Tidak Melawan

"Apakah kamu lupa dengan ku? Aku Roy." Ucap Roy.

"Roy, maaf aku tidak ingat." Ucap Adara merasa tidak enak hati.

"Tidak apa-apa, maklum aku tidak begitu terkenal karena saat itu aku sekolah aku adalah siswa culun dan kutu buku." Ucap Roy dengan wajah sedih.

"Maaf kalau aku membuat Roy sedih." Ucap Adara.

"Tidak apa-apa, maukah berteman denganku!" Tanya Roy.

"Tentu saja boleh." Jawab Adara yang memang suka berteman dengan siapa saja karena Adara bukan seperti gadis lain yang suka memilih teman.

"Terima kasih dan untuk merayakan pertemanan mari kita minum." Ajak Roy sambil melambaikan tangannya ke arah pelayan.

Seorang pelayan membawa nampan yang berisi tiga gelas anggur 🍷 dan berjalan ke arah mereka. Roy langsung mengambil dua gelas anggur tersebut kemudian memberikan salah satu gelas anggur tersebut ke Adara.

"Maaf aku tidak suka begitu suka minum anggur." Ucap Adara.

"Tenang saja anggur 🍷 ini tidak akan membuatmu mabuk." Ucap Roy sambil tersenyum menyeringai tanpa sepengetahuan Adara.

Katty yang sejak tadi diam hanya memperhatikan Adara dan Roy mengobrol, tanpa sengaja melihat Roy tersenyum menyeringai membuat Katty curiga.

"Oh ya hampir lupa, ini juga untukmu sebagai ungkapan terima kasih karena mau berteman denganku." Ucap Roy sambil memberikan gelas anggur tersebut ke Katty.

Katty menerima gelas tersebut begitu pula dengan Adara. Roy mengambil kembali gelas satunya lagi yang ada di nampan di mana pelayan tersebut menunggu Roy mengambil gelas yang ketiga.

Roy mengangkat gelas yang berisi anggur dan diikuti oleh Adara dan Katty untuk disatukan kemudian mereka menurunkan kembali sambil bersiap untuk di minum.

Katty yang tidak ingin terjadi sesuatu dengan Katty langsung meminum anggur sampai habis kemudian merebut gelas yang ada di tangan Adara dan tanpa banyak bicara Katty langsung meminumnya.

Tindakan Katty membuat Roy dan Adara terkejut begitu pula enam pasang mata menatap Katty dengan tatapan tajam sedangkan enam pasang mata lainnya hanya tersenyum menyeringai.

"Kamu ternyata sangat suka anggur sampai punya temanmu minumannya di rebut." Ucap Roy dengan nada kesal.

"Kalau sangat suka kan bisa minta sama pelayan." celetuk seorang wanita dengan nada ikut kesal sambil menyiram gaun milik Katty.

"Tahu nih." sambung yang lainnya.

Adara yang tidak tega langsung menarik tangan Katty.

"Aku tidak mempermasalahkan minumanku di ambil tapi kenapa kalian yang ribut?" Tanya Adara sambil menatap tajam ke arah mereka satu persatu secara bergantian.

"Aku dan teman kita tidak ribut tapi kami tidak suka dengan apa yang dilakukan oleh dia." Ucap Roy dengan nada kesal.

"Kalian tidak suka apa yang dilakukan oleh temanku? Asal kamu tahu aku itu tidak suka minum anggur tapi kamu memaksaku dan untunglah temanku mau meminumnya. Aku jadi curiga dengan minuman anggur itu, apa jangan-jangan kamu menaruh sesuatu ke minuman yang aku minum?" Tanya Adara dengan nada menyelidik sambil menatap tajam ke arah Roy.

"Kamu menuduhku?" Tanya Roy tidak terima.

"Bukan menuduh, tapi aku heran saja kamu marah dan kalian juga marah dengan apa yang dilakukan oleh Katty sedangkan aku saja tidak mempermasalahkan." Ucap Adara.

"Adara." Panggil Edwind dan Edmund bersamaan.

Ketika Roy ingin mengatakan sesuatu bersamaan kedatangan ke dua saudara kembar Adara membuat Roy tidak jadi bicara.

"Iya Kak." Jawab Adara.

"Kita istirahat di kamar." Ucap Edwind dan Edmund sambil membalikkan badannya.

"Baik Kak." Jawab Adara patuh.

"Ayo Kak, kita istirahat saja." Ajak Adara.

Katty yang ingin mengatakan iya bersamaan Edwind dan Edmund menatap tajam seakan untuk mengatakan tidak.

"Maaf, Kakak ingin bertemu dengan seorang jadi kamu duluan saja." Ucap Katty.

"Ok." Jawab Adara singkat.

Katty langsung membalikkan badannya dan berjalan ke arah lift dan diikuti oleh Edwind, Edmund dan Adara. Katty menekan tombol lift dan tidak berapa lama pintu lift terbuka dan Katty pun masuk ke dalam kotak persegi empat dan diikuti mereka bertiga.

"Lho, katanya mau bertemu dengan teman Kakak?" Tanya Adara.

"Kakak mau ganti pakaian dulu setelah itu baru menemui teman Kakak." Ucap Katty sambil menekan tombol lift.

Adara hanya menganggukkan kepalanya hingga beberapa saat pintu lift terbuka mereka berempat keluar dari kotak persegi empat tersebut menuju ke kamar mereka masing-masing.

"Lho kamar Kakak bersebelahan dengan kamar Kak Edwind?" Tanya Adara dengan nada terkejut.

"Iya, tidak nyangka kamarnya berdekatan." Jawab Katty sambil menggesek kartu akses.

"Besok kita lanjutkan lagi mengobrolnya." ucap Adara.

Entah kenapa Adara merasa nyaman dekat dengan Katty begitu pula dengan Katty. Mereka masuk ke dalam kamar mereka masing-masing untuk membersihkan tubuhnya yang lengket kecuali Katty.

Katty mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang setelah selesai Katty meletakkan ponselnya di meja dekat ranjang.

"Bela, Roy dan kalian yang telah membuatku malu bersiaplah menerima hukuman dari Kakak kesayanganku." Ucap Katty sambil tersenyum menyeringai.

Tanpa di sadari oleh mereka kalau kakaknya Katty adalah seorang pria psychophat yang suka menyiksa dan membunuh orang. Katty sengaja sejak tadi diam tanpa melakukan perlawanan karena akan diserahkan ke kakaknya.

"Aku sengaja tidak melawan karena Kakak kesayanganku lagi ingin menyiksa seseorang dan kalian yang akan menjadi korbannya." Ucap Katty sambil berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket.

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

bagus Katty

2024-01-19

1

Sumawita

Sumawita

Lanjut

2023-02-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!