Charli

Katty refleks memeluk tubuh Adara dan menjadikan tubuhnya sebagai tamengnya ketika ke dua tubuh mereka terguling - guling di lantai. Adara menatapnya tidak percaya dengan apa yang dilakukan oleh Katty membuat Adara mengeluarkan air mata hingga tubuh ke duanya tergeletak di lantai dengan darah keluar dari kepala, hidung dan mulut.

Teriakan Adara dan Katty terdengar jelas oleh Edmund di mana kebetulan Edmund sedang membuka pintu kamar mereka untuk keluar dari kamarnya bersamaan pintu kamar Edwind terbuka.

Sepeninggal Katty, Edwind masuk ke dalam kamar mandi namun hati kecilnya merasa bersalah terhadap Katty membuat Edwind berdecak kesal kemudian mandi dengan secepat kilat begitu pula dengan memakai pakaian santai.

"Ada apa?" tanya Edwind ketika melihat Edmund melangkahkan kakinya dengan cepat ke arah tangga,

"Aku mendengar suara teriakan Adara, Kak," jawab Edmund sambil berlari ke arah tangga begitu pula dengan Edwind.

"Apa???" teriak Edwind dengan wajah terkejut.

Edwind dengan langkah cepat menyusul Edmund hingga mereka berada di tangga dan melihat apa yang terjadi.

Serempak mata mereka membulat sempurna karena melihat Adara tergeletak dengan mengeluarkan darah segar sedangkan ke dua tangan Katty diarahkan ke dua pipi Adara untuk membangunkannya namun di pandangan mereka Katty ingin mencekiknya.

Edmund dengan langkah cepat menuruni anak tangga tiga langkah sekaligus kemudian mengangkat tubuh Adara dengan di ikuti Edwind.

"Apa yang terjadi?" tanya Edwind dengan aura mem bu nuh.

"Gadis itu pelakunya," ucap seorang gadis dan seorang pria bersamaan sambil menunjuk ke arah Katty dan keluar dari persembunyiannya yang berada di lantai bawah.

Awalnya Edwind dan Edmund berada di lantai lima kini turun ke lantai empat sedangkan Adara dan Katty yang awalnya di lantai lima di dorong hingga terjatuh ke lantai empat. Sedangkan untuk seorang gadis dan seorang pria tersebut setelah melihat Adara dan Katty terjatuh dengan langkah cepat menuruni anak tangga ke lantai tiga agar mereka tidak dicurigai namun mereka lupa kalau ada kamera cctv yang merekam kejadian tersebut.

"Apa benar yang dikatakan mereka, Katty?" tanya Edwind dengan aura dingin dan membunuh.

"Ada apa ini?" tanya Daddy Edward dan Mommy Alona yang tiba - tiba datang.

"Daddy dan Mommy, Adara terjatuh dari tangga gara-gara wanita ini. Lebih baik Adara di bawa ke rumah sakit biar aku yang berada di sini," ucap Edwind dengan nada dingin dan aura mem bu nuh.

"Untuk kalian pergilah," usir Edwind ke arah ke mereka berdua.

Tanpa membuang waktu Mommy Alona, Daddy Edward dan Edmund pergi meninggalkan tersebut sambil membawa Adara yang tidak sadarkan diri sedangkan ke dua orang tersebut di suruh Edwind untuk pergi membuat mereka tersenyum devil menatap ke arah Katty.

"Apa benar yang dikatakan mereka berdua, Katty?" tanya Edwind mengulangi perkataannya.

Katty menghembuskan nafasnya dengan perlahan sambil memejamkan matanya kemudian menganggukkan kepalanya tanpa membalikkan badannya tanpa mengetahui kalau Katty juga terluka parah.

Katty terpaksa berbohong karena dirinya sudah hancur dan penyebabnya adalah pria yang berada di belakangnya sedangkan Edwind tidak bisa menahan amarahnya karena baginya keluarga adalah sebagian nafas hidupnya karena itulah bagi siapa yang menyakiti keluarganya maka orang itu akan mati mengenaskan.

Edwind mengambil pisau lipat dari saku celana panjang belakang yang selalu di simpannya kemudian memeluk Katty sambil menempelkan pisau lipat tersebut di perut Katty.

"Betapa bodohnya aku karena aku pikir dirimu berbeda karena tidak mau menerima uangku tapi kamu ternyata sama seperti wanita lain bahkan lebih jahat yaitu kamu tega mencelakai adik kesayanganku." Bisik Edwind.

"Awalnya aku merasa bersalah tapi setelah tahu kamu yang membuat adik kesayanganku terluka maka aku tidak segan - segan untuk mem bu nuh mu." bisik Edwind kembali tepat di telinga Katty.

Katty hanya diam tanpa mengeluarkan suara sedikitpun dirinya tidak memperdulikan Edwind menuduhnya jahat dan membiarkan apa yang akan dilakukan oleh Edwind.

'Hidupku sudah hancur dan aku tidak perduli jika pria di belakangku membunuhku,' ucap Katty dalam hati ketika pisau lipat tersebut perlahan menusuk di perutnya karena hatinya sudah sangat hancur.

Katty hanya bisa mengeluarkan air mata tanpa bersuara hingga air matanya jatuh mengenai tangan Edwind bersamaan darah segar keluar dari perut Katty.

Tes

Tes

"Percuma kamu menangis karena aku tidak pernah berbelas kasih terhadap orang yang mencelakai keluargaku," ucap Edwind sambil menekan pisau lipat nya ke dalam perut Katty.

Jleb

Bruk

Katty memejamkan matanya sambil menggigit bibir bawahnya untuk menahan rasa sakit agar tidak mengeluarkan suara sedikitpun ketika pisau tersebut menusuk perutnya kemudian tanpa punya perasaan Edwind mendorong tubuh Katty hingga tubuh Katty kembali terguling - guling ke lantai yang berada di lantai tiga bersamaan kedatangan kakaknya yang bernama Charli sedang menaiki anak tangga.

Charli yang melihat tubuh adik kesayangannya terguling - guling di tangga dengan sigap menahan tubuh Katty kemudian mengangkat tubuh Katty yang penuh luka.

Charli sepintas melihat Edwind dan menatap dirinya dengan penuh kebencian begitu pula dengan Charli.

"Kak Charli, pria itu tidak bersalah karena mengira aku yang mencelakai adiknya. Hukumlah orang-orang yang tadi mendorongku dan mendorong adiknya serta hukumlah dua orang yang tadi memfitnahku lewat rekaman cctv. Lalu kirimkan rekaman cctv ke pria itu." Ucap Katty dengan nada lirih namun terdengar jelas di telinga Kakaknya.

"Tadi dia sudah mencelakai mu dan sudah sepantasnya dia di hukum." Jawab Charli dengan langkah cepat diikuti oleh para anak buahnya.

"Hukuman buat pria tersebut ketika mengetahui semua kebenarannya lewat rekaman cctv." Ucap Katty.

"Tapi ..." Ucapan Charli terpotong oleh Katty.

"Berjanjilah padaku Kak, jangan sakiti pria itu ataupun keluarganya." Mohon Katty sambil memejamkan matanya dan mulai kehilangan kesadarannya.

"Baiklah." Jawab Charli sambil masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi belakang pengemudi dimana mobil tadi di buka oleh salah satu bodyguardnya.

"Kalian berdua retas cctv di hotel ini dan berikan rekaman itu padaku!" Perintah Charli.

"Baik Tuan Muda." Jawab ke dua anak buahnya bersamaan.

"Jika kalian sudah tahu siapa yang melakukannya tangkap mereka dan bawa ke markas karena aku akan menyiksanya hingga ma ti." Ucap Charli.

"Baik Tuan Muda." Jawab mereka bersamaan.

Charli hanya menganggukkan kepalanya kemudian mobil itu melaju dengan kencang.

"Percepat mobilnya, jika ada yang tidak mau memberikan jalan tabrak saja mobilnya!" perintah Charli.

"Baik Tuan." Jawab bodyguard tersebut yang merangkap sebagai sopir sambil menambah kecepatan mobil.

Mobil itupun melaju dengan sangat cepat dan beberapa kali mobil itu sengaja menabrak mobil pengguna jalan jika ada mobil yang tidak mau mengalah.

Charli memeluk tubuh adiknya yang sudah mulai dingin dan tanpa terasa air matanya jatuh. Rasa sayangnya yang teramat sangat pada adiknya membuat Charli menangis.

Walau Charli terkenal dengan kekejamannya namun hatinya akan sangat sedih jika keluarganya ada yang terluka.

"Kakak janji untuk tidak menyakiti pria itu tapi kamu harus janji untuk hidup karena kamu adalah adikku satu - satunya yang menyayangi Kakak selain orang tua kita." Ucap Charli sambil masih memeluknya.

Hati Charli sangat sakit melihat adik kesayangannya terluka parah dan berharap agar adik kesayangannya baik-baik saja. Sepuluh menit kemudian Charli sudah sampai di rumah sakit dan langsung di bawa ke UGD kemudian Charli menghubungi orang tuanya dan tidak membutuhkan waktu lama orang tuanya datang ke rumah sakit.

xxxxxxx

Di rumah sakit yang berbeda Adara sudah berada di ruang UGD, Daddy Edward, Mommy Alona dan Edmund menunggu di ruang tunggu.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Daddy Edward).

"Ceritakan dari awal kenapa Edwind bisa terkena obat perang sang sampai kejadian Adara terjatuh dari tangga." Sambung Mommy Alona.

Edmund menceritakan dari awal pesta reuni dan akhirnya Adara jatuh dari tangga sesuai apa yang dilihatnya.

"Itulah yang terjadi Dad, Mom." Ucap Edmund mengakhiri ceritanya.

"Wanita itu sangat dendam pada Kak Edwind karena Kak Edwind tidak mau bertanggung jawab dengan cara mendorong Adara kemudian ingin mencekiknya. Untunglah kami mengetahuinya, kalau tidak kami tidak tahu apa yang terjadi dengan adik kami." Sambung Edmund.

"Wanita itu sangat jahat, bisa jadi wanita itu sengaja meminum obat perang sang agar Kakak kamu mau menikah dengannya." Ucap Daddy Edward.

"Edmund juga berpikiran seperti itu Dad." Ucap Edmund.

Mommy Alona yang mempunyai hati baik ingin membela Katty namun karena tidak ada bukti kuat membuat Mommy Katty hanya bisa diam.

Mereka pun saling diam tanpa ada bicara sedikitpun namun tiba - tiba Mommy Alona menghubungi seseorang dan sambungan pertama langsung di angkat.

("Ada apa Alona?" tanya seorang pria tanpa basa basi).

("Daddy Delon, tolong minta bantuan salah satu keluarga Alvonso untuk meretas rekaman cctv waktu pesta dan juga terjadi pagi ini di lantai lima, empat dan tiga," pinta Mommy Alona).

("Memang apa yang terjadi?" tanya Daddy Delon).

("Ada orang yang sengaja memberikan obat perang sang untuk putraku Edwind dan putriku Adara jatuh dari tangga," jawab Mommy Alona menjelaskan 1).

("Apa?? kamu dan yang lainnya bagaimana?" tanya Daddy Delon sambil menahan amarahnya).

("Semuanya baik - baik saja hanya putri kami Adara, kami tidak tahu karena sekarang berada di ruang UGD," jawab Mommy Alona).

("Baik nanti Daddy akan minta bantuan untuk meretas dan kami semua akan ke sana sekarang." ucap Daddy Delon).

Tut            Tut              Tut

Selesai mengatakannya Daddy Delon langsung mematikan sambungan secara sepihak sedangkan Mommy Alona menyimpan kembali ponselnya di dalam tas dan berharap putrinya baik - baik saja.

Mereka menunggu Adara dengan gelisah yang masih berada di ruang UGD dengan perasaan yang tidak menentu dan wajah penuh kuatir hingga satu jam kemudian Edwind datang dan berjalan ke arah mereka.

"Bagaimana dengan Adara?" tanya Edwind dengan wajah kuatir sambil melangkahkan ke dua kakinya dengan cepat.

"Masih di dalam kak," jawab Edmund sambil masih menatap ke arah pintu UGD.

"Bagaimana dengan Katty?" tanya Daddy Edward penasaran.

"Mungkin sudah ma ti," jawab Edwind dengan nada santai.

"Edwind, kenapa kamu bisa sekejam itu dengan Katty?" tanya Mommy Alona dengan wajah sendu dan kecewa terhadap putra pertamanya.

"Edwind kejam? Justru yang kejam itu Katty dia berani memberikan obat perang sang dan juga tega mendorong Adara di tambah ingin mencekiknya padahal Adara sangat baik padanya karena itulah Edwind tidak mau bertanggung jawab," ucap Edwind yang tidak terima disalahkan.

"Apa kamu yakin kalau Katty pelakunya?" tanya Mommy Alona dengan wajah masih penuh kecewa.

"Edmund yakin Mom, pasti semua ini rencana liciknya untuk menjebak kakak dengan berpura-pura baik dengan Adara karena hati Adara baik dan Katty sengaja memanfaatkan kebaikan Adara." jawab Edmund dengan nada penuh keyakinan menjawab pertanyaan Ibu mereka karena dirinya merasa kalau kakak kembarnya tidak bersalah.

Mommy Alona menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian menatap wajah tampan putra pertamanya yang sangat mirip dengan suaminya sekaligus sifatnya.

"Edwind, kamu sudah mengambil harta berharganya. Kenapa Edwind tidak bertanggung jawab?" tanya Mommy Alona dan tidak berapa lama air matanya keluar.

"Edwind bertanggung jawab Mom, dengan memberikan kartu hitam," jawab Edwind entah kenapa ketika mengatakan itu hatinya sangat sakit.

"Apakah Katty menerimanya?" tanya Mommy Alona.

"Dia tidak mau menerimanya dan menyuruh Edwind pergi dari kamarnya," jawab Edwind.

"Kalau posisi itu di balik Adara diperlakukan seperti itu apa tindakan Edwind terhadap pria itu?" tanya Mommy Alona sambil menatap mata putra pertamanya dengan tatapan sendu.

"Edwind akan ..." ucap Edwind menggantungkan kalimatnya kemudian mengusap wajahnya dengan kasar dalam hati kecilnya dirinya merasa sangat bersalah namun perasaan itu segera ditepisnya mengingat Katty mendorong adik kesayangannya.

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

seperti nya Edwind kau salah dalam mengambil sesuatu keputusan tanpa periksa dulu

2024-01-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!