Sopir taksi tersebut mengendarai mobil dengan kecepatan sedang hingga mereka memasuki jalan yang berbeda membuat Cintya mengerutkan keningnya.
"Pak kok lewat jalan ini?" tanya Cintya.
"Maaf Nona, ini jalan pintas karena jalan yang biasa menuju ke tempat tujuan lumayan macet." Jawab sopir taksi tersebut.
Cintya langsung terdiam sedangkan Adara menatap sekeliling jalanan di mana jalanan yang dilalui mulai sepi dan jarang dilalui oleh kendaraan lain.
"Tapi kenapa jalan ini tambah sepi Pak, putar balik Pak." ucap Cintya yang melihat kanan dan kiri banyak ditumbuhi pohon - pohon besar.
"Sebentar lagi menuju jalan besar Nona dan dikit lagi sampai di tempat tujuan." Jawab sopir taksi tersebut sambil tersenyum menyeringai.
Tanpa diketahui oleh sopir tersebut kalau Cintya dan Adara melihat senyum jahat dari sopir tersebut.
"Putar balik atau berhenti!" Perintah Cintya dan Adara bersamaan dengan nada tegas.
Cittttttt
Sopir taksi itupun langsung mengerem mobilnya sedangkan Adara dan Cintya menahan tangannya agar tidak terjatuh.
"Silahkan turun." ucap sopir taksi tersebut sambil membuka pintu mobilnya.
Tanpa menjawab Adara dan Cintya membuka pintu mobil kemudian menatap sekeliling tempat tersebut dengan sikap waspada.
"Siapa Bapak sebenarnya?" Tanya Adara.
"Kami ditugaskan untuk membunuhmu dan kamu Nona kamu akan kami jadikan penghangat ranjang kami." ucap sopir taksi tersebut sambil menepuk tangannya sekali dan langsung datang enam pria berwajah sangar.
"Membunuhku? Siapa orang yang menyuruhmu untuk membunuhku?" tanya Adara dengan wajah terkejut.
"Karena sebentar lagi kamu mati maka aku katakan orang yang menyuruhku adalah Nona Belia." Ucap sopir taksi tersebut.
"Belia? Aku tidak mengenalnya." Ucap Adara sambil berpikir.
"Kak Belia?" Tanya ulang Cintya secara bersamaan tapi ucapannya berbeda.
"Kamu mengenalnya?" Tanya Adara.
"Kenal, dia saudara kembar Bela mantan sahabatmu yang sangat jahat." Jawab Cintya.
"Kok aku tidak tahu?" Tanya Cintya dengan wajah terkejut.
"Mereka terpisah, Bela ikut ibunya sedangkan Belia ikut Ayahnya." Jawab Cintya.
"Jangan mengobrol tangkap gadis itu dan satunya bunuh!" teriak sopir tersebut pada ke enam anak buahnya.
Enam pria berwajah sangar berjalan ke arah ke dua gadis tersebut membuat Adara dan Cintya bersiap untuk melawan ke enam pria tersebut.
Mereka saling menyerang dan menghindar hingga lima belas menit kemudian dua pria sangar sudah ambruk dan tinggal empat pria sangar sedangkan sopir yang melihat Adara dan Cintya bisa berkelahi membuat sopir itu membantu anak buahnya.
Pertarungan yang tidak seimbang membuat beberapa kali Adara dan Cintya terkena pukulan namun mereka berdua tetap bertahan. Di saat krisis bantuan datang enam pria yang membantu Adara dan Cintya.
"Nona Adara dan Nona Cintya, silahkan masuk ke dalam mobil kami." Ucap salah satu pria tersebut.
"Baik Paman." Jawab Adara yang mengenal mereka.
Mereka adalah orang kepercayaan Daddy Edward di mana mereka diperintahkan untuk menjaga Adara dan sahabat Adara yang bernama Cintya.
Adara dan Cintya berjalan ke arah salah satu mobil karena mereka membawa dua mobil namun tiba-tiba datang dua pria menodongkan pistol ke arah kepala Adara dan Cintya.
"Berhenti!" Teriak dua pria tersebut sambil menarik pelatuknya dan bersiap menembak ke arah kepala ke dua gadis cantik tersebut.
Ke enam pria tersebut terpaksa menghentikan gerakan untuk melawan mereka membuat para penjahat memukul ke enam pria tersebut.
Adara dan Cintya yang melihat ke enam bodyguard menjadi bulan-bulanan saling menatap seakan memberikan kode.
"Jangan coba melawan kami kalau kalian masih sayang dengan nyawa kalian berdua." ucap salah satu pria yang berseragam serba hitam dengan nada mengancam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments