sangat haus Dad." Ucap Adara.

Daddy Edward mengambil gelas yang berisi air mineral dan sudah ada sedotannya kemudian diberikan ke Adara sambil mengangkat perlahan kepala Adara.

Adara meminum hingga menyisakan setengah gelas kemudian Daddy Edward meletakkan gelas tersebut ke meja dekat ranjang kemudian meletakkan perlahan kepala Adara.

"Maaf mom, dad, Edwind ingin keluar sebentar," ucap Edwind yang hatinya terasa sangat sakit dan bertambah bersalah terhadap Katty terlebih tadi dirinya menuduh Katty bersama kekasihnya padahal bersama Kakaknya.

"Aku temani, Kak." ucap Edmund.

"Tidak usah, Edwind ingin sendiri," ucap Edwind sambil mengecup punggung Mommy Alona dan Daddy Edward secara bergantian kemudian membalikkan badannya meninggalkan ruangan tersebut.

"Edmund, temani Kakakmu Edwind karena mommy sangat kuatir jika Edwind melakukan hal yang aneh - aneh!'' perintah Mommy Alona.

"Baik mom, Edmund pamit," ucap Edmund patuh sambil mengecup punggung Mommy Alona dan Daddy Edward secara bergantian kemudian pergi meninggalkan tempat tersebut.

"Edwind merasa sangat bersalah karena telah melukai Katty," ucap Daddy Edward sambil memeluk Mommy Alona dari arah samping.

"Benar sekali dad, Mommy sangat berharap agar Katty masih hidup dan mommy akan memintanya untuk menjadikan menantu mommy," ucap Mommy Alona sambil membalas pelukan suaminya dan menyandarkan kepalanya di dada bidang suaminya.

"Mommy, Adara lapar." Ucap Adara yang tidak bisa tidur.

"Mommy akan suapi." Ucap Mommy Alona.

Mommy Alona mengambil mangkok berisi bubur untuk menyuapi Adara sedangkan Daddy Edward menekan tombol agar ranjang di mana kepala Adara bersandar sedikit naik ke atas.

Mommy Alona mulai menyuapi Adara sedangkan Daddy Edward hanya berdiri di samping istrinya yang masih duduk di kursi dekat ranjang. Hingga lima menit kemudian Adara sudah makan bubur dan minum.

"Sekarang istirahat dan jangan banyak pikiran," ucap Mommy Alona sambil membenarkan selimutnya.

"Iya mom,' jawab Adara patuh.

Adara memejamkan matanya dan tidak berapa lama Adara tidur dengan pulasnya. Mommy Alona berdiri kemudian berjalan ke arah ranjang khusus untuk yang menunggu pasien dengan diikuti oleh Daddy Edward.

Daddy Edward dan Mommy Alona berbaring di ranjang untuk istirahat karena tubuh mereka sangat lelah karena habis melakukan perjalanan jauh menuju ke rumah sakit.

Walau naik pesawat tapi pesawat tersebut hanya bisa berhenti di bandara kemudian berlanjut menggunakan mobil dan jaraknya sekitar setengah jam di tambah mereka baru saja pulang dari luar negeri dan langsung datang ke sini tanpa istirahat sedikitpun.

****

"Bagaimana keadaannya dok?" tanya seorang wanita paruh baya dengan nada kuatir.

"Kondisi pasien semakin kritis kita berdoa saja semoga ada keajaiban," ucap dokter tersebut.

"Maaf Nyonya Besar, Tuan Besar dan Tuan Muda, saya ingin mengecek pasien lainnya," pamit dokter tersebut.

"Daddy, putri kita," ucap wanita paruh baya tersebut dengan wajah sangat sedih sambil memeluk suaminya dari arah samping.

"Kita berdoa saja mom," ucap suaminya sambil membalas pelukan istrinya.

"Charli sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Ibunya yang bernama Mommy Chaterine.

"Katty di dorong oleh seorang pria hingga terjatuh dari tangga." Jawab Charli.

'Maaf Mom, sebenarnya ada satu pria lagi yang melukai dan mendorong Katty tapi Charli sudah janji sama Katty untuk tidak menyentuhnya.' Sambung Charli dalam hati.

"Apa? Siapa pria itu? Apakah kamu sudah menangkapnya?" Tanya Mommy Chaterine.

"Rival bisnis Charli Mom dan mengenai pria itu sudah Charli tangkap." Jawab Charli.

"Bagus, kalau bisa siksa sampai dia meminta kematian." Ucap Mommy Chaterine sambil menahan amarahnya.

"Baik Mom." Jawab Charli dengan wajah sangat terkejut begitu pula dengan Daddy William.

'Selama ini Mommy selalu baik dan tidak pernah melukai orang lain namun kini Mommy sangat marah ketika Katty terluka.' sambung Charli dalam hati.

'Baru kali ini aku lihat sifat asli istriku ketika marah karena selama ini istriku tidak pernah marah.' Ucap Daddy William dalam hati.

"Sstttttt.. Sudah mom lebih baik saat ini kita fokus dengan putri kita, semoga ada keajaiban untuk putri kita," ucap Daddy William sambil memeluk istrinya dari arah samping.

"Benar kata daddy," ucap istrinya sambil berharap ada keajaiban begitu pula dengan Charli.

xxxxxxx

Rasa bersalah Edwind terhadap Katty, membuat Edwind mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi tanpa memperdulikan keselamatan dirinya membuat adik kembarnya yang bernama Edmund ikut menambah kecepatan mobilnya untuk menyusul Edwind tanpa memperdulikan suara klakson yang saling bersahutan.

"Katty!!!! Maafkan aku hiks .... hiks ... hiks ... Aku sangat menyesal telah melukaimu terlalu dalam," teriak Edwind sambil terisak.

Edwind menangis dan sangat menyesal karena telah melukai Katty baik perasaannya dan fisik hingga Katty masih berada di ruang UGD.

Wanita yang rela menjadikan tubuhnya sebagai tameng adik kembarnya padahal dirinya sudah menyakiti hatinya luar dan dalam.

Setelah puas menangis Edwind mulai mengurangi kecepatan karena dirinya ingin pergi ke danau untuk menenangkan dirinya. Sampai di danau Edwind berjalan ke arah danau kemudian merentangkan ke dua tangannya ke atas.

"Katty!!! Maafkan aku!!! Aku mohon berikan aku kesempatan ke dua!!!" teriak Edwind.

Bruk

Selesai berteriak Edwind berlutut sambil memukul dadanya untuk mengurangi rasa sesak di hatinya setelah agak berkurang Edwind menatap ke arah danau namun pikirannya menerawang jauh.

Hening

Hening

"Aku akan menghubungi Kakaknya Katty untuk menanyakan di mana Katty di rawat," ucap Edwind setelah dirinya lama terdiam.

Edwind mengambil ponselnya di saku jasnya kemudian menghubungi Kakaknya Katty yang bernama Charli namun ponselnya tidak aktif membuat Edwind mencoba hingga empat kali tetap tidak aktif.

"Bukankah Kakaknya tadi kirim pesan pakai nomer ini? Tapi kenapa tidak aktif?" Tanya Edwind sambil mencoba kembali namun gagal.

Edwind yang tidak bisa menghubungi Kakaknya Katty membuat Edwind menyimpan kembali ponselnya di saku jasnya bersamaan terdengar langkah kaki menghampiri Edwind dan Edwind bisa menebak siapa yang datang.

"Sudah puas teriaknya?" tanya Edmund sambil duduk di samping kanan Edwind.

"Kak Edwind, aku tahu perasaan kak Edwind karena aku juga merasa bersalah karena telah menuduh wanita sebaik Kak Katty." sambung Edmund yang merubah nama panggilan dari nama sekarang di tambah dengan sebutan Kak.

Selesai berbicara Edmund melempar batu ke dalam danau karena dirinya tidak tahu apa kalimat yang tepat untuk menghibur Kakak kembarnya.

"Oh ya aku baru ingat, bukankah Kakaknya Kak Katty kirim pesan? Kenapa Kakak tidak hubungi Kakaknya?" Tanya Edmund setelah beberapa saat mereka berdua terdiam.

"Sudah Kakak coba tapi tidak aktif." Jawab Edwind.

"Kok aneh ya?" Tanya Edmund.

Edwind hanya mengangkat ke dua bahunya seakan-akan mengatakan dirinya juga bingung dan merasa aneh kenapa Charli tidak bisa dihubungi.

"Seandainya aku diberikan kesempatan ke dua aku akan berlutut dan mencium ke dua kakinya untuk meminta maaf atas semua kesalahan dan kata - kata yang sangat menyakitkan," ucap Edwind sambil ikut melempar batu ke danau.

"Kak Edwind, sekarang kita kembali ke rumah sakit, yuk." Ajak Edmund.

"Ok." jawab Edwind singkat.

"Sebelum pulang, Aku akan hubungi anak buahku untuk membawa mobilku karena aku naik mobil Kakak sekaligus mengendarai mobil." Ucap Edmund yang tidak ingin kakak kembarnya mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi.

Edwind hanya menganggukkan kepalanya sedangkan Edmund menghubungi anak buahnya untuk datang setelah selesai mereka menunggu anak buah Edmund.

Sambil menunggu anak buahnya, Edwind dan Edmund mengobrol tentang bisnis hal itu dilakukan agar Kakak kembarnya bisa sedikit melupakan Katty.

Mereka menunggu kedatangan anak buah Edmund tapi tanpa sepengetahuan mereka, kalau sebenarnya anak buah Daddy Edward diam - diam diperintahkan untuk mengikuti ke dua putra kembarnya dari jarak yang tidak terlalu jauh.

Tidak berapa lama mobil berwarna putih datang dan keluarlah dua bodyguard yang merangkap sebagai sopir.

Edmund memberikan kunci mobil ke salah satu bodyguard tersebut kemudian barulah mereka pergi meninggalkan tempat tersebut.

Di tengah perjalanan sebuah mobil hitam mengikuti mereka namun mata elang dan tingkat waspada yang tinggi Edmund dan Edwind mengetahui kalau mobil mereka diikuti.

"Mobil kita diikuti, Kak Edwind tolong hubungi Daddy." Pinta Edmund yang sedang mengendarai mobil.

"Ok." jawab Edwind singkat sambil mengambil ponselnya yang disimpannya di saku jasnya.

Edwind mencari nomer kontak Daddy Edward dan sambungan pertama langsung di angkat oleh Daddy Edward.

("Hallo dad," panggil Edwind).

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

siapa yang mengikuti mereka

2024-01-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!