Edwind dan Edmund hanya menganggukkan kepalanya tanpa mengeluarkan suara sedikitpun sambil sesekali melirik ke arah Adara adik kembarnya yang masih mengobrol dengan temannya.
Ke tujuh pria tersebut menghalangi Edwind dan Edmund dengan menggunakan tubuh mereka agar tidak bisa melihat Adara sambil bergantian bertanya. Sedangkan Edwind dan Edmund yang berada di tengah-tengah mereka terpaksa menjawab pertanyaan mereka.
Di tempat yang sama hanya jaraknya lumayan jauh karena gedung tersebut sangat luas di mana Adara masih mengobrol dan tertawa bersama dengan teman-temannya. Hingga datang seorang gadis yang tidak di sukai oleh Adara yaitu Bela.
Bela sebenarnya cantik tapi sayang hatinya tidaklah cantik. Bela sangat suka menghina orang lain, suka memfitnah dan iri hati dengan keberuntungan seseorang. Itulah kenapa Katty akhirnya memutuskan untuk tidak berteman lagi.
Selama ini Katty selalu bersabar dengan sikap egois Bela tapi kejadian terakhir di restoran membuat Katty menjauh dan menganggap tidak kenal.
Bela tidak memperdulikan dirinya tidak ada teman karena Bela mencintai dirinya sendiri. Bela beranggapan mempunyai teman pasti suatu saat nanti akan menusuk dirinya seperti dirinya yang suka menusuk dari belakang.
"Hei anak manja." Panggil Bela.
"Sepertinya ada yang bicara? Tapi siapa ya?" Tanya Adara yang tidak memperdulikan panggilan Bela.
"Hantu 👻 kali." Jawab teman-temannya yang memang tidak menyukai Bela.
"Pffftttt... Hahahaha... " Tawa mereka bersamaan.
Bela yang sangat kesal mengangkat gelasnya yang berisi anggur 🍷 untuk menyiram gaun Adara tanpa sepengetahuan Adara.
Grep
"Aku pikir sifat kamu akan berubah? Tapi ternyata masih sama." Ucap Katty yang tiba-tiba datang sambil menahan tangan Bela.
"Lepaskan tanganku." Ucap Bela dengan nada kesal.
Adara yang mendengar percakapan terlebih mendengar suara Bela yang minta dilepaskan tangannya membuat Adara membalikkan badannya untuk melihat apa yang terjadi.
Adara sangat terkejut karena melihat seorang gadis yang sedang menahan tangan Bela yang sedang mengangkat gelas. Adara yang masih kesal dengan Bela membuat Adara menggenggam tangan Bela dengan erat kemudian mengarahkan tangannya ke tubuh Bela.
Byur
"Akhhhhhhhh... Si*l." Teriak Bela dengan nada kesal.
Bela yang tangannya di genggam oleh Adara dan gelasnya diarahkan ke dirinya berusaha mendorong tangan Adara agar anggur tersebut tidak mengenai dirinya namun tenaga Adara terlalu kuat hingga akhirnya kepalanya Bela tersiram anggur.
"Aku akan membalasnya dengan yang lebih parah." Ucap Bela dengan nada kesal sambil pergi meninggalkan pesta acara reunian di mana orang - orang menertawakan dirinya.
"Aku tidak takut." Jawab Katty sambil menatap tajam ke arah Bela.
Bela hanya menatap tajam kemudian memalingkan wajahnya ke arah depan sedangkan Katty membalikkan badannya untuk melihat Adara.
"Apakah kamu baik-baik saja?" Tanya Katty dengan wajah kuatir.
"Aku baik-baik saja, memang ada apa Kak?" Tanya Adara dengan wajah bingung.
"Kamu kenal gadis tadi?" Tanya Katty balik bertanya tanpa menjawab pertanyaan Adara.
"Tentu saja kenal, dia Bela yang hobby nya selalu menghina dan terkenal dengan usilnya. Memang kenapa Kak?"Tanya Adara yang masih bingung.
"Dia tadi ingin menyiram kepalamu dengan menggunakan anggur yang tadi dipegangnya. Aku yang tidak sengaja melihat kejadian itu langsung menahan tangannya agar bajumu tidak basah." Jawab Katty menjelaskan.
"Sebenarnya mau aku buang ke arah lain tapi karena aku masih kesal sama Bela akhirnya aku siram saja kepalanya." Sambung Katty.
"Bagus Kak, orang seperti itu biar kapok." Ucap Adara yang memang sangat kesal dengan Bela.
"Oh ya Kak, kenalkan namaku Adara." Ucap Adara memperkenalkan dirinya sambil mengulurkan tangannya.
"Katty." Jawab Katty sambil membalas uluran tangan Adara.
"Oh ya, kenapa kalian tidak memberitahukan kalau Bela akan menyiram kepala Adara?" Tanya Katty tiba-tiba sambil menatap tajam ke arah mereka secara bergantian.
"Kamu menuduhku?" Tanya mereka bersamaan dengan wajah kesal.
"Aku tidak menuduh, tapi aku bertanya kenapa kalian diam saja ketika Bela ingin menyiram kepala Adara?" Tanya Katty mengulangi perkataannya.
"Kami tidak lihat." Jawab mereka bersamaan.
"Lebih baik kamu pergilah jangan gabung bersama kami!" Usir salah satu dari mereka.
"Betul, pergilah!" sambung yang lainnya kecuali Adara.
"Ayo Kak Katty, kita ke sana saja." Ucap Adara tiba - tiba sambil menarik tangan Katty.
"Adara, kenapa kamu dekati dia?" Tanya salah satu temannya.
"Betul, lebih baik berteman dengan kami." Ucap yang lainnya.
"Kalau kalian menganggap diriku teman seharusnya menghalangi tangan Bela atau menarik tanganku agar tidak terkena anggur." Ucap Adara.
"Akukan sudah bilang kalau aku tidak melihat." Jawab salah satu dari mereka.
"Betul, kamu jangan terpengaruh dengan dia." Ucap mereka bersamaan sambil menatap tajam ke arah Katty.
"Mana mungkin kalian semua tidak saling melihat karena kalian menghadap diriku otomatis melihat apa yang dilakukan oleh Bela." Ucap Adara.
"Atau jangan-jangan kalian sengaja supaya baju Adara basah?" tanya Katty tiba-tiba.
"Itu yang aku pikirkan." Sambung Adara sambil menatap satu persatu teman-temannya dengan wajah kecewa.
Mereka langsung terdiam kemudian pergi meninggalkan Adara dan Katty berdua. Adara tidak menyangka mereka yang dikira teman baiknya waktu sekolah dulu ternyata tega berbuat seperti itu.
"Sudah jangan dipikirkan." Ucap Katty yang mengerti perasaan kecewa Adara.
"Aku tidak menyangka saja kalau mereka seperti itu, terima kasih sudah membantuku." Ucap Adara.
"Sama-sama, sesama manusia saling membantu." Jawab Katty.
Adara tersenyum tulus begitu pula dengan Katty tanpa menyadari enam pasang mata menatap mereka dengan kebencian.
"Aku tidak pernah melihat Kakak, apakah Kakak di kelas yang berbeda?" Tanya Adara.
"Benar sekali, kita di kelas berbeda tapi aku sering melihatmu berkumpul dengan teman-temanmu." Jawab Katty.
"Nona Adara." Panggil seorang pemuda tampan.
"Ya, darimana anda tahu nama saya?" Tanya Adara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments